Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tiara Afifah Alfianti
"Candesartan cilexetil adalah obat antihipertensi antagonis reseptor angiotensin II dan memiliki kelarutan yang rendah. Di saluran usus mengalami absorpsi tidak sempurna. Dalam proses penyerapan ini, candesartan cilexetil diubah menjadi bentuk aktifnya yaitu candesartan yang lebih mudah diserap saluran usus, sehingga dapat diketahui kadar candesartan cilexetil yang diserap dalam tubuh dibutuhkan candesartan sebagai standar pembanding. Penelitian ini Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode preparasi candesartan dari candesartan cilexetil, memperoleh data karakterisasi candesartan yang telah dihasilkan, dan memperoleh kadar candesartan terhidrolisis. Pembuatan candesartan dari candesartan cilexetil menggunakan proses hidrolisis dengan basa natrium hidroksida 1N dalam waktu 1 jam. Senyawa hasil hidrolisis senyawa tersebut diidentifikasi dengan spektroskopi inframerah, Spektrometri H-NMR dan titik leleh, sedangkan kadar senyawa terhidrolisis ditentukan kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik. Sistem kromatografi cair kinerja tinggi dengan fase gerak asetonitril-asam asetat glasial-aquabidest dengan rasio (90:1:10), fase diam C18 dengan laju alir 0,8 ml/menit dan detektor UV pada panjang gelombang 254nm. Berdasarkan sistem kromatografi diperoleh regresi linier y= 49144x+83310 dan nilai r = 0,99924 dengan rentang konsentrasi 2-20 ppm. nilai LOD dan LOQ yang dihasilkan adalah 0,36 dan 1,21. Tingkat rata-rata yang dihasilkan adalah 87,63%.

Candesartan cilexetil is antihypertensive drug angiotensin II and has low solubility. In the intestinal tract undergo incomplete absorption. In this absorption process, candesartan cilexetil is converted into its active form, namely candesartan which is more easily absorbed by the intestinal tract, so it can be seen that the level of candesartan cilexetil absorbed in the body requires candesartan as a standard of comparison. This study aims to obtain the method of preparation of candesartan from candesartan cilexetil, obtain data on the characterization of candesartan that has been produced, and obtain the levels of hydrolyzed candesartan. Making candesartan from candesartan cilexetil using a hydrolysis process with 1N sodium hydroxide base in 1 hour. The compounds resulting from the hydrolysis of these compounds were identified by infrared spectroscopy, H-NMR spectrometry and melting point, while the levels of the hydrolyzed compounds were determined. Reverse phase high performance liquid chromatography. High performance liquid chromatography system with mobile phase acetonitrile-glacial acetic acid-aquabidest ratio (90:1:10), C18 stationary phase with flow rate 0.8 ml/min and UV detector at 254nm wavelength. Based on the chromatographic system obtained linear regression y = 49144x+83310 and the value of r = 0.99924 with a concentration range of 2-20 ppm. The resulting LOD and LOQ values ​​are 0.36 and 1.21. The resulting average rate is 87.63%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Allida Syeha
"Gagal jantung merupakan masalah kesehatan yang progresif dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Banyak pilihan yang dapat diberikan kepada pasien gagal jantung, salah satu contohnya adalah kombinasi ramipril-bisoprolol dan kandesartan-bisoprolol. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis minimalisasi biaya antara kelompok terapi kombinasi ramipril-bisoprolol dan kandesartan-bisoprolol pada pasien BPJS rawat inap gagal jantung di RSJPD Harapan Kita tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan pengambilan data secara retrospektif terhadap rekam medis, resep dan sistem informasi rumah sakit. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Efektivitas pengobatan diukur berdasarkan penurunan tekanan darah sistol dan diastol yang diasumsikan sama. Biaya didapatkan dari median total biaya pengobatan, meliputi biaya obat gagal jantung, obat non-gagal jantung, rawat inap, pemeriksaan penunjang dan jasa dokter. Sampel pada penelitian ini berjumlah 65 pasien, yaitu 37 pasien terapi kombinasi ramipril-bisoprolol dan 28 pasien terapi kombinasi kandesartan-bisoprolol. Median total biaya pengobatan kelompok terapi kombinasi ramipril-bisoprolol Rp 7.391.584,00 lebih mahal dibandingkan dengan kelompok terapi kombinasi kandesartan-bisoprolol Rp 7.061.533,00, terdapat selisih sebesar Rp 330.051,00. Analisis sensitivitas satu arah/-25 dilakukan untuk mengetahui kekuatan dari evaluasi ekonomi melalui perubahan terhadap hasil penelitian. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kelompok terapi kombinasi kandesartan-bisoprolol lebih cost-minimal dibandingkan kelompok terapi kombinasi ramipril-bisoprolol dengan efektivitas yang setara.

Heart failure is a progressive health problem with high mortality and morbidity in both developed and developing countries including Indonesia. Many options can be given to patients with heart failure, one example is a combination of ramipril bisoprolol and candesartan bisoprolol. The aim of this study was to analyze cost minimization between the combination therapy group of ramipril bisoprolol and candesartan bisoprolol in BPJS hospitalized patients with heart failure. This research was a cross sectional study with retrospective data retrieval on medical record, prescriptions, and hospital rsquo s information system. Sampling was done by total sampling. The effectiveness of treatment was measured by the decrease in systolic and diastolic blood pressure that was assumed to be the same. Cost was obtained from the median total cost of treatment, including the cost of heart failure drugs, non heart failure drugs, hospitalization, laboratorium and physician services. The sample in this study amounted to 65 patients, 37 patients from combination therapy ramipril bisoprolol and 28 patients from combination therapy candesartan bisoprolol. Based on the results of the study, the median total cost of treatment of Ramipril group Rp 7,391,584.00 was more expensive compared with the candesartan group Rp 7.061.533,00 , there was a difference of Rp 330,051.00. One way sensitivity analysis 25 was performed to determine the strength of the economic evaluation through changes to the research results. Therefore, it can be concluded that the candesartan therapy group is more cost minimal than the ramipril therapy group with equal effectiveness."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library