Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan , 2000
616.39 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ibn Taymiyyah
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2005
297.21 IBN ht
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lestari
"Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas PERGIZI dilihat dari komponen input, proses, output dan outcome. Penelitian kualitatif dengan rancangan RAP (Rapid Assesment Procedure), dilakukan minggu keempat bulan Mei 2013 dengan informan kepala seksi gizi, petugas gizi, kader, bidan di desa, ibu balita dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan PERGIZI efektif untuk menanggulangi gizi buruk di Puskesmas Sepatan. dengan indikator meningkatnya status gizi sebesar 69,1%, hanya komponen input yakni dana yang disebagian besar pos gizi masih kurang, sedangkan dari komponen proses dan output telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Agar mengoptimalkan penanggulangan gizi buruk di wilayah Puskesmas Kabupaten Tangerang dengan PERGIZI.

The aims of this study was to determine the effectiveness of the PERGIZI program viewed by its component such as inputs, process, outputs and outcomes. A qualitative research with RAP (Rapid Assessment Procedure) design was conducted at fourth week of May 2013. The data collection methods used an indepth interview and focused group discussion. With the informants 42 persons consisting of section head of nutrition, nutrition workers, cadres, village midwives, mothers of under five children and community leaders. This could be seen from change of nutritional status from the under five children as much as 69,1%. From the input component the mean barrier was funding both component process and output was considered successfull and achieving the predetermined goal. It is recomended to solve existing under five nutritional problem in the district of Tangerang using the PERGIZI approach."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clear, James
""No matter your goals, Atomic habits offers a proven framework for getting 1% better every day. James Clear, one of the world's leading experts on habit formation, reveals practical strategies that will teach you exactly how to master the tiny behaviors that lead to remarkable results. If you're having trouble changing your habits, the problem isn't you. The problem is your system. Bad habits repeat themselves not because you don't want to change, but because you have the wrong system for change. You do not rise to the level of your goals. You fall to the level of your systems. In Atomic habits, you'll get a plan that can take you to new heights. Clear is known for his ability to distill complex topics into simple behaviors that can be readily applied to daily life and work. Here, he draws on ideas from biology, psychology, and neuroscience to create an easy-to-understand guide for making good habits inevitable and bad habits impossible. Along the way, readers will be inspired and entertained with true stories from Olympic gold medalists, award-winning artists, business leaders, life-saving physicians, and star comedians who have used the science of small habits to vault to the top of their fields. Atomic Habits will reshape the way you think about progress and give you the tools and strategies you need to transform your habits--whether you are an athlete looking to win a championship, an leader hoping to optimize and organization, or an individual who wishes to quit smoking, lose weight, reduce stress, and achieve success that lasts."--Container."
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama , 2019
158 CLE a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Handayani
"Salah satu parameter derajat kesehatan suatu negara adalah kematian bayi dan balita. Dalam Setiap tahun terdapat 12 juta anak meninggal sebelum usia 5 tahun karena pneumonia, diare, malaria, campak, malnutrisi dan kombinasi dari penyakit tersebut. Untuk mencegah kematian tersebut terdapat cara efektif berupa perawatan anak yang menderita penyakit tersebut di fasilitas rawat jalan yaitu Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang dikembangkan oleh Departemen Kesehatan bekerjasama dengan WHO dan UNICEF. Setiap balita sakit harus dilakukan pendekatan MTBS. Pencapaian MTBS Kabupaten Kulon Progo 2011 55,6% dimana pencapaian cakupan MTBS merupakan gambaran kinerja petugas MTBS.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja petugas MTBS. Penelitian ini menggunakan metode Survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional.
Hasil penelitan persentase kinerja baik dan kinerja kurang hampir sama. Variabel individu yang berhubungan dengan kinerja petugas MTBS adalah masa kerja dan motivasi, variabel organisasi yang berhubungan adalah kepemimpinan dan fasilitas.
Saran bagi Dinas Kesehatan adalah meningkatkan pembinaan dan pengawasan melalui supervisi, bagi kepala Puskesmas untuk mendukung pelaksanaan MTBS dan bagi petugas MTBS untuk melaksanakan MTBS pada setiap kunjungan balita sakit.

