Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gregory, James R.
Chicago: McGraw-Hill, 2001
658.827 GRE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boston: Harvard Business School Press, 1994
658.827 HAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ilhaminingsih
Abstrak :
Nama : Ilhaminingsih Program studi : Profesi Psikologi Referensi : 12 jurnal, 16 buku, 2 tugas akhir, 1 skripsi Merek dapat dikatakan sebagai sebuah nama, logo, simbol, design atau kombinasi dari kesemuanya yang dapat membedakan sebuah produk atau jasa dari kompetitornya. Kunci untuk menciptakan merek adalah pemilihan nama, logo, simbol, design atau atribut-atribut yang dapat mengidentifikasi produk atau jasa lainnya. Demikian halnya bagi perusahaan Konsultan X. Memilih nama lembaga yang tepat adalah faktor yang penting. Perusahaan X ini dibangun atas dasar mimpi dan do'a. Mereka ingin nama lembaga ini mencerminkan mimpi dan doa tersebut. Suatu nama yang dapat memberikan pesan dan semangat yang positif, baik bagi mereka maupun orang lain. Nama itu haruslah sesuatu yang menunjukkan suatu visi, mimpi ke depan, harapan, keinginan yang tinggi, angan-angan. Sesuatu yang merupakan cita-cita, bayangan tentang sesuatu yang ingin dicapai di masa depan. Menurut Kohli dan LaBahn (1997) pemilihan sebuah nama merupakan hal yang penting, hal tersebut berkaitan dengan sebuah nama haruslah dapat menarik bagi pengguna jasa dan hasil akhirnya tentu saja keuntungan bagi perusahaan. Bagi organisasi, seperti yang sudah disebutkan oleh Kohli dan LaBahn (1997) bahwa struktur nama merek bisa memberikan keuntungan yang besar, termasuk didalamnya keuntungan yang meningkatkan sisi kompetitif dari perusahaan. Lebih lanjut lagi, mereka menyusun tahap-tahap proses penamaan merek. Melalui langkah tersebut, penulis menyusun proses pemilihan nama merek korporat bagi perusahaan Konsultan X. Kata kunci: strategi pemasaran, branding, brand name & corporate brand name. ......Name: Ilhaminingsih Study Program: Psychology References: 12 journals, 16 books, 2 graduate final paper, 1 undergraduate thesis Brand can be phrased as a name, logo, symbol, design or a combination of all which differentiates a product or service form its competitors. The key of creating a brand is the selection of a name, logo, symbol, designs or attributes that can identify the product or service that differentiates it from others of its kind. This also applies to X Consultans. Selecting the right name is an important factor. This X Company was built based on dreams and prayers. They want the name of this organization to reflect these dreams and prayers, a name that can give a positive message and spirit, for themselves and other people. A name that should show a vision, a dream of the future, high hopes, thought, aspiration and notion for a future goal. According to Kohli and LaBahn (1997), name selection is an important matter, because it is associated with a name that should be attractive for service users and the company's benefit as the end result. For an organization, as mentioned by Kohli and LaBahn (1997), the structure of a brand-name can bring great benefits, including benefits that increase the company's competitive side. Kohli and LaBahn also constructed steps for the process of naming a brand. Using those steps, I construct the process of a corporate brand name selection for X Consultans Company. Key words: marketing strategy, branding, brand name & corporate brand name
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T34027
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kelley, Larry D.
