Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nawiyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Sungai mempunyai peran vital bagi berlangsungnya kehidupan. Mengingat begitu pentingnya sungai bagi kehidupan, keberadaan sungai telah menarik minat sejumlah peneliti untuk mengangkatnya dalam penulisan sejarah. Kajian kajian historis tentang sungai cenderung melihat peran sentral sungai sebagai fondasi peradaban dan sungai sebagai sumber bencana dalam bentuk banjir. Belum banyak kajian sejarah yang menyoroti sungai sebagai elemen lingkungan yang sedang sekarat. Oleh karena itu, tulisan ini bermaksud untuk mengkaji problem pencemaran Sungai Brantas dan upaya penanggulangannya dalam perspektif sejarah. Sungai Brantas dijadikan sebagai fokus kajian dengan pertimbangan bahwa sungai ini merupakan sungai terbesar dan terpenting di wilayah Jawa Timur, serta kondisi cabang cabang Sungai Brantas khususnya di kawasan Kota Surabaya mengalami pencemaran. Tulisan ini bertujuan 1) Menjelaskan sumber pencemaran yang menyebabkan semakin parahnya pencemaran yang terjadi di Sungai Brantas dan 2) Menjelaskan upaya upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi problem pencemaran Sungai Brantas.
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2018
959 PATRA 19:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Arifin
Abstrak :
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang Mempengaruhi penyebaran sumur pompa air tanah. Dan melihat peran air tánah dalam peningkatan produksi pangan. Masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah (1) Dimana saja penyebaran sumur pompa di Lembah Brantas Tengah sebelah Kanan. (2) Faktor-faktor apa yang mempengaruhinya. (3) Bagaimana perkembangan produksi padi dan palawija pada daerah-daerah yang dipengaruhi oleh sumur pompa ajr tanah sebelum dan sesudah ada sumur pompa tahun 1971 dan tahun 1983, jika kita lihat wilayah tanah usaha. Biasanya di bawah ketingian 25. meter tanah per tanian, tetapi sebagian tidak dengan irigasi, antara lain pada daerah penelitian di atas ketinggian 50 sampai 150 meter. Tanah sawah dapat disuburkan, dengan adanya dibangun sumur pompa untuk mengairi sawah-sawah yang kekurangan air pada waktu musim kemarau panjang. Jika kita lihat pada rotasi crop, musim hujan jatuh pada bulan Desember sampi bulan April, bulan Mei sampai bulan Nopember terdapat musim kemarau panjang. Sumur pompa dipergunakan bulan Mei sampai bulan Nopember. Pada waktu musim tanam sebelum ada sumur pompa, mulai pertengahan bulan Desember sampai pertengahan bulan April ditanam padi, bulan Mei sampai bulan Juli dltanan palawija, bulan Agustus sampai bulan Nopember tidak ditanam apa-apa (bero). Sesudah ada sumur pompa, pada bulan Nopember sampai bulan Februari ditanam padi, bulan Maret sampai bulan Mei ditanam padi, bulan Juli sampai pertengahan bulan Oktober ditanami palawija.
