Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Restu Frida Utami
"Produk perbankan tergolong produk yang mempunyai keterlibatan tinggi artinya konsumen melakukan pembelian dengan keputusan yang kompleks dan pertimbangan yang matang. Pada produk yang mempunyai keterlibatan tinggi dibutuhkan informasi yang lengkap untuk membantu konsumen dalam proses pembuatan keputusan pembelian. Brosur merupakan bagian iklan media cetak yang menyajikan informasi yang lengkap tentang produk yang ditawarkan perusahaan, dibandingkan media iklan lain seperti televisi, radio, maupun koran. Salah satu model yang dapat digunakan untuk mengukur efektifitas iklan adalah Consumer Decision Model (CDM) dengan enam variabel yang saling berhubungan (interrelated variables), meliputi: Information (F), Brand Recognition (B), Attitude (A), Confidence (C), Intention (I) dan Purchase (P). Dalam Consumer Decision Model (CDM) tersebut konsumen mencari dan mempertimbangkan suatu keputusan untuk membeli produk, dimana masing-masing variabel berinteraksi dan saling mendukung yang berakhir dengan pembelian. Hasil analisis menunjukan bahwa terjadi pengaruh yang signifikan pada variabel yang berhubungan langsung dan diketahui bahwa variabel pengenalan merek (B), keyakinan konsumen (C), dan sikap konsumen (A) merupakan variabel perantara.

Banking Product is classified as high involvement product that need complex decision making to purchase them. To support consumers in making decision process of purchasing for high involvement products, adequate information to evaluate alternatives should be available. Brochure is a printed promotion media describing product?s information offered by a company appeal other promotion media as television, radio, and newspaper. One of the model used to measure the effectiveness of an advertisement is Consumer Decision Model (CDM). It involves six interrelated variables, there are: Information (F), Brand Recognition (B), Attitude (A), Confidence (C), Intention (I) and Purchase (P). In Consumer Decision Model (CDM), consumer search for information and consider a decision to buy product, to buy a product supported by interaction among those variables. The result of analysis that intention (I) there is a significant influence on direct variable (ii) Brand recognation ( B), confidence ( C), and attitude ( A) functioning as mediating variables."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nunik Rahmawati
"Skripsi ini mengkaji teks iklan berbentuk brosur pariwisata dalam brosur pariwisata Singapura dengan menggunakan pendekatan analisis keutuhan wacana. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui keutuhan wacana yang diketahui melalui alat kohesi dan koherensi melalui hubungan anatarproposisi dan konteks dengan menggunakan sintesis dari beberapa ahli, seperti Halliday-Hasan (1976), Kridalaksana (1999), Alwi, dkk. (2003), Cook (1992), Cutting (2002), dan Larson (1988). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan cara mendeskripsikan. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa teks yang dianalisis merupakan teks yang kohesif dan koheren.

This research is about the discourse analysis of advertising text in tourism brochure of Singapore. The purpose of this study is to know discourse unity who know with cohesion and coherence instrument with interpropotition relation and context with synthetic theory from some expert, like Halliday-Hasan (1976), Kridalaksana (1999), Alwi, dkk. (2003), Cook (1992), Cutting (2002), and Larson (1988). This research uses qualitative method with description. The result indicates that text who analysis is cohesive and coherent."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S10955
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Julita
"ABSTRAK
Sebagai salah satu aspek yang penting pada kehidupan, makanan juga berperan pada aspek budaya, salah satunya ialah hubungan antara makanan dengan identitas yang dapat terlihat pada makanan khas dari suatu daerah. Sementara itu, makanan khas dari suatu daerah juga dapat menjadi makanan nasional ketika makanan tersebut digunakan untuk memperkenalkan suatu negara sebagai salah satu destinasi pariwisata. Salah satu contohnya ialah penggunaan konten makanan khas seperti sosis dan pretzel yang terdapat pada brosur turisme Jerman. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, makanan Jerman kini tidak hanya terdiri atas makanan khas daerah-daerahnya saja, tetapi juga makanan-makanan lain yang tidak berasal dari Jerman. Skripsi ini membahas mengenai representasi makanan nasional Jerman yang ditampilkan oleh brosur perjalanan ke Jerman dengan BB, brosur perjalanan ke M nchen, serta brosur mengenai tradisi dan adat Jerman. Representasi pada ketiga brosur tersebut akan memperlihatkan identitas budaya Jerman.

