Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Graaff, Nell van de
Queensland : University of Queensland press , 1989
940.54 GRA w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzia Maulidiastuti Kusmarani
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh pengayaan olfaktori terhadap perilaku adaptif populasi harimau sumatra di Taman Margasatwa Ragunan (TMR).  Pengayaan olfaktori yang diberikan berupa feses babi hutan (Sus scrofa) dan rusa sambar (Rusa unicolor).  Pengamatan berlangsung selama tujuh pekan efektif dengan komposisi tiga pekan pengamatan awal, dua pekan pengayaan, dan dua pekan pascapengayaan.  Pengambilan data seluruhnya menggunakan ethogram digital sebagai upaya peningkatan efisiensi penelitian.  Data utama berupa jenis, durasi, dan frekuensi perilaku untuk penghitungan time budget.  Data tambahan berupa pola interaksi dan penggunaan ruang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam analisis.  Peningkatkan efisiensi pengambilan data tercapai melalui sistem pencatat otomatis untuk perilaku, waktu, posisi, dan objek interaksi.  Analisis statistika menunjukkan perbedaan signifikan pada persentase perilaku adaptif antara periode pengamatan awal (9,772 ± 1,920%) dan periode pengayaan (1,128 ± 0,289%).  Penurunan persentase perilaku adaptif diikuti oleh peningkatan perilaku eksplorasi positif.  Eksplorasi positif ditandai dengan perilaku interaksi dan lokomosi.  Peningkatan perilaku lokomosi bertahan hingga pemberian pengayaan dihentikan.  Perubahan level perilaku timbul karena adanya fluktuasi pada stimulus dalam kandang.  Dapat disimpulkan bahwa penggunaan ethogram digital mampu mempermudah proses observasi perilaku langsung.  Kesimpulan lain yang dapat ditarik dari penelitian ini yaitu pemberian pengayaan olfaktori dapat mengurangi prevalensi kemunculan perilaku adaptif harimau sumatra di TMR.


This research observed the effects of olfactory enrichments on the adaptive behavior of captive Sumatran tigers at Ragunan Zoological Park.  Olfactory enrichment was given in form of fresh prey feces obtained from Ragunan herbivore enclosures.  Observation ran for seven weeks with three weeks of baseline observation, two weeks of enrichment, and two weeks of post-enrichment observation.  The data collection process was entirely done through digital ethogram as an effort to optimize the research.  Core data consisted of behavior type, duration, and frequency.  Additional data included spatial mapping and interactions between tigers and objects.  Efficiency of data collection process was successfully improved through automatic recording of time, behavior, tiger position in the enclosure, and interaction targets.  Statistical analysis of time budget revealed significant differences between the prevalence of adaptive behavior pre-enrichment (9.8 ± 1.92%) and during enrichment (1.1 ± 0.29%).  Lowered levels of adaptive behavior is followed by an increase in positive exploratory behavior.  Positive exploratory behavior consists of behaviors from Interaction and Locomotion categories.  The increase in locomotion is observed even after enrichment ceased to be given.  Changes in behavior resulted from fluctuation of stimulus that the tigers were exposed to within the enclosure.  It can be concluded that digital ethogram increases the efficiency of data recording in direct observation and that olfactory enrichment influences the prevalence of Sumatran tiger adaptive behavior at Ragunan Zoological Park.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Rizqi Hernasari
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian pengidentifikasian endoparasit sampel feses Nasalis larvatus, Presbytis siamensis, dan Presbytis comata di Kebun Binatang Tamansari, Bandung. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi keberadaan endoparasit dan membandingkan hasil serta kepraktisan kedua metode. Penelitian dilakukan sejak Desember--Mei 2011 di Laboratorium Kesehatan Hewan. Sebanyak 216 sampel diperiksa terdiri 72 sampel dari masing-masing spesies. Hasil menunjukkan telur Ascaris lumbricoides, Strongyloides stercoralis, dan Trichuris trichiura ditemukan pada sampel feses ketiga spesies primata melalui dua metode. Balantidium coli dan larva Strongyloides stercoralis hanya ditemukan pada Metode Natif. Berdasarkan keanekaragaman spesies endoparasit, Metode Natif mampu dan lebih praktis dalam mendapatkan hasil lebih dibandingkan Metode Pengapungan Dengan Sentrifugasi.