One of health degree parameter of country is infant mortality. For every year 12 milions of infant died before 5 years old due to pneumonia, diarrhea, malaria, measles, malnutrition, and it?s combination. To preven of death, there is an affective way by treating infant in outpatient facility by Integrated Management Of Childhood Illness (MTBS) developed by Health Department in collaboration with WHO and UNICEF. Each of infant illness must be treated by MTBS approach. MTBS achievement of Kulon Progo Regency 2011 was 55,6% at which of it was description of MTBS officer performance.
This study aims to find out factors related to MTBS officer performance. It used analytic survey method by Cross Sectional approach.
Study result for percentage of good and poor performance is almost equal. Individual variabel related to MTBS officer performance is length of work and motivation, while related organization variable is leadership and facility.
Suggestion for Health Departemen is to improve development and monitoring by supervision, for head of Public Health Center to support MTBS implementation and for MTBS officer to apply MTBS to every childhood illness.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harefa, Sarikasih
"ABSTRAK
Latar Belakang : Kurang gizi masih menjadi masalah utama yang dihadapi dunia. Setiap tahunnya sekitar 55.000 orang meninggal karena kurang gizi. Dan dua per tiga dari jumlah yang meninggal ini adalah anak-anak. Di negara-negara berkembang, kontribusi kurang gizi terhadap kematian anak balita yang berhubungan penyakit infeksi meneapai 53%. Anak yang kurang gizi cenderung lebih rentan terhadap penyakit infeksi baik dalam hal jumlah kejadian (misalnya insidens) maupun durasi setiap kejadian penyakit Tahun 2006, jumlah penderita gizi buruk mengalami peningkatan dati tahun sebelumnya. Jumlah balita gizi buruk di Indonesia, menurut laporan UNICEF 2006 meningkat dari 1,8 juta pada tahun 200412005 menjadi 2,3 juta jiwa Peningkatan balita
gizi buruk ini tentulah sangat mengkhawatirkan, karena depat menyebabkan "lost
Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimen pre-post test dengan jumlah sampel 114 yang terdiri dari 60 balita yang menerimn intervensi PMT-P dan
54 balita yang menerima konseling gizi. Untuk menguji hipotesis digwtukan uji t-test
dan anova. Analisa multivariat dengan Analisis Regress!Berganda.
Hasil: Hasil uji ststistik menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara Zsrore
balila gizi buruk sebelum dan sesudah mendapatkan intervensi. Konseling gizi berhasil
meningkatkan Zscore belita gizi buruk sebesar 0.2237. Pemberian PMT- berhasil meningkatkan Zscore balita gizi blll1lk sebesar 0.2181. Untuk kelompok konseling, faktor-faktor yang mempengarohi peningkatan Zscore balita gizi blll1lk adalah status gizi {Zscore) balita di awal penelitian. Sedangkan untuk kelompok PMT-P, adalah umur
analk, dan umur balita disapih.
Kesimpulan : Setelah intervensi, prevalensi gizi buruk turon 38,6%. Darl kelompok konseling, prevalensi balita gizi buruk turun 50,0%, sedangkan prevalensi gizi buruk pada kelompok PMT-P turun 28,3%. Pada kelompok PMT-P juga ditemukan balita yang meningkat statusnya menjadi gizi balk. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan Zscore balita gizi buruk adalah status gizi {Zscore) balita di awal penelitiaa (konseling), umur anak, dan umur balita disapih {PMT-P).

Background : Poor nutrition still become prior problem in the world. Every year, about
55.000 people die due to malnutrition. And 2 out of3 death was children. Poor nutrition contributes to 1 out of2 death (53%) associated with infections diseases among children aged under five in developing country. Children with malnutrition more vulnerable to infection, both incidens and duration of diseases. In 2006, the number of malnutrition increased than in 2005. Unicef(2006) reports, the malnutrition children aged under five increased from I ,8 million in 2004/2005 to 2,3 million in 2006. This increasing was very concerned, leads to "lost generation". One of program conduct by government to care of children with malnutrition was nutritional intervention (supplementation). To cure dan
care of malnutrition children, was conduct food supplementation breastfeeding for Methods : This research conduct quasi experiment design with pre-post test. The number of sample was 114 children, contain of 60 children in the food supplementation group and 54 children in the counseling group. For testing the hypothesis was conduct t-test dan one-way anova. Multivariat analysis with Multiple Linier Regression Analysis.
