Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raden Muhammad Feryanda
Abstrak :
Biodiesel sebagai bahan bakar alternatif yang melalui proses transesterifikasi sehingga dihasilkan bahan bakar terbarukan yang serupa dengan bahan bakar minyak fosil. Sintesis biodiesel yang dilakukan merupakan hasil dari proses pembuatan biodiesel konvensional dan masih mengandung kontaminan yang memiliki efek terhadap mesin pada kendaraan seperti gliserol yang menyebabkan deposit pada pembakaran, kadar air menyebabkan pertumbuhan bakteri dan asam lemak bebas bersifat korosif. Kontaminan tersebut berupa air, gliserol dan asam lemak bebas harus dihilangkan. Penggunaan metode pencucian air sebagai metode konvesional dinilai kurang efisien dan menghasilkan banyak limbah. Metode penghilangan kontaminan biodiesel berupa proses adsorpsi dilakukan untuk mengambil kontaminan tersebut dengan adsorben sehingga kontaminan dapat terjerap dan menghasilkan kualitas dari biodiesel yang memenuhi standar SNI. Dilakukan perlakuan adsorpsi terhadap biodiesel dengan variasi komposisi penggunaan adsorben karbon aktif 5% dan 10%, lama waktu selama 3 jam dan variasi suhu 30℃, 50℃ dan 70℃ untuk mengetahui kondisi optimal dari proses adsorpsi menggunakan adsorben karbon aktif. Biodiesel hasil adsorpsi disaring dan dilakukan pengujian terhadap karakterisasi biodiesel dengan pengukuran viskositas, densitas, uji FTIR sebagai sifat fisik dan kandungan air, kadar gliserol serta pengujian bilangan asam. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada konsentrasi adsorben 10% dengan suhu 70℃ selama 1 jam pada penghilangan kontaminan air memiliki slope penurunan tertinggi. Kandungan gliserol mengalami penurunan dan bilangan asam pada adsorben 10% menurun 95,65%. Pada penelitian ini dihasilkan sintesis biodiesel dengan karakteristik kontaminan air, asam lemak bebas dan gliserol serta densitas dan viskositas yang memenuhi standar SNI 7182:2015. ......Biodiesel as an alternative fuel through the transesterification process so that renewable fuels are produced that are similar to fossil fuel fuels. The biodiesel synthesis carried out is the result of the conventional biodiesel manufacturing process and still contains contaminants that have an effect on the engine in vehicles such as glycerol which causes deposits on combustion, water content causes the growth of bacteria and free fatty acids are corrosive. These contaminants in the form of water, glycerol and free fatty acids must be removed. The use of the water washing method as a conventional method is considered inefficient and produces a lot of waste. The method of removing biodiesel contaminants in the form of an adsorption process is carried out to take the contaminants with adsorbents so that the contaminants can be absorbed and produce quality from biodiesel that meets SNI standards. The adsorption treatment of biodiesel was carried out by varying the composition of the use of activated carbon adsorbents 5% and 10%, length of time for 3 hours and temperature variations of 30 ℃, 50 ℃ and 70 ℃ to determine the optimal conditions of the adsorption process using activated carbon adsorbents. The biodiesel adsorption results are filtered and tested for the characterization of biodiesel by measuring viscosity, density, FTIR test as physical properties and water content, glycerol content and acid number testing. The results showed that the concentration of 10% adsorbent with a temperature of 70 ℃ for 1 hour at the removal of water contaminants has the highest slope decline. The glycerol content has decreased and the acid number in the adsorbent 10% has decreased by 95.65%. In this research, the synthesis of biodiesel with the characteristics of water contaminants, free fatty acids and glycerol as well as the density and viscosity that meets SNI 7182: 2015 standards is produced.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Ismail
Abstrak :