ABSTRACT
As one important aspect of life, food also plays a role in cultural aspects, one of which is the relationship between food and identity that can be seen in a typical food of a region. Meanwhile, typical food from a region can also become a national food when the food is used to introduce a country as a tourist destination. One example is the use of typical food content such as sausages and pretzels in German tourism brochures. However, along with the times, German foods is now not only consisting of typical foods from its regions, but also other foods that do not come from Germany. This thesis discusses the representation of German national food displayed trough trip to Germany with BB brochure, travel to Munich brochure, and German rsquo s tradition and costum brochure. Representations on the three brochures will show German cultural identity."
2017
S69662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Eviansyah
"Pelayanan informasi obat merupakan salah satu standar pelayanan kefarmasian yang perlu dilakukan di dalam apotek sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Pelayanan informasi obat dilakukan oleh apoteker untuk memberikan informasi tentang obat kepada pasien atau tenaga kesehatan lain yang dapat dilakukan secata tertulis melalui brosur ataupun secara lisan melalui pelayanan swamedikasi. Pelayanan swamedikasi dilakukan dengan memberikan rekomendasi pengobatan pada pasien untuk dapat menetukan pengobatan yang akan digunakan untuk mengatasi gejala ringan yang dialami. Swamedikasi dilakukan dengan melakukan penggalian informasi terkait gejala yang dirasakan oleh pasien dan pemberian informasi obat yang direkomendasikan oleh apoteker. Tugas ini dilakukan untuk menginplementasikan pelaksanaan pelayanan informasi obat secara tertulis dengan melakukan pembuatan infografis atau brosur yang berisi informasi obat multivitamin dan pelayanan informasi obat secara lisan melalui pelayanan swamedikasi secara langsung kepada pasien apotek roxy poltangan. Infografis atau brosur yang dibentuk sebanyak 174 brosur multivitamin dengan isi informasi obat terkait komposisi, dosis, dan juga indikasi obat. Brosur yang telah dibentuk kemudian dicetak dan ditempel pada rak penyimpanan obat agar dapat dilihat dan dibaca oleh pasien saat berkunjung untuk membeli obat. Swamedikasi dilakukan kepada 6 pasien apotek roxy poltangan dengan proses pelaksanaan melakukan penggalian gejala atau keluhan yang dialami oleh pasien dan kemudian memberikan rekomendasi multivitamin yang dapat dikonsumsi oleh pasien untuk meringankan atau menangani gejala yang dialami.

Drug information service is one of the pharmaceutical service standards that need to be carried out in pharmacies following the Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Pharmacist carry out drug information services to provide information about drug to patient or other health professional through written media brochure or orally by self- medication. Self-medication services providing treatment recommendations to patients to be able to determine the treatment to be used to treat the mild symptoms they are experiencing. Self-medication is carried out by extracting information related to the symptoms felt by patients and providing drug information recommended by pharmacists. This task pull of to implement written drug information services by making infographics or brochures containing multivitamin drug information and oral drug information services through direct self-medication services to Roxy Poltangan pharmacy patients. There were 174 multivitamin brochures with infographics or brochures containing drug information regarding composition, dosage, and indications. The brochure is then printed and shown on the drug storage rack so that patients can be known about the drug. Self-medication was implemented to 6 patients at the Roxy Poltangan pharmacy by exploring the symptoms or complaints of the patient and then providing recommendations for multivitamins to treat the symptoms experienced."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Figel Ilham
"

