Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Florence Otto Koeswara
"Di tengah transformasi digital, perusahaan perlu mengoptimalkan proses bisnis salah satunya melalui pengintegrasian teknologi digital Artificial Intelligence (AI). AI marketing efforts yang meliputi interaction, information, accessibility, customization, dan entertainment menjadi salah satu upaya seabgai jenis baru komunikasi pemasaran media sosial yang didukung oleh teknologi berbasis AI. AI marketing efforts mampu mempengaruhi respons pelanggan dan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Pengalaman baru yamg didapat akan mengarah pada kepuasaan pelanggan dan preferensi merek mereka. Dari sisi perusahaan, perusahaan harus mendalami serta mengoptimalkan peran dari marketing efforts berbasis AI dalam segi bisnis dan operasionalnya agar dapat memaksimalkan pengalaman pengguna sehingga terciptanya preferensi merek di benak pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh AI marketing efforts terhadap brand preference yang dimediasi oleh brand experience. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran kuesioner melalui teknik penarikan sampel purposive sampling terhadap pengguna aplikasi TikTok di DKI Jakarta. Data yang diperoleh dari penelitian ini sejumlah 155 responden dan dianalisis menggunakan analisis data SEM-PLS (Structural Equation Modelling – Partial Least Square). Pengolahan data menggunakan aplikasi software IBM SPSS Statistics 29 dan SmartPLS 3.2.9. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa brand experience mampu memediasi hubungan antara AI marketing efforts dan brand preference secara positif. Telerbih lagi, ditemukan pula pengaruh positif antar variabel dalam penelitian ini.

During digital transformation, a company should optimize its business process by integrating digital technology such as artificial intelligence (AI). AI marketing efforts - interaction, information, accessibility, customization, entertainment-are one of the new types of social media marketing communication supported by AI technology. The new experience gained by customers will lead to customer satisfaction and brand preference. This study aimed to analyze the influence of AI marketing efforts on brand preferences mediated by brand experience. The research employs a quantitative approach by distributing questionnaires through a purposive sampling technique to TikTok’s users at DKI Jakarta a total of 155 respondents. The findings of this study demonstrate that brand experience can mediate the relationship between AI marketing efforts and brand preference positively. In addition, there is a positive relationship among the variables used in this study."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Godo Tjahjono
"Memilih merek bank utama dari segi alokasi dana bagi seorang muslim adalah keputusan yang terkait dengan berbagai pertimbangan. Kenyataannya, mayoritas nasabah bank syariah juga memiliki rekening di bank konvensional (non syariah). Apabila nasabah yang memiliki rekening di Bank Muamalat Indonesia (BMI) sebagai bank syariah sekaligus di Bank Central Asia (BCA) sebagai bank konvensional, memilih BCA sebagai merek bank utama dari segi alokasi dana, BMI dapat menghadapi hambatan dalam memperbesar dana dari nasabahnya.
Untuk mengetahui preferensi merek antara BMI dan BCA, dilakukan survei terhadap 100 nasabah yang mempunyai rekening baik di EMI maupun BCA di Jakarta. Data dianalisis dengan model regresi binary logit menghasilkan kesimpulan bahwa menariknya nilai merek berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah memilih BMI sebagai merek utama. Walaupun Hest membuktikan bahwa BMI sigrzifiikan dipersepsikan lebih religius dari BCA, namun peta persepsi correspondence analysis menunjukkan BMI masih belum dipersepsikan ideal dalam elemen nilai spiritual atau religius dan beberapa elemen nilai merek lainnya.

Choosing a main brand of bank in terms of money allocation for a moslem is such a decision related to various considerations. In fact, majority of sharia bank's customers also own accounts in conventional (non sharia) banks. In case the customers of Bank Muamalat Indonesia (BMI} as sharia bank who also own accounts in Bank Central Asia (BCA) as conventional bank, choose BCA as the main brand of bank in terms of money allocation, BMI could face a barrier in enlarging fund size from the customers.
To find out the brand preference between BMI and BCA, a survey was conducted amongst 100 customers who own accounts both in BMI and BCA in Jakarta. Data which were analyzed through binary logit regression delivers a conclusion that brand value attractiveness has positive impact on customer's decision in choosing BMI as a main brand. Despite of t-test proves that BMI is perceived significantly more religious than BCA; correspondence analysis perceptual map shows that BMI has not been perceived ideal in spiritual or religious element.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Ramadhani Akbar
"Penelitian ini membahas mengenai strategi pemasaran brand alliance dan pengaruhnya terhadap brand equity, brand preference, dan purchase intention dalam industri laptop. Dengan melakukan eksperimen terhadap 2 buah merek laptop dan 2 buah merek audio system yang merupakan high equity brand dan low equity brand ke dalam 4 pasang brand alliance fiksional yaitu ASUS/PIONEER, ASUS/PLANTRONICS, CLEVO/PIONEER dan CLEVO/PLANTRONICS.
Penelitian ini menggunakan 162 responden yang termasuk dalam generasi Y yang lahir pada tahun 1980-2000 dan berada di sekitar lingkungan kampus baru Universitas Indonesia sebagai subjek penelitian. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik convenience sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah paired t test dan linear regression.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa post alliance host brand equity pasangan pertama tetap stabil dengan perubahan sebesar (0,047). Pada pasangan kedua host brand equity juga tetap stabil dengan perubahan sebesar (0,098). Pasangan ketiga meningkatkan host brand equity sebesar (0,375). Kemudian pasangan terakhir meningkatkan host brand equity sebesar (0,357).
Hasil uji regresi menunjukkan bahwa post alliance brand equity ternyata memiliki pengaruh positif terhadap brand preference dan purchase intention. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa brand alliance dapat meningkatkan brand equity dari merek laptop yang menjalankan strategi tersebut.

