Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dani Tri Sutrisno Kurniawan
Abstrak :
Penulis telah membuat sebuah alat Penghitung jumlah pengunjung dalam suatu ruangan yang dilakukan secara otomatis berbasis FPGA. Dimana pada alat ini kita mempergunakan sensor LDR sebagai komponen untuk mendeteksi pengunjung yang lewat dan keypad digunakan sebagai komponen untuk menginput jumlah kapasitas dalam suatu ruangan. Pada alat ini menggunakan menggunakan FPGA sebagai proses pengendali untuk menghitung serta buzzer sebagai penanda bahwa kapasitas telah penuh dari suatu ruangan. Implementasi dari alat ini adalah mampu melakukan perhitungan baik penambahan maupun pengurangan. Hasil perhitungan ditampilkan kedalam layar LCD. Bahasa pemograman yang dipakai dalam kendali FPGA adalah VHDL. Dalam pemograman dibagi menjadi dua yaitu program utama dan subprogram. Proram utama sebagai fungsi pengendali sedangkan pada subprogram sebagai fungsi tampilan ke layar LCD. Percobaan menunjukkan bahwa semua sistem berfungsi untuk digunakan dengan benar. ......Author designs automatic counters that counts number of visitors in a room. The device is develop based on FPGA. The tools used are LDR as a sensor for detecting passing visitors and keypad as components to set the maximum capacity of a room. Buzzer is used as the output device to signal audience that the room are full with visitor. The implementation of this tool is capable of performing the calculations for both the addition and subtraction. The calculation result is displayed into the LCD screen. VHDL is programming language used to the control FPGA. The programming is divided into two: main programs and sub programs. The main program as a fuction of controller while the sub program as a fuction of the display to the LCD screen. The experiment shows that all to function systems used correctly.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43318
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Norvin Dwiyasa
Abstrak :
Perkembangan teknologi informasi yang sangat massif telah membawa perubahan sosial dalam bentuk komunikasi antar individu maupun kelompok manusia melalui penggunaan media sosial. Perubahan tersebut telah menciptakan cara atau metode baru untuk memudahkan pengguna agar dapat menerima pesan dari pengirim. Istilah buzzer pada awalnya tercipta untuk membantu melakukan pemasaran suatu barang, produk, atau jasa. Namun dalam perkembangannya, buzzer telah menjadi sebuah fenomena yang dijadikan sebagai alat politik untuk melakukan manipulasi publik melalui media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola dan strategi buzzer politik dalam operasi media sosial serta potensi ancaman yang ditimbulkan. Kemudian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pemahaman keberadaan dan aktivitas buzzer politik terhadap stabilitas politk dan keamanan nasional. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui studi literatur, wawancara mendalam dengan informan, serta melakukan analisis framing dan propaganda terhadap konten-konten yang disebarkan oleh buzzer politik. Berdasarkan penelitian ini telah teridentifikasi pola, strategi, dan metode buzzer politik untuk menarik perhatian khalayak dengan menggunakan metode propaganda yang berpotensi menganggu stabilitas politik dan keamanan nasional ......The development of information technology that is very massive has brought social changes in the form of communication between individuals and groups of people through the use of social media. The changes have created new ways or methods to make it easier for users to receive messages from senders. The term buzzer was originally coined to help do marketing of a good, product, or service. But in its development, the buzzer has become a phenomenon that has been used as a political tool to carry out public manipulation through social media. This study aims to analyze patterns and strategies of political buzzers in social media operations as well as the potential threats posed. Then, this research is expected to provide an overview of the understanding of the existence and activity of political buzzers towards political stability and national security. This research was conducted using qualitative methods through literature studies, in-depth interviews with informants, as well as conducting framing and propaganda analysis of content spread by political buzzers. Based on this research, patterns, strategies, and methods of political buzzers have been identified to attract the attention of the public by using propaganda methods that have the potential to disrupt political stability and national security.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reno Maratur Munthe
Abstrak :
Berisiknya dengungan para buzzer politik dapat menurunkan kualitas ruang publik dan demokrasi apabila berlangsung berkepanjangan. Fabrikasi percakapan, perang tagar serta disinformasi yang diproduksi oleh para pendengung politik dapat menimbulkan distorsi di ruang publik, mengaburkan batas antara aspirasi publik yang otentik dengan aspirasi rekaan. Kehadiran UU ITE dan Peraturan KPU belum mengatur tentang buzzer politik. Pengaturan dalam UU ITE Pasal 45A ayat (1), dianggap belum mampu menjerat tindakan buzzer politik yang bekerja dalam media sosial. Pendekatan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan metode analisis normatif baik dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan analitis. Pelibatan buzzer politik di media sosial guna mendongkrak suara pada pemilihan umum sungguh tidak tepat. Yang terjadi adalah realitas semu, karena dukungan yang diciptakan adalah dukungan yang dimobilisir dan memanipulasi kesadaran publik. Perlu didorong pencerdasan publik, sehingga akan terbentuk koneksi publik yang saling mengontrol. Peran dari elemen-elemen seperti organisasi masyarakat, kelompok intelektual, dan masyarakat luas yang harus saling terhubung agar membangun jaringan pesan yang kuat untuk melawan buzzer politik. Diharapkan juga ada pengaturan secara legal buzzer politik tersebut