Armonk: M.E. Sharpe, 2011
659.111 KEL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bates, Sandra M.
Abstrak :
Summary: In recent years, business leaders have been investing unprecedented amounts of time and money pursuing innovation to drive profits and growth. Although far from perfected, the innovation best practices they follow are by now well established. But when your expected ROI isn't measured in dollars but in social good, the game is played very differently-which is where The Social Innovation Imperative comes in. Sandra M. Bates has spent the last decade helping major corporations create new markets for technology, consumer goods, and services. Now, she turns her attention to the social sector. The Social Innovation Imperative begins by explaining why innovation in social sectors, such as health care, conservation, and education, is unique and then provides the framework and tools that create a best practice for driving innovative change that will impact our world. Bates organizes the process into action-oriented steps you can follow to meet your goals effectively and in the most efficient manner poss
New York: McGraw-Hill, 2012
658.827 BAT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Manao, Maria Octavyani
Abstrak :
Brendl, Chattopadhyay, Pelham, dan Carvallo (2005) menemukan bahwa seseorang lebih memilih nama merek yang sesuai dengan inisial namanya dibandingkan merek lain yang tidak sesuai inisial nama. Hal ini kemudian disebut sebagai name letter branding. Skripsi ini menguji robustness fenomena name letter branding dengan mengaplikasikannya pada produk negatif secara sosial. Eksperimen dalam penelitian ini membuktikan bahwa pada produk negatif partisipan akan memilih merek yang sesuai dengan inisial nama dibandingkan merek yang tidak sesuai dengan inisial nama. Partisipan adalah pelajar SMA, usia 15-18 tahun. Pengukuran name letter branding pada produk negatif dilihat dengan cara meminta partisipan memilih salah satu merek pispot, dimana salah satunya sesuai dengan inisial nama sementara yang lainnya tidak. ......Brendl, Chattopadhyay, Pelham, and Carvallo (2005) discovered a phenomenon whereby a person will more likely to choose a brand name started with letters from their names than when it do not. This phenomenon is called name letter branding. This thesis tried to test the robustness of name letter branding phenomenon by applying it to socially negative product. The result showed that participants were more likely to choose a brand name started with letter from their names even it applied to negative product. The participants were 15 ? 18 years old high school student. To measure name letter branding, participants were asked to choose product between name letter brand and non-name letter brand.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Post, Karen
Abstrak :
"Effective branding depends on the ability to leave a lasting (and positive) impression in the mind of the target audience. Brain Tattoos offers a practical approach -- no complicated theories, marketing jargon, or unnecessary babble -- that lets any business take its brand to the next level. Packed with tools that help readers identify their brand's purpose, personality, promise, and point of difference, Brain Tattoos will help readers: * Develop the courage to break the mold and become truly distinct * Discover ways to enlist customers and others as ""brand ambassadors"" * Grasp their brand's essence * Master brand building on any scale in any industry * Learn how to identify and use the most effective methods of brand communication * Learn how to leverage limited resources creatively Filled with creative ways to maximize market impact, Brain Tattoos is a true ""how-to"" book written with in-the-trenches business and marketing people in mind."
New York: [American Management Association, ], 2004
e20437845
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Aaker, David A.
New York : Free Press , 2000
658.827 AAK b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Libriyanto
Abstrak :
