Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1290 dokumen yang sesuai dengan query
cover
LaPela, F. Joseph
London: Kogan Page, 2003
658.827 LeP b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Farisah Halim Kalla
Abstrak :
ABSTRAK Means-End Theory merupakan sumber daya yang tak ternilai dalam menyelidiki makna suatu Merk. Means-End Theory menyarankan bahwa ada organisasi hierarki mengenai persepsi konsumen dan pengetahuan produk. Laddering merupakan metode yang efektif untuk mengevaluasi dan menarik implikasi tentang Means-End Theory, teknik ini menggunakan serangkaian pertanyaan progresif untuk mengumpulkan data tangga yang dianalisis dan disusun secara grafis yang disebut sebagai peta nilai hierarkis (HVM). Disini kita ditugaskan untuk menganalisis HVM yang tepat dari suatu kategori produk sebuah brand dan identifikasi hubungan tersebut dengan konsumen.
ABSTRACT Means-End Theory is an invaluable resource in investigating brand meaning. Means-End Theory suggest that there is a hierarchical organization of consumer perceptions and product knowledge. Laddering is an effective method to evaluate and draw implications about the Means-End Theory. Laddering uses a series of progrressive questions to collect laddering data which are analysed and arranged in graphical representation of connecting lines, called Hierarchical Value Map (HVM). We are assigned to analyze the right HVM of a product category of a brand and identify the relationship with its customers
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmie Rahman
Abstrak :
Persaingan di industri yang semakin kompetitif dan tersaturasi membuat perusahaan semakin sulit untuk membedakan dirinya dengan perusahaan lain dan masuk ke benak konsumen sehingga dibutuhkan identitas merek untuk meningkatkan kesadaran konsumen terhadap merek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan brand identity terhadap brand awareness dalam sebuah perusahaan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian serta menggunakan 100 mahasiswa FISIP UI sebagai sampel penelitian dan menggunakan analisa deskriptif dan regresi linier sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan brand identity memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap brand awareness. ......Competition in industry have become more competitive and saturated. This condition make it harder for company to differentiate itself in the competition and getting into the consumer mind. Company need brand identity to increase consumer awareness towards company brand. The objective of this study is to analyze the effect of brand identity toward brand awareness on a company. This study used quantitative approach with questionnaire as research instrument and 100 sample from FISIP UI student. This study result indicated that brand identity have a really strong effect toward brand awareness.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vita Ruliana
Abstrak :
Dalam rangka memenangkan persaingan di dunia usaha, perusahaan dituntut untuk mengubah konsumennya menjadi pelanggan yang loyal. Dewasa ini public relations banyak dilibatkan dalam dunia pemasaran dengan kekuatan komunikasi yang persuasif dan kemampuan menjalin hubungan dengan pelanggan. Persaingan bisnis juga terjadi di antara majalah wanita baik dengan majalah lokal maupun dengan majalah lisensi luar negeri. Femina, salah satu majalah wanita mempunyai komunitas untuk pembacanya, yakni Komunitas Femina & Friends. Penelitian bertujuan menganalisa pengaruh keterlibatan pembaca Femina dalam Komunitas Femina & Friends terhadap loyalitas mereka pada majalah Femina dilihat dari tiga dimensi pembentuk keterlibatan dalam komunitas merek, yakni kesadaran bersama, berbagi pengalaman dan tanggung jawab moral. Penelitian menggunakan konsep marketing public relations yang menjelaskan pembentukan komunitas merek sebagai salah satu strategi dalam mengikat pelanggan dengan merek, produk dan perusahaan. Penelitian menggunakan paradigma positivis, pendekatan kuantitatif dan bersifat eksplanatif. Penelitian dilakukan selama periode waktu Januari-Juni2009 dengan pengumpulan data selama April-Mei 2009 dengan populasi 9361 anggota Komunitas Femina & Friends dan sampel sebanyak 30 orang. Penelitian menggunakan teknik penarikan sampel aksidental yang didasarkan pada kemudahan untuk mencapai responden. Dalam hal ini, kuisioner di postingkan di milis Komunitas Femina & Friends. Hasil analisis menunjukkan bahwa keterlibatan pembaca dalam Komunitas Femina & Friends berpengaruh pada loyalitas mereka pada majalah Femina. Ketiga dimensi pembentuk keterlibatan dalam komunitas merek secara keseluruhan mempunyai pengaruh yang signifikan pada loyalitas merek. Namun, ketika dianalisis secara parsial, didapat bahwa dimensi tanggung jawab moral mempunyai pengaruh tertinggi sementara dimensi kesadaran bersama kurang berpengaruh pada loyalitas merek.
