Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sagala, Christ Natalia Carolina
Abstrak :
Perwujudan sistem transportasi yang terintegrasi adalah bagian dari tujuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai salah satu cara mengatasi kemacetan. Bus Rapid Transit BRT sebagai moda angkutan modern menjadi poros utama dalam mengembangkan integrasi transportasi berbasis jalan. Namun, pengintegrasian ini bukanlah hal yang mudah karena kepemilikan angkutan jalan di Jakarta tidak hanya dimiliki oleh pemerintah namun juga dimiliki oleh pihak swasta. Untuk mengetahui bagaimana implementasi BRT di DKI Jakarta, peneliti mengacu pada pendapat Lloyd Wright 2007 yang didasarkan pada dimensi lembaga pelaksana, kontrak operasional, konstruksi, dan pemeliharaan. Sementara untuk mengetahui bagaimana implementasi strategi pengintegrasian angkutan umum berbasis jalan dengan busway, peneliti menggunakan pendapat John Preston 2008 dengan berpedoman pada dimensi integrasi informasi angkutan umum, pelayanan transportasi publik, sistem tiket dan tarif, transportasi publik dengan transportasi pribadi, kelembagaan, transportasi publik dengan perencanaan tata ruang, dan transportasi dengan infrastruktur sosial. Seluruh pokok pembahasan tersebut diteliti menggunakan pendekatan post positivisme dengan metode penelitian kualitatif. Hasil analisis menunjukkan belum seluruhnya dimensi dan indikator transportasi terintegrasi sudah diimplementasikan. Berkontraknya PT Kopaja yang melayani bus feeder, restrukturusisasi trayek, rencana SBU, e-ticketing, fasilitas park and ride menunjukkan output dari pelaksanaan strategi ini. Namun untuk menarik kerjasama operator eksisting agar berkontrak Rp/km dengan PT Transjakarta memiliki tantangan tersendiri. Saran dari peneliti adalahmengadopsi pola pengelolaan industri migas terutama setelah terbentuknya Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek di akhir tahun 2015 namun belum efektif keberadaannya.
Manifestation of integrated transport system is the objective of DKI Jakarta Provincial Government as a way to solve traffic congestion. Bus Rapid Transit BRT as a modern transport become a major hub in developing the integration of road based transport. Meanwhile, such integration is not easy because the ownership of public transportation in Jakarta is not only owned by government but also by private. Finding how the implementation of BRT in Jakarta, researcher refer to Lloyd Wright's opinion 2007 which based on the dimension of implementing agencies, operational contracts, construction, and maintenance. While finding how the implementation of integration strategy road based public transport to the busway, researcher refer to John Preston's opinion 2008 which based on the integration of information of public transport, public transport services integration, ticketing systems and fares integration, intgeration of public transport and private transport, integration of authorities, integration public transport and land use planning, and transport with social infrastructure. All subjects researched using post positivism approach and qualitative research method. The analysis indicates dimension and indicator of transport not have been fully implemented. The elaboration of PT Kopaja in serving feeder bus in a contract, route restructuring, business unit objective plan, e ticketing, park ride facility are the output of the implementation of this strategy. Still, attracting the existing operator to cooperate on Rp km with PT Transjakarta in a contract has it own challenge. The researcher rsquo s advice is to adopt the management pattern of the oil and gas industry, especially after the establishment of the Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek at the end of 2015 but has not been effectively function.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2107
T47423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayza Anandika Duksino
