Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bertha Lolo Lukita
"Caesalpinia pulcherrima (L) Swartz. yang termasuk genus Caesalpinia banyak tumbuh di Indonesia sebagai tanaman hias, sedangkan di negara Mexico tanaman ini secara tradisonal digunakan untuk mengobati infeksi gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa aktif dari fraksi aktif antimikroba penyebab infeksi gigi dan mulut secara in vitro dari tanaman Caesalpinia pulcherrima (L) Swartz. Bahan tanaman (bunga, batang, buah dan daun) Caesalpinia pulcherrima masing-masing dimaserasi dengan etanol 70% dan 96%, rendeman dengan jumlah yang besar dihasilkan maserasi menggunakan etanol 70%. Ekstrak etanol dari masing-masing bagian dilakukan uji aktivitas antimikroba terhadap dua bakteri gram positif (Streptococcus mutans dan Enterococcus faecalis ), Gram negatif anaerob (Porphyromonas gingivalis), dan fungi (Candida albicans). Ekstrak yang memberikan zona hambat terhadap keempat mikroba uji dan memiliki rendemen yang besar adalah ekstrak bagian bunga. Ektrak etanol bagian bunga diekstraksi secara bertingkat dengan menggunakan tiga macam pelarut (n-heksan, etil asetat, dan metanol) sehingga diperoleh tiga ekstrak. Uji aktivitas antimikroba 3 ekstrak ini dilakukan terhadap keempat mikroba uji dengan metode difusi agar. Ekstrak yang memberikan zona hambat, dilakukan uji aktivitas antimikroba kembali dengan metoda difusi agar pada konsentrasi 20.000 ppm ektrak dalam DMSO. Ekstrak yang memberikan zona hambat pada konsentrasi 20.000 ppm dilakukan uji konsentrasi hambat minimum (KHM) menggunakan metode dilusi dan kemudian difraksinasi menggunakan kromatografi kolom. Fraksi-fraksi yang memberikan penghambatan terhadap Porphyromanas gingivalis dan Streptococcus mutans adalah fraksi D, E, F, G, J, dan L. Fraksi E memberikan penghambatan paling tinggi terhadap kedua mikroba uji, terhadap P.gingivalis 5000 ppm dan terhadap S.mutans 1250 ppm. Fraksi E kemudian dilakukan isolasi dengan menggunakan kromatografi kolom, HPLC prep, kromatografi lapis tipis preparatif (KLTP), dan direkristalisasi. Pemurnian dilakukan pada fraksi E2. Hasil pemurnian fraksi diperoleh isolat E2-16. Isolat yang diperoleh diidentifikasi menggunakan FTIR, spektrofotometri UV-Vis, Spektrofotometer 1HNMR, CNMR, HMBC, dan LCMS (Liquid Chromatography Mass Spektrofotometry). Hasil identifikasi struktur senyawa dari isolat adalah metil galat. Metil galat memberikan aktivitas antimikroba terhadap Porphyromanas gingivalis pada konsentrasi 625 ppm dan Streptococcus mutans pada konsengtrasi 312,5 ppm lebih aktif dari fraksinya.