In an effort to outperforming competitors, companies must turn their consumers into loyal customers. Meanwhile, companies are facing a decline in the productivity of their brand campaign tools, especially in creating a long-term commitment between customers and the brand/product which can lead to loyalty. From this point, companies begin to recognize the role of public relations to support their marketing objectives through the use of more credible and effective strategies to enhance brand campaign. One of the many strategies is engaging consumers and customers in a community. Brand community is believed to help foster a bond between the customers, the brand, the product and the company. As to magazine, brand community is also known as readers community. This research is focused on Femina magazine which also has a form of brand community called Komunitas Femina & Friends. The aim of this research is to measure the effectiveness of Komunitas Femina & Friends in affecting loyalty among its members towards Femina magazine. The relationship of the two variables is investigated by examining how customer?s involvement in brand community affects brand loyalty and how the three elements of brand community, such as consciousness of a kind, shared rituals and traditions and moral responsibility partially affect brand loyalty. This research is carried out using positivist paradigm with quantitative approach. Research is conducted in January-June 2009 periode of time while the collection of data took place from April-May 2009. The Population of this research is all community members that count up to 9361 members with a sample of 30 active members. Primary data obtained by mailing questionnaires to virtual forum of the community while data is analized by using statistical software SPSS version 16.0. A survey of 30 respondents reveal that their brand loyalty is significantly influenced by their engagement to the elements of moral responsibility and shared rituals and traditions but weakly influenced by the first element, that is consciousness of a kind.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Haris Budiman
Abstrak :
ASPIRA merupakan merek yang dikeluarkan oleh PT. Astra Komponen Indonesia, dan mencakup berbagai jenis suku cadang sepeda motor seperti: kampas rem, shock breaker, hingga oli. Merek ASPIRA sebelum bulan Februari tahun 2001, merupakan satu-satunya merek yang dicap sebagai komponen asli untuk sepeda motor merek Honda. Namun sejak bulan Februari 2001, menyusul dengan perubahan kepemilikan saham di PT. Astra Honda Motor, yang Sebelumnya saham mayoritas dimiliki oleh PT. Astra lnternasional dan sisanya dimiliki Honda Jepang, selanjutnya menjadi 50% milik :PT. Astra Internasional dan 50% milik Honda Jepang. maka pihak PT. Astra Honda Motor mulai mengeluarkan produk komponen sepeda motor merek Honda dengan menggunakan merek Honda Genuine Part. Sehingga di pasar yang dulunya hanya mengenal merek ASPIRA sebagai satu-satunya merek onderdil asli untuk sepeda motor Honda, kini dikenal pula merek Honda Genuine Part. Hal ini tentu saja mempenganihi persepsi konsumen dalam memilih onderdil asli untuk sepeda motor Honda-nya. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu (1) Mendeskripsikan tingkat kekuatan merek ASPIRA di benak konsumen, (2) Mendeskripsikan persepsi konsumen produk suku cadang sepeda motor terhadap nilai dari produk-produk merek ASPIRA, (3) Menguji seberapa besar dan kekuatan hubungan antara variabel-variabel pembangun merek ASPIRA dengan variabel pengetahuan konsumen terhadap merek tersebut dan ( 4) Memberikan rekomendasi untuk strategi pemasaran bagi merek ASPIRA dalam rangka meningkatkan pengetahuan terhadap merek ASPIRA berdasar pengetahuan tentang hubungan-hubungan antara variabel tersebut. Obyek yang diteliti meliputi hubungan antara variabel-variabel pembangun merek ASPIRA dengan variabel-variabel pengetahuan merek konsumen (brand knowledge). Penelitian ini terutama untuk lima jenis suk.ll cadang sepeda motor yang memiliki angka penjualan tinggi untuk merek ASPIRA yaitu kampas rem, piston, gear depan/belakang, kabel, dan ring set. Model yang digunakan adalah model ekuitas merek berbasis konsumen (Customer-based brand equity). Model ini dikemukakan oleh Kevin Lane Keller dalam buk.'Unya betjudul "Strategic Brand Management" yang diterbitkan tahun 1998. Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (I) Statistik deskriptif sederhana. (2) Uji Chi-Square dan (3) Uji Korelasi kanonik. Hipotesa dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan korelasi yang signifikan dengan arah yang positif antara kelompok variabel unsur pembangun merek (unsur-unsur merek, stimulus pemasaran dan leverage dari perusahaan) dan kelompok variabel pengetahuan terhadap merek (brand knowledge) meliputi tingkat kekuatan dan persepsi terhadap merek. Dari hasil penelitian, tingkat kekuatan (brand recall) merek ASPIRA relatif kuat. Hal ini dapat dilihat dari jurnlah responden yang menyebutkan merek ASPIRA di urutan pertama (top of mind) lebih besar dibanding yang menyebut di urutan ke-2 atau ke-3. Kekuatan ini juga dapat dilihat relatif besar jika dibanding merek lain, merek ASPIRA menempati urutan pertama sebagai top of mind yaitu mencapai 38 orang, sedang di urutan kedua (13 orang) adalah Astra dan ututan ketiga (10 orang) yaitu Honda Genuine Part. Merek ASPIRA juga relatif dikenal luas oleh pengguna sepeda motor dari berbagai merek sepeda motor. Image merek ASPIRA relatif baik, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian, secara keseluruhan, 85% responden memberikan penilaian positif (setuju hingga sangat setuju) terhadap persepsi niiai (perceived value) dari produk merek ASPIRA.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Teguh Wibowo
Abstrak :
Nobody's perfect only God. Sebagai seorang khalifatullah fil ardh, manusia berkewajiban menggunakan ajaran dan kaidah agama dalam setiap aspek kehidupannya untuk mewujudkan kerajaan Allah SWT di muka burni. Seperangkat ajaran agama itulah yang kemudian dalam Islam dikenal sebagai syariah, God's Laws, yang merupakan sekumpulan The do's & don'ts yang mengatur semua hal-hal yang diwajibkan, yang dibolehkan, dan yang dilarang oleh Allah SWT untuk mengatur persoalan ibadah dan muamalah. Sistem kehidupan sosial ekonorni, termasuk pula sistem keuangan dan segenap instrumentasinya, tidak luput dalam pengaturan tersebut, dan masuk ke dalam ruang lingkup shariah muamalah. Globalisasi ekonorni yang ditandai dengan bebasnya arus barang modal dan jasa, serta perdagangan antar negara, telah mengubah kondisi kehidupan menjadi individualistis dan persaingan usaha yang amat ketat. Disinilah kaidah syariah dapat berperan untuk membimbing manusia ke arah kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Sekaranglah saatnya menunjukkan bahwa muamalah syariah dengan filosofi utama kernitraan dan kebersamaan (sharing) dalam keuntungan (profit) dan resiko (risk) dapat mewujudkan kegiatan ekonomi yang lebih adil dan transparan. Sekaligus pula membuktikan bahwa sistem perbankan syariah dapat menghilangkan wabah penyakit negative spread ( selisih negatif) dari dunia perbankan. Lahirnya Undang-undang No. 10 Talmn 1998, pada bulan November 1998, sebagai penyempurnaan Undang-Undang No. 711992, lebih mengukuhkan keberadaan perbankan syariah dan memberikan ketegasan serta pel uang yang cukup besar bagi perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia. Perangkat bam ini selain memberikan panduan bagi Bank Umum yang menjalankan operasinya secara penuh sesuai syariah (Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri), juga memberikan kesempatan bagi industri perbankan konvensional yang ingin menjalankan operasi dengan dualbanking system, yaitu beroperasi secara konvensional dan syariah sekaligus sepanjang operasi itu dilakukan secara terpisah. Studi yang pemah dilakukan Bank Indonesia dan Universitas- Diponegoro mengenai Potensi, Preferensi, dan Perilaku Masyarakat terhadap Bank Syariah di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, kiranya dapat memberikan gambaran bagaimana brand equity atau ekuitas merek perbankan syariah saat ini kurang kuat berada dalam benak konsumen (nasabah). Padahal kunci sukses suatu bisnis adalah memiliki atribut