This research will discuss about the brand alliance marketing strategy and its effects on brand equity, brand preference, and purchase intention in the laptop industry. By conducting experiments on 2 laptop brands and 2 audio system brand that is considered high equity brands and low equity brands into 4 pairs of fictional brand alliance that ASUS / PIONEER, ASUS / PLANTRONICS, CLEVO / PIONEER and CLEVO / PLANTRONICS.
This study is using 162 participants that are a member of generation Y whose date of birth is between 1980 and 2000 within the new campus of the University of Indonesia as a research subject. Sampling technique that is used in this research is convenience sampling technique. Data analysis technique that is used in this research is paired t test and linear regression methods.
Analysis result shows that post alliance hosts brand equity of the first pair of brand remained stable with the change of (0,047). In the second pair, host brand equity also remains stable with changes of (0,098). The third pair increases the host brand equity by (0,375). Then the last pair increases the host brand equity by (0,357).
Regression results indicate that post-alliance brand equity have a positive effect on brand preference and purchase intention. These results shows that brand alliance can increase brand equity of laptop brands who implement this strategy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inez Kusuma Dewandani
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas bagaimana konsumen dalam melakukan pemilihan merek memiliki kriteria tertentu yang dianggap sesuai dengan kepribadian miliknya. Hal ini yang membuat penulis menjadikan konsumen Starbucks sebagai subjek yang diamati. Pemilihan subjek ini didasarkan pada realita bahwa banyak konsumen yang tetap setia terhadap merek Starbucks, di saat semakin banyak kedai kopi yang bermunculan dan memiliki harga jauh di bawah Starbucks. Hal tersebut menunjukan bahwa kelompok tertentu memilih Starbucks bukan karena atribut, melainkan nilai emosional yang dianggap dapat merefleksikan kepribadian mereka.
Tujuan utama dari tulisan ini adalah untuk menggambarkan proses pemilihan merek oleh konsumen Starbucks, terkait dengan kepribadian yang mereka miliki. Jenis penulisan ini adalah deskriptif, dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari jurnal ilmiah, artikel di internet, dan laporan terdahulu yang berkaitan dengan konsep kepribadian konsumen, kepribadian merek, dan pemilihan merek. Pada tulisan kali ini, penulis menemukan bahwa konsumen yang menyukai merek Starbucks adalah orang yang memiliki kepribadian agreeableness (A), dengan karakteristik baik, lembut, dan menyukai interaksi dengan orang lain. Hal tersebut dikarenakan, mereka yang mempunyai kepribadian agreeableness memilih Starbucks karena pelayanan-nya yang ramah, baik, dan bersahabat, atau sesuai dengan kepribadian merek sincerity. Meskipun pada akhirnya kepribadian merek (brand personality) bukan menjadi hal utama konsumen dalam memilih merek tertentu (brand preference), namun kepribadian merek yang sesuai dengan kepribadian konsumen (personality) dapat membuat konsumen mencintai merek tertentu.

