Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Gunawan Alif
Abstrak :
Merek (brand) merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan pemasaran. Sejumlah buku teks maupun trade books mengenai topik ini telah banyak ditulis (antara lain: Aaker, 1991, 1996; Upshaw, 1995, Duncan & Moriarty, 1997; Hart & Murphy, 1998; Keller, 1998). Aaker (1991) menyebutkan bahwa merek adalah nama dan/atau simbol yang bersifat membedakan, dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual yang dapat membedakannya dengan barang atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing.
2002
JMIN-I-1-Feb2002-38
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Darmawan Dani
Abstrak :
Rumah Sakit X memilih strategi organisasi yang berfokus pada pelanggan sebagai keunggulan daya saing terhadap rumah sakit lainnya. Fokus pada pelanggan dijabarkan melalui konsep branded customer service, yang intinya adalah menjadikan pelayanan kepada pelanggan sebagai brand Rumah Sakit X, rnclalui pelayanan kepada pelanggan yang melebihi harapan pelanggan. Stralegi yang dipilih f£I'S8blIl belum selaras dengan strategi di bidang SDM dan manajemen SDM yang diterapkan oleh Rumah Sakit X sehingga belum mendorong para karyawan untuk berperilaku sesuai dengan brand tersebui, akibatnya para pelanggan belum mengalami brand Rumah Sakit X dalam proses pelayanan kcsehatan yang mereka terima. Untuk itu perlu dilakukan peninjauan ulang dan perancangan manajemen SDM di Rumah Sakit X, agar dapat selaras dengan brand yang ditampilkan kepada pelanggan. Dalam rnerancang ulang manajernen SDM, beberapa hal yang diperhatikan adalah: level intervensi yang akan dilakulcan (level strategis atau level implementasi), pathway penerapan branded customer service yang dikemukakan oleh Barlow dan Stewart (2006), serta harus memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh pada pembentukan perilaku dalam organisasi yang diungkapkan melalui model MARS dari McShane dan Von Glinow (2005). ......Hospital X has chosen the customer focused organization strategy in order to compete with other hospitals. This strategy is applied through branded customer service, where customer service is the brand of the hospital, and implemented through giving a service that exceeds the customer's needs. The chosen strategy does not align with the HR strategy and HR management at Hospital X. Therefore, the employees behaviors do not reflect the brand in real service situation. The customer has not experience the brand yet. It is necessary to evaluate and re-design the HR management at Hospital X and aligning it with the brand, as the reflection of customer focused organization strategy. In redesigning the HR management, some concepts are being considered: the level of intervention (strategic level and implementation level), the pathway of branded customer service (Barlow and Stewart, 2005), and McShane and Von Glinow's MARS model (2005) to explain the factors that influence individual behavior in organization.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Darmawan Dani
Abstrak :
ABSTRAK
Rumah Sakit X memilih strategi organisasi yang berfokus pada pelanggan sebagai keunggulan daya saing terhadap rumah sakit lainnya. Fokus pada pelanggan dijabarkan melalui konsep branded customer service, yang intinya adalah menjadikan pelayanan kepada pelanggan sebagai brand Rumah Sakit X, melalui pelayanan kepada pelanggan yang melebihi harapan pelanggan. Strategi yang dipilih tersebut belum selaras dengan strategi di bidang SDM dan manajemen SDM yang diterapkan oleh Rumah Sakit X sehingga belum mendorong para karyawan untuk berperilaku sesuai dengan brand tersebut, akibatnya para pelanggan belum mengalami brand Rumah Sakit X dalam proses pelayanan kesehatan yang mereka terima. Untuk itu perlu dilakukan peninjauan ulang dan perancangan manajemen SDM di Rumah Sakit X, agar dapat selaras dengan brand yang ditampilkan kepada pelanggan. Dalam merancang ulang manajemen SDM, beberapa hal yang diperhatikan adalah: level intervensi yang akan dilakukan (level strategis atau level implementasi), pathway penerapan branded customer service yang dikemukakan oleh Barlow dan Stewart (2006), serta harus memperhatikan faktorfaktor yang berpengaruh pada pembentukan perilaku dalam organisasi yang diungkapkan melalui model MARS dari McShane dan Von Glinow (2005).