Ruang Lingkup dan Metodologi Penelitian Basemen adalah suatu bangunan di bawah tanah yang digunakan sebagai tempat parkir atau tempat pemberhentian kendaraan bermotor. Petugas parkir terpajan emisi mobil seperti timbal dll. Penggunaan masker hidung untuk melindungi karyawan tersebut selama bekerja tidak pernah diterapkan. Emisi timbal adalah zat yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Studi ini mengidentifikasi kegunaan masker karbon aktif untuk mengurangi konsentrasi timbal dalam tubuh manusia yang diukur dengan konsentrasi timbal di dalam urin. Bermacam literatur menyebutkan bahwa masker karbon aktif dapat mengurangi konsentrasi timbal melalui inhalasi. Studi ini adalah studi eksperimental secara random. Duapuluh-dua karyawan dipilih, terdiri dari 11 sebagai kelompok studi dan 11 sebagai kelompok kontrol. Kelompok studi memakai masker hidung karbon-aktif sedangkan kelompok kontrol memakai masker hidung biasa. Lama intervensi satu bulan. Jenis data yang dikumpulkan adalah konsentrasi timbal di dalam urin, umur, lama kerja, tingkat pendidikan, status gizi, kebiasaan merokok, dan lama pemakaian masker hidung. Survei lingkungan dilakukan pads 13 lokasi di basemen. Resit dan Kesimpulan Hasil studi ini menunjukkan bahwa konsentrasi timbal di udara basemen 0,008 mg/m3. Nilai ini masih dibawah nilai ambang batas yang ditetapkan oleh Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE-01IMEN/1997 : 0,05 mg/lm3 (50 µ/m3). Data ini membuktikan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara umur, lama kerja, tingkat pendidikan, status gizi, kebiasaan merokok, dan lama pemakaian masker hidung antara kelompok studi dan kontrol. Konsentrasi timbal di dalam urin setelah pengamatan 15 hari dan 30 hari menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kelompok studi dan kontrol yang memakai masker hidung dan terpajan emisi timbal.
The Correlation Between The Use of Masks with Plumbum Concentration in Urine among the Parking Attendants Exposed to Lead Emission at a Company at a Mall Basement in Jakarta, 2004 The Scope and Methodology The basement is an underground construction either used as car park or car stopping area. The parking attendants were exposed by vehicle emission such as lead etc.The use of masks to protect employees while working has never been applied. Lead is an agent which may cause serious hazard human health. This study was designed to identify the effectiveness of carbon active mask to reduce lead concentration in human body by measuring urinary lead concentration in urine. Various literatures described that carbon active mask could reduce lead concentration through inhalation. This study was an experimental study with randomization. Twenty-two employees were recruited, consisting of 1 1 as the study group and 1 1 as the control group. The study group used carbon-active masks while the control group used regular masks. The duration of intervention was one month. Types of data collected were lead concentration in urine, age, duration of work, level of education, nutritional status, smoking habit, and duration of using masks. The environmental survey was carried out in 13 locations at the basement. Results and Conclusions The results showed that lead concentration in the air at the basement was 0,008 mg/m3. It is still below the threshold limit value according to the standard as described in the letter of Labor Minister No.SE-0I/MEN11997 which is 0,05 mg/lm3 (50 µ/m3). These data indicated that considering the urinary lead content, there were no significant differences among age, duration of work, level of education, nutritional status, smoking habit, and duration of using masks between the study and the control groups. The lead concentration in urine after 15 days and 30 days of observation showed significant differences between the study and control groups who used masks and were exposed to Iead emission.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T12383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlatifah
Abstrak :
