Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Rafif Cahyadi Agung
"Selubung bangunan merupakan elemen penting pada sebuah bangunan. Tujuan dari selubung bangunan adalah memberikan kenyamanan termal untuk penghuninya. Untuk mencapai kenyamanan termal tersebut banyak hal yang dapat dilakukan, salah satunya adalah kerapatan selubung bangunan supaya tidak terjadi aliran panas yang tidak diinginkan. Salah satu isu yang relevan terhadap ini adalah thermal bridge karena berkaitan dengan kebocoran panas yang terjadi pada selubung bangunan. Skripsi ini bertujuan untuk mengidentifikasi thermal bridge pada fasad curtain wall bangunan tinggi dengan melakukan simulasi dan pengukuran lapangan. Output yang dihasilkan berupa visualisasi aliran panas dan nilai psi-value ( ). Hasil simulasi tersebut kemudian dibandingkan dengan standar nasional bangunan pada beberapa negara. Didapatkan bahwa dengan melihat visualisasi aliran panas, terlihat adanya thermal bridge. Psi-value ( ) yang didapatkan masih dibawah batas maksimum menurut standar negara Perancis, Denmark, dan Italia. Skripsi ini juga menunjukkan bahwa masih diperlukan studi lebih lanjut untuk seberapa besar dampak thermal bridge pada heat loss / heat gain selubung bangunan dan relevansinya untuk mempertimbangkan thermal bridge dalam standar bangunan di Indonesia.

Building envelopes is an important element. By providing protection, the envelopes are built to achieve thermal comfort. There are many ways to achieve thermal comfort, one of them is to reduce the heat flow on the building envelopes. A phenomena that involves heat flow within a building envelope is thermal bridge. The aim of this thesis is to make an analysis of thermal bridge on curtain wall of a high-rise building in Indonesia. Methods that are used are computational simulation and observation. The outputs are visualization of the heat flow and psi-value ( ) within the building component. The results are then compared to building codes from some countries that has consider thermal bridge. It is found that by looking at the visualization, the thermal bridges does exist. Psi-value ( ) that are obtained from the simulation still under the maximum value of France, Denmark, and Italy’s building code. This thesis also shows that further studies are still needed to see how big is the impact of thermal bridges to heat loss / heat gain within the building envelope and its relevancy to consider thermal bridge to be put in Indonesian building codes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dania Siska Octaviani
"Kenyamanan penghuni di dalam ruangan pada hunian tingkat tinggi di Jakarta sangat penting untuk diperhatikan, terutama terkait termal, pendengaran, dan visual. Hunian tingkat tinggi umumnya lebih minim proteksi terhadap radiasi dan cahaya matahari, serta lokasinya yang strategis menjadi rawan terhadap kebisingan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja kulit bangunan terutama pengaruh material dan bukaan transparannya dalam menjaga kenyamanan penghuni dari permasalahan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah melalui pengukuran langsung di lapangan dan simulasi software. Pengukuran dilakukan pada hunian tingkat tinggi yang menggunakan material dan rasio bukaan transparan terhadap dinding (WWR) yang berbeda pada dinding kulit bangunannya. Hunian tingkat tinggi yang diteliti adalah hunian yang menggunakan material yang umum digunakan, seperti panel precast beton dan material alternatif seperti panel precast beton dengan lapisan EPS (Expanded Polystyrene Foam). Penggunaan material yang berbeda dilihat pengaruhnya terhadap kenyamanan termal serta suara dari kebisingan. Variabel kenyamanan termal yang diukur adalah temperatur operatif dan kelembaban relatif. Variabel kenyamanan pendengaran yang diukur adalah tingkat tekanan suara. Kondisi outdoor dan indoor pada unit hunian diukur menggunakan alat ukur berupa data logger. Rasio bukaan transparan terhadap dinding (WWR) yang berbeda dilihat pengaruhnya terhadap kenyamanan visual. Variabel yang diukur adalah iluminasi dan glare di dalam ruang. Simulasi software digunakan dalam pengukuran tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sample yang menggunakan panel precast beton dengan lapisan EPS diketahui memiliki temperatur operatif di dalam ruangan yang lebih rendah dibandingkan sample yang menggunakan material panel precast beton, dengan selisih temperatur operatif sebesar 1 – 2.4°C. Kenaikan temperatur operatif di dalam ruangan tentunya dipengaruhi pula oleh material transparan. Di sisi lain, kombinasi material clear-single glass dan panel precast beton diketahui mampu mereduksi transmisi suara lebih banyak yaitu sebesar 30.4 – 31.4 dB. Sementara itu, dalam menjaga kualitas pencahayaan di dalam ruangan, besar bukaan transparan dengan WWR 26%, 23%, dan 29% tidak memberikan perbedaan tingkat iluminasi dan glare yang sangat signifikan.

The occupant’s comfort in high-rise residential in Jakarta is crucial Especially related to thermal, acoustic (sound) and visual comfort. High-rise residential commonly has less protection against radiation and sunlight. It is also typically located in a strategic location, which makes it susceptible to a potential noise problem. This study was conducted to determine the performance of building envelope, especially the influence of material and the various window to wall ratio (WWR) in maintaining the occupant’s comfort to these problems. The research method used is field measurement and software simulation. The location of the case study is a high-rise residential that uses a various window to wall ratio and different wall material which is a typical precast concrete panel and a precast concrete-with-EPS-layer panel. The use of different materials is seen as having an effect on thermal and acoustic comfort. The measured thermal comfort variables are operative temperature and relative humidity. The measured acoustic comfort variable is the sound pressure level. Outdoor and indoor conditions in residential units were measured using a data logger. The different of WWR is seen as having an effect on visual comfort. The variables measured are indoor illumination and glare. Software simulation is used in these measurements. The results showed that each material demonstrates a different quality in maintaining thermal comfort and reducing noise. The precast concrete-with-EPS-layer panel proves to have higher thermal reduction compared to the precast concrete. The samples using precast concrete panels with EPS layers have a lower operative temperature compared to the sample using precast concrete panel material, with a difference in the operating temperature of 1 - 2.4°C. The increase in indoor operative temperature is also influenced by the presence of transparent material. On the other hand, the combination of clear-single glass material and precast concrete panels proves to have a higher sound reduction by 30.4 - 31.4 dB. Meanwhile, in maintaining the quality of natural lighting in the room, transparent openings with WWR 26%, 23%, and 29% did not provide a significant difference in the level of illumination and glare.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53033
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library