ABSTRACT
Hospital X has chosen the customer focused organization strategy in order to compete with other hospitals. This strategy is applied through branded customer service, where customer service is the brand of the hospital, and implemented through giving a service that exceeds the customer’s needs. The chosen strategy does not align with the HR strategy and HR management at Hospital X. Therefore, the employees’ behaviors do not reflect the brand in real service situation. Hie customer has not experience the brand yet It is necessary to evaluate and re-design the HR management at Hospital X and aligning it with the brand, as the reflection of customer focused organization strategy. In redesigning the HR management, some concepts are being considered: the level of intervention (strategic level and implementation level), the pathway of branded customer service (Barlow and Stewart, 2005), and McShane and Von Glinow’s MARS model (2005) to explain the factors that influence individual behavior in organization.
2007
T37653
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rayhan Alam
Abstrak :
Mobile apps memudahkan berbagai aktivitas konsumen. Popularitas penggunaan dan perkembangan dari mobile apps mendorong brand terkemuka untuk meluncurkan aplikasi mereka masing-masing. Aplikasi yang sering disebut sebagai branded app ini dapat meningkatkan nilai tambah bagi brand karena dapat meningkatkan hubungan dengan konsumen. Namun, sebagian besar aplikasi tidak rutin digunakan oleh pengguna tiap bulannya. Beberapa studi empiris telah mengonfirmasi alasan yang mendasari penggunaan aplikasi mobile berdasarkan kegunaan dan kemudahannya. Namun, masih sedikit yang meneliti dorongan emosional apa yang mendasari intensi penggunaan dari branded app. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan teori pleasure, arousal, dan dominance untuk menggambarkan alasan emosional yang mendasari penggunaan aplikasi Kopi Kenangan. Aplikasi Kopi Kenangan dipilih karena keberhasilannya meningkatkan sales pada tahun pertama peluncurannya. Penelitian ini melibatkan 302 responden yang berdomisili di Indonesia dan pernah melakukan pembelian menggunakan aplikasi tersebut dalam 3 bulan terakhir. Dari hasil penelitian, ditemukan arousal dan dominance memengaruhi secara positif brand loyalty dan continuous usage intention. ......Mobile apps enhance consumer’s activities. The growth and development of mobile apps drive well-known brands to launch their own apps. Branded apps add more value for the brands since it enables them to be more connected to their consumers. However, the majority of apps are not routinely used every month. Latest empirical studies have investigated the underlying motivations for users to continuously use branded apps. This research used Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) with PAD (Pleasure, Arousal, and Dominance) theory to portray the emotional approach of why users are continuously using the Kopi Kenangan app. The Kopi Kenangan app was chosen because of its success of increasing sales in its first year of lauching. This research involved 302 respondents located in Indonesia and have made at least a transaction in the last 3 months. Arousal and dominance have significantly and positively influence brand loyalty and continuous usage intention.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nareswari Worohapsari
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai sikap dari masyarakat Jepang dalam mengkonsumsi barang mewah bermerek. Teori mengenai orientasi kelompok yang dianggap dapat mewakili masyarakat Jepang juga turut memberikan dampak terhadap pola pikir konsumen Jepang dalam mengkonsumsi barang mewah bermerek untuk menjaga konformitas. Akan tetapi penolakan dari beberapa ahli mengenai orientasi kelompok dalam masyarakat Jepang juga dapat terlihat dari non-konformitas masyarakat Jepang dalam mengkonsumsi barang mewah bermerek. Keduanya saling
The focus of this study is about Japanese society behavior concerning luxury branded goods consumption. Theory of collectivism that can represent Japanese society also give an impact on Japanese consumer way of thinking concerning luxury branded goods consumption for conformity. But some social scientists refuse about theory of collectivism in Japanese society. We can see non-conformity of Japanese society from their behavior concerning luxury branded goods consumption.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42066
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
Abstrak :
Customer satisfaction index models have been developed in many countries, including Indonesia. Those models were commonly not focused on the socioeconomic status (SES) of the customer, so this condition could be a research gap. The aims of this research is to analyze the customer satisfaction index model of branded cooking oil product in Bogor, Indonesia based on SES established from the household monthly routine consumption. Questionnaires were used as primary data collection instrument in this study, while data analysis was carried out with variance based structural equation modeling (SEM) which is also known as Partial Least Square (PLS) model, and Kruskall Wallis nonparametric test. Perceived quality, perceived value and customer expectation as were significantly influencing the customer satisfaction construct in the structural model. This study also concluded found that there is different level of overall customer satisfaction on the three levels of customer?s SES.