keunggulan bersaing yang sulit bisa ditiru oleh pesaing. Satu-satunya atribut keunggulan bersaing yang sulit bisa ditiru adalah ekuitas merek yang kuat. Mengelola brand equity bank syariah agar menjadi lebih kuat dapat meningkatkan keunggulan bersaing (competitive advantage). Karena itu satu bank syariah yang memiliki ekuitas merek yang kuat dapat lebih mudah merebut peluang bisnis yang ada dibandingkan bank lain yang tidak memiliki keunggulan bersaing. Ekuitas merek bank syariah yang kuat juga dapat mempertinggi keberhasilan program dalam memikat nasabah barn atau merangkul kembali nasabah lama. Penelitian dalam Karaya Akhir ini bertujuan untuk menganalisis ekuitas merek (brand equity) Bank Syariah Mandiri melalui pengukuran komponen-komponen yang membangun ekuitas merek, antara lain: kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi (kesan) kualitas, dan loyalitas merek. Dari hasil pengukuran Kesadaran Merek, merek Bank Muamalat Indonesia (BMI) masih menjadi merek yang menempati puncak kesadaran merek (top of mind brand) bank syariah. Sementara itu Bank Syariah Mandiri (BSM) hanya menempati urutan kedua dalam hal kesadaran puncak responden terhadap merek bank syariah. Secara keseluruhan, dari hasil pengukuran asosiasi merek Bank Syariah Mandiri, agaknya manajemen BSM cukup berhasil menciptakan brand image dari merek Bank Syariah Mandiri sebagai salah satu lembaga keuangan syariah, lembaga yang menjalankan bisnisnya sesuai dengan syariah Islam. Ke-7 butir asosiasi ternyata terkait dengan nilai-nilai. Syariah (baca: syariah Islam) dan kesemuanya memperkuat dan mendukung citra merek (brand image) dari merek Bank Syariah Mandiri sebagai sebuah lembaga keuangan perbankan yang sesuai syariah yang rnemiliki slogan "Lebih Adil dan Menentrmnkan". Dari hasil pengukuran Kesan kualitas, secara umum kesan kualitas yang dirasakan responden terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri memperlihatkan kesan POSITIF. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum BSM mampu memenuhi kepuasan nasabahnya. Hasil pengukuran elemen Loyalitas Merek selayaknya menjadi perhatian bagi manajemen Bank Syariah Mandiri untuk meningkatkan value-nya di hati nasabah. Value ini bisa berasal dari produk, pelayanan, sistem, atau sesuatu yang melibatkan emosi nasabah, sehingga para nasabahnya dapat merasakan perasaan "sangat puas" dan perasaan "sangat suka" terhadap merek Bank Syariah Mandiri yang pada akhirnya akan melahirkan nasabah yang komit (committed buyer) yang "selalu" mempromosikan BSM kepada calon nasabah lain.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ansharullah
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh electronic word-of-mouth positif terhadap dimensi sikap merek pada pengguna TransjakartaTM. Penelitian ini adalah penelitian field experiment dengan desain non equivalent control group design (dengan dan tanpa electronic word-of-mouth positif) pretest-posttest. Partisipan dalam penelitian ini adalah pengguna TransjakartaTM dan memiliki akun LINETM, berjumlah 69 orang yang dikelompokkan menjadi KE (37 orang) dan KK (32 orang). Penelitian dilakukan dengan memberikan screen capture electronic word-of-mouth positif sebanyak 8 buah kepada KE selama 7 hari melalui grup chat LINETM. Dalam penelitian ini, sikap merek diukur menggunakan alat ukur sikap merek Wu dan Wang (2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa electronic word-of-mouth positif memiliki pengaruh secara signifikan terhadap sikap merek (t 4.215 = 0.000 (p < 0.05)) dan dimensi-dimensinya (kepercayaan merek,afeksi merek, dan intensi membeli), yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan selisih mean antar kelompok sebelum dan sesudah diberikan stimulus electronic word-of-mouth positif. Hal ini menunjukkan bahwa electronic word-of-mouth positif memiliki pengaruh terhadap sikap merek beserta ketiga dimensinya (kepercayaan merek, afeksi merek, dan intensi membeli). Dengan demikian pengelola TransjakartaTM dapat memberikan electronic word-of-mouth positif kepada masyarakat untuk mempengaruhi sikap merek sehingga lebih banyak yang menggunakan TransjakartaTM.