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indawansani
Abstrak :
Peningkatan temperatur udara secara global telah mempengaruhi kondisi iklim, yaitu adanya perubahan iklim, yang ditandai tingginya fluktuasi curah hujan yang mempengaruhi musim hujan maupun musim kemarau. Perubahan iklim yang terjadi di wilayah DAS Brantas diidentifikasi melalui unsur temperatur udara dan curah hujan berdasarkan kecenderungan perubahan trend (jangka Panjang) dan step change (jangka pendek), sedangkan perubahan musim berdasarkan kondisi normal awal musim hujan dan kemarau di DAS Brantas dengan periode waktu sepuluh tahunan (dekadal). Pola hujan di DAS Brantas mempunyai empat (IV) tipe, yang dipengaruhi oleh ketinggian, arah hadap lereng dan arah pergerakan angin. Pada curah hujan tahunan tidak terjadi perubahan trend dan step change, perubahan trend dan step change terjadi pada curah hujan bulanan dan dasarian di daerah pola hujan tipe I dan III. Perubahan trend dan step change terjadi pada temperatur udara maksimum dan minimum absolut, tidak terjadi perubahan pada temperatur minimum absolut di wilayah Karangploso. Awal musim hujan paling cepat pada dasarian III Oktober sedangkan awal musim kemarau pada dasarian III April. Perubahan musim terjadi berfluktuasi mengikuti variabilitas dan perubahan curah hujan di wilayah DAS Brantas. ......The increase in global air temperature has affected climatic conditions, namely climate change, which is characterized by high fluctuations in rainfall that affect the rainy season and dry season. Climate change that occurs in the Brantas watershed area identified through elements of air temperature and rainfall based on the tendency to change the trend (long-term) and step change (short-term), while seasonal changes based on the normal conditions of the beginning of the rainy and dry season in the Brantas watershed with a ten-year time period (decadal). Rainfall patterns in the Brantas watershed has four (IV) types, which are influenced by altitude, the direction of the slope and the direction of wind movement. In annual rainfall there is no change in trend and step change, changes in trend and step change occur in monthly and dasarian rainfall in the rainfall pattern areas of types I and III. Changes in trends and step changes occur in absolute maximum and minimum air temperatures, there is no change in absolute minimum temperatures in the Karangploso area. The beginning of the rainy season is the earliest in dasarian III October while the beginning of the dry season is in dasarian III April. Seasonal changes occur fluctuate following variability and changes in rainfall in the Brantas watershed area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Eko Crys Endrayani
Abstrak :
Artikel ini membahas pemanfaatan DAS (Daerah Aliran Sungai) Brantas dalam konteks pelaksanaan program Revolusi Hijau di Jawa Timur pada masa Orde Baru yang berkontribusi penting di dalam keberhasilan pemerintah Orde Baru keluar dari krisis pangan dan berswadaya beras. Bendungan Wlingi (Kabupaten Blitar) dan Widas (Kabupaten Nganjuk) berhasil dibangun berkat kerjasama pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jepang sebagai penyandang dana maupun sebagai konsultan pembangunan pertanian modern di Indonesia. Kedua bendungan tersebut bermanfaat di dalam sistem irigasi, pengendali banjir, mengkonversi lahan kering ke lahan sawah, melestarikan dan mengembangbiakkan ikan, serta menjadi destinasi wisata DAS Brantas di Jawa Timur
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2023
959 PATRA 24:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indarto
Abstrak :
Perkiraan aliran dasar (baseflow) sangat dibutuhkan untuk manajemen sumberdaya air. Penelitian bertujuan untuk kalibrasi, validasi dan evaluasi kinerja dari tiga metode pemisahan aliran dasar. Dua outlet DAS Brantas yang terletak di Kertosono (luas = 6414,2 km2) dan di Ploso (Luas = 8844,2 km2) digunakan untuk penelitian. Penelitian menguji tiga metode pemisahan berbasis grafis digital, yaitu metode: minimum-local, fixed-interval dan slidinginterval. Metodologi terdiri dari (1) inventarisasi data, (2) pengolahan data, (3) kalibrasi, (4) validasi, dan (5) evaluasi kinerja. Data debit harian dipisahkan menjadi dua periode, tahun 1996 - 2005 untuk kalibrasi dan tahun 2006 – 2015 untuk validasi. Pertama, setiap metode diuji tiap tahun dengan memasukkan nilai parameter melalui trial and error. Dalam hal ini, periode dari bulan Juli sampai September diasumsikan sebagai puncak musim kemarau dan digunakan untuk mengkalibrasi model. Nilai optimal parameter untuk periode kalibrasi = rerata nilai tiap tahun. Kedua, nilai parameter optimal dari periode kalibrasi kemudian digunakan untuk menguji kinerja model pada periode validasi. Selanjutnya, analisis statistik digunakan untuk mengevaluasi dan membandingkan kinerja model selama periode kalibrasi dan validasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua metode dapat digunakan dan menunjukan kinerja yang baik. Kinerja terbaik menggunakan metode minimum-lokal.