Nama produk atau perusahaan dewasa ini, bahkan bisa menjadi segalanya bagi kehidupan produk atau perusahaan itu sendiri. Nama dan identitas produk memiliki arti yang penting bagi perusahaan produsennya, karena berkaitan dengan image dan persepsi di benak konsumen. Pemilihan merek C59, awalnya hanya sebuah upaya positioning yang didasarkan pada intuisi bisnis sang pemilik. C59 yang berarti alamat tempat usaha jasa pembuatan T- Shirt dengan sablon yang customize di kota bandung, Jalan Caladi nomor Lima Sembilan. Namun ternyata intuisi ini berbuah hasil yang cukup memuaskan. C 59 melalui kerja keras dan gaya enterpreneurship sang pemimpin perusahaan, berhasil mendapatkan tempat di pasar T-Shirt Apparel. Hal ini terbukti dari pertumbuhan usaha yang kongkrit dari tahun ke tahun. Dalam upaya mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai ekuitas merk produk fashion C59, dilakukan survei kepada responden di 5 (lima) kota besar di Indonesia (Jabotabek, Bandung, Surabaya, Medan dan Makasar). Survey dilakukan dengan maksud untuk mengukur Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality, dan Brand Loyalty yang merupakan elemen-elemen ekuitas merk C59. Responden adalah konsumen produk T -Shirt yang berusia 15-25 tahun, dan diambil dengan menggunakan metode Convenience Sampling. Survei yang dilakukan pada rentang waktu, 19 Februari sampai dengan 30 Maret 2003, berhasil mendapatkan 602 responden dengan perincian berdasarkan kota tinggal adalah Jabotabek 245 responden atau 48,0%, Bandung 128 responden atau 21,26%, Surabaya 107 responden atau 17,78%, Medan 61 atau 10,1% dan dari Makasar diperoleh 61 responden atau 10,1%. Komposisi berdasarkan jenis kelamin adalah 313 pria, dan 289 wanita. Dengan mayoritas responden adalah Mahasiswa (253), diikuti pelajar (127), pencari kerja (60) responden, karyawan (112 ), ibu rumah tangga sebanyak (37) responden, dan responden berprofesi lain-lain sebanyak 13 orang. Dari hasil pengukuran terhadap Brand Awareness diperoleh hasil Merk C59 menduduki peringkat kedua Top of Mind setelah merk H&R dengan perolehan Top of mind awareness sejumlah 23,26%. Sementara H & R dalam survey ini menduduki peringkat pertama dengan perolehan 24,25%. Dua merk ini, jauh meninggalkan pesaing-pesaing lainnya dalam hal Brand Awareness. Ocean Pacific menduduki peringkat ketiga dengan 7,81%, diikuti Moving Blue dengan 5,98% dan Dagadu berada di peringkat ke lima dengan 4,98%.Sementara 23 merk lain nya, dari 28 merk T-Shirt yang muncul dalam penelitian ini secara rata-rata hanya memperoleh Top of mind awareness tidak lebih dari 3 %. Dari pengukuran Cross Tabulation, diketahui bahwa puncak pikiran C59, mayoritas di pilih oleh Mahasiswa dengan rentang usia 18-21 tahun. Bertempat tinggal di Jabotabek, dan responden dengan frekuensi belanja fashion sebanyak 4 kali dalam setahun. Dari hasil pengukuran terhadap Assosiasi merk C59, diperoleh hasil bahwa Design Creative, dan T -Shirt Anak Muda, merupakan 2 assosiasi utama yang membentuk Brand Image C59. Hal ini telah dibuktikan dengan uji Cohran Q Test, dimana asosiasi Design Creative dan T-Shirt Anak Muda, merupakan atribut yang kuat membentuk assosiasi merk C59. Pengukuran Kesan Kualitas atas atribut-atribut produk C59, memberikan hasil yang cukup baik untuk beberapa atribut yang dinilai oleh responden. Atribut-atribut dalam kesan kualitas merk C59 antara lain, Model, Warna, Kualitas Jahitan, Tema Gambar, Kualitas Sablon, Pilihan Sizespecs, dan Display Toko. Kecuali Display toko, seluruh atribut ini dianggap penting untuk ditingkatkan performance- nya. Pengukuran Loyalitas merk C59 memperlihatkan hasil yang kurang baik bagi C59. Terlihat kendatipun responden menyukai merk C59 dan merasa puas atas kualitas merk C59, namun hanya sedikit yang dapat dikelompokkan sebagai pelanggan loyal. Bagian terbesar adalah pelanggan yang suka berpindah-pindah merk. Hal ini wajar ,mengingat yang menjadi alasan utama berpindah merk, sebagian karena adanya program discount yang dilakukan oleh pesaing-pesaing C59.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12275
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyono
Abstrak :