Banyak penyakit mata, jika tidak diobati dengan baik, dapat menyebabkan kebutaan seorang pasien sehingga mengurangi kualitas hidup pasien. Penyakit seperti glaukoma dan penyakit degenerative macula banyak ditangani dengan menggunakan obat mata. Beberapa diantaranya adalah obat tetes mata dan salep mata. Penggunaan kedua obat tersebut rentan tidak benar sehingga obat tersebut tercemar yang mengakibatkan obat tersebut tidak dapat digunakan kembali. Kegiatan ini dilakukan dengan membuat brosur pada situs Canva. Adapun persiapan sebelum menggunakan obat tetes atau salep mata adalah mencuci tangan sebelum menggunakan obat tersebut. Penggunaan obat tetes atau salep mata diusahakan sesteril mungkin dengan tidak mengenai ujung wadah pada mata. Selain itu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan obat tetes atau salep mata. Adapun ukuran kertas desain yang digunakan dalam Canva adalah ukuran A3 dengan catatan halaman tersebut diletakkan secara horizontal dan kemudian dibagi tiga sehingga dapat dilipat seperti layaknya brosur pada umumnya. Brosur dicetak dengan menggunakan kertas A4.


Many eye diseases, if not treated properly, can cause blindness to a patient; hence, decrease the patient’s quality of life. Diseases like glaucoma and macular degenerative disease are treated with eye-related medicine, i.e. eyedrops and eye ointments. Administering both medicines tend to be incorrect, therefore, the medicine may be contaminated that may not be used anymore. This activity includes designing the brochure by using Canva website. Preparation before using eyedrops or eye ointments includes washing hands before using the medicine. Administering the eyedrops or eye ointments are attempted to be as sterile as possible by not touching the tip of the container with the eyes. In addition, there are things to be considered while using eyedrops or eye ointments. The paper design size used in Canva is A3 size aligned horizontally and divided into three equal parts so that it can be folded as normal brochure found generally. Brochures are printed using A4 paper.

"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Putri Mahissa
"Skripsi ini membahas mengenai tiga hal, yaitu perlindungan hukum bagi konsumen apartemen pada saat tahap pratransaksi, transaksi, dam purnatransaksi; kedudukan brosur dan site plan sebuah apartemen sebagai salah satu hak informasi konsumen apartemen, dimana hingga saat ini masih terjadi pengaduan yang dilakukan oleh konsumen apartemen kepada YLKI berkaitan dengan hal tersebut dan timbul pertanyaan apakah brosur dan site plan tersebut mengikat sebagai sebuah hak informasi konsumen apartemen; serta membahas aspek perbuatan melawan hukum dalam kasus gugatan Linawaty Tjhang melawan PT. Sunter Agung Real Estate Development & Construction.
Aspek perbuatan melawan hukum yang diteliti adalah bagaimana pertanggungjawaban developer terhadap perbuatannya yang telah melakukan hal-hal yang tidak tercantum di dalam brosur dan site plan sebuah apartemen sehingga menyebabkan konsumen apartemen mengalami kerugian secara materiil dan immateriil. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dimana data penelitian ini sebagian besar dari studi kepustakaan yang diperoleh.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa (1) brosur dan site plan adalah mengikat sebagai hak informasi bagi konsumen apartemen karena brosur dan site plan merupakan janjijanji prakontrak sehingga mempunyai akibat hukum apabila hal ini diingkari; (2) perbuatan PT. Sunter Agung Real Estate Development & Construction yang telah mendirikan bangunan mesin diesel di halaman depan RuKan milik Linawaty Tjhang adalah termasuk suatu Perbuatan Melawan Hukum, dimana hal tersebut tidak tercantum di dalam brosur dan site plan RuKan tersebut dan dilakukan tanpa sepengetahuan Linawaty Tjhang, sehingga hal ini melanggar hak subjektif Linawaty Tjhang sebagai pemilik sah RuKan tersebut.

