Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mursinah
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemberian antijamur secara rasional berdasarkan sistem skoring infeksi Candida di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Data faktor risiko dan evaluasi penggunaan antijamur pada pasien berisiko kandidemia di RSCM belum tersedia. Data ini diperlukan untuk mengembangkan sistem skor yang sesuai dengan kondisi di RSCM. Penelitian retrospektif ini menggunakan desain kasus kontrol dari rekam medik pasien tahun 2011-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor prediktor kandidemia di RSCM adalah lama perawatan, sepsis berat dan pembedahan dengan nilai ambang batas 3,5. Skor modifikasi memiliki sensitifitas lebih tinggi sedangkan spesifisitas hampir sama dengan Candida score. Penggunan skor modifikasi ini menurunkan ketidaktepatan penggunaan antijamur sebesar 7%.

ABSTRACT
The aim of the study is to increase the rationality of antifungal usage based on Candida scoring system in Cipto Mangunkusuno hospital (RSCM). The data of risk factors and evaluation of antifungal usage in patient who have risk factors for candidemia in RSCM is not available yet. The data is important to develop a scoring system that suitable with RSCM condition. This retrospective case control study used patient medical record from 2011-2014. The result of this study showed that predictor of candidemia in RSCM are length of stay in hospital, severe sepsis and surgery, with cut off value 3.5. The modified score has higher sensitivity with equal specificity with Candida score. The modified score is able to decrease the inappropriateness of antifungal usage as high as 7%., The aim of the study is to increase the rationality of antifungal usage based on Candida scoring system in Cipto Mangunkusuno hospital (RSCM). The data of risk factors and evaluation of antifungal usage in patient who have risk factors for candidemia in RSCM is not available yet. The data is important to develop a scoring system that suitable with RSCM condition. This retrospective case control study used patient medical record from 2011-2014. The result of this study showed that predictor of candidemia in RSCM are length of stay in hospital, severe sepsis and surgery, with cut off value 3.5. The modified score has higher sensitivity with equal specificity with Candida score. The modified score is able to decrease the inappropriateness of antifungal usage as high as 7%.]"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Rozaliyani
"Ruang lingkup dan cara penelitian:
Sejak awal 90an frekwensi kandidosis sistemik meningkat tajam, mortalitasnya mencapai 40-60%. C. albicans masih menjadi penyebab terbanyak, meskipun dilaporkan terjadinya pergeseran profil infeksi oleh spesies lain. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi dan profil infeksi, faktor risiko yang diduga berperan, prevalensi resistensi dan profil sensitivitas resistensi Candida spp yang diisolasi dari darah neonatus dengan dugaan kandidemia terhadap flukonazol dan itrakonazol, serta hubungan antara clinical outcome dengan hasil uji resistensi. Hasil penelitian bermanfaat dalam menentukan panduan pencegahan dan penanganan infeksi. Penelitian ini bersifat cross sectional. Sampel penelitian adalah 68 isolat berbagai spesies Candida dan Trichosporon dan darah 52 neonatus dengan kondisi sepsislberpotensi sepsis di Sub-bagian Perinatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSUPNCM dan merupakan koleksi Bagian Parasitologi FKUI yang telah diidentifikasi. Uji resistensi dilakukan dengan metode Etest.
Hasil dan kesimpulan:
Prevalensi kandidemia pada neonatus dengan kondisi sepsislberpotensi sepsis dalam penelitian ini mencapai 62,96%. Profit infeksi memperlihatkan C. tropicalis sebagai penyebab terbanyak (48,5%), diikuti T. variabile (19,1%), C. guilliermondii (14,7%), C. albicans (11,8%), C. glabrata (4,4%) dan C. lusitaniae (1,5%). Faktor risiko pasti kandidemia belum dapat dijawab dalam penelitian ini. Faktor risiko yang diduga berperan antara lain kelahiran prematur dan/BBLR, penggunaan kateter intravenalinfus, antibiotik sistemik, underlying diseases, kemungkinan infeksi dari petugas kesehatan dan adanya sumber infeksi dari berbagai peralatan kesehatanlperalatan penunjang lain. Prevalensi resistensi terhadap flukonazol lebih rendah (3,8%) dibandingkan terhadap itrakonazol (9,6%). Secara in vitro sensitivitas Candida spp terhadap flukonazol lebih baik dibandingkan terhadap itrakonazol. Clinical outcome dart hasil pemeriksaan resistensi Candida spp. Tidak menunjukkan hubungan bermakna."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T13630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library