Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Estiana Rusmawati
"Rendahnya kehananan pangan masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan, baik pada tingkat global maupun nasional. Sehubungan dengan hal tersebut, berbagai studi menunjukkan hubungan penting modal sosial terhadap Ketahanan pangan. Namun, studi tersebut di Indonesia masih belum komprehensif karena hanya mencakup provinsi, kabupaten, kecamatan, bahkan kelurahan/desa tertentu. Untuk itu, penelitian ini berkontrubusi dengan menggunakan sample yang lebih komprehensif, yaitu meliputi 68.304 rumah tangga sampel Susenas BPS 2018. Hasil pengujian menggunakan estimasi Two-Stage Least Square menunjukkan bahwa modal sosial bonding maupun bridging berkorelasi signifikan terhadap Ketahanan pangan. Lebih lanjut, penelitian ini juga menunjukkan bahwa korelasi modal sosial bridging lebih kuat dibandingkan dengan bonding. Penjelasan atas hal tersebut adalah terkait dengan karakteristik dari setiap modal sosial tersebut. Modal sosial bonding merupakan interaksi diantara masyarakat yang homogen sedangkan modal sosial bridging heterogen. Sebagai akibatnya, interaksi dalam modal sosial bridging dapat memfasilitasi berbagai informasi maupun sumber daya dari dari anggota yang berasal dari golongan ekonomi yang lebih tinggi kepada anggota yang lain. Berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini merekomendasikan perbaikan terhadap program-progam pemerintah dalam rangka perbaikan ketahanan pangan rumah tangga dengan melibatkan peran modal sosial bridging.

Food security is still one of the unresolved global and national issues. Various studies conducted in this field have confirmed the crucial influence of social capital on food security. Nevertheless, these studies were still not thorough enough in Indonesia since these studies only covered households in a particular area, such as a province, district, subdistrict, or even a village. Accordingly, this study contributes to the existing literature by employing a more comprehensive sample consisting of 68,304 households obtained from Statistic Indonesia’s Susenas 2018. Based on the Two-Stage Least Square regression test, this study suggests that social capital bonding and bridging statistically correlate to food security. Furthermore, this study shows that bridging social capital has a more substantial influence on food security. An explanation for this situation is related to each social capital’s nature. Bonding social capital involves social interactions among people with a homogenous background. Conversely, bridging social capital covers the interaction of people from various backgrounds. In other words, people actively engaged in bridging social capital might earn benefits from a higher-level economy member or transfer knowledge from people across the various community. Therefore, based on this evidence, this study recommends enhancing the existing government programs to address household food security issues by involving bridging social capital"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Pramono
"Disertasi ini membahas interaksi antara bonding social capital dan bridging social capital dan fungsinya dalam program pemulihan pasca bencana. Studi ini merupakan hasil penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan studi kasus di desa Lampulo, kota Banda Aceh yang terkena dampak bencana tsunami. Hasil studi ini menunjukkan interaksi antara bridging social capital (organisasi) dengan bonding social capital (komunitas) menghasilkan kinerja kapital sosial yang bervariasi. Desa Lampulo mempunyai empat dusun atau setingkat Rukun Warga (RW) yang disebut Lorong. Di Lorong Satu dan Lorong Tiga, kapital sosial berfungsi positif sejalan dengan tingkat integrasi sosial yang tinggi dalam kedua kelompok sosial itu. Sebaliknya, di Lorong Dua, Lorong Empat, kapital sosial kurang berfungsi sejalan dengan rendahnya integrasi sosial di kedua Lorong itu. Kapital sosial yang muncul dari hubungan dengan organisasi luar (bridging social capital) dalam program pemulihan pasca bencana di Lampulo terbagi dalam dua kategori. Pertama, organisasi dengan tingkat sinergi tinggi dan integrasi yang tinggi. Kategori kedua, organisasi yang mempunyai tingkat sinergi yang rendah, namun dengan integrasi yang sedang. Relasi dengan organisasi luar menghasilkan kinerja kapital sosial, yang mendukung program dalam pelaksanaannya. Organisasi dengan tingkat sinergi dan integrasi tinggi menghasilkan kinerja yang tinggi. Kinerja kapital sosial yang tinggi mempunyai pengaruh positif dalam keberhasilan program pemulihan pasca bencana. Namun demikian kinerja kapital sosial juga didukung oleh kapital fisik dan kapital manusia dalam mencapai keberhasilan program.

This dissertation discusses interactions between bonding social capital and bridging social capital in Lampulo village, and their functions in the disaster recovery programs. This dissertation is a descriptive qualitative research using the case study method, with Lampulo village as the case. Lampulo Village has four hamlets (Lorong). The study result shows that interaction between bonding social capital (community) and bridging social capital (organization) produces a varied social capital performance. At Lorong Satu and Tiga, social capital funtions positively in high level of social integration accordingly. While at Lorong Dua and Empat, social capital does not funtion well because of lack of social integration. In Lampulo, social capital that emerges from a relationship with external disaster recovery program organizations consists of two categories. First, organizations with high levels of both synergy and integration. Second, organizations with high levels of synergy but low integration. The performance of relationship between an external organization`s social capital and a local community`s social capital is related to the successful implementation of programs. An organization with high levels of synergy and integration working will support successful disaster recovery programs."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
D892
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library