Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vivi Safitri Sulistyowati
Abstrak :
Masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah dapatkah baby boom dianggap sebagai indikator optimisme masyarakat Perancis pasca Perang Dunia II. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk menunjukkan bahwa baby boom dapat dianggap sebagai indikator optimisme masyarakat Perancis pasta Perang Dunia II. Konsep-konsep yang digunakan sebagai dasar analisis mencakup konsep pergerakan penduduk, lahir hidup, lahir mati dan mati, pertumbuhan penduduk, pengertian baby boom dan pengertian optimisme. Hasil analisis memperlihatkan bahwa baby boom dapat dianggap sebagai indikator optimisme masyarakat Perancis pasca Perang Dunia II.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S14548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Puspitasari
Abstrak :
Seiyuu pada saat ini keadaanya berbeda jauh dengan di masa lalu. Boom ketiga membuat mereka lebih banyak tampil dimasyarakat dan memiliki pekerjaan yang lebih luas tanpa terikat oleh peraturan tidak menunjukan wajah. Indikasi terjadinya perluasan bidang pekerjaan pada seiyuu, menjadi seorang tarento yang memiliki banyak keahlian atau maruchitarento, mulai terlihat. Hal ini bisa menjadi pertanda industri seiyuu sedang membangun aidoru dari dunia seiyuu. Penelitian dilakukan menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan studi penelaahan terhadap literatur dan data dilapangan. Hasil penelitian menunjukan terjadi job enlargement pada pekerjaan seiyuu sehingga seiyuu pada saat ini dapat dikatakan sebagai maruchitarento yang diidolakan. ......Seiyuu nowadays are very different from the past. The third boom results in them making more public appearance and having wider job instead of being restricted by the policy to stay behind the scene. It show the emerging indication that field work on seiyuu is expanding towards tarento who have a lot of expertise or maruchitarento. This may hint that seiyuu industry is building the aidoru of the seiyuu world. Research conducted using data collection techniques by reviewing literature study and field observation. The results shows that job enlargement on seiyuu work does occur, thus seiyuu at this time can be regarded as an idolized maruchitarento.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57912
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabil Rizky Ryandiansyah
Abstrak :
Proses transisi perekonomian negara berkembang menuju tingkat pendapatan negara maju tidak lepas dari transformasi struktural. Perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian menuju sektor industri dan kemudian beralih ke sektor jasa dianggap menjadi pola umum yang telah dialami negara-negara maju Chenery 1960 . Meski demikian, beragam penelitian terkini telah menunjukkan bahwa banyak negara-negara berkembang tidak mengikuti pola yang sama. Negara-negara tersebut mulai beralih dari sektor industri ke sektor jasa sebelum sektor industrinya matang. Penelitian ini mencoba melihat apakah proses transformasi struktural di indonesia telah berdampak baik pada produktivitas dan pertumbuhan. Menggunakan metode productivity decomposition pada tahun 1998 hingga 2014, penelitian ini menemukan bahwa transformasi struktural di Indonesia belum mampu memberikan dampak yang positif perekonomian secara menyeluruh. Setelah Krisis Keuangan Global, sektor-sektor produktif di indonesia mengalami penurunan produktifitas. Tak hanya itu, banyak di antara sektor-sektor tersebut juga mengalami kontraksi dilihat dari pertumbuhan jumlah pekerjanya. Di sisi lain, mayoritas sektor dengan produktivitas rendah yang menyerap banyak lapangan kerja juga merupakan sektor-sektor yang mengalami ekspansi yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan sektor lain jika dilihat dari jumlah lapangan kerja yang terbuat. Penelitian ini juga mencoba melihat faktor-faktor yang mampu menjelaskan fenomena tersebut. Dengan menggunakan data provinsi-provinsi di indonesia dari tahun 2000 hingga 2014, penelitian ini mencoba mencari variable-variabel yang mungkin mempengaruhi arah transformasi struktural. Penelitian ini menemukan bahwa ketergantungan akan sumber daya mineral dan human capital ndash; dua variable yang sering dianggap berpengaruh pada arah transformasi struktural ndash; tidak memiliki pengaruh terhadap rendahnya komponen produktivitas yang disebabkan oleh transformasi struktural di Indonesia.