Perkembangan industri otomotif di Indonesia banyak dimotori oleh prinsipal asing dari negara Jepang. Pada awalnya prinsipal otomotif asing masuk ke Indonesia dengan pola joint venture dengan mitra lokal, karena adanya regulasi pemerintah yang mcngharuskan prinsipal asing untuk bekerja soma dengan mitra lokal yang kepemilikan sahamnya mayoritas dipegang oleh mitra lokal. Seiring dengan perkembangan perekonomian, pemerintah memperboiehkan perusahaan asing memiliki saham mayoritas. Permasalahan yang dihadapi oleh pihak manajemen saat ini yaitu adanya potensi ancaman pemutusan hubungan joint venture dengan pihak prinsipal sebagai pemegang merek. Sementara itu perusahaan tidak memiliki merek sendiri untuk produk dengan kontribusi penjualan terbesar yaitu aki baik untuk sepeda motor maupun mobil. Hal ini dapat berdampak buruk terhadap kinerja perusahaan, untuk itu perlu diantisipasi dengan melakukan brand extension pada produk aki. Strategi brand extension dipilih sebab memberikan keuntungan berupa meminimalkan biaya perkenalan produk baru dan meningkatkan kemungkinan sukses (Aakcr, 1990; Keller, 1998). Keuntungan ini sebagian besar disebabkan oleh kontribusi awareness dan asosiasi dari parent brand kepada produk baru (Keller, 1998: Kapferer, 2001). Namun disamping itu, kerugian yang ada pun cukup besar bila stratcgi ini mengalami kegagalan, karena dapat merusak brand equity parent brand, sehingga diperlukan perencanaan yang matang terlebih dahulu melalui riset pasar (Gurhan-Canli & Maheswaran, 1998; Swaminathan, Fox & Reddy, 2001). Saat ini porsi terbesar penjualan komponen otomotif after- market PT Astra Otoparts Tbk dihasilkan oleh merek-merek joint venture scpcrti GS dan Kayaba. Merek-merek lokal selain ASPIRA seperti TDW (kanvas rem) dan FSCM (rantai motor), kurang memiliki brand awareness dimata konsumen. Selama ini merekmerek tersebut hanya berfokus pada satu jenis produk raja, sedangkan ASPIRA sejak awal dibentuk telah menawarkan berbagai jenis produk seperti kanvas rem, rantai motor, saringan udara dan lain-lain untuk berbagai merek kendaraan bermotor. Penelitian dilakukan dengan desain riset eksploratif dan deskriptif dengan metode survey. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 175 responden secara non- probability sampling berupa judgemental sampling Namun dari 175 responden tersebut yang lolos dari proses screening hanya 146 responden. Analisis dilakukan untuk mengetahui brand awareness dan brand associations merek ASPIRA, selain itu juga digunakan multiple regression untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi kesuksesan brand extension merek ASPIRA pada aki sepeda motor dan mobil dan faktor-faktor yang berpengaruh akibat dan strategi brand extension pada produk aki sepeda motor dan mobil terhadap parent brand ASPIRA. Tingkat brand awareness untuk merek ASPIRA yang telah dicapai secara keseluruhan cukup tinggi, di mana brand awareness untuk kendaraan roda dua sebesar 98,6% dan untuk kendaraan roda empat hanya sebesar 72%. Ini menunjukkan bahwa ASPIRA lebih dikenal sebagai suku cadang otomotif untuk kendaraan roda dua. Asosiasi yang melekat di banal( konsumen mengenai merek ASPIRA adalah mute dan kualitas yang bagus, produk Astra, harganya murah dan tersedia dimanamans. Asosiasi-asosiasi tersebut membentuk brand image yang hampir sesuai dengan brand identity ASPIRA dengan tag line "Jaminan Kualitas Astra". Pada brand extension aki sepeda motor, keberhasilan brand extension produk aki sangat dipengaruhi oleh varibel persepsi atas kualitas parent brand (QUALITY) dan persepsi konsumen atas pengalihan kemampuan dan karakteristik dari parent brand kepada kategori produk extension (TRANSFER). Scdangkan pada brand extension aki mobil, dipengaruhi oleh variabel persepsi alas kualitas parent brand (QUALITY) dan tingkat kesulitan dalam menghasilkan produk extension dibandingkan produk parent brand (DIFFICULT). Dampak brand extension terhadap parent brand untuk responden sepeda motor dipengaruhi oleh faktor dominasi dan parent brand ASPIRA (DOMINANCE), karena di pasar spare part roda dua merek ASPIRA mempunyai dominasi yang tinggi sehingga semakin besar dominasi tersebut maka semakin positif pula dampaknya terhadap parent brand. Sedangkan untuk responden mobil, faktor yang berpengaruh besar dan positif adalah tingkat kecocokan antara produk roda empat sebelumnya dengan produk aki mobil (FIT). Hal ini dikarenakan produk spare part mobil tidak seluas spare part sepeda motor untuk jenis produknya, sehingga konsumen masih dapat menimbang tingkat kecocokan dengan produk sebelumnya.
