Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Okky Madasari
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016
899.221 OKK b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Daffa Hilmy
Abstrak :
Dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan listrik di Indonesia, kebutuhan akan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) juga semakin meningkat. SPKLU besar dengan kapasitas pengisian daya yang besar dibutuhkan untuk melayani kebutuhan pengisian daya kendaraan listrik secara bersamaan. Namun, dalam keadaan keterbatasan jumlah energi, algoritma penentuan prioritas pengisian daya yang tepat perlu diterapkan agar semua kendaraan listrik dapat terlayani dengan baik. Dalam penelitian ini, algoritma Branch and Bound digunakan untuk menentukan prioritas pengisian daya mobil listrik di SPKLU besar dalam keadaan keterbatasan jumlah energi. Algoritma Branch and Bound adalah metode yang digunakan dalam penyelesaian masalah optimasi kombinatorial. Algoritma ini bekerja dengan mengeksplorasi pohon pencarian biner dan kemudian mengeliminasi cabang tertentu berdasarkan batas-batas pada solusi optimal. Dalam skripsi ini, 3 indeks digunakan untuk menentukan prioritas kendaraan listrik yaitu Social Welfare (SW), Community Wellbeing (CW), dan Individual Satisfaction (IS). Terdapat 5 faktor penentu untuk menghitung ketiga indeks tersebut, yaitu Trip Purpose, EV Occupant, SOC Gap, Departure Time, dan Customer Behaviour. Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma branch and bound dapat menghasilkan solusi yang optimal dalam menentukan prioritas pengisian daya kendaraan listrik di SPKLU dalam keterbatasan energi. Solusi yang dihasilkan dapat memaksimalkan penggunaan energi yang ada hanya pada kendaraan listrik yang dinilai memiliki prioritas tinggi. ......With the increasing number of electric vehicles in Indonesia, the need for Electric Vehicle Charging Stations (EVCS) is also increasing. Large EVCS with high charging capacity are needed to serve the charging needs of electric vehicles simultaneously. However, in a situation of limited energy supply, an appropriate charging priority algorithm needs to be implemented so that all electric vehicles can be well served. In this study, the Branch and Bound algorithm is used to determine the charging priority of electric cars at large EVCS in a situation of limited energy supply. The Branch and Bound algorithm is a method used in solving combinatorial optimization problems. This algorithm works by exploring binary search tree and then eliminating certain branches based on bounds on the optimal solution. In this thesis, 3 indices are used to determine the priority of electric vehicles, namely Social Welfare (SW), Community Wellbeing (CW), and Individual Satisfaction (IS). There are 5 determinant factors to calculate these three indices, namely Trip Purpose, EV Occupant, SOC Gap, Departure Time, and Customer Behaviour. The research results show that the branch and bound algorithm can produce an optimal solution in determining the charging priority of electric vehicles at EVCS in energy limitations. The solution produced can maximize the use of existing energy only on electric vehicles that are considered to have high priority.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fadhlina, translator
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jangka panjang antara liberalisasi pcrdagangan terhadap perlumbuhan industri di Indonesia dengan rnenggunakan model Lucas. Analisis dilalcukan secara agregat sesuai dengan pengelompokan ISIC 2 digit pada statistik industri sedang besar. Variabel terikat yang digunakan adalah nilai tambah industri, sedangkan variabel-variabel penjelasnya adalah modal, tenaga kelja, nilai ekspor, rata-rata tarif bca masuk dan pendidikan serta variabel dummy krisis tahun 1997. Metode Ekonomctri yang digunakan adalah analisis kointegrasi dengan Metode Bounds Tesling Coinzegralion pendekatan ARDL (Auloregressive Disiributcd Lag). Hasil uji stasioneritas data yang digunakan dalam penelitian menunjukkan bahwa data-data variabel berordo integrasi campuran I(0) dan I(l). Kemudian dilakukan bounds testing zncnghasilkan nilai F statistik sebesar 4.5386. Nilai F-stat ini berada diatas batas-batas kritis F-stat pada k=6 dan a = 5% . Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada kointegrasi antara variabel modal, tenaga kerja, rata-rata tarii ekspor, pcndidikan dan dummy klisis terhadap nilai tambah induslri. Hasil estimasi model penelitian dalam jangka panjang faktor modal, tenaga kczja, nilai ekspor signifikan secara statistik bexpengaruh positif terhadap nilai tambah industri. Sedangkan rata-rata tarif signifikan sccara statistik berpengaruh negatif terhadap nilai tambah industri, sementara ilu variabcl pcndidikan berpengamh positif tetapi tidak signitikan secara statistik. Koefisien jangka panjang mcnunjukkan bahwa faktor tenaga kerja sektor rnanufaktur mempunyai peran yang besar dengan kocfisien sebesar 13834. Nilai ini juga menunjukkan bahwa tenaga kerja tidak elastis terhadap nilai tambah industri. Faktor modal bersifat tidak elastis dengan kocfisicn sebesar 0.34S. Variabel rata-rata tarif sebagai indikasi liberalisasi mempunyai koefisicn scbesar 0.235 sedangkan ekspor mempunyai koetisien sebesar 0250. Siggnifikansi variabel ekspor juga menunjukkan bahwa kebUakan promosi ekspor bcrpcngaruh positif terhadap pertumbuhan industri manufaktur. Dalam jangka panjang variabel pendidikan dan dummy krisis tidak mempengaruhi pertumbuhan industri. Ha! ini menunjukkan bahwa peran pendidikan dalam peningkatan kualitas tenaga keuja sektor manufaktur belum terlihat sehingga perlu mendapatkan perhatian Iebih banyak. Selain itu dalam penelitian ini variabel pendidikan belum mcnggunakan semua tingkat pendidikan. Pengaruh krisis dalam jangka panjang tidak terlihat, meskipun pada saat krisis teljadi pertumbuhan industri negatif. Model ECM menghasilkan arah yang benar dan Siglliflkall secara statistik. Dalam jangka pendek(shor.' run), jika teljadi shocks ada mekanisme untuk kembali ke keseimbangan jangka panjang.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T34455
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukemi
Abstrak :
ABSTRAK
Sebuah prosessor yang dibangun dengan bitspace diharapkan mampu bekerja optimal pada batasan waktu (deadline) yang ditetapkan, walaupun hal ini belum berlaku bagi arsitektur komputer secara umum. Pendekatan awal akan diusulkan dengan mereduksi bagian dari data/tugas (task) yang bersifat kurang signifikan namun memiliki presisi yang identik dengan presisi format double (double-precision) floating-point. Hasil dari pendekatan ini adalah sebuah usulan prosessor yang memiliki reduktor dari sebuah data/tugas. Pendekatan kedua, merancang sebuah prosessor yang memiliki kemampuan sebagai penghitung dengan tingkat presisi/akurasi yang beragam (variable precision computing) dengan implementasi metode MSB-first. Pendekatan terakhir dilakukan dengan ?menambah? kepastian presisi berupa interval aritmetika yang mampu memotong data/tugas. Potongan ?tersebut? berupa batasan atas dan batasan bawah dari area (bounds). Ke-tiga pendekatan ini dapat dibangun menjadi satu kesatuan dan menjadi sebuah prototipe prosessor yang memiliki lebar bit yang bervariasi (8, 16, 32 dan 64 bit) dengan menambahkan sebuah selektor sebagai pengambil keputusan untuk tingkat akurasi/presisi untuk menghasilkan optimalitas waktu komputasi. Hasil akhir dari representasi unit aritmetika di simulator MatLab R12a dan Altera Quartus II Cyclone EP2C35F672C6 menunjukkan bahwa sub unit aritmetika Adder/sub 8, 16, 32 dan 64 bit dengan selektor/arbiter dan kolektor memberikan optimalisasi waktu proses eksekusi komputasi. Nilai akurasi bitspace adder/sub 32 bit (single-operand) untuk uji data random tanpa selektor sebesar 97,91 % pada siklus pertama. Sedangkan pada arsitektur dengan metode yang masih dipakai saat ini (LSB) hanya menghasilkan akurasi sebesar 0,01 % sehingga terdapat selisih akurasi yang sangat signifikan, sebesar 97,90 %. Hasil akurasi bitspace adder/sub 16 bit data sound.wav tanpa selektor (single operand) dengan yang menempatkan selektor (Multi operand) yakni 87,41 % dan 98,71 %. Sehingga terjadi peningkatan optimalitas akurasi sebesar 11,30 % dan membuktikan bahwa hipotesa diawal adalah benar
ABSTRACT