This thesis is mainly focusing on three problems. First, legal protection for consumers of the apartment at the pre transaction, transactions, and posttransaction. Second, legal standing of the brochure and site plan as one of the information rights of a consumer of the apartment, whereby there are many complaints made by consumers of the apartment to YLKI in regards of this aspect and there is a question arises whether the brochure and site plan are binding as an information rights of a consumer of the apartment; and third, explaining the aspect of tort in the case of lawsuit by Linawaty Tjhang to PT. Sunter Agung Real Estate Development & Construction.
The aspect of tort which observed is the responsibility of the developer who has done some things that are not listed in the brochure and site plan of an apartment, in which causing the consumer of the apartment get material and immaterial losses. This research is a normative juridical research, which some of the data are based on the related literatures.
The result of the research states that (1) brochure and site plan are binding as an information rights of a consumer of the apartment because brochure and site plan are a pre-contract promises so they have legal effect if they are not implemented; (2) the action of PT. Sunter Agung Real Estate Development & Construction which has built diesel engines in the front yard of Linawaty Tjhang's RuKan, involved as tort action, whereby this action is not listed in the brochure and site plan of the RuKan and the diesel engine has been built without Linawaty Tjhang's permission, so this action violates subjective rights of Linawaty Tjhang as a legal owner of the RuKan.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S1609
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Hayatunnufus
"PT. Beta Pharmacon berencana membangun fasilitas baru, Plant C, untuk meningkatkan kapasitas produksi sediaan tablet dan kapsul. Penerapan Quality Risk Management (QRM) menjadi esensial dalam memastikan mutu produk serta mengidentifikasi dan mengendalikan potensi risiko selama proses produksi. Proyek ini menggunakan metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko berdasarkan parameter Severity (S), Probability (P), dan Detectability (D). Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, observasi langsung, serta diskusi dengan pihak terkait di PT. Beta Pharmacon. Identifikasi risiko dilakukan pada berbagai tahap proses produksi dan non-produksi, dengan total 149 risiko terdeteksi. Sebanyak 124 risiko dikategorikan sebagai low risk, sementara 25 risiko dikategorikan sebagai medium risk, yang memerlukan tindakan pengendalian sebelum diterima. Tidak ditemukan high risk dalam analisis ini. Implementasi control action berhasil menurunkan sebagian medium risk menjadi low risk. QRM dengan metode FMEA terbukti efektif dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko dalam perencanaan Plant C di PT. Beta Pharmacon. Diharapkan penerapan QRM ini dapat membantu perusahaan dalam menjaga kualitas produk farmasi serta meningkatkan efisiensi pengelolaan risiko di masa depan. Pelaporan narkotika, psikotropika, dan prekursor (NPP) merupakan kewajiban bagi Pedagang Besar Farmasi (PBF) sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia. Laporan ini membahas proses pelaporan NPP periode Juni 2024 yang dilakukan di PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Cabang Jakarta 2 menggunakan sistem E-Report yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan. Metode yang digunakan dalam laporan ini mencakup pengumpulan data pemasukan dan penyaluran NPP dari sistem internal KFTD, pengolahan data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, serta pelaporan melalui sistem E-Report. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Fentanyl citrate injeksi 2 mL merupakan produk narkotika yang paling banyak disalurkan, Phenobarbital tablet 30 mg merupakan produk psikotropika yang paling banyak disalurkan, dan Molexflu kapsul merupakan produk prekursor yang paling banyak disalurkan. Kesimpulan dari laporan ini menekankan pentingnya pelaporan yang akurat dan sistematis dalam memastikan distribusi NPP yang terkendali serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Selain itu, integrasi antara sistem E-Report Kementerian Kesehatan dan E-Was BPOM dapat meningkatkan efisiensi dalam pelaporan NPP di masa mendatang. Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular yang dapat dicegah dengan peningkatan kesadaran dan edukasi masyarakat. Laporan ini membahas upaya peningkatan pengetahuan tentang hiperkolesterolemia melalui perancangan dan penyampaian brosur kepada pengunjung Apotek Wellings cabang Veteran. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menyediakan alat bantu edukasi yang informatif dan mengevaluasi dampak edukasi terhadap pemahaman masyarakat mengenai hiperkolesterolemia. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini mencakup penyusunan brosur berbasis literatur, edukasi langsung kepada pengunjung apotek, serta evaluasi peningkatan pengetahuan melalui pre-test dan post-test prospektif yang akan dianalisa menggunakan metode two-tailed Wilcoxon signed-rank test. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan skor rata-rata pengetahuan, meskipun secara statistik tidak signifikan karena keterbatasan jumlah sampel. Kesimpulan dari laporan ini menegaskan bahwa edukasi menggunakan brosur dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hiperkolesterolemia. Namun, efektivitasnya dapat lebih ditingkatkan dengan cakupan peserta yang lebih luas dan pendekatan edukasi yang lebih interaktif. Oleh karena itu, disarankan agar kegiatan serupa di masa mendatang dilakukan dengan jumlah sampel lebih besar dan metode evaluasi yang lebih komprehensif.