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji dampak dari Transjakarta, sebuah sistem Bus Rapid Transit (BRT), terhadap transportasi umum dan kemacetan lalu lintas di Jakarta, Indonesia. Sebelum adanya Transjakarta, pertumbuhan Jakarta yang cepat melampaui perkembangan transportasi publik yang andal dan efisien. Moda transportasi yang ada tidak memadai, bahkan sering digambarkan sebagai "sekadar ada". Hal ini disebabkan oleh kurangnya fokus pemerintah pada sektor ini. Masalah kemacetan turut memperburuk masalah transportasi di kota Jakarta. Menanggapi hal ini, Gubernur Jakarta, Sutiyoso memperkenalkan Transjakarta sebagai solusi permasalahan transportasi di Jakarta. Meskipun menghadapi tantangan seperti keterbatasan anggaran dan skeptisisme, Transjakarta menjadi sistem BRT pertama di Asia Tenggara serta pelopor transportasi publik berbasis massal pertama di Jakarta. Tetapi, pengaruh Transjakarta terhadap pengurangan kemacetan masih terbatas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan berupa heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah surat-surat kabar Kompas, Koran Tempo, Republika, Suara Pembaruan, dan The Jakarta Post, serta berbagai buku, majalah, dan jurnal penelitian terkait yang diperoleh secara daring maupun luring. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kejelasan mengenai dampak hadirnya Transjakarta dalam dinamika transportasi di DKI Jakarta. ......This research examines the impact of Transjakarta, a Bus Rapid Transit (BRT) system, on public transportation and traffic congestion in Jakarta, Indonesia. Prior to Transjakarta, Jakarta's rapid growth outpaced the development of reliable and efficient public transport. Existing modes were inadequate, often described as merely “just existing.” This stemmed from a lack of government focus on the sector. Congestion problem is worsening the problem of the transportation sector in Jakarta. In response, Jakarta Governor Sutiyoso introduced Transjakarta as a solution for transportation problems in Jakarta. Despite facing challenges like budget constraints and scepticism, Transjakarta became the first BRT system in Southeast Asia and pioneer of the first mass-based public transportation in Jakarta. While successful in its initial implementation, its effect on congestion reduction was limited. This research employed a historical method consisting of four stages involving heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. Data was collected from newspapers (Kompas, Koran Tempo, Republika, Suara Pembaruan, The Jakarta Post), books, magazines, and online/offline research journals. The study aims to give clarity of the impact of Transjakarta on Jakarta's transportation dynamics. 
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Fauziah
Abstrak :
Perkembangan sebuah kota tergantung dari seberapa mudahnya daerah tersebut dapat diakses. Peran pemerintah untuk menyediakan sarana dan prasarana sebagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah sebuah tanggung jawab. Pemerintah Kota Tangerang adalah salah satu kota yang mengadakan kebijakan BRT sebagai transportasi publik sejak Desember 2016. Namun dalam pengoperasiannya dinilai sepi peminat.  Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan menganalisis kinerja pelayanan BRT Trans Kota Tangerang. Penelitian menggunakan metode kuantitatif menggunakan 5 dimensi servqual berdasarkan standar pelayanan angkutan umum SK Dirjen no.687 Tahun 2002, Permenhub no. 10 Tahun 2012, perubahannya no. 27 Tahun 2015, BRT Standard ITDP 2016. Tujuan penelitian ini menganalisis tingkat kepentingan, tingkat kepuasan dan faktor utama yang mempengaruhi kinerja pelayanan BRT Trans Kota Tangerang dinilai dari persepsi dan harapan pengguna BRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepentingan yang harus diutamakan adalah dimensi tangible pada item informasi pelayanan halte yang akan dilewati berupa visual/audio di dalam halte berfungsi dengan baik. Pengguna BRT memiliki tingkat kepuasan yang tinggi. Dimensi Tangibel menjadi faktor utama yang berpengaruh terhadap kinerja pelayanan BRT Trans Kota Tangerang.
