Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adelia Izza Khairina
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah pertumbuhan pasar makanan ringan di Indonesia yang termasuk tinggi di antara negara ASEAN (CDI ASEAN, 2016). Menurut riset Nielsen (2013), atribut kesehatan pada makanan kemasan di negara Asia Pasifik dianggap penting dan konsumen bersedia mengeluarkan biaya lebih untuk itu. Penelitian ini ingin melihat pengaruh klaim kandungan zat gizi yang terdapat pada kemasan makanan ringan terhadap. brand evaluation dan purchase intention dengan dimoderasi oleh brand awareness. Penelitian berupa eksperimen ini dilakukan pada partisipan berusia 15 hingga 24 tahun di Jabodetabek yang belum pernah mengkonsumsi makanan ringan bermerek Fitbar dan Diasweet Litebite. Pengolahan data pada penelitiaan ini menggunakan Independent Sample T-Test. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa klaim kandungan zat gizi mempengaruhi brand evaluation dan purchase intention secara positif, namun tidak untuk moderasi brand awareness. Klaim kandungan zat gizi lebih berpengaruh terhadap brand evaluation dan purchase intention dibandingkan dengan brand awareness.
ABSTRACT
The background of this research is snack market growth in Indonesia which is significant comparing with other ASEAN countries(CDI ASEAN, 2016). Based on Nielsen (2013), health related attribute on food package in Asia Pasific considered as important and consumers are willing to spend more money for it. This research aim to analyze the influence of nutrient content claim on snack food packaging on consumer?s brand evaluation and purchase intention, with brand awareness as moderating variable. The method used for this research is experiment to participants with age ranging from 15-24 years old, live in Jabodetabek, and never consume Fitbar and Diasweet Litebite brand. To analyze the data, this research use Independent Sample TTest. The results are, nutrient content claim give positive influence to both brand evaluation and purchase intention, but brand awareness does not. It can be concluded that nutrient content claim has bigger influence on brand evaluation than brand awareness.
2016
S63872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Harits Prabowo
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon afektif dan kognitif konsumen setelah menyadari akan adanya brand origin misclassification terhadap brand re-evaluation dengan keyakinan konsumen sebagai moderasi. Penelitian ini juga ingin menggali tentang adanya perbedaan antara evaluasi konsumen terhadap brand sebelum dan setelah mengetahui akan adanya brand origin misclassification tersebut (brand re-evaluation). Penelitian ini secara spesifik membahas tentang brand Miniso sebagai studi kasus dan juga contoh dari terjadinya brand origin misclassification. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Warga Negara Indonesia yang berusia 18-35 tahun, pernah mengunjungi dan membeli produk Miniso, serta mengira bahwa Miniso adalah brand asal Jepang. Data yang diperoleh dari sampel diolah dengan dua cara, yaitu uji beda dengan Paired samples T-Test serta regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil olahan data tersebut menunjukkan bahwa konsumen dari brand Miniso cenderung melakukan penilaian yang berbeda terhadap brand Miniso setelah mengetahui negara asal Miniso yang sebenarnya, yaitu China. Selain itu, ditemukan pula bahwa brand origin misclassification serta negative emotion yang muncul setelah mengetahui fakta negara asal Miniso berpengaruh signifikan secara negatif terhadap brand re-evaluation. Sementara itu, keyakinan konsumen ditemukan tidak memoderasi pengaruh brand origin misclassification terhadap brand re-evaluation.
ABSTRACT
This research aims to determine the affective and cognitive responses of consumers after realizing the existence of brand origin misclassification to brand evaluations with confidence as moderator. This study also wants to explore the difference between consumer evaluations of the brand, before and after knowing the existence of brand origin misclassification. This study specifically discusses the Miniso brand as a case study and also an example of the occurrence of brand origin misclassification. The sample used in this study was Indonesian Citizens aged 18-35 years, had visited and bought Miniso products, and thought that Miniso was a Japanese brand. Data obtained from the samples are processed in two ways, Paired samples T-Test and multiple regression using the SPSS 20 program. The processed data shows that the Miniso consumers tend to make a different evaluation of the Miniso brand itself after knowing the actual brand origin of Miniso (China). In addition, it was also found that brand origin misclassification and negative emotion that emerged after knowing the facts of Minisos true brand origin had a significant negative effect on brand re-evaluation. Meanwhile, consumer confidence was found not to moderate the influence of brand origin misclassification of brand re-evaluation.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Aditiawan
Abstrak :
Penelitian ini menguji pengaruh pengalaman merek terhadap evaluasi merek dan pengaruhnya pada loyalitas merek pengguna sepatu Puma. Terdapat dua dimensi dari variabel pengalaman merek, yaitu pengalaman merek afektif/emosi dan pengalaman merek kognitif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana data dan informasi yang dikumpulkan melalui survei dengan membagikan kuisioner kepada responden. Sampel dari penelitian ini adalah 118 responden pengguna sepatu puma yang berdomisili di wilayah Jakarta, serta pernah membeli produk minimal 2 kali dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Analisis menggunakan SPSS 23 dengan metode yang digunakan adalah regresi berganda dan regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengalaman merek memiliki pengaruh yang signifikan dan kuat terhadap evaluasi merek dan juga evaluasi merek memiliki pengaruh yang signifikan dan kuat terhadap loyalitas merek. Dari kedua dimensi pengalaman merek yang lebih berpengaruh terhadap evaluasi merek adalah pengalaman merek kognitif. ......This study examines the influence of brand experience on brand evaluation and its influence on brand loyalty of Puma shoes users. The dimensions of brand experience variables that are used are affective / emotion brand experience and cognitive brand experience. This research uses a quantitative approach, where data and information are collected through surveys by distributing questionnaires to respondents. The sample of this study is 118 respondents who used puma shoes who live in the Jakarta area, and have bought products at least 2 times in the past 2 years. Analysis using SPSS 23 with the method used is multiple regression and simple regression. The results showed that brand experience has a significant and strong influence on brand evaluation and also brand evaluation has a significant and strong influence on brand loyalty. Of the two dimensions of brand experience that is more influential on brand evaluation is cognitive brand experience.