ABSTRACT
This research has been conducted to identify endoparasites from fecal samples of Nasalis larvatus, Presbytis comata, and Presbytis siamensis at Kebun Binatang Tamansari, Bandung, using Native and Centrifugation Flotation Methods. The aims of this non-experimental research were to identify the presence of endoparasite and to compare the result between those two methods. This research was conducted since December--May 2011. There were 216 fecal samples observed in this research consist of 72 fecal samples for each species. The result showed that Balantidium coli and Strongyloides stercoralis were only found by using Native method, meanwhile Ascaris lumricoides, Strongyloides stercoralis, and Trichuris trichiura?s eggs were found in almost entire fecal samples that analyzed by Native and Centrifugation Flotation Methods. We can conclude that NativeMethod is much more practical than Flotation Centrifuge Method.
Universitas Indonesia, 2011
S671
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marsenia Trinanda Haris
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian mengenai pola aktivitas nokturnal dengan penekanan pada perilaku sosial pasangan pada kukang Jawa (Nycticebus javanicus E. Geoffroy, 1812) di karantina Pusat Primata Schmutzer (PPS), Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. Tujuan penelitian adalah mengetahui pola aktivitas nokturnal dan perilaku sosial pasangan kukang Jawa (Nycticebus javanicus) selama di kandang rehabilitasi. Data pengamatan diambil dari 3 (tiga) pasang kukang Jawa (PK1, PK2, PK3) dengan usia masing-masing individu ± 2,5 tahun. Pengamatan dilakukan setiap malam pukul 18.00--06.00 WIB selama bulan Februari--Maret 2008. Metode yang digunakan yaitu gabungan metode scan sampling dan ad libitum sampling dengan titik sampel berdurasi 5 menit tanpa jeda antar titik sampelnya. Data pengamatan pola aktivitas meliputi: makan (feeding), aktif sendiri, non-aktif dan interaksi sosial. Perilaku sosial dalam pasangan meliputi: Agresi, vokalisasi, mendekat (approach), mengikuti (follow), kontak (contact), eksplorasi sosial (social explore), bermain (social play), saling menelisik (allogrooming), saling menelisik dengan posisi terbalik (Inverted Embrace), menaiki tubuh pasangan (mount) dan kopulasi. Terdapat perbedaan persentase antara pola aktivitas jantan dan betina dalam pasangan. Aktivitas aktif sendiri mengambil porsi terbesar selama masa aktif individu jantan, diikuti oleh aktivitas non-aktif, feeding, dan interaksi sosial secara berturutan. Aktivitas non-aktif mempunyai porsi terbesar selama masa aktif betina, diikuti oleh aktivitas aktif sendiri, feeding dan interaksi sosial secara berturutan. Perilaku sosial pasangan pada ketiga pasang kukang Jawa juga memiliki perbedaan. Aktivitas vokalisasi, mendekat, mengikuti, kontak, social explore dan allo-groom dijumpai pada semua pasangan, sedangkan aktivitas agresi hanya ditemukan pada PK3 dan inverted embrace hanya ditemukan pada PK2.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuan Achda Arbinery
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian pada Macaca nigra di penangkaran. Penelitian dilakukan untuk mengetahui strategi adaptasi yaki yang hidup di Pusat Primata Schmutzer, Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta melalui pengamatan perilaku makan. Penelitian pada empat individu yaki (1 jantan dan 3 betina) dilakukan selama bulan April 2013--Mei 2013 menggunakan metode scan animal sampling dan ad libitum sampling. Jumlah jam pengamatan setiap hari adalah 4 jam sehingga total pengamatan selama 20 hari adalah 80 jam. Jumlah titik sampel per harinya berjumlah 48 sampel sehingga total titik sampel selama 20 hari adalah 960 titik sampel. Tabulasi data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik serta dianalisis secara deskriptif. Rerata aktivitas makan harian masing-masing individu menunjukkan bahwa Jenny (betina dewasa usia 8 tahun) merupakan individu dengan rerata aktivitas makan tertinggi (60.32 ± 0.08%), diikuti dengan Nonik (betina dewasa usia 14 