Model indeks kepuasan pelanggan telah banyak dikembangkan di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Berbagai model tersebut pada umumnya tidak memberi fokus berarti pada status sosial ekonomi (SES) pelanggan, sehingga kondisi ini menyebabkan adanya kesenjangan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model indeks kepuasan pelanggan minyak goreng bermerek di Bogor, Indonesia berdasarkan pada SES yang dibentuk dari tingkat konsumsi rutin rumah tangga per bulan. Pengumpulan data primer pada studi kasus ini menggunakan instrumen kuesioner dan analisis data menggunakan Structural Equation Modeling berbasis varians atau yang lebih dikenal dengan analisis Partial Least Square (PLS) dan analisis uji statistik nonparametrik Kruskall Wallis. Kepuasan pelanggan mampu dibentuk secara positif dan signifikan dengan menggunakan konstruk persepsi kualitas, persepsi nilai dan harapan pelanggan, dalam model struktural. Studi ini juga menemukan adanya perbedaan tingkat kepuasan pelanggan secara keseluruhan pada tiga tingkat SES dari pelanggan.
Management Research Center (MRC) Department of Management, Faculty of Economics, University of Indonesia and Philip Kotler Center, 2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cheryl Margareth
Abstrak :
Industri perhotelan sedang bertumbuh dan kembali berkembang dengan memunculkan beragam jenis-jenis hotel unik, salah satunya adalah glamping atau glamorous camping yang didirikan oleh Bobocabin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh utilitarian, social bonding, dan aesthetic branded content experiences terhadap customer curiosity, brand engagement, dan purchase intention, yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk membuat strategi pemasaran yang efektif. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif, khususnya pendekatan konklusif deskriptif. Sedangkan untuk sampling menggunakan non-probability sampling, secara khusus menggunakan judgemental sampling. Data primer didapatkan dengan metode survei melalui penyebaran kuesioner secara daring kepada 367 responden yang memenuhi kriteria penelitian, yaitu berusia 18-34 tahun, berdomisili di Pulau Jawa, merupakan pengguna aktif Instagram, pernah berinteraksi dengan Instagram Bobocabin, serta belum pernah menginap atau menggunakan jasa hotel Bobocabin. Kuesioner disebarkan melalui media sosial, seperti WhatsApp, LINE, Instagram, dan Twitter. Metode analisis data dilakukan dengan CB-SEM menggunakan LISREL 8.80. Hasil penelitian membuktikan bahwa utilitarian, social bonding, dan aesthetic branded content experiences memiliki pengaruh positif terhadap customer curiosity. Selanjutnya terbukti juga bahwa customer curiosity memiliki pengaruh positif terhadap brand engagement dan purchase intention, sementara brand engagement terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap purchase intention. ...... The hospitality industry is experiencing growth and development, with the emergence of various unique types of hotels, one of which is glamping or glamorous camping, established by Bobocabin. This study aims to explore the effects of utilitarian, social bonding, and aesthetic branded content experiences on customer curiosity, brand engagement, and purchase intention, which can then be used to formulate effective marketing strategies. The research employs a quantitative methodology, specifically a descriptive conclusive approach. Non-probability sampling is utilized, with a particular focus on judgmental sampling. Primary data were collected through a survey administered via an online questionnaire to 367 respondents meeting the study’s criteria: aged 18-34 years, residing on Java Island, active Instagram users, having interacted with Bobocabin's Instagram account, and having never stayed at or used the services of Bobocabin. The questionnaire was disseminated through social media platforms such as WhatsApp, LINE, Instagram, and Twitter. Data analysis was conducted using CB-SEM with LISREL 8.80. The study's findings demonstrate that utilitarian, social bonding, and aesthetic branded content experiences positively influence customer curiosity. Furthermore, customer curiosity was found to have a positive effect on both brand engagement and purchase intention, whereas brand engagement was shown to have no significant impact on purchase intention.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angginistanti Fairuz Hanun