Result : There is significant differences between Zscore weight for aged of under five chidren with malnutrition at the pre intervention and post intervention. Counseling program increased Zscore weight for aged of underfive chidren about 0,2237 SD. Food supplementation program increased Zscore weight for aged of underfive chidren about 0,2181 SD. In the counseling group, the factors related to the increasing Zscore weight for aged of underfive children malnutrition is the nutrition statue of children at the begining of intervention. In the food supplementation group, the factors is the children's aged and the children's aged while weaning.
Summary : After intervention program, malnutrition prevalence decreased 38,6%. In the counseling group, prevalence decreased 50,0%, While in the food supplementation group prevalence decreased 28,3%. In the food supplementation group also found a child with nonnal statue. In the counseling group, the factors related to the increasing Zscore weight for aged of underfive children malnutrition is the nutrition statue of children at the beginning of intervention. In the food supplementation group, the factors is the children's aged and the children's aged while weaning."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21026
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indida Leli Indah Febrianty
"Pendahuluan: Penyampaian diagnosis kanker dapat memengaruhi psikologis dan kesejahteraan keluarga. Pengalaman tentang hal yang dialami oleh keluarga saat penyampaian berita buruk akan membantu profesional kesehatan dan keperawatan untuk memfasilitasi interaksi selanjutnya.
Tujuan: untuk mendapatkan gambaran pengalaman keluarga dalam menerima berita buruk saat pasien terdiagnosis kanker.
Metode: Desain yang digunakan kualitatif deskriptif dengan 10 partisipan sesuai kriteria inklusi. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling.
Hasil: 8 tema yang ditemukan yaitu 1) Mengalami proses berduka dari menyangkal hingga menerima, 2) Memberikan dukungan, 3) Mendapat dukungan dari nakes dan teman,  4) Mengharapkan berita tentang kanker dan penjelasan disampaikan ke keluarga, 5) Menghadapi perubahan fisik, psikis, dan spiritual, 6) Mendorong berusaha menciptakan kebahagiaan, 7) Menghadapi kendala finansial, waktu, dan seksual, 8) Keluarga mendengar keluhan fisik pada pasien dan menduga istri kanker.
Simpulan: Terdapat berbagai pengalaman dan kebutuhan keluarga dalam mengatasi berita buruk terkait kanker pada pasien. Kanker memengaruhi kesejahteraan pasien dan anggota keluarganya. Keluarga dalam hal ini memiliki banyak peran, mereka membantu pasien membuat keputusan pengobatan, melakukan tugas keperawatan yang terampil, memberikan dukungan emosional yang berkelanjutan.
Implikasi: keluarga berhak atas informasi dan dukungan dari profesional kesehatan. Hal ini penting untuk meningkatkan peran perawat selama sebelum, selama, ataupun sesudah penyampaian berita buruk kepada keluarga maupun pasien.

Introduction: The delivery of a cancer diagnosis can affect family psychological and well-being. Experiences of what families experience during the delivery of bad news will help health and nursing professionals to facilitate subsequent interactions.
Objective: to describe families' experiences of receiving bad news when a patient is diagnosed with cancer.
Methods: The design used was descriptive qualitative with 10 participants according to the inclusion criteria. The sampling technique used was purposive sampling.
Results: 8 themes were found, namely 1) Experiencing the grieving process from denial to acceptance, 2) Providing support, 3) Getting support from health workers and friends, 4) Expecting news about cancer and explanations to be conveyed to the family, 5) Facing physical, psychological, and spiritual changes, 6) Encouraging trying to create happiness, 7) Facing financial, time, and sexual constraints, 8) Families hear physical complaints in patients and suspect cancer wives.
Conclusion: There are various experiences and needs of families in coping with bad news related to cancer in patients. Cancer affects the well-being of patients and their family members. Families in this case have many roles, they help patients make treatment decisions, perform skilled nursing tasks, provide ongoing emotional support.
Implications: families are entitled to information and support from health professionals. It is important to enhance the role of nurses during before, during or after the delivery of bad news to families and patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Adams
"Buku ini mengungkapkan bahwa sekecil apa pun kebiasaan yang Anda lakukan akan memberikan dampak pada kehidupan Anda. Penulis menguraikan secara runtut dan komprehensif bagaimana mengenali dan mengatasi kebiasaa-kebiasaan buruk yang mungkin tidak Anda sadari dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin Anda pernah bertanya kepada diri sendiri, "Apakah hari ini saya sudah lebih baik daripada kemarin?"