Structural change ndash the process of reallocation of labor to more productive sectors ndash has been one of the key roles in the process of economic development. The pattern of transition from agriculture heavy economies to industry and services has been analyzed in many growth literatures as early as Chenery 1960. But recent empirical works have casted doubts on whether developing countries have been able to continue the same pattern, as many of them have started to reallocate labor away from industry to services before their industry matures. This paper analyzes whether the sectoral structural change in Indonesia has been productivity enhancing. Using productivity decomposition method from 1998 to 2014, this paper finds that structural change has not been able to generate impact on economy wide productivity. After the global financial crisis, the productivity in high productive sectors declines and many of these productive sectors shrink in terms of employment. At the same time, most of the unproductive sectors that generate large shares of employment are also the ones to expand in terms of employment after the crisis. This paper also explores possible determinants of the direction of structural change. Using Indonesian provincial data from 2000 to 2014, this paper does not find commodity dependence and human capital ndash two commonly used variables to explain structural change ndash to have significant association with the low structural productivity that is observed in the paper.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buyung Yusuf Wibisono
Abstrak :
Tujuan utama dari penelitian ini ialah untuk mengungkapkan Pengaruh yang ditimbulkan oleh produksi batubara terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini juga membandingkan pertumbuhan ekonomi antara provinsi yang memproduksi batubara dengan provinsi lainnya yang tidak memproduksi batubara dan mencoba melihat provinsi mana yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh yang dihasilkan oleh produksi batubara terhadap pertumbuhan ekonomi sangat kecil, khususnya hubungan antara produksi batubara dengan jumlah orang yang bekerja. Penelitian ini juga menemukan bahwa ekonomi yang berbasis batubara secara relatif memiliki kinerja pertumbuhan ekonomi yang mirip dengan perekonomian berbasis migas. ......The main objective of this study is trying to reveal the impact of coal production on economic growth in Indonesia. This study will also provide the comparison of economic growth between coal producer's provinces with other provinces and try to find which one have more sustained growth. The result of the study shows that the impact of coal production on economic growth is relatively small, especially in the relation between coal production and employment. This study also find that coal-based economy relatively have similar growth performance with the economy that mainly depend on oil and gas.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T45567
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brown, Mary
Abstrak :
With Baby Boomer women spending well over a trillion dollars a year on goods and services, the days of women 40+ being ignored by marketers are numbered. Overthrowing stereotypes of aging, the groundswell of awareness is no less than a marketing revolution.
New York: American Management Association;;, 2006
e20441474
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Moen, Phyllis
Abstrak :
This book describes a new life stage, encore adulthood, sandwiched between conventional adulthood-traditional careers and childrearing-and conventional old age. A time of varied paths in work, retirement, family care, or civic engagement, this stage is made possible by medical advances and lifestyle changes improving population health and longevity. The encore adult years occur around ages 55 to 75, as Boomers begin to think about second acts. Twenty-first-century life in North America and Europe is changing in remarkable ways-characterized by the books four key themes: First are similarities in changes at both ends of adulthood, emerging adulthood and encore adulthood. Both Millennials and Boomers are without scripts for whats next. Second, these times of rapid social, economic, and technological changes enable people to experiment, opening up opportunities for some to fashion new ways of working and living. Third, opportunities for renewal and heightened risks are unequally distributed; education, class, gender, race, and age expand or narrow life chances and life quality. Fourth is the distinctly gendered life courses of women and men, with financial, physical, and emotional well-being implications. The book is divided into three sections, each representing one of three research, policy, and action agendas: first is recognizing institutional inertia, and the outdatedness of contemporary career, retirement and life-course templates. Second is supporting Boomers time-shifting improvisations, their alternative pathways. Third is institutional work, including social innovations in language, customs, and policies opening up varied and customized career, retirement, and life-course paths.