PT. Beta Pharmacon plans to establish a new facility, Plant C, to increase the production capacity of tablet and capsule dosage forms. The implementation of Quality Risk Management (QRM) is essential to ensure product quality and to identify and control potential risks during the production process. This project employs the Failure Mode Effect Analysis (FMEA) method to identify and analyze risks based on the parameters of Severity (S), Probability (P), and Detectability (D). Data collection was conducted through literature studies, direct observation, and discussions with relevant stakeholders at PT. Beta Pharmacon. Risk identification was carried out across various stages of production and nonproduction processes, detecting a total of 149 risks. Among them, 124 risks were categorized as low risk, while 25 risks were classified as medium risk, requiring control measures before being deemed acceptable. No high-risk findings were identified in this analysis. The implementation of control actions successfully reduced some medium-risk items to low risk. QRM using the FMEA method has proven effective in identifying, evaluating, and mitigating risks in the planning of Plant C at PT. Beta Pharmacon. The application of QRM is expected to support the company in maintaining pharmaceutical product quality and enhancing risk management efficiency in the future. The reporting of narcotics, psychotropic substances, and precursors (NPP) is a mandatory obligation for pharmaceutical distributors (PBF) in accordance with Indonesian regulations. This report discusses the NPP reporting process for the June 2024 period, conducted at PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Jakarta 2 Branch using the E-Report system managed by the Ministry of Health. The methods used in this report include collecting data on the procurement and distribution of NPP from KFTD's internal system, processing the data using quantitative descriptive analysis, and reporting it through the E-Report system. The results show that Fentanyl citrate injection 2 mL was the most distributed narcotic product, Phenobarbital 30 mg tablet was the most distributed psychotropic product, and Molexflu capsule was the most distributed precursor product. The conclusion of this report emphasizes the importance of accurate and systematic reporting to ensure controlled NPP distribution in compliance with regulations. Additionally, the integration between the Ministry of Health's EReport system and BPOM's E-Was system can enhance the efficiency of NPP reporting in the future. Hypercholesterolemia is one of the major risk factors for cardiovascular disease, which can be prevented through increased awareness and public education. This report discusses efforts to enhance knowledge about hypercholesterolemia through the design and distribution of brochures to visitors at Wellings Pharmacy, Veteran branch. The primary objective of this activity is to provide an informative educational tool and evaluate the impact of education on public understanding of hypercholesterolemia. The methods used in this activity include the development of literature-based brochures, direct education for pharmacy visitors, and an evaluation of knowledge improvement through a prospective pre-test and post-test, which was analyzed using the two-tailed Wilcoxon signed-rank test. The analysis results showed an increase in the average knowledge score, although it was not statistically significant due to the limited sample size. The conclusion of this report emphasizes that education through brochures can help raise public awareness about hypercholesterolemia. However, its effectiveness can be further improved by expanding the participant coverage and adopting a more interactive educational approach. Therefore, it is recommended that similar activities in the future be conducted with a larger sample size and a more comprehensive evaluation method. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library