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2020
551 JSDA 16:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Widayanto
Abstrak :
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting. Bagi masyarakat Surabaya dan sekitarnya ketersediaan air bersih ini masih merupakan masalah. Hal ini karena terjadi ketimpangan antara kebutuhan dan penawaran air bersih. PDAM sebagai pemasok utama air bersih bagi masyarakat Surabaya dan sekitarnya masih menghadapi kendala dengan biaya pengolahan air baku yang semakin mahal. Hal ini karena air baku yang sebagian besar diperoleh dari Kali Brantas kondisinya semakin hari semakin memburuk kualitasnya. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas air Kali Brantas, seperti melalui PROKASIH untuk meningkatkan kualitas air sungai hingga mencapai golongan mutu air tertentu yang sesuai dengan peruntukan sungai tersebut. Namun demikian kebijakan tersebut belum menunjukkan hasil seperti yang diinginkan. Berbagai program implementasi PROKASIH lebih menunjukkan keberhasilan dalam jangka pendek, sedang dalam jangka panjang kurang berhasil. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemahaman mengenai seberapa besar manfaat atau nilai air Kali Brantas bagi masyarakat maupun pemerintah. Untuk mengetahui nilai air Kali Brantas digunakan metode Contingent Valuation. Metode ini adalah metode survei secara langsung bertanya kepada masyarakat tentang kemauan bayar (WTP) untuk peningkatan kualitas air Kali Brantas, setelah terlebih dahulu memberikan penjelasan mengenai karakteristik Kali Brantas. Metode Contingent Valuation adalah metode yang tepat untuk mengetahui nilai air sungai, karena air sungai merupakan produk yang tidak dijual di pasar (non market good). Metode Contingent Valuation mampu mengukur nilai dari suatu barang yang tidak ada di pasar. Dalam metode Contingent Valuation, untuk dapat mengetahui maksimum kemauan bayar, cukup dengan memberikan informasi yang jelas mengenai barang tersebut kepada penerima manfaat. Dalam hal ini WTP akan berarti nilai kemauan untuk membayar masyarakat untuk mendapatkan kenaikan kualitas air sungai. Selanjutnya, informasi demografi masyarakat dikembangkan untuk mengetahui latar belakang penilaian masyarakat terhadap air sungai bersih. Survei ini berhasil mendapatkan 1.114 responden rumah tangga dengan karakteristik sebagian besar tingkat pendidikan SD; pendapatan rumah tangga kurang dari Rp. 300.000,- per bulan; jumlah anggota rumah tangga rata-rata 4 orang; Jenis pekerjaan pedagang dan wiraswasta. Dari survei ini dapat diestimasi nilai ekonomi Kali Brantas adalah sebesar Rp. 3,179 milyar per tahun untuk masyarakat di sekitar Kali Brantas. Berbagai kebijakan meningkatkan kualitas Kali Brantas dapat dilakukan dengan memanfaatkan temuan penilaian Kali Brantas. Kebijakan secara langsung dapat dilakukan dengan merealisasikan nilai kemauan bayar masyarakat dalam bentuk iuran/pungutan, misalnya untuk membangun instalasi pengolah limbah rumah tangga secara kolektif di suatu komunitas permukiman di sekitar Kali Brantas. Sedangkan kebijakan tidak langsung dilakukan dengan mempengaruhi variabel yang berhubungan dengan tingginya WTP masyarakat terhadap Kali Brantas. Dari model regresi logistik diketahui bahwa tingginya WTP dipengaruhi tingkat pendidikan dan pendapatan rumah tangga. Penilaian ekonomi Kali Brantas dapat juga digunakan untuk melihat efektifitas dari program peningkatan kualitas Kali Brantas selama ini, menentukan biaya kerugian akibat menurunnya kualitas Kali Brantas, serta dapat pula digunakan sebagai masukan bagi penetapan tarif retribusi iuran atas penggunaan dan pencemaran air Kali Brantas.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T10058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mintarsih
Abstrak :
Keberhasilan perusahaan dilihat dari sisi pemegang saham, ditunjukkan dari keberhasilan dalam memaksimumkan kekayaan Pemegang Saham, yang dapat diukur dari tingkat pengembalian modal sendiri (ROE). Penelitian ini bertujuan mengkonfirmasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ROE di PT Brantas Abipraya dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2002, dengan menggunakan analisis Du Pont. Metode Penelitian yang dipakai adalah deskriptif dengan sumber data berupa laporan keuangan dari perusahaan dan MENEG BUMN, yang diolah menjadi rasio-rasio keuangan dan dianalisis secara trend analysis, comparative analysis (dengan 7 BUMN Jasa Konstuksi yang sejenis), common size analysis dan indeks analysis. Hasil dari penelitian ini, ditemukan bahwa ROE tahun 1997 sampai dengan 2001 mengalami kenaikan, tetapi tahun 2002 mengalami penurunan yang sangat