Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reni Dwi Rusnawati
Abstrak :
Masalah kekurangan tenaga perawat di rumah sakit secara global masih mengancam hingga saat ini. Keterikatan kerja diperlukan untuk menghasilkan rendahnya angka turnover dan kelelahan, tingginya tingkat kepuasan kerja, dan tenaga kerja yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi determinan keterikatan kerja perawat di rumah sakit. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan melibatkan 325 perawat rumah sakit di Jakarta Pusat. Pengambilan data dilakukan secara convenience sampling dan menggunakan e-form. Data dianalisis dengan regresi linier berganda. Hasil penelitian mendapatkan determinan keterikatan kerja perawat adalah berjenis kelamin laki-laki (p = 0,019), kesejahteraan pegawai (p < 0,0001), budaya klan (p = 0,577), dan peran pemimpin (p = 0,005). Faktor usia, pendidikan terakhir, status pernikahan, masa kerja, status kepegawaian, level kompetensi, lama perjalanan dan alat transportasi ke tempat kerja tidak berhubungan dengan keterikatan kerja perawat. Hasil penelitian ini merekomendasikan peningkatan peran pemimpin “mendorong hati”, penerapan tata kelola/gaya manajemen didasarkan pada budaya klan, dan evaluasi terhadap peminatan atau penempatan pegawai sesuai kemampuan fisik dan intelektual. ......The shortage of nursing workforce in hospitals is the threatening problem recently. Work engagement form is necessary to produce lower turnover and burnout rates, as well as improving the levels of job satisfaction, and a better workforce. This study aims to identify the determinants of nurse work engagement in the hospital. The research design used cross sectional involving 325 hospital nurses in Central Jakarta. Data collection was carried out by convenience sampling and using e-form. Data was analyzed by multiple linear regression. The results showed that the determinants of nurse work engagement were male sex (p = 0,019), employee’s well being (p < 0,0001), clan culture (p = 0,577), and leadership role (p = 0,005). Factors of age, higher education qualification, marital status, years of working experience, employment status, level of competence, length of trip and means of transportation to work are not related to nurse work engagement. The results of this study recommend to encourage each staff by apply compassion in leader role, apply governance/management style based on clan culture, and evaluate the employee’s spesialisation for employee placement according to his/her physical and intellectual abilities.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahnida Zeydra Thohari
Abstrak :
RS Orthopedi Siaga Raya sedang berusaha untuk mengoptimalkan kinerja personel dalam upaya peningkatan kinerja rumah sakit secara keseluruhan. Pimpinan rumah sakit merasakan perlunya pengembangan budaya organisasi dalam rangka mengoptimalkan kinerja personel. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi budaya organisasi yang ada serta hubungannya terhadap kinerja personel di RS Orthopedi Siaga Raya. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif serta didukung dengan wawancara mendalam. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dimana sampel penelitian ini adalah seluruh personel yang bekerja di RS Orthopedi Siaga Raya yaitu sejumlah 187 orang. Dari seluruh kuesioner yang dibagikan didapatkan respon dari 100 personel. Hasil penilaian kinerja personel didapatkan aspek kuantitas kerja, ketepatan waktu, serta efektivitas kerja masih belum optimal. Hasil penilaian budaya organisasi didapatkan budaya organisasi di RS Orthopedi Siaga Raya mengarah ke budaya klan. Hasil penelitian mengenai hubungan budaya organisasi dengan kinerja personel diperoleh nilai Sig. (0,000) < 0,05 yaitu terdapat hubungan signifikan budaya organisasi terhadap kinerja personel nilai koefesien korelasi yang diperoleh sebesar 0,569 dimana budaya organisasi memberikan hubungan positif terhadap kinerja personel di RS Orthopedi Siaga Raya. ......RS Orthopedi Siaga Raya is striving to optimize the performance of the hospital, particularly its personnel. The hospital management recognizes the need for developing an organizational culture to enhance the performance of its personnel. This study aims to identify the existing organizational culture and its relationship to employee performance in RS Orthopedi Siaga Raya. The research adopts a quantitative approach and is supported by in-depth interviews. A questionnaire was distributed to the entire of employees working in RS Orthopedi Siaga Raya, totaling 187 individuals. From all the questionnaires distributed, responses were obtained from 100 personnel. The assessment of personnel performance revealed that aspects of work quantity, timeliness, and work effectiveness are still suboptimal. The assessment results of organizational culture revealed that the organizational culture at RS Orthopedi Siaga Raya is oriented towards a clan culture. The research findings regarding the relationship between organizational culture and personnel performance obtained a significance value (Sig.) of (0.000) < 0.05, indicating a significant relationship between organizational culture and personnel performance with a correlation coefficient of 0.569. This indicates that organizational culture has a positive influence on personnel performance at RS Orthopedi Siaga Raya.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library