Karbon aktip dikenal cukup luas penggunaannya baik untuk industri maupun rumah tangga. Dari sektor industri misalnya industri pangan dan non pangan. Di Indonesia sudah didirikan beberapa industri karbon aktif. Namun demikian untuk penggunaan penyerap merkuri, produk tersebut masih harus diimpor. Pada umumnya bahan baku untuk penyerap merkuri berasal dari batu bara yang sudah di impregnasi dengan belerang. Untuk mengamati kemungkinan dapat diproduksinya karbon aktip penyerap merkuri dengan bahan baku selain batu bara, maka dilakukan penelitian dengan bahan baku serbuk kayu dengan menambahkan belerang. Jumlah belerang yang ditambahkan pada karbon aktip dalam serbuk kayu adalah 10%, 20%, 30%, 40%, 50% berat bahan baku. Produk diuji sifat fisik, kimia dan strukturnya, sehingga diketahui dapat atau tidak bahan tersebut untuk penyerap merkuri. Dari penelitian diperoleh penambahan belerang 30 % berat memberikan nilai luas permukaan paling tinggi yaitu 964,0985 mg/gr dan menurun pada penambahan berikutnya, sedang uji kemampuan daya serap larutan lod dan larutan Biru Metilena menunjukkan semakin banyak belerang yang ditambahkan semakin rendah nilainya, demikian juga untuk kadar abu terrendah diperoleh nilai 2,5216 % berat untuk penambahan belerang 50 % berat. Adanya perubahan permukaan terdeteksi dari hasil uji struktur mikro menggunakan SEM dan perubahan unsur kimia setelah proses impregnasi diuji dengan EDAX. ...... Active Carbon has been commonly used for industries and household, it can can be used for food as well as non food industries. In Indonesia the some active carbon has been manufactured, but mercury removal substance has been imported until! now. Coal is usually used in the production of active carbon for mercury removal. It is impregnated with sulfur. For this purpose we prepared saw dust active carbon as starting material for mercury removal. Elemental sulfur as impregnating agent used from 10 %, 20 % 30 %, 40 %, to 50 % by weight. Physical and chemical properties of the products were analysis. The result showed that maximum surface area is 964,0985 mgr/gr reached for sulfur 30 % by weight and after that decline. Adsorptive of lod and Methylene Blue decrease if sulfur increase as well as ash countent. The development of the external surface was examined by scanning electron microscopy and the change of the elements were analyzed by energy dispersive analysis X-ray.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Balqis Nabilah
Abstrak :
Li4Ti5O12 merupakan senyawa yang banyak digunakan pada anoda baterai litium ion karena sifatnya zero strain dan terhindar dari pembentukan SEI. Namun, LTO memiliki konduktifitas elektrik yang rendah 10-9 S/cm sehingga ditambahkan unsur Sn untuk meningkatkan konduktifitas elektriknya dan meningkatkan kapasitas spesifiknya. Namun, pada unsur Sn terjadi perubahan volume yang besar hingga saat proses charge/discharge. Untuk menyelesaikan masalah ini ditambahkan karbon yang telah diaktivasi karena memiliki sifat konduktifitas elektrik yang baik dan dapat menahan ekspansi volume yang terjadi. LTO-C disintesis dengan metode sol-hidrotermal sebelum dicampur dengan unsur Sn menggunakan metode mekanokimia. Variasi persentase penambahan karbon aktif yang digunakan adalah 1wt, 3wt, dan 5wt. Karakterisasi yang digunakan yaitu XRD dan SEM EDS. Untuk pengujian performa baterai dilakukan pengujian EIS, CV, dan CD. Penelitian ini membahas efek penambahan karbon aktif pada komposit LTO/Sn. Performa elektrokimia paling baik diperoleh sampel LTO3 C/15 Sn.
Li4Ti5O12 is a widely used compound on the lithium ion battery due to its zero strain property and could avoid SEI formation. However, LTO has a low electrical conductivity 10 9 S cm so Sn is added to increase its electrical conductivity and specific capacity. But in Sn can occur large volume changes when charge discharge process. To solve this problem activated carbon is added because it has good electrical conductivity and can withstand the volume expansion. LTO C was synthesized by sol hydrothermal method before we mix it with Sn using mechanochemical method. The variation of activated carbon addition was 1wt , 3wt , and 5wt . XRD and SEM EDS were used for material characterization. For the battery performance testing we used EIS, CV, and CD. This research will explain the effect of carbon active addition on composite LTO Sn. LTO3 C 15 Snhas the best electrochemical performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library