Foreign principals especially from Japan support many of Indonesia automotive industries. Foreign automotive principals cooperated with local partners in the form of joint venture company early; because there is government regulation that foreign principal should cooperate with its local partners and the majority of shares of the local partner. Nowadays, government allows foreign companies hold the majority of the outstanding shares. Many local partners often face some potential problems such as the cancellation of joint venture engagement with the principal who hold the brand of the product. However, local company does not have their own brand for their products with the largest selling, such as battery for motorcycle or cars. This may cause negative impacts for the company performance itself, which should be anticipated with the making of brand extension for the battery products. Brand extenion strategy is chosen because it has many advantages like minimize the introduction cost and increase success posibility. (Raker, 1990; Keller, 1998). But it also has disadvantages if this strategy fails, because it can be hurt brand equity of the parent brand, so it needs a good planning with a market reserach. (Giirhan-Canli & Maheswaran, 1998; Swaminathan, Fox & Reddy, 2001). The biggest sales contribution for after market automotive parts in PT Astra Otoparts Tbk are conducted by joint venture brands such as GS and Kayaba. Local brands other than ASPIRA like TDW dan FSCM still don't have brand awareness. So far these brands only focus on single product, whereas ASPIRA served many product like brake, motorcycle chain, air filter etc for many kind of cars and motorcycle brands. This research is conducted with survey method by exploratory research and descriptive research. This survey is conducted by disseminate questionaires to 175 respondents with non probability sampling (judgemental sampling). From 175 respondents, only 146 respondents are valid. This analysis is conducted to know ASPIRA's brand awareness and brand association, it also uses multiple regression to know the main factors that influence the sucessful of ASPIRA brand extension in the motorcycle and car battery and the main factors that influence the impact of brand extension strategy towards ASPIRA parent brand. The Brand awareness level for ASPIRA is quite high, however, the brand awareness for two wheels vehicle is 98,6% and for four wheels vehicle is 72%. It shows that ASPIRA are well known as a automotive parts for.two wheels vehicle. Associations that attach in the consumer mind about ASPIRA are good quality, Astra product, cheap and easily to find. These associations make brand image which almost the same with ASPIRA brand identity with the tag line: "Astra Quality Guarantee". For the battery motorcycle brand extension, the success factors are much influenced by the variabels of perception towards parent brand quality (QUALITY) and consumer perception of the transfer ability and characteritics from parent brand to the catergory product extension (TRANSFER). However, for the car's brand extension, the success factors are much influenced by the variabels of perception towards parent brand quality (QUALITY) and the difficulty level to produce the extension product compares with the parent brand product (DIFFICULT). The impact of brand extension towards parent brand for motorcyle are influenced by the dominancy factors of parent brand ASPIRA in the product category (DOMINANCE), because in the motorcycle parts ASPIRA have a high dominance so higher dominancy means more positive impact to the parent brand. While for car brand extension, the most influence and positive factor is the level of fit between the extension product and the current product (FIT). This is because of the car spare parts doesn't have a wide variety range of product, so consumers could still compare the fit level with the previous product.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18311
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>