Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Pustaka Jaya, 1986
306.09598 KEP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Di suatu pagi di sebuah perpustakaan,seorang siswa SMU sedang sibuk mencari literatur berupa buku atau bahan pustaka mengenai Loetoeng kasaroeng . Gurunya menyuruh ,membuat esai mengenai legenda dari Jawa Barat itu. Siswa tersebut pun larut dalam bacaan dan literatur yang diperolehnya di Perpustakaan. Beberapa buku dan majalah dilahapnya sampai memiliki bahan yang cukup banyak untuk membuat suatu esai ...."
020 VIS 10:2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arif Rifai Dwiyanto
"Rencana undang-undang perpustakaan menyebutkan salah satu kegiatan penting perpustakaan adalah melakukan pelestarian khazanah budaya bangsa."
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2006
020 VIS 8:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Rancangan Undang-Undang Perpustakaan menyebutkan salah satu kegiatan penting perpustakaan adalah melakukan pelestarian khazanah budaya bangsa"
020 VIS 8:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rusyda Ramadhania Habriansyah
"Artikel ini menjelaskan apropriasi budaya Hitam di industri K-Pop. K-Pop telah menjadi sensasi di seluruh dunia,
dengan industri bernilai lebih dari USD 5 miliar, disertai dengan basis penggemar global terkemuka yang terus
tumbuh secara eksponensial. Penggemar K-Pop kulit hitam mulai memperhatikan dan mengkritik praktik nyata
industri apropriasi budaya kulit hitam dalam lingkungan K-Pop (Luna, 2020). Artikel ini menggunakan kerangka
teori Büyükokutan (2011) tentang apropriasi budaya, yang menganalisis praktik melalui Teori Pertukaran Sosial
Thibaut dan Kelly (1959). Makalah ini menyelidiki kasus SM Entertainment – salah satu agensi K-Pop terbesar
(Statista Research Department, 2021) – yang, secara kebetulan, dijuluki sebagai pelanggar berulang perampasan
budaya. Artikel ini mempelajari motif industri untuk melakukan apropriasi budaya melalui diskusi online
penggemar K-Pop. Studi ini berpendapat bahwa industri K-Pop mengambil budaya dan artis kulit hitam melalui
pertukaran timbal balik. Praktik apropriasi budaya di Korea Selatan–di mana masyarakatnya cenderung homogen–
tampaknya dilatarbelakangi oleh kepentingan industri.

This article explains the appropriation of Black culture by the K-Pop industry. K-Pop has become a worldwide
sensation, with the industry valued at over USD 5 billion, accompanied by a prominent global fanbase that
continues to grow exponentially. Black K-Pop fans have begun to notice and criticise the industry's evident
practice of cultural appropriation and the mistreatment Black creatives face within the K-Pop milieu (Luna, 2020).
This article uses Büyükokutan's (2011) theoretical framework on cultural appropriation, which analyses the
practice through Thibaut and Kelly's (1959) Social Exchange Theory. This paper delves into the case of SM
entertainment – one of the largest K-Pop agencies (Statista Research Department, 2021) – that, coincidentally,
has been dubbed as a repeat offender of cultural appropriation. This article studies the company's motives for
appropriating culture through online discussions of K-Pop fans. The article argues that the K-Pop industry
appropriates Black culture and creatives through a reciprocal exchange. The continual practice of cultural
appropriation is heavily motivated by the industry's benefits, primarily in Korea – a seemingly homogeneous
society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library