bekerja untuk siapa, di bawah agency apa, apakah dia terdaftar di agency itu, didanai oleh siapa dia. Hal ini juga tentunya dengan syarat mereka bergerak dengan akuntabel dan transparan. ......The noise of political buzzers can degrade the quality of public space and democracy if it lasts a long time. The fabrication of conversations, hashtag wars and disinformation produced by political buzzers can create distortions in public spaces, blurring the line between authentic public aspirations and engineering aspirations. The presence of ITE Law and KPU Regulations has not regulated the political buzzer. The regulation in ITE Law Article 45A paragraph (1), is considered not able to ensnare the actions of political buzzers who work in social media. The approach is done by using normative analysis methods both with statutory approaches and analytical approaches. The involvement of political buzzers on social media to boost the vote in the general election is not appropriate. What happens is pseudo reality, because the support created is the support that mobilized and manipulated the public consciousness. It needs to be encouraged by the public, so that there will be a public connection that controls each other. The role of elements such as community organizations, intellectual groups, and the wider community must be interconnected in order to build a strong message network to counter political buzzers. It is also expected that there is a legal arrangement of the political buzzer working for whom, under what agency, whether he is registered with that agency, funded by who he is. It is also of course on the condition that they move accountable and transparent.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martin Chorazon Alfareno
Abstrak :
Pada tugas akhir ini telah dilakukan perancangan dan evaluasi. Keseluruhan sistem dan pengembangan menggunakan FPGA Xilinx Spartan-3E. Smart Stick berfungsi sebagai alat bantu berjalan bagi orang buta dalam menentukan arah. Sistem Smart Stick menggunakan 3 buah sensor ultrasonik dengan posisi pemasangan pada bagian depan, kanan, dan kiri. Sensor ultrasonik sebagai modul input akan mendeteksi keberadaan objek disekitar Smart Stick. Pembatasan jarak baca sensor sejauh 100 cm yang berfungsi sebagai jarak aman bagi pengguna smart stick. FPGA yang digunakan adalah FPGA Xilinx Spartan-3E sebagai controller, buzzer sebagai modul output akan mengeluarkan bunyi peringatan sebagai tanda bahwa sensor mendeteksi adanya penghalang. Percobaan ini menunjukkan semua kinerja subsistem yang memuaskan. ......In this final project Smart Stick has been designed and evaluated. The system and development use FPGA Xilinx Spartan-3E. Smart Stick serves as a tool for blind people to determine the direction for walking. Smart Stick system uses 3 pieces of ultrasonic sensors with mounting position on the front, right, and left. Ultrasonic sensors as the input module detect the presence of objects around the Smart Stick. The sensors read having distance limitation as far as 100 cm, this is a safe distance for the Smart Stick user. FPGA used is FPGA Xilinx Spartan-3E as a controller, buzzer as output modules will issue a warning sound as a sign that the sensor detects the presence of a barrier. The experiment show me all the subsystems performed satisfactorily.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43340
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ariandi Putra
Abstrak :
Tahun 2020, dunia dikejutkan dengan munculnya virus Covid-19. Efek domino di segala bidang dan merenggut banyak nyawa menjadi sebuah permasalahan serius dan penting untuk diantisipasi. Dari hasil analisa Social Media Monitoring Dashboard Mediawave, media sosial Twitter menjadi saluran yang digunakan dalam rangka memberikan pemahaman terhadap masyarakat oleh buzzer sebagai opinion leader. Dalam melakukan kampanye di Twitter, buzzer yang terlibat melakukan berbagai cara untuk menyampaikan pesan dan informasi agar postingan mendapatkan reach dan impression yang baik sehingga viral di Twitter. Penelitian ini menganalisis unsur apa saja yang ada dalam postingan buzzer sesuai dengan MAD Model of Moral Contagion Theory. Penelitian ini menggunakan metode analisis data small story research dengan jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buzzer memenuhi unsur dalam aspek Motivation (Group Identity), Attention (Engagement), dan Design (amplification; share, like, dan comment) dalam melakukan orkestrasi dengan diksi yang dilihat dari penyebaran konten dan informasi melalui like, retweet, dan reply dari setiap postingan buzzer yang teridentifikasi dari analisa konten isi di Twitter sehingga menciptakan polarisasi percakapan dengan sentimen positif dan negatif. ......In 2020, the world was shocked by the emergence of the Covid-19 virus. The domino effect in all fields and claimed many lives is a serious and important problem to anticipate. From the results of the analysis of Social Media Monitoring Dashboard Mediawave, social media Twitter is a channel used to provide understanding to the public by buzzers as opinion leaders. In conducting a campaign on Twitter, the buzzers involved used various ways to convey messages and information so that the post would get a good reach and impression so that it went viral on Twitter. This study analyzes what elements are contained in buzzer posts according to the MAD Model of Moral Contagion Theory. This study uses a small story research data analysis method with a qualitative research type. The results showed that the buzzer met the elements in the aspects of Motivation (Group Identity), Attention (Engagement), and Design (amplification; share, like, and comment) in conducting orchestration with diction seen from the dissemination of content and information through likes, retweets, and replies to each buzzer post identified from content analysis on Twitter so as to create a polarizing conversation with positive and negative sentiments.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library