City development depends on being easily accessible. The role of the government to provide facilities and infrastructure as a means for community needs is the responsibility. The Tangerang City Government is one of the cities that has implemented BRT policy as public transportation since December 2016. However, its operations consider it quiet BRT Trans Kota Tangerang. This study uses quantitative methods using servqual 5 dimensions based on the standards of public transport services SK Dirjen No. 687 of 2002, Permenhub no. 10 of 2012, amendment no. 27 of 2015, ITDP 2016 BRT Standard . The purpose of this research is to analyze the level of importance, level of satisfaction and the main factors that improve the performance of BRT Trans Kota Tangerang services assessed from the perceptions and expectations of BRT users. The results of the study show that the level of importance that must be prioritized is the Tangible dimension of the item information on the stop service that will be passed in the form of visual / audio in a well-used stop. BRT users have a high level of satisfaction. The Tangibel dimension is the main factor that influences the performance of BRT Trans Kota Tangerang service.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wanti Puspitasari
Abstrak :
Indonesia akan melakukan pemindahan ibu kota negara ke wilayah Provinsi Kalimantan Timur sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia. Rencana ibu kota baru atau yang di sebut dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) dipindah dengan alasan padatnya penduduk di Pulau Jawa dibandingkan dengan pulau lainnya di Indonesia. Terdapat beberapa alasan lainnya seperti pertumbuhan urbanisasi yang tinggi, kontribusi ekonomi, krisis air bersih, penurunan tanah di Jakarta dan ancaman banjir dan gempa di Jakarta. Untuk mendukung rencana pemindahan IKN Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas telah disusun rencana induk pemindahan IKN mulai dari rencana jumlah penduduk yang ada, rencana tata ruang dan wilayah, rencana transportasi dan perencanaan lainnya. Dalam rencana induk telah di tentukan bahwa 80%mobilitas menggunakan angkutan umum, terutama fokus pada penggunaan Bus Rapid Transit (BRT). BRT merupakan sistem transportasi angkutan umum berbasis bus yang memiliki jalur tersendiri sehingga tidak terganggu dengan lalu lintas lain. Penelitian ini memiliki tujuan ingin mengetahui sensitivitas mode share dengan memperhatikan investasi yang telah disiapkan pemerintah. Dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan dinamika sistem dan dilakukan pemodelan untuk mengetahui berapa jumlah bus yang tersedia di IKN dengan memperhatikan proyeksi penduduk dan ketertarikan menggunakan bus. Dilain sisi juga ingin melihat bagaimana investasi yang muncul dari adanya ketertarikan akan penggunaan bus tersebut. ...... Indonesia will move the national capital to the East Kalimantan province according to the instructions of the President of the Republic of Indonesia. The plan for the new capital city or what is called the Ibu Kota Negara (IKN) was moved due to the dense population on the island of Java compared to other islands in Indonesia. There are several other reasons such as high urbanization growth, economic contribution, clean water crisis, land subsidence in Jakarta, and the threat of floods and earthquakes in Jakarta. To support the IKN transfer plan, the Ministry of National Development Planning/Bappenas has prepared a master plan for the transfer of IKN starting from the existing population plan, spatial and regional planning plan, transportation plan, and other planning. In the master plan, it has been determined that 80% of mobility uses public transport, mainly focusing on the use of Bus Rapid Transit (BRT). BRT is a bus-based public transportation system that has its lanes so that it is not disturbed by other traffic. This study aims to find out the sensitivity of the share mode by paying attention to the investments that have been prepared by the government. This study was carried out with a system dynamics approach and modeling was carried out to find out how many buses are available in IKN by paying attention to population projections and interest in using buses. On the other hand, that also wants to see how the investment arises from the interest in the use of the bus
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Iswara Pratiwi