Oxford: Oxford University Press, 2016
e20470467
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ekki Dwi Novanto
Abstrak :
Indonesia, dengan kekayaan 60 cekungan sedimen, memiliki sejarah panjang dalam industri minyak dan gas. Blok Minyak Lepas Pantai Tenggara Sumatera (OSES) merupakan wilayah kerja migas yang memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi minyak dan gas bumi. Sistem OSRE Oil Boom dikembangkan sebagai solusi inovatif untuk mengatasi tumpahan minyak di laut, khususnya di wilayah Blok OSES. Sistem ini terdiri dari boom dan jib-arm pada kapal untuk menampung dan mengarahkan minyak ke tempat penampungan. Pengembangan Sistem OSRE Oil Boom didasarkan pada penggabungan observasi lapangan, Finite Element Analysis (FEA), diagram Ishikawa, dan penilaian risiko. Analisis menunjukkan bahwa keberadaan oil boom secara signifikan meningkatkan hambatan dan daya kapal. Struktur sling, jib-arm, dan rangka OSES telah diuji dan terbukti aman serta mampu menahan beban oil boom di laut. Aspek-aspek Etika Insinyur dan K3L telah terpenuhi dengan baik. Analisis K3L mengidentifikasi enam (6) potensi utama risiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi pada kegiatan operasional OSRE. Diharapkan, pengembangan Sistem OSRE Oil Boom dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas penanganan tumpahan minyak di laut, serta meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. ...... Indonesia, blessed with 60 sedimentary basins, boasts a rich history in the oil and gas industry. The Southeast Sumatra Offshore Oil Block (OSES) is a key contributor to the country's oil and gas production. The OSRE Oil Boom System has been developed as an innovative solution to address offshore oil spills, particularly in the OSES Block region. This system comprises a boom and jib-arm on a vessel to collect and direct oil to a containment reservoir. The development of the OSRE Oil Boom System is grounded in a combination of field observations, Finite Element Analysis (FEA), Ishikawa diagrams, and risk assessment. Analysis indicates that the presence of the oil boom significantly enhances the vessel's resistance and power. The sling structure, jib-arm, and OSES frame have undergone rigorous testing and have been proven to be safe and capable of withstanding the oil boom's load at sea. Ethical Engineering and OHS aspects have been thoroughly addressed. OHS analysis has identified six (6) primary potential occupational accident risks during OSRE operational activities. The development of the OSRE Oil Boom System is anticipated to enhance the efficiency and effectiveness of offshore oil spill management, while minimizing negative environmental impacts.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Rusli
Abstrak :
Krisis ekonomi yang dialami Indonesia pada pertengahan 1997 menegaskan dan menyadarkan pengelola negara akan bahayanya ketergantunaan kepada utang luar negeri. Secara historis sesungguhnya semenjak Orde Baru sisi penerimaan pemerintah lebih didominasi oleh bantuan luar negeri. Ketergantungan ini hanya menurun pada saat terjadi oil boom, yaitu melonjaknya harga minyak dunia di tahun 1973 dan 1982 saja. Setelah berakhirnya oil boom kedua, pemerintah baru menyadari pentingnya penerimaan dalam negeri, khususnya dari pajak. Karena untuk mewujudkan kemandirian fiskal, penerimaan inilah yang seharusnya mendominasi sisi penerimaan anggaran belanja suatu negara. Maka di tahun 1984 dilakukan reformasi perpajakan yang intinya penyederhanaan sistem dan administrasi terutama tarif pajak dan perubahan penilaian pajak dari official assessment menjadi self assessment. Hasilnya cukup menggembirakan, terjadi peningkatan proporsi pajak dalam penerimaan negara. Namun demikian reformasi perpajakan ini dirasakan belum memadai terutama bila dibandingkan dengan rata-rata ASEAN, tax ratio Indonesia masih dibawahnya. Oleh karenanya dilakukanlah perubahan kebijakan