Caesalpinia pulcherrima (L) Swartz. which belongs to the genus Caesalpinia is widely grown in Indonesia as ornamentals, while in Mexico this plant used to treat the dental and oral infection. This study aims to isolate and identify of antimicrobial active compounds against that cause dental and oral infection by in vitro from Caesalpinia pulcherrima (L) Swartz. Each plant material (flowers, stems, fruits, and leaves) were macerated by 70 % ethanol and 96% ethanol, a large amount of yield produced by maceration using 70% ethanol. Antimicrobial test of each ethanol extracts was performed on two gram-positive bacteria (Streptococcus mutans and Enterococcus faecalis), gram-negative anaerobic bacteria (Porphyromonas gingivalis), and fungi (Candida albicans). Extracts of flower that provide inhibit zone of the four test microbes and have a large yield. Extracts of a flower were extracted successively by using three kinds of solvent (n-hexane, ethyl acetate, dan methanol) to obtain three extracts. Antimicrobial tests of 3 extracts were performed on four test microbes. Extracts that provide inhibit zone, retard zone test conducted using 20.000 ppm extract in DMSO by the diffusion method. Extracts that gave the drag zone at 20.000 ppm concentration were tested for minimum inhibitory concentrations (MIC) using the dilution method and then fractioned using column chromatography. The fractions that gave inhibition on Porphyromanas gingivalis and Streptococcus mutans are D, E, F, G, J, and L. The fraction E that gave inhibition on Porphyromanas gingivalis at 5000 ppm and Streptococcus mutans at 1250 ppm and then isolated using chromatography columns, preparative HPLC, preparative thin layer chromatography (P-TLC), and recrystallization. Further purification and isolation were carried out at fraction E2. the purification result of the fraction was obtained compound E2-16. The isolates obtained were identified using FTIR, UV-Vis spectrophotometry, 1HNMR spectrophotometry, CNMR spectrophotometry, HMBC, and LCMS (Liquid Chromatography-Mass spectrophotometry). The result of the structure of the compound is methyl gallate. The MIC of Metil Galat against Porphyromanas gingivalis was 625 ppm and Streptococcus mutans at 312 ppm, more active than a fraction."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T52492
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Widayat
"ABSTRACT
Inflamasi adalah respon proteksi tubuh yang berguna untuk mengeliminasi gangguan yang disebabkan oleh adanya kerusakan sel. Proses ini dimulai dengan melunakan, menghancurkan atau menetralisir agen berbahaya. Indonesia memiliki kurang lebih 30.000 spesies tanaman dan 940 spesies diantaranya termasuk tanaman berkhasiat. Salah satu tanaman tersebut adalah tanaman kembang merak (Caesalpinia pulcherrima l.) yang  telah digunakan sebagai anti-inflamasi pada pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar flavomoid total, fenol total, dan nilai dari fraksi n-heksana, etil asetat dan metanol Caesalpinia pulcherrima l. dalam menghambat aktivitas lipoksigenase.  Hasil uji menunjukkan bahwa nilai penghambatan aktivitas lipoksigenase dari fraksi n-heksana, etil asetat, dan methanol menunjukan bahwa nilai berturut-turut adalah  42,3; 21,61 dan 61,73 ug/mL. Kadar flavonoid total  fraksi n-heksana, etil asetat, dan metanol berturut turut adalah 4,66; 151,11; dan 52,48 mgQE/gram. Kadar total fenol fraksi n-heksana, etil asetat, dan methanol kembang merak (Caesalpinia pulcherrima l.) berturut-turut adalah 180,31; 1778,89; dan 574,83 mgGAE/gram.

ABSTRACT
Inflammation is the bodys protective response that is useful for eliminating disorders caused by cell damage. This process begins by softening, destroying or neutralizing dangerous agents. Indonesia has approximately 30,000 plant species and 940 species of them are considered as medicinal plants. One of them is the peacock flower plant (Caesalpinia pulcherrima L.) which has been used as an anti-inflammatory agent in traditional  medicine. The aims of this study was to determine  total flavonoid, total phenol levels, and value of the n-hexane, ethyl acetate and methanol fraction of Caesalpinia pulcherrima L. in inhibiting lipoxygenase activity. The test results showed that the values of lipoxygenase activity inhibition  from n-hexane, ethyl acetate, and methanol fractions were 42.3; 21.61 and 61.73 ug/mL respectively. The total flavonoid content of n-hexane, ethyl acetate, and methanol fractions respectively was 4.66; 151,11; and 52.48 mgQE/gram, and total phenol levels of n-hexane, ethyl acetate, and methanol fractions were 180.31; 1778,89; and 574.83 mgGAE/gram."