tahun) (58.06 ± 0.11%), Rani (betina muda usia 2 tahun) (55.05 ± 0.08%), dan Ramos (jantan dewasa usia 13 tahun) (45.27 ± 0.07%). Perbedaan frekuensi aktivitas makan antara kelompok yaki di penangkaran dengan kelompok yaki di alam menunjukkan adanya strategi adaptasi tersendiri pada kelompok yaki tersebut terhadap habitatnya. ...... It has been done research on Macaca nigra in captivity. A study on adaptation strategies of yaki whose living in Schmutzer Primate Center, Ragunan Zoo, Jakarta through observation of feeding behavior. Research on four individuals yaki (1 male and 3 females) have been done during April 2013--May 2013 using the scan animal sampling and ad libitum sampling methods. The number of hours of observation each day is 4 hours so the total observation period of 20 days is 80 hours. Tabulation of the data presented in tables and graphs and analyzed descriptively. The mean of daily feeding activity of each individual showed that Jenny (8 years old adult female) is an individual with the highest mean feeding activity (60.32 ± 0.08%) followed by Nonik (14 years old adult female) (58.06 ± 0.11%), Rani (2 years old young female) (55.05 ± 0.08%), and Ramos (13 years old adult male) (45.27 ± 0.07%). The difference of feeding behaviour frequencies between yaki group in captivity and nature shows distinct adaptation strategy toward their habitat.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seto Handoyo Jati
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian mengenal preferensi komposisi pakan dan bentuk olahan pakan utama kukang Jawa (Nycticebus javanicus E. Geoffroy. 1812) tanpa gigi taring di kandang rehabilitasi Pusat Primata Schmutzer (PPS), Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta. Tujuan penelitian adalah mengetahui bentuk pakan yang sesuai dengan kondisi N. javanicus tanpa gigi taring di kandang rehabilitasi. Masing-masing individu berusia ± 2 tahun. Selama periode pengamatan, diamati preferensi komposisi dan bentuk olahan pakan utama antara 3 (tiga) N. javanicus. Pengamatan dilakukan setiap malam pukul 18.00-06.00 WIB pada bulan Februari-Maret 2008. Untuk pengamatan preferensi komposisi pakan, pakan yang diamati adalah pakan utama (pisang kepok), jambu, pepaya, susu, dan jangkrik, sedangkan untuk pengamatan bentuk olahan pakan, pakan yang diamati berupa pisang kepok yang diberi perlakuan. Perlakuan yang diberikan pada pisang kepok adalah: diberi utuh, dipotong besar (sekitar 2x2 cm), dipotong kecil (sekitar 5x5 mm), dan digerus. Selain pakan, pencatatan pola aktivitas dlakukan untuk mencegah data yang bias. Metode yang digunakan yaitu scan sampling dan ad libitum sampling dengan titik sampel berdurasi 5 menit tanpa jeda antar titik sampelnya. Data pengamatan pola aktivitas meliputi: makan (feeding), lokomosi, non-aktif, dan grooming. Terdapat perbedaan preferensi komposisi pakan antar individu N. javanicus. Preferensi pakan yang terbesar dari individu 1 adalah susu (66,15±33,27 gram). Individu 2 juga memiliki preferensi terbesar pada jenis pakan susu (92,3±19,56 gram), sedangkan individu 3 memilih jenis pakan utama (pisang) sebagai preferensi tertinggi (76,85 gram). Untuk bentuk olahan pakan utama, individu 1 memilih bentuk olahan 4 sebagai preferensi tertinggi (34,65±15,04 gram), individu 2 juga memilih bentuk olahan 4 sebagai preferensi tertinggi (17,45±21,51 gram), sedangkan individu 3 memilih bentuk olahan 2 sebagai preferensi tertinggi (34,8±15,66 gram). Preferensi yang terjadi kemungkinan diakibatkan oleh kondisi gigi yang tidak lengkap, tingkat kesehatan N. javanicus yang berbeda-beda pada tiap individu, dan tingkat adaptasi N. javanicus yang berbeda-beda terhadap kondisi kandang rehabilitasi. Perlu dilakukan penelitian berkala terhadap preferensi pakan untuk N. javanicus sampai proses adaptasi dalam kandang rehabilitasi selesai. Kata kunci: Gigi taring: kandang rehabilitasi (captivity): Nycticebus javanicus, preferensi pakan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S31533
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library