pajak kedua yaitu dengan berlakunya UU pajak tahun 2000. Secara lebih konkret lewat uji regresi terhadap APBN dari tahun 1969-2002 ditemukan adanya pengaruh positif yang signifikan antara penerimaan pajak dan penerimaan dalam negeri. Artinya peningkatan penerimaan pajak akan secara signifikan mengangkat jumlah angka penerimaan dalam negeri, sehingga dengan tes regresi lainnya akan mengurangi defisit anggaran belanja. Dengan kata. lain ditemukan hubungan negatif yang signifikan antara penerimaan pajak dengan besarnya defisit anggaran. Fakta - fakta di atas menegaskan bahwa reformasi perpajakan harus menjadi strategi utama dalam mengurangi defisit anggaran belanja sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bantuan luar negeri. Namun apabila dalam jangka pendek target tax ratio tidak terpenuhi maka pilihan menambah hutang tidak dapat di.hindari, namun tetap dengan tingkat yang menurun karena Debt Service Ratio (DSR) Indonesia sudah mencapai 32,2% di tahun 2002 jauh di atas standar Bank Dunia 20%. Oleh karenanya strategi lain perlu dikedepankan, yaitu mengurangi pengeluaran pemerintah lewat pengurangan subsidi, salah satunya adalah subsidi BBM, yang banyak dinikmati justru oleh sebagian kecil masyarakat kita. Langkah ini juga harus diambil berbarengan dengan langkah lain seperti percepatan asset recovery dari PPA dan penuntasan kasus-kasus korupsi serta pengembalian uang negara yang diselewengkan. Sementara itu dukungan dari sektor moneter juga diperlukan dalam menunjang keberhasilan kebijakan fiskal dan perpajakan, dimana kebijakan sektor moneter yang kondusif, diantaranya suku bunga yang rendah dapat menetralisir efek kontraktif dari peningkatan tax ratio, sehingga momentum pemulihan perekonomian nasional tetap terjaga.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13197
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Femmy Roeslan
Abstrak :
Orde Baru yang memegang kekuasaan selama lebih dari 30 tahun merupakan pemerintahan terlama dalam sejarah Indonesia pasca kemerdekaan. Kemajuan ekonomi yang pesat pada era ini memungkinkan Indonesia bergeser dari kelompok negara berpenghasilan rendah pada pertengahan 1960-an menjadi kelompok berpenghasilan menengah pada awal 1990-an. Pada masa Orde Baru terjadi dua kali oil boom, yaitu pada tahun 1973/1974 dan 1979/80. Berkah minyak ini telah mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Studi-studi sebelumnya menunjukkan bahwa Orde Baru telah membawa perubahan radikal dalam pemikiran ekonomi, dari yang awalnya relatif tertutup dan nasionalis menjadi lebih terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengulas dinamika perkembangan pemikiran ekonomi yang dipraktekkan di nusantara sejak masa pra-kolonial hingga Orde Baru; (2) menjelaskan peran dan kontribusi para pelaku dalam pembentukan ekonomi Orde Baru; (3) memaparkan dinamika kebijakan ekonomi Orde Baru selama masa pemulihan ekonomi dan bonanza minyak serta setelah berakhirnya bonanza minyak; dan (4) menguraikan dinamika kelembagaan ekonomi pada masa Orde Baru. Studi ini akan menggunakan pendekatan multi-disiplin, yaitu teori-teori ekonomi dan sejarah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemerintah Orde Baru merupakan aliansi tiga kelompok, yaitu teknokrat, militer dan kapitalis, di mana Soeharto telah berhasil memainkan perannya sebagai agent of change yang dengan sadar dan terencana mengendalikan ketiga kelompok tersebut. Penelitian ini juga menemukan bahwa pembangunan ekonomi Indonesia pada era Orde Baru belum membawa perubahan secara struktural yang komprehensif karena pemerintah Orde Baru belum berhasil membangun institusi ekonomi dan politik yang bersifat inklusif. ......The period of the New Order which held power for more than 30 years was the longest government regime in the history of post-independence Indonesia. The rapid economic progress of this era allowed Indonesia to shift from from a low- income