A processor built with bitspace expected to work optimally on a specified time limit (deadline), although this has not been true for computer architecture in general. The initial approach will be proposed by reducing part of the data/task (task) which are less significant but have a precision that is identical to the double format precision (double-precision) floating-point. The result of this approach is a processor proposal that has reductor of a data/task. The second approach, designing a processor that has the ability as a counter with a level of varied precision / accuracy (variable precision computing) with MSB-first implementation method. The last approach is performed by 'adding' the precision certainty in the form of arithmetic interval that is capable of cutting data/task. The pieces are in the form of the upper limit and lower limit of the area (bounds). All these three approaches could be built into a single unit and became a prototype processor that had a width varying bits (8, 16, 32 and 64 bit) by adding a selector as decision makers for the accuracy/precision level to produce the optimality of computing time. The final result of the arithmetic unit representation in the simulator of MatLab R12a and Altera Quartus II Cyclone EP2C35F672C6 indicated that the sub-unit of arithmetic Adder/sub 8, 16, 32 and 64 bit with the selector/arbiter and collectors gave the optimized time of the computing execution process. The accuracy value of bitspace adder/sub 32 bit (single-operand) was to test the random data without the selectors of 97.91% in the first cycle. While in the architecture with a currently used method (LSB) only produced an accuracy of 0.01%, so there was a very significant difference in accuracy, amounting to 97.90%. The accuracy results of bit space adder/sub 16 bit data sound.wav without selector (single operand) with the placing selector (Multi operand) that is 87.41% and 98.71%. Thus, there was a significant improvement of the accuracy optimization of 11.30% and proved that the initial hypothesis was true
2016
D2205
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Anasyaira Khairunisa
Abstrak :
Proses nesting merupakan salah satu proses yang sangat krusial pada produksi pembuatan kapal. Nesting bertujuan untuk mengatur dan mengoptimalkan penggunaan material selama tahap pemotongan pelat. Bentuk pelat yang sudah dilakukan marking akan ditata pada pelat baja sebagai material dasar dengan tujuan untuk meminimalkan limbah material dan mengurangi biaya produksi. Persaingan industri galangan kapal saat ini pun semakin kompetitif meskipun pasarnya semakin naik, tetapi juga banyak bermunculan galangan kapal baru lainnya yang saling berkompetisi. Sehingga, salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk bisa bertahan di industri ini adalah dengan melakukan optimasi. Salah satunya melakukan optimasi pada nesting, dimana metode ini didesain berbasis komputasi karena dapat memberikan solusi berupa susunan layout nesting yang optimal dengan waktu yang singkat. Penelitian ini dilakukan dengan proses komputasi untuk optimasi tata letak bentuk potongan pada nesting. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Branch and Bound. Terdapat beberapa kriteria yang digunakan dari branching dan bounding untuk meningkatkan efisiensi produksi dan akurasi pada proses optimasi. Hasil penelitian ini memberikan susunan layout nesting yang paling optimum dan nilai yield rate yang lebih tinggi dibandingkan dengan nesting yang dilakukan secara manual oleh desainer. Layout nesting paling optimum ini memberikan nilai yield rate sebesar 69%. ......The nesting process is one of the most crucial processes in shipbuilding production. Nesting aims to regulate and optimize the use of materials during the cutting phase of the plate. The forms of the plates that have already been marked will be placed on the steel plate as the base material with the aim of minimizing material waste and reducing production costs. Today's competition in the shipbuilding industry is increasingly competitive despite the rising market, but there are also many other new shipbuilders that compete with each other. So, one of the steps that can be taken to survive in this industry is to do optimization. One of