Jika masih sama saja, Anda sedang berada di zona nyaman. Anda bak berlayar di tengah laut tenang, tanpa pernah merasakan derasnya ombak samudra. Kemudi kapal yang digerakkan sedikit saja akan mengubah haluan kapal tersebut, sebagaimana kebiasaan mikro dalam hidup Anda yang akan membentuk Anda jadi lebih baik dan bahagia. Maka, atasilah kebiasaan buruk dan tingkatkan kebiasaan baik Anda dengan letakkan gawai Anda di atasmeja, kemudian ambil dan baca buku ini.
***************
Pernahkah Anda terpikir betapa menariknya dunia yang terbuka lebar lewat lembaran buku? Membaca bukan hanya kegiatan rutin, tetapi juga petualangan tak terbatas ke dalam imajinasi dan pengetahuan. Membaca mengasah pikiran, membuka wawasan, dan memperkaya kosakata. Ini adalah pintu menuju dunia di luar kita yang tak terbatas. Tetapkan waktu khusus untuk membaca setiap hari.
Dari membaca sebelum tidur hingga menyempatkan waktu di pagi hari, kebiasaan membaca dapat dibentuk dengan konsistensi. Pilih buku sesuai minat dan level literasi. Mulailah dengan buku yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan membaca. Temukan tempat yang tenang dan nyaman untuk membaca. Lampu yang cukup, kursi yang nyaman, dan sedikit musik pelataran bisa menciptakan pengalaman membaca yang lebih baik. Bergabunglah dalam kelompok membaca atau forum literasi. Diskusikan buku yang Anda baca dan dapatkan rekomendasi dari sesama pembaca. Buat catatan atau jurnal tentang buku yang telah Anda baca.
Tuliskan pemikiran, kesan, dan pelajaran yang Anda dapatkan. Libatkan keluarga dalam kegiatan membaca. Bacakan cerita untuk anak-anak atau ajak mereka membaca bersama. Ini menciptakan ikatan keluarga yang erat melalui kegiatan positif. Jangan ragu untuk menjelajahi genre baru. Terkadang, kejutan terbaik datang dari buku yang tidak pernah Anda bayangkan akan Anda nikmati. Manfaatkan teknologi dengan membaca buku digital atau bergabung dalam komunitas literasi online. Ini membuka peluang untuk terhubung dengan pembaca dari seluruh dunia."
Yogyakarta: PT Anak Hebat Indonesia, 2024
152.33 SON m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Widyatuti
"Kasus kurang gizi di Indonesia merupakan masalah kesehatan yang belum teratasi secara tuntas sampai saat ini. Dengan terjadinya krisis moneter sejak 1997 semakin memicu peningkatan kasus tersebut. Salah satu siaran media televisi pada bulan Februari 2000 menyebutkan bahwa lebih sari 2000 balita mengalami gizi buruk bahkan sampai menimbulkan kematian. Dengan demikian peniliti ingin melakukan penelitian terkait kasus kurang gizi pada balita dengan judul ?Meningkatkan ststus gizi balita melalui asuhan keperawatan keluarga di wilayah Kelurahan Rawa Bunga Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur?. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya apakah setelah pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga dapat meningkatkan status gizi balita di RW 05 Kelurahan Rawa Bunga Kecamatan Jatinegara Jakarta.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen pada keluarga yang memiliki kasus kurang gizi pada balita. Sebelum tindakan keperawatan dikeluarga lebih dulu dilakukan seleksi pada keluarga dengan kriteria anggota keluarga bisa membaca dan menulis, sosial ekonomi diatas upah minimal regional (UMR), bersedia menjadi responden dan belum pernah dilakukan asuhan keperawatan keluarga oleh mahasiswa FIK-Ul. Wilayah yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah RW 05 Kelurahan Rawa Bunga. Sampel yang diambil adalah total sampel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Waktu pelaksanaan penelitian ini direncanakan selama 1 tahun mulai masa persiapan sampai dengan pelaporan dari bulan Mei 2000-April 2001.
Data yang sudah terkumpul dilakukan pengolahan dengan perhitungan statistik deskriptif untuk analisa tingkat pengetahuan kognitif , psikomotor dan afektif ataupun perubahan berat badan yang dicapai. Penilaian ini didapat dari nilai mean masing-masing variabel. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis stastistik nonparametrik untuk menguji beda rata-rata dua sampel yang berpasangan yaitu menggunakan `uji wilcoxon'.