Abstrak :
Urbanisasi, perjalanan dan dampak perjalanan terhadap lingkungan, masyarakat, ekonomi dan kesehatan semuanya dipengaruhi oleh globalisasi. Memberikan bentuk yang indah pada infrastruktur transportasi menjadi topik yang populer saat ini. Halte bus yang merupakan infrastruktur utama transportasi umum biasanya dibangun hanya untuk memperlancar fungsi transit tanpa mempertimbangkan estetika bangunan untuk meningkatkan kenyamanan saat bepergian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perbaikan desain halte dapat meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi umum dan meningkatkan pengalaman perjalanan penumpang bus. Dengan menggunakan metode tinjauan literatur, brainstorming, kuesioner singkat dan pengumpulan data dari media sosial Instagram, diharapkan penelitian ini dapat mengetahui atribut desain estetika halte yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dampak estetika. desain halte BRT terhadap pengalaman perjalanan dan mempengaruhi pilihan moda pengguna ......Urbanization, travel and the impact of travel on the environment, society, economy and health are all affected by globalization. Giving transportation infrastructure a beautiful shape is becoming a popular subject today. Bus shelters, the main infrastructure for public transportation, are usually built only to facilitate the transit function without considering the aesthetics of the building to increase comfort when commuting. The aim of this research is to find out whether improved bus stop designs can increase people's interest in using public transportation and improve the travel experience of bus passengers. By using the methods of literature review, brainstorming, short questionnaires and collecting data from Instagram social media, it is hoped that this research will be able to find out the aesthetic design attributes of bus stops that can be used to identify the impact of the aesthetic design of BRT shelters on the travel experience and influence the user's choice of mode.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Ruben
Abstrak :
Bus Rapid Transit (BRT) dikenal sebagai salah satu solusi yang dapat menyediakan jasa angkutan masal yang berkualitas pada daerah perkotaan seperti Trans Jakarta. Kapasitas bus dipengaruh oleh lamanya waktu tempuh bus dimana pengaturan APILL (alat pemberi isyarat lalu lintas) dipersimpangan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi waktu tempuh. Pengkajian kecepataan rata-rata bus Trans Jakarta yang beroperasi dikoridor 1 Blok M-Kota dilakukan dengan survey dan pencarian data dari instansi terkait. Data tersebut diolah dan dipresentasikan dalam bentuk grafik, dengan melakukan trial and error sehingga dapat digambar grafik perjalanan bus. Dengan melakukan sinkronisasi waktu keberangkatan, kecepatan bus, dan lamanya waktu lampu hijau maka waktu tempuh dapat dioptimalisasi menjadi 37 menit 52 detik yaitu lebih cepat 19,3 % dari waktu tempuh yang ada serta dapat menghindari waktu tunda akibat lampu merah, yang mempengaruhi 18,04 % dari waktu tempuh.
Bus Rapid Transit (BRT) also known as one of the solution which can provide good public transportation service in urban area like Trans Jakarta. The travel time of busses influnce their capacity which the traffic light systematizing is one of the factors that can affect travel time. The study of Trans Jakarta busses average speed which operated in first corridor (Blok M-Kota) has been do ne with surveys and data gathering from related institution. All of the data was processed and presented in a form of graphic, with trial and error method, so the busses travel graphic can be obtain. With synchronization in departure time, speed of busses, and green time so the travel time of busses can be optimalize to 37 minutes and 52 seconds which is more faster 19.3 % from the actual travel time and can avoid delay that is caused by red light which can affect 18.04% from the travel time.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50519
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cantika Rahmalia Putri
Abstrak :