[;, ]: 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nofentari Putri
"Pada penelitian ini, sintesis nanopartikel ZnO, nanopartikel SmFeO3 dan nanokomposit ZnO/SmFeO3 berhasil dilakukan dengan ekstrak daun kembang merak (Caesalpinia pulcherrima (L.) Sw.) yang berperan sebagai sumber basa lemah dan capping agent. Hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan instrumen spektrofotometer UV –Vis, UV–Vis DRS, spektroskopi FTIR, XRD, PSA, SEM EDX dan TEM. Hasil karakterisasi spektroskopi UV–Vis menunjukkan adanya puncak serapan UV–Vis nanopartikel ZnO pada panjang gelombang 370 nm. Hasil karakterisasi UV–Vis DRS menunjukkan nilai band gap nanopartikel ZnO, nanopartikel SmFeO3 dan nanokomposit ZnO/SmFeO3 berturut–turut sebesar 3,2 Ev ; 1,95 eV dan 2,90 eV. Hasil karakterisasi XRD membuktikan bahwa nanopartikel ZnO memiliki struktur heksagonal wurtzite, nanopartikel SmFeO3 memiliki struktur orthorombic. Hasil karakterisasi PSA menunjukkan bahwa distribusi rata–rata ukuran partikel ZnO pada 66,71 nm. Berdasarkan hasil karakterisasi TEM ukuran rata–rata partikel SmFeO3 73,27 nm.
Nanopartikel ZnO, nanopartikel SmFeO3 dan naokomposit ZnO/SmFeO3 diuji aktivitas fotokatalitiknya untuk mendegradasi senyawa zat warna malasit hijau dibawah sinar tampak. Persentase degradasi malasit menggunakan nanopartikel ZnO, nanopartikel SmFeO3 dan nanokomposit ZnO/SmFeO3 beturut – turut sebesar 91,77% ; 85,41% dan 94,42% selama 2 jam waktu penyinaran. Perhitungan kinetika reaksi fotodegradasi malasit hijau menggunakan bahwa nanokomposit ZnO/SmFeO3 mengikuti reaksi orde satu semu.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Tsara Zalsabela
"Penghambatan aktivitas arginase mampu mengatasi disfungsi endotelial pembuluh darah. Disfungsi endotelial dapat menyebabkan berbagai penyakit kardiovaskuler. Salah satu tanaman dari marga Caesalpinia telah terbukti dapat menghambat aktivitas arginase, namun belum ada penelitian terhadap Caesalpinia pulcherrima L. Sw. Pada penelitian ini, kulit batang Caesalpinia pulcherrima L. Sw. diekstraksi secara bertingkat dengan cara refluks menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Uji penghambatan aktivitas arginase dilakukan secara in vitro terhadap ekstrak kental dengan konsentrasi enzim 1 U/mL dan konsentrasi substrat 570 mM. Pengukuran produk dilakukan dengan microplate reader pada panjang gelombang 430 nm. Ekstrak metanol merupakan ekstrak teraktif pada uji tersebut. Nilai IC50 ekstrak metanol adalah 21,969 g/mL. Nilai tersebut lebih tinggi dari standar nor-NOHA asetat yang memiliki IC50 sebesar 3,994 g/mL. Penetapan kadar flavonoida total dilakukan pada ekstrak metanol dengan metode kolorimetri AlCl3. Ekstrak metanol memiliki kadar flavonoida total sebesar 3,943 mgQE/gram ekstrak. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak metanol mengandung golongan senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid.

Inhibition of arginase activity can ameliorate endothelial disfunction in vasculary system. Endothelial disfunction can cause some cardiovascular diseases. One of species from genus Caesalpinia have been proven can inhibit arginase activity, but there are no research on Caesalpinia pulcherrima L. Sw. yet. In this research, Caesalpinia pulcherrima L. Sw. stem bark was extracted by multistage reflux using solvents n hexane, ethyl acetate, and methanol. Arginase activity inhibition test has been done in vitro using 1 U mL enzyme concentration and 570 mM substrate concentration. Product was measured by microplate reader at wavelength 430 nm. Methanolic extract is the most active extract for the test. IC50 of methanolic extract is 21.969 g mL that is higher from standard nor NOHA acetate which has IC50 value 3.994 g mL. The result of total flavonoida content determination by colorimetric AlCl3 of methanolic extract is 3.943 mgQE gram extract. Phytochemical screening shows that methanolic extract of Caesalpinia pulcherrima L. Sw. stem bark contains flavonoids, tannins, saponins, and triterpenoids."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library