ABSTRACT
This paper discuss about consumer?s criteria before choosing a brand that perceived match with their personality, by analyzing Starbucks consumer. Selection of this subject is based on reality that many consumers remain loyal to Starbucks, while there are so many new coffee shops out there that cheaper than Starbucks. It shows that certain groups of people choose Starbucks not only because of brand?s attribute, but the emotional value that reflect their personalities.
The main objective of this paper is to describe the process of selecting the Starbucks brand by Starbucks consumers that related with their own personality. This is a descriptive paper that used secondary data derived from scientific journals, online articles, and previous reports related with personality, brand personality, and brand preference concept. In this paper, author found that consumers who like Starbucks as a brand is tend to have agreableness personality (A), which have good, and gentle characteristics, and really appreciate the interaction with other people. That is because, the agreeableness consumer tend to choose Starbucks because of its friendly and good service, or in accordance with the sincerity brand personality. Although in the end of brand preference process the brand personality is not the main thing that highlighted by consumer, but by having a strong brand personality that suit with consumer?s personality really can help the brand to be loved by its consumer.
"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kannya Arsyitadanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kluster hijabers muda yang terbentuk berdasarkan shopping orientation, brand preference, dan product preference dengan menggunakan objek penelitian busana muslim wanita yang meliputi beberapa objektif: mengetahui dimensi-dimensi baru dari shopping orientation; mengidentifikasi kluster-kluster berdasarkan shopping orientation; mengetahui profil kluster berdasarkan shopping orientation, brand preference, dan product preference pada busana muslim wanita dan variabel demografis-psikografis; dan membedakan kluster-kluster dan tiga kategori merek busana muslim wanita berdasarkan shopping orientation dan pengeluaran per bulan untuk membeli busana muslim wanita. Data diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 308 responden wanita Muslim berhijab, berusia 20 s.d. 35 tahun, berdomisili di Jabodetabek, dan pernah membeli kerudung, atasan berlengan panjang, terusan, celana panjang, atau rok panjang dalam satu tahun terakhir untuk dipakai saat bepergian santai. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, hierarchical cluster, K-means cluster, one-way ANOVA, crosstab, dan diskriminan dengan SPSS 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga kluster hijabers muda yang terbentuk (trendy hijab shoppers, picky hijab shoppers, apathetic and simple hijab shoppers). Shopping orientation dan pengeluaran per bulan untuk membeli busana muslim wanita dapat membedakan ketiga kluster secara signifikan, tetapi tidak dapat membedakan tiga kategori merek busana muslim wanita.

This study aims to explore clusters of young ?hijabers? based on shopping orientation, brand preference, and product preference by using women Muslim wear as the object with the following objectives: to understand new dimensions of shopping orientation; to identify clusters based on shopping orientation; to profile clusters based on shopping orientation, brand preference, and product preference on women Muslim wear and demographic-psychographic variables; and to differentiate clusters and three categories of women Muslim wear brand based on shopping orientation and monthly spending for women Muslim wear. The data were collected using questionnaire distributed to 308 respondents of 20 to 35 year-old Muslim women who wear hijab, domiciled in Jabodetabek region, and have ever bought veil, long sleeve tops, dress, long pants, or long skirt within the past one year that were worn for casual hangouts. Descriptive, hierarchical cluster, K-means cluster, one-way ANOVA, crosstab, and discriminant analysis with SPSS 22 were employed for data analysis. Results showed that three clusters of young hijabers were identified (i.e. trendy hijab shoppers, picky hijab shoppers, apathetic and simple hijab shoppers). Shopping orientation and monthly spending for women Muslim wear differentiated three clusters significantly, but did not differentiate three categories of women Muslim wear brand.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triavirine Adzahra Supriadi
"Gojek dan Grab merupakan perusahaan online food delivery application dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia. Dengan pelayanan mereka yang canggih dan kehadiran teknologi Artificial Intelligence (AI) yang revolusioner, keduanya telah berhasil mendominasi pangsa pasar terbesar di negara ini. Melalui penerapan AI, Gojek dan Grab mampu memberikan pengalaman pemesanan makanan online yang lebih nyaman dan efisien bagi pengguna mereka. Teknologi AI ini memungkinkan mereka untuk menyediakan rekomendasi makanan yang tepat, mempercepat proses pengiriman, serta meningkatkan kepuasan pelanggan secara keseluruhan. AI memiliki peranan yang sangat penting dalam menyediakan pengalaman konsumen yang lebih baik, yang dapat memperkuat hubungan antara konsumen dan merek serta menjadi diferensiasi merek tersebut. Dalam penelitian ini yang didasarkan pada model stimulus-organisme-respons, penelitian ini mengkaji pengaruh AI terhadap brand preference untuk layanan online food delivery di Indonesia. Metode Structural Equation Modeling Partial Least Square digunakan untuk menganalisis 320 responden yang diperoleh dari survei kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AI marketing efforts memiliki dampak yang signifikan terhadap brand experience, brand preference, dan repurchase intention. Secara khusus, personalization, information, dan accessibility dalam upaya pemasaran AI terbukti berpengaruh terhadap brand experience. Temuan ini akan membantu perusahaan aplikasi online food delivery dalam merancang kegiatan pemasaran AI dan merumuskan strategi pemasaran yang lebih baik.