Pengetahuan tentang gizi balita dikeluarga mengalami peningkatannya sebesar 101 %. Demikian juga cara merawat dirumah mengalami peningkatan sebesar 72,55 %. Ketrampilan keluarga juga meningkat sebesar 66,32%. Demikian pula dengan perilaku atau kebiasaan keluarga untuk merawat balita yang kurang gizi dapat terlihat peningkatannya sebesar 70,73 %. Hasil penelitian dengan intervensi selama 4 bulan terhadap balita kurang gizi ternyata meningkat sebesar 14,11% yang menurut analisa statistik uji wilcoxon bermakna dengan taraf signifikansi 0,05, karena p = 0.000 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asuhan keperawatan keluarga dapat meningkatkan status gizi balita dirumah."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lucyana
"ABSTRAK
Pendahuluan: Ensefalitis pada anak lebih sering dijumpai daripada dewasa dan luaran buruk terjadi pada 60% subjek yang terkena. Hingga saat ini belum ada data mengenai profil dan luaran pasien ensefalitis anak di Indonesia.
Tujuan: Mengetahui profil dan luaran pasien ensefalitis akut pada anak
Metode: Penelitian retrospektif ini menggunakan data rekam medis tahun 2014- 2018 di 3 rumah sakit pendidikan (RSCM, RSU Tangerang, RSUP Fatmawati). Gejala klinis awal, pleositosis CSS, abnormalitas neuroimaging, abnormalitas elektrofisiologis (EEG) dicatat dan luaran dinilai saat pasien pulang/meninggal dan dinyatakan sebagai luaran baik atau buruk.
Hasil: Terdapat 657 pasien yang memenuhi kriteria ICD X sesuai kriteria inklusi dari 3 rumah sakit, dan data dari 190 subjek dianalisis dalam penelitian ini. Subjek penelitian didominasi oleh anak usia > 1 tahun (83%). Kejang didapatkan pada 87% subjek yang diteliti dan 80%nya merupakan kejang umum. Defisit neurologis fokal terdapat pada 47% subjek (90 pasien). Pemeriksaan penunjang yang menunjukkan abnormalitas tertinggi adalah EEG (90%). Kriteria diagnostik probable terpenuhi pada 62% subjek. Mortalitas didapatkan pada 23% subjek, dengan proporsi terbanyak berasal dari RSU Tangerang. Kejang fokal dan usia > 1 tahun merupakan faktor risiko yang berperan meningkatkan luaran buruk saat pulang 3 kali lipat (p: 0,006 dan p: 0,03).
Simpulan: Profil ensefalitis akut pada anak lebih banyak dijumpai pada usia > 1 tahun, dengan gejala yang sering dijumpai saat awal adalah demam, dan kejang. Pemeriksaan penunjang EEG adalah pemeriksaan tertinggi yang menunjukkan hasil positif pada pasien dugaan ensefalitis. Kejang fokal dan usia > 1 tahun merupakan faktor risiko luaran buruk.

ABSTRACT
Introduction: Encephalitis in pediatric population is more frequent than adult. The outcome has been reported to have poor prognosis in 60% of cases. No data of peidatric encephalitis in Indonesia has been reported yet.
Objectives: Evaluate pediatric acute encephalitis profile and factors that influence its outcome.
Methods: This retrospective research used medical records data from year 2014- 2018 in 3 teaching hospitals (RSCM, RSU Tangerang, RSUP Fatmawati). We documented clinical presentation at admission, pleocytosis CSF, neuroimaging abnormality, electrophysiologic abnormality (EEG), and outcome at discharge which classified as good vs. poor outcome.
Results: Among 657 patients identified using ICD X in all 3 hospitals, there were a total of 190 subjects included in this study. Eighty three percent of subjects aged > 1 years. Seizure was present in 87% subjects, and 80% of those subjects experienced generalized seizure. Focal neurological deficits was shown in 47% subjects (90 patients). Among investigation, EEG shown positive results in 90% examined subjects, while CT scan were the most prevalent. We found probable diagnostic criteria in majority of subjects (62%). Mortality was 23%, and RSU Tangerang was the major contributor. Focal seizure and age > 1 year were the risk factors associated with 3 times increased risk of poor outcome (p: 0,006 and p: 0,03).
Conclusions: Age > 1 year is more prevalent in pediatric acute encephalitis. Among most common clinical presentation are fever and seizure. Abnormal EEG finding in suspected encephalitis cases give the most positive result. Focal seizure and age > 1 year were the risk factors for poor outcome"
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>