This research was conducted to see the effect of positive electronic word-of-mouth toward brand attitude?s dimension on TransjakartaTM user. This research was a field experimental research with a non-equivalent control group design (with and without positive electronic word-of-mouth) pretest-posttest. Participants in this research are TransjakartaTM user and had LINETM account, a total 69 people grouped into KE (37 People) and KK (32 people). Research done by giving a screen capture of positive electronic word-of-mouth as many as 8 in total for seven days through LINETM group chat. In this research, brand attitude were measured using Wu & Wang brand attitude?s scale (2011). The results of research shows that the positive electronic word-of-mouth having a significant effect on brand attitude (t 4.215 = 0.000 (p < 0.05)) and it dimensions (brand trust, brand affection, and purchase intention), which means there are significant differences between the increase in mean between two group before and after given positive electronic word-of-mouth. This means that the positive electronicword-of-mouth had the effect toward brand attitude and it dimensions. Thus, TransjakartaTM management can affect the brand attitude of TransjakartaTM by giving positive electronic word-of-mouth to the community in order to increase the use of TransjakartaTM.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59161
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Emily Haisyah Simen
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand authenticity terhadap brand attachment. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melakukan survei menggunakan instrumen kusioner yang disebarkan kepada 130 orang responden di Jakarta Selatan. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan seluruh dimensi yang terdapat pada brand authenticity yang terdiri dari quality commitment,  heritage, continuity, originiality, dan naturalness berpengaruh terhadap brand attachment. Hal ini menunjukkan bahwa brand authenticity yang dipertahankan oleh Teh Botol Sosro berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen sehingga menghasilkan keterikatan secara kognitif dengan para konsumen.  ......This study aims to analyze the influence of brand authenticity on brand attachment. This study uses a quantitative approach by conducting a survey using a questionnaire instrument distributed to 130 respondents in South Jakarta. Data processing in this research uses simple regression analysis method. The findings of this study present that all dimensions contained in brand authenticity consisting of quality commitment, heritage, continuity, originality, and naturalness affect the brand attachment. This result shows that brand authenticity maintained by Teh Botol Sosro influences consumer purchasing decisions to produce cognitive attachment with consumers.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilizayanti Putri
Abstrak :
Nowadays, brand does not function as an identity or to differentiate of one product to others only. The branding has been extending in many product categories which are marketed to consumers. To offer their products, the producers can not rely on functional benefits only, but also needs to take the emotional approach to the consumers by the brand given. The approach to give the emotional benefit is through the personalities of the brand as human personalities, included to fashion products. The brand must appear as the consumers it self in order to gain the brand loyalty in long time. The purpose of this research is to find out how the impact of brand personality to brand loyalty of the consumers of fashion brand Zara at Jakarta. In addition to know which dimension of brand personality is most influential to brand loyalty. This research also using Aaker?s dimensions of brand personality, sincerity; excitement; competence; and sophistication. Aaker?s theory about the benefit of brand (functional; emotional; and self-expressive) is used as the first step to refer the brand personality concept. The theories are used to measure the brand loyalty of the consumers based on Aaker?s and Peter and Olson?s measurement. The approach used in this research is quantitative approach with descriptive as a type of research. In order to get the data that support this research, the writer using purposive sampling by distributed 23 questions related to the indicators from the dimensions stated above to 100 respondents in 5 locations (Zara?s store in Jakarta) with judgemental sampling. To find out the brand personality dimensions as independent variable to brand loyalty as dependent variable, the writer uses factor analysis and multiple regression in the measurement. The finding of this research suggests that three of four dimensions which use in measurement, have significant positive impact to brand loyalty. And the result suggests that dimension of competence has biggest impact to brand loyalty than others dimension in brand personality. Besides, dimension of excitement has no impact to the brand loyalty. This research also gives the managerial implications related to the result to Zara?s management, especially in Indonesia. The consumers did not fully aware and care about the competitive advantage which Zara offers, which most appear in dimension of excitement. So that Zara?s Indonesia should adopt the markets here better and more adaptive in the way to gain the brand loyalty of consumers. The best thing that Zara?s Indonesia can do is through the approach of characteristic, and also the culture of brand preference of Indonesian consumers.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Satyarini Sumarsono
Abstrak :
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pertumbuhan industri food and beverages (F&B) yang semakin positif dan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menyebabkan perusahaan terdorong untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Cara yang dapat dilakukan adalah meningkatkan loyalitas merek. Loyalitas merek dapat ditimbulkan oleh beberapa hal yaitu pengalaman merek, kepribadian merek, kepercayaan merek, dan kepuasan merek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh langsung maupun tidak langsung antara pengalaman merek, kepribadian merek, dan kepercayaan merek terhadap loyalitas merek melalui kepuasan merek. Data primer diperoleh dengan menggunakan metode survei melalui kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa dengan rentang usia 18-25 tahun yang berdomisili di Jabodetabek dan pernah membeli produk Mixue Ice Cream & Tea minimal dua kali pembelian dalam kurun waktu satu bulan. Data dianalisis dengan analisis regresi linier berganda, analisis jalur, dan uji sobel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman merek dan kepercayaan merek berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan merek sedangkan kepribadian merek tidak berpengaruh secara langsung. Pengalaman merek, kepribadian merek, kepercayaan merek, dan kepuasan merek juga berpengaruh secara langsung terhadap loyalitas merek. Hasil uji sobel membuktikan bahwa kepuasan merek memediasi pengalaman merek dan kepercayaan merek terhadap loyalitas merek melalui kepuasan merek. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman merek dan kepercayaan merek berpengaruh secara tidak langsung terhadap loyalitas merek sedangkan kepribadian merek tidak memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap loyalitas merek. ......This research is motivated by the increasingly positive growth of the food and beverages (F&B) industry and fierce business competition. This causes the company to be encouraged to maintain and develop its business. The way that can be done is to increase brand loyalty. Brand loyalty can be generated by several things, namely brand experience, brand personality, brand trust, and brand satisfaction. This study aimed to analyst the direct and indirect effects of brand experience, brand personality, and brand trust on brand loyalty through brand satisfaction. Primary data was obtained using a survey method through a questionnaire. The sample in this study were students aged 18–25 who lived in Jabodetabek and had purchased Mixue Ice Cream & Tea products at least twice within one month. Data were analyzed by multiple linear regression analysis, path analysis, and Sobel test. The results showed that brand experience and brand trust directly affect brand satisfaction, while brand personality has no direct effect. Brand experience, brand personality, brand trust, and brand satisfaction also have a direct effect on brand loyalty. The Sobel test results prove that brand satisfaction mediates brand experience and brand trust on brand loyalty through brand satisfaction. This shows that brand experience and brand trust indirectly affect brand loyalty, while brand personality has no indirect effect on brand loyalty.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>