Gojek and Grab are online food delivery application companies with the largest market share in Indonesia. With their sophisticated services and the presence of revolutionary Artificial Intelligence (AI) technology, both of them have succeeded in dominating the largest market share in this country. Through the implementation of AI, Gojek and Grab are able to provide a more convenient and efficient online food ordering experience for their users. This AI technology allows them to provide the right food recommendations, speed up the delivery process, and increase overall customer satisfaction. AI has a very important role in providing a better consumer experience, which can strengthen the relationship between consumers and brands and differentiate the brand. In this study, which is based on the stimulus-organism-response model, this study examines the effect of AI on brand preference for online food delivery services in Indonesia. The Structural Equation Modeling Partial Least Square method was used to analyze 320 respondents obtained from a questionnaire survey. The results of the study show that AI marketing efforts have a significant impact on brand experience, brand preference and repurchase intention. In particular, personalization, information, and accessibility in AI marketing efforts have proven to have an effect on brand experience. These findings will help online food delivery application companies design AI marketing activities and develop better marketing strategies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Natalia Putri
"Tujuan utama skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pengaruh Brand Identity, Brand Image, dan Internet Use terhadap Brand Preference pada Brand Online dan Brand Offline. Retail Brand online yang akan diteliti adalah Zalora, Helmedroom dan Asos, sedangkan retail brand offline ialah Centro Departmen Store, Disctarra, dan Metro Departmen Store. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksploratif dan deskriptif yang dilakukan satu kali dalam satu periode. Responden penelitian ini berjumlah 150 orang yang pernah belanja online dan offline. Model penelitian dengan enam hipotesis diuji menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa brand identity, brand image dan internet use mempengaruhi brand preference. Tetapi setelah di moderasi, brand type memoderasi brand identity terhadap brand image, namun brand type tidak memoderasi hubungan brand image dengan brand preference dan internet use dengan brand preference.

The purpose of this study is to identify the impact and relation from brand identity to brand image, then brand image toward brand preference, and internet use toward brand preference, and there is brand type as moderator variable. This research uses exploratory and descriptive design research conducted in one time period (cross sectional design). Respondents of this study are 150 people who have been shopping by online and offline. The six-hypotheses research model in this study are tested with Structural Equation Modeling (SEM). The results finds that almost all variables have a significant and positive relationship before we put moderator variable. After we put moderator variable, we find that brand type moderating brand identity toward brand image, but brand type not moderating brand image toward brand preference, and also internet use toward brand preference."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajie Prio Prasetyo
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah kepercayaan dan pilihan media masyarakat saat ini, dimana banyak media yang diiringi oleh kepentingan politik membuat masyarakat mempunyai pertimbangan baru dalam menentukan brand media mana yang akan dikonsumsi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei terhadap 180 responden penelitian yang dipilih secara purposive. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan empat variabel independent.
Penelitian ini menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara keseluruhan variabel brand equity yang meliputi brand awareness, brand image, perceived quality, dan brand loyalty terhadap brand preference seseorang terkait pilihan media berita televisi. Dari hasil uji determinasi yang didapatkan, terdapat 61,6% pengaruh yang dihasilkan keempat dimensi tersebut terhadap brand preference dimana sisanya dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini.

To begin with this thesis was motivated by the growth of media industry in Indonesia. Which lead to the highest competition of audience as a market. Therefore branding of the media may become one of so many aspect that would lead to develope more audience. This thesis was made by Quantitative method using statistic involved 180 responden using regresion analysis with four independent variable.
This theis is lookout for significant relationship between the overall brand equity variables that include brand awareness, brand image, perceived quality, and brand loyalty to the brand preference an individual regarding selection of television news media. Determination of test results obtained, there is a 61.6% the effects produced these four dimensions of brand preference where the rest can be explained by other factors not examined in this study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46676
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisya
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaplikasian city branding Kota Bukittinggi menggunakan model pengukuran yang menghubungkan brand equity dengan pendahulunya attitude toward the brand dan brand image dan konsekuensinya brand preference , brand equity di bentuk oleh tiga dimensi yaitu brand awareness, brand loyalty, dan perceived quality. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif melalui online survey terhadap sampel 250 wisatawan yang pernah berkunjung ke Kota Bukittinggi dalam kurun waktu 1 tahun terakhir. Pengujian hipotesi mengunakan analisis SEM. Pada penelitian ini ditemukan bahwa attitude toward the brand mempengaruhi brand equity, brand equity berpengaruh pada brand preference secara positif dan signifikan, dan brand equity terdiri dari brand loyalty dan perceived quality.

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the application of city branding in Bukittinggi city using a measurement model to link brand equity to its antecedents attitude toward the brand and brand image and consequences brabd preference , brand equity consists of 3 dimensions brand awareness, brand loyalty and perceived quality . The design research is quantitative with online survey as a tool to collect data from 250 tourists who travelled to Bukittinggi City in the past year. As for hypothesis testing, SEM analysis was used. The findings show that attitude toward the brand positively and significantly contributes to brand equity, brand equity positively and significantly contributes to brand preferences, and brand equity consists of brand loyalty and perceived quality."
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T51666
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>