Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arthanti Ayu Puspaningrum
Abstrak :
Dengan datangnya era VUCA-BANI dan kompetisi yang ketat akibat pemain yang semakin padat, kasus brand transgression seringkali dialami merek-merek dalam industri kecantikan. Nobi et al (2021) dalam penelitianya menyatakan bahwa hal ini dapat diatasi dengan mendorong brand forgiveness dan brand evangelism untuk dapat meningkatkan brand relationship quality pasca terjadinya kasus. Skripsi ini memiliki tujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh brand transgression terhadap brand relationship quality melalui brand forgiveness dan brand evangelism sebagai variabel mediasi. Objek penelitian yang digunakan peneliti adalah kasus brand transgression yang dialami oleh merek kecantikan Carasun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode survei berdasarkan purposive sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 105 responden yang didapatkan melalui online questionnaire. Dengan analisis menggunakan teknik analisis jalur dan pengujian hipotesis menggunakan sobel test, penelitian ini menemukan bahwa brand transgression berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand relationship quality dimediasi oleh brand forgiveness pada kasus merek Carasun. Selain itu, ditemukan juga bahwa hipotesis kedua ditolak yaitu brand transgression berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap brand relationship quality dimediasi oleh brand evangelism pada kasus merek Carasun. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi dan saran bagi perusahaan pra dan pasca terjadinya brand transgression. Dengan diterimanya hipotesis pertama, usaha Carasun dinilai efektif. Untuk itu, perusahaan dapat mencontoh upaya Carasun dalam mendorong brand forgiveness. Selain itu dengan diterimanya hipotesis kedua, maka perusahaan dapat fokus mendorong faktor lain yang mempengaruhi brand evangelism dikarenakan masih ditemukanya pengaruh positif dan signifikan kepada variabel brand relationship quality. ......With the arrival of the VUCA-BANI era and intense competition due to increasingly denser players, brand transgression cases are often experienced by brands in the beauty industry. Nobi et al (2021) in their research stated that this can be overcome by encouraging brand forgiveness and brand evangelism to be able to improve brand relationship quality after a case has occurred. This thesis aims to analyze how brand transgression influences brand relationship quality through brand forgiveness and brand evangelism as mediating variables. The research object used by researchers is the case of brand transgression experienced by the beauty brand Carasun. This study uses a quantitative approach through a survey method based on purposive sampling. The number of respondents in this study were 105 respondents who were obtained through an online questionnaire. By analyzing using path analysis techniques and testing hypotheses using the sobel test, this study found that brand transgression has a positive and significant effect on brand relationship quality mediated by brand forgiveness in the case of the Carasun brand. In addition, it was also found that the second hypothesis was rejected. This research is expected to provide recommendations and suggestions for companies before and after a brand transgression occurs. With the acceptance of the first hypothesis, Carasun's efforts are considered effective. For this reason, companies can emulate Carasun's efforts in encouraging brand forgiveness. Besides that, by accepting the second hypothesis, the company can focus on encouraging other factors that influence brand evangelism because there is still a positive and significant influence on the brand relationship quality variable.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Indriani
Abstrak :
Metafora hubungan konsumen dengan merek telah mendominasi pemikiran pemasaran dan praktek. Meskipun demikian, masih ada keterbatasan penjelasan mengenai fenomena transgression dalam domain produk konsumsi, khususnya di tingkat merek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand transgression terhadap hubungan konsumen dengan merek. Sebagai inspirasi, penelitian ini mengacu pada teori hubungan interpersonal, yang menekankan pada penilaian dari kesalahan dan keseriusan dampak dari brand transgression; serta teori keadilan distributif, yang mempertimbangkan prinsip keadilan dan keseimbangan antara manfaat dan biaya. Selain itu, efek dari kedekatan hubungan konsumen dengan merek juga sangat menarik untuk diteliti, karena potensinya dalam mempengaruhi brand behavioral intention. Penelitian ini dilakukan pada tiga studi eksperimen. Studi pertama meneliti dampak dari brand transgression, brand relationship closeness dan kategori product involvement terhadap brand behavioral intention. Studi kedua meneliti dampak dari brand transgression, brand relationship closeness dan upaya pemulihan apology terhadap brand behavioral intention. Studi ketiga meneliti dampak dari brand scandal, brand relationship closeness dan upaya pemulihan brand recall terhadap brand behavioral intention. Hasil pada semua studi menunjukkan bahwa brand transgression, brand relationship closeness, kategori product involvement dan upaya pemulihan merupakan kunci untuk memahami perbedaan perilaku konsumen pada saat peristiwa brand transgression. ......Although the consumer-brand relationships metaphor dominates contemporary marketing thought and practice, surprisingly little empirical work has been conducted on transgression phenomena in the consumer products domain, particularly at the level of the brand. The aim of this research was to investigate how brand transgression influence consumer relationships with the brand. For inspiration, this research draws on interpersonal relationship theory, which highlights judgments of culpability and seriousness of the brand transgression, and distributive justice theory, which considers the fairness and equity-balance of benefits and costs. Furthermore, the effects of brand relationship closeness also become especially interesting in this regard, due to their potential to influence brand behavioral intention. This research was conducted on three experiment studies. First study examines the impacts of brand transgression, brand relationship closeness and product involvement on brand behavioral intention. Second study examines the impacts of brand transgression, brand relationship closeness and apology on brand behavioral intention. Third study examines the impacts of brand scandal, brand relationship closeness and brand recall on brand behavioral intention. Across all of these studies, results show that brand transgression type, brand relationship closeness, product involvement and recovery effort are a key construct to understanding the differences in behaviors following brand transgression.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library