Abstrak :
Mobile branded application (branded apps) adalah saluran daring perusahaan untuk melayani pelanggan serta menampilkan identitas merek. Platform ini menjadi keunggulan perusahaan yang diprediksi pertumbuhannya beberapa tahun kedepan. Namun, ditemukan data persentase uninstall aplikasi berbelanja tahun 2020 di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman mengenai faktor yang memicu sikap dan intensi pembelian berdasarkan perilaku konsumen. Penelitian ini mengadopsi teori uses and gratification (U&G) dan theory of planned behavior (TPB) untuk memahami perilaku konsumen. Model penelitian meliputi 1) U&G (ease of use, money saving, delivery experience, hedonic benefit, learning benefit, dan social presence), 2) TPB (attitude, subjective norm, dan perceived behavioral control), dan 3) purchase intention. Analisis data dilakukan menggunakan metode PLS-SM dengan 471 responden. Hasil analisis menemukan pengaruh faktor motivasi kebutuhan; faktor ease of use, money saving, hedonic benefit, learning benefit, dan social presence memengaruhi attitude; faktor ease of use, money saving, hedonic benefit, dan learning benefit memengaruhi purchase intention. Hasil analisis juga membuktikan attitude, subjective norm, dan perceived behavioral control memengaruhi purchase intention. Penelitian ini memberikan implikasi teoretis berupa keterbaruan konteks branded apps, serta implikasi praktis bagi perusahaan pengembang aplikasi, dan perusahaan penyedia branded apps. ......Mobile branded applications (branded apps) are the company's online channel to serve customers and display brand identity. This platform becomes the company’s advantage that is predicted to grow in the next few years. However, there was data on the uninstall percentage of shopping applications in 2020 in Indonesia. Therefore, it is necessary to understand the factors that trigger attitude and purchase intention in branded apps based on consumer behavior. This study adopts uses and gratification (U&G) and theory of planned behavior (TPB). The research model includes 1) U&G (ease of use, money saving, delivery experience, hedonic benefits, learning benefits, and social presence), 2) TPB (attitude, subjective norm, and perceived behavioral control), and 3) purchase intentions. Data analysis was carried out using PLS-SEM with 471 respondents. The results found the influence of motivation factors; ease of use, money saving, hedonic benefits, learning benefits, and social presence affect attitude; ease of use, money saving, hedonic benefits, and learning benefits affect purchase intention. The results also prove that attitude, subjective norm, and perceived behavioral control affect purchase intention. This research provides theoretical implications for branded apps context updates, and practical implications for application development companies, and branded apps provider companies.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wheeler, Alina
Abstrak :
Designing Brand Identity is a compendium of tools for branding success and best practices for inspiration. 3 sections: brand fundamentals, process basics, and case studies.Over 100 branding subjects, checklists, tools, and diagrams.50 case studies that describe goals, process, strategy, solution, and results
Hoboken: Wiley, 2006
658.827 Whe d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library