them performed optimization on nesting, where this method is computational because it can provide an optimal nesting layout solution in a short time. This research was done using a computational process to optimize the shape layout of the piece on the nesting. The method used in this research is Branch and Bound. There are several criteria used from branching and bounding to improve production efficiency and accuracy in the optimization process. The results of this study provide the most optimal nesting layout arrangement and higher yield rate values compared to nesting performed manually by the designer. The most optimum nesting layout gives a yield rate of 69%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernard Iwantoro
Abstrak :
Latar belakang: Sepsis neonatal masih menjadi masalah kesehatan di dunia. Hal ini tidak terlepas dari kesulitan dalam menegakkan diagnosis akibat sistem imun yang belum sempurna sehingga tidak memiliki gejala yang khas dan tidak memiliki penanda laboratorium tunggal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai potensi CD64 neutrofil, HLA-DR monosit dan rasio CD64 neutrofil per HLA-DR monosit sebagai penanda sepsis neonatal. Metode: Subjek penelitian ini adalah neonatus yang  dicurigai sepsis secara klinis yang ditandai dengan gejala pada salah satu sistem organ. Diagnosis sepsis neonatal secara klinis ditegakkan berdasarkan kriteria dari European Medical Association. Expresi CD64 neutrofil dan HLA-DR monosit dilakukan menggunakan flow cytometry mengikuti protokol Quantibrite dengan hasil dilaporkan sebagai indeks fluoresens dan dikonversi menjadi antibody bound per cell (ABC). Sedangkan rasio CD64 neutrofil per HLA-DR monosit didapatkan dari hasil perhitungan. Hasil: Lima puluh subjek neonatus berhasil direkrut dalam penelitian ini, yang terdiri 24 subjek sepsis, dan 26 subjek non sepsis. Ekspresi CD64 neutrofil dan rasio CD64 neutrofil per HLA-DR monosit lebih tinggi pada kelompok sepsis neonatal dan masing-masing memiliki area under curve (AUC) 71,8% dan 70,2%. Nilai titik potong CD64 neutrofil didapatkan 5.196,15 ABC sedangkan rasio CD64 neutrofil terhadap HLA-DR monosit memiliki titik potong 13,44%. Kesimpulan: CD64 neutrofil dan rasio CD64 neutrofil per HLA-DR monosit berpotensi menjadi penanda sepsis neonatal. ......Background: Neonatal sepsis remains a global health concern. This is attributed to the challenges in establishing a diagnosis due to an immature immune system, resulting in a lack of specific symptoms and a singular laboratory marker. Objective: This research aims to explore the potential of CD64 neutrophils, HLA-DR monocytes, and the CD64 neutrophil to HLA-DR monocyte ratio as markers for neonatal sepsis. Methods: The subjects of this study were neonates with suspected sepsis, identified by symptoms affecting one of the organ systems. Neonatal sepsis confirmation followed the criteria set by the European Medical Association. CD64 neutrophil and HLA-DR monocyte examinations were conducted using flow cytometry following the Quantibrite protocol and reported as fluorescence index that were converted to antibody bound per cell (ABC). Meanwhile, the CD64 neutrophil to HLA-DR monocyte ratio was calculated. Results: Fifty neonatal subjects were recruited into this study, comprising 24 sepsis cases and 26 non-sepsis cases. The expression of CD64 neutrophils and the CD64 neutrophil to HLA-DR monocyte ratio were higher in the neonatal sepsis group, with respective areas under the curve (AUC) of 71.8% and 70.2%. The cutoff value for CD64 neutrophils was determined to be 5,196.15 ABC, while the cutoff for the CD64 neutrophil to HLA-DR monocyte ratio was 13.44%. Conclusion: CD64 neutrophils and the CD64 neutrophil to HLA-DR monocyte ratio show potential as markers for neonatal sepsis.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Book lists?best books, outstanding books, books of the century?tend to generate heated discussion. But when the American Library Association, in conjunction with the Young Adult Library Services Association (YALSA), publishes the newest edition of the classic More Outstanding Books for the College Bound, avid readers everywhere pay attention.