tajam. Kenaikan ROE tahun 1999 sampai dengan 2001 karena perusahaan berhasil dalam menekan biaya langsung (harga pokok penjualan), meskipun dari tahun ke tahun pendapatan kurang berkembang pesat, dan biaya tak langsung yang merupakan biaya tetap juga mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Tahun 2002 ROE turun tajam karena biaya langsungnya tidak bisa ditekan lagi dan dipihak lain biaya tak lansungnya semakin meningkat. Untuk menjaga agar ROE di tahun-tahun mendatang tidak mengalami penurunan yang dapat menimbulkan kerugian, maka perusahaan perlu perhatian untuk meningkatkan pendapatan dengan lebih berani melakukan penawaran harga yang lebih kompetitif agar dapat meningkatkan perolehan kontrak, sehingga nilai pendapatan dapat ditingkatkan. Disamping itu dalam setiap kebijakan penentuan biaya tak langsung sebaiknya rnempertimbangkan kenaikan pendapatan yang akan didapat. Dalam hal ini, analisis Break Even Point, dapat dipakai untuk merencanakan jumlah pendapatan dan biaya tak langsungnya. Hal lain yang juga perlu mendapatkan perhatian untuk meningkatkan ROE adalah usaha menurunkan beban bunga dengan cara memperbaiki (mempercepat) penarikan piutang usaha, serta membina hubungan baik dengan mitra usaha (supplier dan sub kontraktor) agar bisa mendapatkan fasilitas pembayaran yang ringan, dan pendanaan lebih dahulu dari sub kontraktor. usaha ini dimaksudkan untuk membantu pendanaan agar dapat mengurangi hutang bank.
Return on Equity (Roe) Analysis Using Du Pont System Approach on PT Brantas Abipraya (A Case Study)The success of a company as seen from stock owners' viewpoint is shown from the company's performance in maximizing stock owners? wealth, which can be measured from the level of return on equity (ROE). This research aims at confirming factors influencing the development of ROE at PT Brantas Abipraya during the period of 1997 to 2002, using Du Pont analysis. The research employs descriptive method and uses financial reports from companies as well as the Ministry of State-Owned Corporations as its data source. The financial reports are then processed into financial ratios and analyzed using trend analysis, comparative analysis (compared with seven state-owned corporations dealing with construction work), common size analysis, and index analysis. The research finds that the ROE increases from 1997 to 2001, but then decreases sharply in 2002. The increase from 1997 to 2001 is due to the company's ability to reduce direct cost, even though the year-by-year growth is relatively slow and the indirect cost (which is a constant cost) significantly increases. In 2002 the ROE decreases sharply as a result of increasing direct and indirect costs. In order to prevent ROE in the following years from decreasing (which may result in loss of profit), companies need to pay more attention to increasing profit by offering more competitive price to gain more contracts, which may in turn result in higher profit. In addition to this, companies should also consider the increase of profit in every policy to decide indirect cost. In this case, the break even point analysis can be used to plan the amount of profit and the indirect cost. Another thing to be put into consideration in the attempt to increase ROE is reducing interest burden by accelerating business debt withdrawal, and promoting good relations with business partner (suppliers and sub contractors) in order to gain better payment facilities and in-advance funding from sub contractors. These are all aimed at increasing funding in order to reduce debt from bank.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13734
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lestari
Abstrak :
Tindakan militer yang dilakukan oleh sesuatu negara terhadap satu daerah tertentu seringkali dilakukan dalam rangka usaha mereka melemahkan kekuatan dari negara yang menjadi musuhnya. Dalam hal itu, penyerbuan Belanda atas kota Mojokerto tanggal 17 Maret 1947, merupakan suatu tindakan Belanda dalam rangka memperlemah kekuatan dari negara Republik Indonesia. Daerah Delta Brantas yang meliputi Kabupaten Sido_arjo dan sebagian Kabupaten Mojokerto, merupakan suatu wilayah yang terkenal akan kesuburan tanahnya, khusus_nya tanaman padi dan labu. Disamping itu, dam Lengkong dan Mlirip yang berada dekat kota Mojokerto memiliki fungsi yang sangat panting dalam mengatur pembagian air di daerah Surabaya serta Delta Brantas. Sehingga dengan berhasil dikuasainya daerah Mojokerto oleh Belanda, maka berarti Belanda telah memperoleh pancangan kaki dalam rangka usaha mereka menekan pihak Republik Indonesia.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>