Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sexton, Mike
Boston: Artech House,, 1997
621.382 1 SEX b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Oky Yudha Saputram
Abstrak :
Pada beberapa tahun belakangan ini, pasar akan semakin menuntut internet berkecepatan tinggi, yang menuntut teknologi broadband. Peluang bisnis internet di Jakarta terutama di sekitar jalur busway Transjakarta merupakan jalur potensial dimana disana terdapat banyak gedung-gedung perkantoran, pusat-pusat hiburan, kafe-kafe, mal-mal dan kampus-kampus. Dengan jaringan kabel serat optik berkapasitas sangat besar yang dimiliki iForte sepanjang koridor jalur busway Transjakarta maka peluang yang ada disini dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat menyampaikan internet berkecepatan tinggi kepada para pengguna. Iforte menawarkan internet broadband berkecepatan tinggi, minimum hingga 2 Mbps sampai hingga 10 Mbps dengan konektivitas WiFi. Para pengguna dapat merasakannya langsung dari laptop maupun perangkat mobile lainnya seperti telepon genggam, PDA dan lain-lain yang telah mempunyai fungsi WiFi. Iforte sendiri telah memiliki pasar untuk pelanggan korporasi yang cukup banyak di wilayah Jakarta, dengan adanya proyek ini maka jumlah pelanggan korporasi iForte diharapkan akan bertambah begitupula dengan pasar yang dihadapi lambat laun kedepannya akan memasuki bisnis retail karena cakupan area iForte pun akan semakin meluas dengan adanya teknologi WiFi ini. Demi tercapainya harapan, iForte memerlukan sebuah perencanaan jaringan broadband WiFi agar dapat menangkap peluang yang ada pada pasar sekarang ini. Pemahaman akan perencanaan jaringan yang baik akan mampu menggelarnya dengan baik pula. Untuk penggelaran ini dibutuhkan perancangan model bisnis sebagai wadah untuk pengimplementasiannya. Berdasarkan hasil perancangan model bisnis, ada 4 alternatif model bisnis WiFi yang dapat digunakan. Untuk jalur Transjakarta koridor 1,6, dan 9 model bisnis yang paling tepat diterapkan adalah model bisnis kedua yaitu untuk korporat akses. Dilakukan juga penghitungan analisis kelayakan investasinya dengan tiga skenario yaitu pesimis, moderat dan optimis.
In recent years, the market will increasingly demand high-speed internet, which requires broadband technology. Internet business opportunities in Jakarta especially around Transjakarta busway lane represents a potential point where there are many office buildings, entertainment centers, cafes, shopping malls and campuses. With a very large capacity fiber optic cable network owned by iForte along the corridor Transjakarta busway lane, the opportunities that are here can be put to good use so that they can deliver high speed internet to its users. Iforte offers a high-speed broadband internet, a minimum up to 2 Mbps to up to 10 Mbps with WiFi connectivity. The user can feel it directly from a laptop or other mobile devices like mobile phones, PDAs and others who already have WiFi functionality. Iforte itself has a market for a rather large corporate customers in Greater Jakarta, with this project then the number of corporate customers iForte will grow nor may the market facing in the future slowly will be entering the retail business because iForte?s coverage also will widen with the presence of this WiFi technology. To achieve the expectations, iForte require a broadband WiFi network planning for there to capture the opportunities in the market today. A good understanding of network planning will result a good deployment. Therefore it requires a scheme of business model as its implementation. According to the result of design business model, there are four alternatives business model that could be implemented. The second business model (corporat access) is the right choice for Transjakarta?s lane line 1,6 and 9. Also performed calculations of investment feasibility analysis with three scenarios are pessimistic, moderate and optimistic.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28362
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Contents : - Contents by Author - University Program Sponsors - Academic Perspectives - An Aspect-Oriented Approach for Dynamic Monitoring of a Service Logic Execution Environment - Infrastructure as Platform: Services-Oriented Architecture, Virtualization, and 21 st- Century Communications - Executive Perspectives - Ubiquitous Broadband Access Networks with Peer-to-Peer Application Support - High-Power Lithium Ion - Profiting from Convergence - Every Bit Better: Next-Generation Optical Transport Platforms - The Necessity of MSANs in the Network Transformation Era - Digital Rights Management - Making Sense of Broadband Access - Digital Convergence: Who Will Take the Cake? - Physical-Layer Challenges in Gigabit Passive Optical Networks - Ethernet - An End-to-End Traffic and Hierarchical Traffic Management Architecture for Ethernet-Based Residential Triple-Play and Business Services - Carrier-Class Ethernet Service Delivery for Business Access - Cost-Effective and Practical Implementation of the Gigabit Ethernet for Home and Small-Business Applications - GE ADM-Based Ethernet Service Transmission Solution - Triple Play - Transport Considerations for Triple-Play Deployments - Successful Triple Play and Beyond - Acronym Guide
Chicago: International Engineering Consortium, 2007
e20447753
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Franke Ann Hirt
Abstrak :
ABSTRAK Kondisi infrastruktur telekomunikasi di Indonesia adalah belum merata. Terbitnya perpres no 96 tahun 2014 tentang Rencana Pitalebar Indonesia menjadi kesempatan untuk bisa membangun infrastruktur telekomunikasi dengan menekankan pada coverage dan kualitas. Daerah rural menjadi tujuan utama pembangunan broadband. Metode yang digunakan adalah subsidi beberapa komponen jaringan pada pembangunan BTS dan Ran Sharing dalam tesis ini berfokus pada tower sharing. Dimana model subsidi dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ditambah dengan metode tower sharing, bias menghasilkan nilan NPV yang layak pada pembangunan BTS di tahun kelima di Kabupaten Buton sudah memungkinkan untuk dicabut subsidinya karena profit cummulative sudah sangat layak secara bisnis. Sementara pembangunan BTS di Kabupaten Morotai, semua scenario pembangunan bernilai positif, sehingga bias disimpulkan bahwa operator tidak perlu subsidi untuk membangun BTS di wilayah Kabupaten Morotai.