group in the mid-1960s to a middle-income group in the early 1990s. During the New Order there were two oil booms, namely in the 1973/1974 and 1979/80 period. This blessing of oil has accelerated Indonesia's economic growth. Previous studies have shown that the New Order has brought about a radical change in economic thought, from being relatively closed and nationalist to being more open. This study aims to (1) examine the dynamics of the development of economic thought from pre-colonial times to the New Order; (2) explain the role and contribution of the 'actors' in the formation of the New Order economy; (3) reviewing the dynamics of the New Order's economic policies during the economic recovery period and followed by the oil bonanza, as well as after the oil bonanza; and (4) examine the dynamics of economic institutions during the New Order era. This study will exercise a multi-disciplinary approach, namely economic development and history theories. This study concludes that the New Order government was an alliance of three groups, namely technocrats, military and capitalists, in which Suharto had succeeded in playing his role as an agent of change who consciously and plannedly controlled those groups. This study also finds that Indonesia's economic development during the New Order era has not been able to conduct comprehensive structural changes because the New Order government was unable to build inclusive economic and political institutions.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antika Sesiadani
Abstrak :
Baby Boom adalah suatu keadaan dimana angka fertilitas suatu negara meningkat secara drastis dalam kurun waktu yang sangat singkat. Umumnya, Baby Boom terjadi di sejumlah negara maju, salah satunya adalah Jepang. Baby Boom di Jepang terjadi pasca Perang Dunia II. Hal ini terjadi selain karena perang tetapi juga dikarenakan bom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki yang mengakibatkan jumlah penduduk Jepang saat itu menurun dengan drastis. Akibatnya, pemerintah Jepang saat itu pun memerintahkan untuk meningkatkan angka fertilitas di Jepang dalam waktu singkat. Keputusan yang dilakukan oleh pemerintah pun berhasil dan sedikit demi sedikit Jepang kembali menuju normal dan perekonomian pun semakin meningkat karena banyaknya tenaga kerja muda. Namun, hal ini tidak bertahan lama. Alasannya, penduduk yang lahir pada masa Baby Boom itu memasuki pensiun secara masal dan menjadi masalah yang cukup memberatkan pemerintah Jepang saat ini. Banyaknya lansia, berkurangnya tenaga kerja muda dan mahalnya pajak dan tunjangan menjadi faktor utama dalam masalah yang harus dihadapi baik oleh pemerintah maupun penduduk usia produktif dan membawa Jepang menuju kehancuran. ...... Baby Boom is a situation that fertility rate of a country growing rapidly in a very short time. Commonly, Baby Boom existed in a few of developed countries, such as Japan. Baby Boom in Japan was happened at Post-World War II. Beside war, other factor that Baby Boomer could happen was a bomb that had been dropped to Hiroshima and Nagasaki. At that time, population in Japan was in dangerous situation, so the government ordered to his citizen to increase the fertility rate. The decision that the government had been made was succeed, and step by step, Japan back to normal and also, economic sector had been developed in a good way because there are so many of young workers. However, this decision did not long last, citizen that was born in Baby Boom?s period was already in their pension time and they did it in mass. This thing become the country?s problem. The increasing of elderly, decreasing of young workers and expensive tax and pension fund are main factor that the government and young workers have to face and also bring Japan to the verge of collapse
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57046
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>