Depok: Fakultas Ilmu Administarsi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Billy Audra Banggawan
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang bagaimana customer engagement berkontribusi dalam membangun consumer loyalty pada merek perbankan di Indonesia melalui variabel Service Brand Evaluation, Brand Trust dan Brand Loyalty. Dalam penelitian ini, customer engagement dilihat dari identification, enthusiasm, attention, absorption, dan interaction. Sedangkan untuk service brand evaluation, dilihat dari service quality, perceived value dan customer satisfaction. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang melibatkan 265 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa customer engagement memiliki pengaruh signifikan dalam membangun consumer loyalty.
ABSTRACT
This research discusses about the analysis of customer engagement in Building konsumer loyalty in bank brands through Service Brand Evaluation, Brand Trust and Brand Loyalty variables. In this research, customer engagement is seen through identification, enthusiasm, attention, absorption and interaction. And for service brand evaluation is seen through Service quality, perceived value and customer satisfaction. This quantitative research involved 265 respondents. The Result shows that customer engagement have significant impact in building consumer loyalty.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Septiawan
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh dari brand evaluation, satisfaction dan trust terhadap brand loyalty serta brand relationship sebagai variabel mediasi pada penjualan smartphone di Jabodetabek. Menggunakan data survei terhadap 150 responden yang tersebar di Jabodetabek. Peneliti menemukan bahwa brand relationship yang menjadi variabel mediasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand loyalty sebagai variabel dependen. Selain itu dari penelitian ini juga didapat hasil bahwa brand evaluation dan brand satisfaction berpengaruh terhadap brand relationship. Dari penelitian ini didapati kesimpulan bahwa brand evaluation dan satisfaction berpengaruh terhadap brand relationship, kemudian didapati juga hasil bahwa brand relationship berpengaruh terhadap brand loyalty.
This thesis aims to see whether there is an effect of brand evaluation, satisfaction and trust on brand loyalty and brand relationship as a mediating variable in smartphone sales in Jabodetabek. Using survey data of 150 respondents spread across Jabodetabek. Researchers found that brand relationship as a mediating variable has a significant effect on brand loyalty as the dependent variable. Apart from that, this research also shows that brand evaluation and brand satisfaction have an effect on brand relationships. From this study it was found that brand evaluation and satisfaction have an effect on brand relationship, then it was also found that brand relationship has an effect on brand loyalty.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poeti Gladyzka Emiria
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi merek loyalitas, atau loyalitas merek, ke layanan video-on-demand Netflix. Pada dalam penelitian ini terdapat 9 faktor atau variabel independen, yaitu: kesadaran merek, evaluasi merek, kepercayaan, kepuasan, nilai yang dirasakan, kualitas yang dirasakan, merek pengaruh, asosiasi merek, dan hubungan merek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada pengikut Instagram @netflixid. Hasil penelitian tidak mencapai tahap regresi, namun menemukan bahwa semua variabel independen memiliki hubungan yang signifikan dengan loyalitas merek. Ditemukan juga bahwa faktor sosio-emosional lebih memiliki hubungan yang lebih kuat dengan loyalitas merek daripada pengetahuan dan persepsi. ......This thesis discusses the factors that influence the brand loyalty, or brand loyalty, to Netflix's video-on-demand service. On In this study there are 9 factors or independent variables, namely: brand awareness, brand evaluation, trust, satisfaction, perceived value, perceived quality, brand influence, brand association, and brand relationship. This study uses a quantitative approach by distributing questionnaires to Instagram followers @netflixid. The results of the study did not reach the regression stage, but found that all independent variables had a significant relationship with brand loyalty. It was also found that socio-emotional factors have a stronger relationship with brand loyalty than knowledge and perception
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library