Chicago: American Library Association, 2006
e20436070
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Musa Abdullahi Sakanko
Abstrak :
ABSTRAK
Meningkatnya populasi ialah suatu aset, selama keterampilan tenaga kerja digunakan semaksimal mungkin. Jika tidak disalurkan dengan benar, itu bisa menjadi kewajiban bagi sebuah negara. Populasi yang terampil dan pekerja keras dapat muncul sebagai fondasi suatu negara. Studi ini menguji validitas Teori Malthusian di Nigeria degan menggunakan data deret waktu dari tahun 1960 sampai 2016, menggunakan teknik uji terikat ARDL. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, pertumbuhan penduduk dan produksi pangan bergerak secara proporsional, sementara pertumbuhan penduduk menimbulkan dampak yang menipis pada produksi pangan dalam jangka pendek, sehingga memvalidasi kejadian efek Malthus pada ekonomi Nigeria dalam jangka pendek. Peneliti merekomendasikan agar pemerintah menyusun rencana strategis, yang selanjutnya akan mengintensifkan ukuran keluarga berencana dan pengendalian kelahiran, pendidikan barat wajib dan revitalisasi sektor pertanian.
Jakarta: Faculty of Economic and Business UIN Syarif Hidayatullah, 2018
330 SFK 7:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Permata Sari Karma
Abstrak :
PT. Pertamina (Persero) Lubricants merupakan unit bisnis PT. Pertamina (Persero) yang dikhususkan untuk memproduksi pelumas. Pelumas yang dihasilkan memiliki varian yang beragam sehingga biaya changeover yang terjadi bersifat sequence dependent. Permintaan produk pelumas yang fluktuatif mengakibatkan waktu penyelesaian produk melebihi due date yang telah ditentukan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh penjadwalan produksi yang optimal dengan menggunakan model programa integer linier campuran yang diselesaikan dengan algoritma branch and bound. Dengan menggunaan bantuan pemrograman LINGO 9.0 versi extended, diperoleh penjadwalan produksi yang optimal dengan pengurangan biaya total produksi sebesar 29,76%.
PT. Pertamina (Persero) Lubricants is PT. Pertamina (Persero)?s business unit which is specialized in lube oil production. The lube oil produced has many variants so the changeover cost occur has sequence dependent characteristic. Fluctuative lube oil?s demand results in product completion exceed the given due date. This research is conducted to obtain optimal production schedule by using mixed integer linear programming model which is solved by using branch and bound algorithm. By using LINGO 9.0 extended version, researcher obtain optimal production schedule which reduce the total production cost by 29.76%.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwien Nurwihatman, Author
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem-sistem dynamically--bound adalah suatu sistem software yang memiliki kemampuan untuk mempersatukan komponen-komponen software (seperti:class dan library) selama waktu eksekusi. Dengan kemampuan ini sistem menjadi fleksibel, karena sistem tersebut dapat mengubah dirinya secara dinamis dan lambat laun terbentuk selama pengeksekusian.

Beberapa sistem dynamically-bound sangat fIeksibel, akan tetapi fleksibilitas tersebut terkadang mengakibatkan masalah yang berhubungan dengan pemilihan komponen secara dinamis, pengendalian perubahaan komponen, serta evaluasi konsistensi. Masalah yang diakibatkan adalah sama dengan masalah yang terkait dengan isu-isu dasar Software Configuration Management (SCM) yaitu: klasifikasi, versioning, validasi dan building.

Tesis ini melakukan penyelidikan SCM pada sistem-sistem dynamically-bound untuk membantu menyelesaikan masalah yang ditimbulkan di atas. Tesis ini menyajikan sebuah model untuk menjawab pertanyaan mengenai cara SCM diberlakukan dalam sistem-sistem dynamically bound, dan secara rinci mengenalkan perbedaan-perbedaan SCM generik dengan SCM konvensional. Disain yang dikembangkan dapat dijadikan referensi umum dan pendekatan dalam membangun SCM untuk kasus sistem-sistem dynamically- bound.

Studi kasus sistem-sistem dynamically-bound pada aplikasi browser Internet dilakukan menggunakan disain SCM untuk sistem-sistem dynamically-bound. Kebutuhan pembuatan versi serta konsistensi pada sistem tersebut ditunjukkan dengan formalisasi aljabar dan visualisasi.

Bibliografi: 27 (1984-1995)
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>