Pengembangan wilayah Ibu Kota Nusantara mengusung konsep Smart City. Salah satu aspek utama dari Smart City adalah konsep smart mobility melibatkan peningkatan pelayanan transportasi publik melalui pemanfaatan teknolongi informasi dan komunikasi dengan tujuan untuk memberikan kemudahan, keamanan, kecepatan, kenyamanan, dan lebih terjangkau. Pada dasarnya, konsep ini lebih menitikberatkan pada penggunaan teknologi ramah lingkungan yang berfokus pada model transportasi umum, salah satu implementasinya yaitu dengan menerapkan Mobility as a Service (MaaS) dalam kehidupan sehari-hari. Sejalan dengan yang terdapat dalam rencana induk IKN, dalam prinsip dasar mobilitas dan kontektivitas terdapat salah satu strategi yang akan digunakan dalam menghadapi masa depan yaitu dengan mendorong inovasi guna meningkatkan mobilitas dan konektivias melalui pemanfaatan Mobility as a Service (MaaS). Penelitian ini bertujuan untuk membuat desain konseptual MaaS khusus moda Electric Bus Rapid Transit (E-BRT) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahana IKN dan melakukan estimasi biaya siklus hidup untuk komponen biaya awal dan biaya operasional dan pemeliharaan. Konseptual desain MaaS khusus E-BRT akan mengintegrasikan antara moda transportasi E-BRT dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam sebuah aplikasi TransNusantara. Adapun diperlukan juga teknologi IoT yang dipasang di setiap armada bus listrik sehingga dapat memberikan data informasi secara real time. Adapun biaya awal yang dibutuhkan untuk pengembangan MaaS khusus E-BRT sebesar Rp5.515.223.859.200. Sedangkan, dalam satu tahun biaya operasional dan pemeliharaan yang dibutuhkan adalah sebesar Rp136.231.346.000. ......The development of the Capital City of the Archipelago embraces the concept of a Smart City. One of the main aspects of a Smart City is the concept of smart mobility, which involves improving public transportation services through the utilization of information and communication technology with the goal of providing convenience, safety, speed, comfort, and affordability. Essentially, this concept emphasizes the use of environmentally friendly technology that focuses on a public transportation model, with one implementation being the adoption of Mobility as a Service (MaaS) in daily life. In line with the master plan of the Capital City of the Archipelago, one of the fundamental principles in mobility and connectivity is a strategy that will be employed to face the future by promoting innovation to enhance mobility and connectivity through the utilization of Mobility as a Service (MaaS). This research aims to create a conceptual design of MaaS specifically for the Electric Bus Rapid Transit (E-BRT) mode in the Core Government Center of the Archipelago Capital City and estimate the life cycle costs for initial, operational, and maintenance expenses. The conceptual design of MaaS for E-BRT will integrate the E-BRT transportation mode with Information and Communication Technology in a TransArchipelago application. Additionally, IoT technology is required to be installed on each electric bus fleet to provide real-time data information. The initial cost required for the development of MaaS specifically for E-BRT is IDR5,515,223,859,200, while the annual operational and maintenance cost needed is IDR136,231,346,000.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nameera Dresanala Moerdaning
Abstrak :
Bus rapid transit (BRT) telah dengan cepat mendapatkan popularitas dan kesuksesan untuk pengambilan keputusan dan untuk memberikan waktu perjalanan yang lebih cepat dalam sistem transportasi. Spektrum aplikasi BRT mencakup tingkat aplikasi BRT tertinggi ke yang lebih rendah, dan elemen di antaranya yang dikenal sebagai 'BRT-Lite'. Salah satu fasilitas BRT-lite dikenal dengan nama Select Bus Service. Fasilitas ini beroperasi dengan fleksibilitas yang relatif lebih tinggi dari implementasi elemen BRT lainnya. Eastern Busway di Brisbane, Australia adalah salah satu jalan bus yang beroperasi dari University of Queensland, St Lucia ke stasiun bus Langlands Park. Sebuah rencana baru telah diusulkan untuk memperluas Eastern Busway dari Langlands Park ke Carindale melalui 'busway tunnel' dan jalur bus khusus di sepanjang koridor Old Cleveland Road. Maka dari itu, Select Bus Service dianggap sebagai alternatif untuk pengembangan busway ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan analisis kelayakan yang paling sesuai dari Select Bus Service (SBS) dan fasilitas serupa untuk diimplementasikan pada koridor Old Cleveland Road. Penelitian ini juga menyediakan analisis mengenai kapasitas dan kecepatan bus (bus capacity and speed) dari koridor yang bersangkutan.