ABSTRACT The condition of the telecommunications infrastructure in Indonesia is not evenly distributed. The isuuance of Presidential Regulation No. 96 of 2014 concerning Indonesian Broadband Plan could be an opportunity to build a telecommunication infrastructure with emphasis on coverage and quality. Rural areas became the main objective of development of broadband. The method used is subsidizing several network components in the construction of BTS and Ran Sharing in this thesis focuses on tower sharing. Where a model of subsidies from the Central Government and Local government coupled with tower sharing method, can generate NPV decent value and on the construction site i the fifth year in Buton already allows for subsidies revoked because cumulative profit already very viable business. As for the construction of base stations in the District of Morotai, all development scenario is positive, so that it can be concluded that operator does not need subsidies to build base station in the district of Morotai.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T45250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herdian Kameswara Bernadata
Abstrak :
Pasar telekomunikasi saat ini sedang mengalami evolusi kearah jaringan berbasis protokol internet (IP), pita lebar, teknologi nirkabel, dan menuju konvergensi teknologi informasi dan komunikasi. Di sisi lain, pemerintah Indonesia mempunyai komitmen dan target yang ambisius dalam pengembangan dan pemerataan akses broadband dimana infrastruktur backhaul mobile broadband merupakan faktor utama untuk tujuan tersebut. Layanan bistream access berbasis ip merupakan komponen terpenting dalam solusi penyediaan infrastruktur backhaul mobile broadband yang efektif dan efisien. Di negara Inggris, Selandia baru, dan Australia secara umum mempunyai kemiripan dalam hal technological development, intekoneksi, interoperability, kualitas layanan dan model layanan untuk bit streams access berbasis ethernet. Pemisahan fungsional (functional separation) untuk operator dominan sangat diperlukan di Indonesia untuk meminimalisasi adanya diskriminas dalam penyediaan backhaul mobile broadband di Indonesia. Model investasi yang sesuai dengan kondisi kompetisi dan regulasi di Indonesia adalah membentuk perusahaan baru yang khusus menangani backbone (core network) dengan inisiasi pendanaan oleh pemerintah dan privatisasi setelah proses roll out selesai.
Current telecommunication market has ben evolution toward internet protocol network (IP), broadband, wireless technology, dan moving to information and communication technology convergence. In other hand, Indonesian government have a commitment and ambitious target in the development and equitable access to broadband where mobile broadband backhaul infrastructure is a major factor for such purposes. Ip-based bistream access service is the most important component in the solution of an effective and efficient mobile broadband backhaul infrastructure provision. In United Kingdom, New Zealand, and Australia in general has some similarities in terms of technological development, interconnection, interoperability, quality of service and service model for the thernet-based bit streams access. Functional separation for the dominant operator is needed in Indonesia to minimize the discrimination in the provision of mobile broadband backhaul in Indonesia. Investment model in accordance with the conditions of competition and regulation in Indonesia is to form a new company that focuses on the backbone (core network) with the initiation of funding by the government and the privatization after the roll-out is complete.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T28359
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Aestetika
Abstrak :
Seiring dengan berkembangnya dunia telekomunikasi dan pola hidup masyarakat saat ini, dibutuhkan suatu media transmisi dengan bandwidth yang lebar (broadband), sehingga mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan tinggi. Pengembangan jaringan akses yang dapat menyediakan layanan pita lebar ini dapat dilakukan dengan mengaplikasikan sistem jaringan terintegrasi yang berisi sejumlah saluran komunikasi point-to-point antara sisi sentral dengan sisi pelanggan melalui sistem transmisi serat optik. Sistem tersebut dapat diterapkan dengan menggunakan perangkat Digital Loop Carrier Multi-Services Optical Access Network (DLC MSOAN). Kegiatan yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini adalah merancang suatu jaringan telekomunikasi yang menerapkan teknologi DLC MSOAN sebagai penyedia layanan broadband di kota Yogyakarta, khususnya di area layanan Sentral Telepon Otomat (STO) Kotabaru dan STO Pugeran. Perancangan meliputi penempatan perangkat DLC MSOAN dan perhitungan kebutuhan kapasitas transpor sinyal infonnasi yang hams disediakan berdasarkan prediksi demand untuk sepuluh tahun ke depan. Perencanaan ini menghasilkan jaringan DLC MSOAN yang terdiri dari 2 perangkat Central Terminal (CT) dan 24 perangkat Remote Terminal (RT). Penempatan perangkat CT dan RT disesuaikan dengan densitas demand di wilayah Kotamadya Yogyakarta, misalnya di lokasi pemukunan, pertokoan, perkantoran, tempat penginapan, maupun di kawasan pendidikan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Black, Uyless
Englewood Cliffs: Prentice Hall PTR, 1995
621.382 BLA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indar Atmanto
Jakarta: Independent Society, 2013
384 IND k (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bray, John
Abstrak :
This book provides a fascinating account of the origins and development of the technology that has transformed telecommunications and broadcasting and created the Internet. It depicts this remarkable human achievement by identifying the key innovators whose ideas created today's world of communications, from the Victorian scientists and mathematicians to the present day engineers.
London: Institution of Engineering and Technology, 2009
e20452597
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Washington: IEEE Computer Society Press, 1991
R 621.382 BRO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>