Bus rapid transit has rapidly gained popularity and success for decision making to address a faster travel time as well as improved reliability. The spectrum of the BRT applications includes the highest level of application of BRT to the lower ones, and the element in between which is known as 'BRT-Lite'. One of the BRT-lite facilities is called the Select Bus Service. It operates with the relative flexibility of BRT implementation compared to other public transport modes. The Eastern Busway in Brisbane, Australia is a bus-only road operating from the University of Queensland, St Lucia to Langlands Park busway station. A new plan has been proposed to extend and improve the Eastern Busway from Langlands Park to Carindale via busway tunnel, elevated sections, and dedicated bus lanes along the Old Cleveland Road. Consequently, the Select Bus Service elements application is considered as an alternative to this busway development. The aim of this research is to provide the most suitable and viable feasibility analysis of the Select Bus Service and similar modes applications to be implemented for the bus corridor. This research also provides the bus capacity and bus speed analysis of the existing corridor and the implemented Select bus Service operations.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandhy Maulana Imansyah
Abstrak :
Sistem bus TransJakarta adalah sistem BRT yang pertama kali beroperasi 15 Januari 2004 dan semenjak itu telah berkembang menjadi sebuah sistem angkutan massal yang terdiri dari sepuluh koridor tersebar di seluruh Jakarta. Untuk meningkatkan pelayanan, maka diterapkan kebijakan sterilisasi guna mempercepat travel time dan headway serta meningkatkan ridership. Untuk melihat jika sterilisasi meningkatkan ridership, ridership dibandingkan dengan travel time serta headway menggunakan uji analisis statistik deskriptif, analisis regresi, serta ANOVA. Koridor yang ditinjau adalah koridor IV dan koridor VI. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, travel time dan headway tidak berpengaruh signifikan terhadap ridership.
The TransJakarta bus system is a BRT system that first operated on January 15th 2004 and has since developed into a mass transportation system that consists of ten coridors spread all over Jakarta. In order to increase service, a sterilization policy was established in order to fasten travel time and headway and also increase ridership. In order to see if sterilization has an effect on ridership increasement, ridership is compared with travel time and headway utilizing descriptive statistics analysis, regression analysis, and ANOVA. Coridors observed are coridors IV and coridor VI. According to the analysis conducted, travel time and headway doesn?t significantly effect towards ridership.
2011
S120
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rismayani
Abstrak :
ABSTRAK
Trans Maminasata adalah sebuah layanan Bus Rapit Transit (BRT) yang telah diluncurkan oleh pemerintah provinsi Sulawesi Selatan guna melayani kebutuhan transportasi umum bagi para pengguna angkutan BRT di wilayah Maros, Makassar, Sungguminasa, Gowa dan Takalar (Mamminasata). Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana memberikan informasi kepada masyarakat pengguna layanan trans mamminasata mengenai titik-titik lokasi keberadaan bus trans mamminasata secara periodik sehingga memudahkan masyarakat untuk mengetahui tracking dan keberadaan dari bus trans mamminasata. Metode atau teknologi yang digunakan adalah Google Maps Api untuk menetahui titik-titik keberadaan bus trans mamminasata, Google Maps Api adalah kumpulan API yang memungkinkan seseorang menghamparkan data di peta khusus google dan berbasis mobile . Hasil dari penelitian ini adalah dengan memanfaatkan teknologi Google Maps Api yang berbasis mobile i maka masyarakat pengguna bus Trans Mamminasata dapat mengetahui titik-titik keberadaan bus trans mamminasata secara periodik serta mengetahui informasi tracking yang dilewati oleh bus trans mamminasata. Berdasarkan hasil kuesioner yang diambil sampel 25 responden dari masyarakat pengguna bus Trans Mamminasata untuk mengetahui tingkat manfaat dari sistem tracking adalah 82% sangat bermanfaat, 15% bermanfaat, 3% cukup bermanfaat dan 0% tidak bernanfaat.
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya, Perangkat, dan Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, 2017
607 JPPI 7:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library