Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tasya Shakina
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang: Kehilangan gigi merupakan penyakit utama rongga mulut. Berkurangnya jumlah gigi akan menurunkan kemampuan mastikasi dan menyebabkan pemilihan makanan yang berujung pada kurangnya asupan nutrisi. Nutrisi yang buruk dapat berakibat pada perubahan indeks massa tubuh (IMT). Tujuan: Menganalisis hubungan antara kemampuan mastikasi dan IMT. Metode: Penelitian dilakukan dengan metode potong lintang pada 129 subjek berusia 34-80 tahun. Subjek diukur tinggi badan dan berat badannya, diwawancara menggunakan kuisioner kemampuan mastikasi dan dilakukan pemeriksaan intra oral. Analisis Chi Square digunakan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan mastikasi, kehilangan gigi, pemakaian gigi tiruan, usia, jenis kelamin dan status ekonomi dengan IMT. Hasil penelitian: Kemampuan mastikasi tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan IMT (p=0,963). Ditemukan hubungan yang bermakna antara usia dengan IMT (p=0,028). Kesimpulan: Usia mempengaruhi indeks massa tubuh.
ABSTRACT
Background: Tooth loss is a major disease of the oral cavity. The primary function of teeth is mastication. Decreasing number of teeth will reduce the masticatory performance and causing food selection which leads to lack of nutrition. Poor nutrition resulted changes in body mass index (BMI). Objective: To analyze the relationship between masticatory performance and BMI. Methods: The study was conducted with a cross-sectional method on 129 subjects age 34-80 years. Subject was measured their height and weight, then interviewed using a questionnaire about masticatory performance and intra oral examination was conducted. Chi square was used to analyse the relation between the masticatory performance, tooth loss, denture wearer, age, gender, economic status with BMI. Result: Masticatory performance was not significantly associated with BMI (p = 0.963). A significant association was found between age and BMI (p = 0.028). Conclusion: Age affects the body mass index.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Stanley
Abstrak :
Ascaris lumbricoides merupakan salah satu cacing gelang penyebab infeksi terbanyak di dunia. Cacing ini biasanya banyak ditemukan pada wilayah dengan suhu yang tinggi serta di tempat dimana di suatu komunitas tidak terdapat kebersihan dan sanitasi yang baik. Sekitar 1.2 miliar orang di dunia tercatat terinfeksi cacing A. lumbricoides dengan insiden sekitar 60.000 - 140.000 kasus per tahun. Data diambil dari 185 peserta dari wilayah Ende, Nusa Tenggara Timur. Peserta yang diikutsertakan merupakan anak - anak dengan umur 5 - 17 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai apakah terdapat telur dari cacing A. lumbricoides sebagai penanda infeksi dan hubungannya dengan indeks massa tubuh peserta yang terinfeksi. Penilaian keberadaan telur dilakukan dengan menggunakan teknik RT-PCR dan setelah itu data dianalisa menggunakan chi-square serta unpaired t-test. Dari total 185 peserta, sebanyak 53 peserta ditemukan terinfeksi cacing A. lumbricoides. Namun, tidak ditemukan hubungan antara infeksi cacing dengan rendahnya indeks masa tubuh peserta. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ascariasis dengan indeks massa tubuh yang rendah pada anak - anak di wilayah Ende, Nusa Tenggara Timur. Namun, karena penelitian ini merupakan studi cross-sectional, penelitian ini tidak dapat menyimpulkan apabila peserta penelitian sudah memiliki indeks massa tubuh yang rendah sebelum terjadi infeksi cacing A. lumbricoides. Oleh karena itu, studi cohort pada topic ini tetap menarik untuk terus dilakukan investigasi lebih lanjut. ......Ascaris lumbricoides infection is one of the most common roundworm helminth infections worldwide. It has been shown that ascariasis may lead to impaired growth and wasting in children, especially children living in rural area. This study aimed to assess the relationship between ascariasis and body mass index (BMI)-for-age in school-aged children. The data was obtained from 185 participants aged 5 – 17 years old in Ende District, East Nusa Tenggara. The presence of A. lumbricoides eggs was detected in stool by using real time PCR.The nutritional status of the participants was assessed by calculating the body mass index for age z-score (BAZ). From 185 participants, it was found that there were 28.65% of the participants who were infected with A. lumbricoides and 50.81% were found to have low BAZ score. No significant association was found between A. lumbricoides infection and nutritional status based BAZ (OR=1.23, 95%CI=0.65-2.32, p > 0.05). In addition, there was no relationship between ascariasis and BAZ with gender or age of participants. This research shows that there was no significant relationship between ascariasis and lower BAZ in children living in Ende, East Nusa Tenggara. Further study should consider other factors which could lead to the high prevalence of low BAZ in this population so that consider other factors such as coinfections, previous nutritional status.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widi Atmoko
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari hubungan antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan indeks massa tubuh dengan tingkat kontrol asma. Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang. Dari jumlah total subjek penelitian (n = 107), prevalens asma tidak terkontrol di Poliklinik Asma Rumah Sakit Persahabatan yang diukur dengan Asthma Control Test adalah 81 orang (75,7%). Dengan uji Chi-Square, didapatkan hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan tingkat kontrol asma (p = 0,03), sedangkan hubungan antara usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan dengan tingkat kontrol asma tidak bermakna (p > 0,05).
The goals of this research are knowing the association between body mass index, age, gender, level of education, body mass index with the level of asthma control. Cross sectional database was set up. From the total amount of subjects (n = 107), prevalence of uncontrolled asthma at Hospital Persahabatan Asthma Polyclinic was 81 patients (75,7%) measured by Asthma Control Test. With the Chi-Square test, researcher found that there was significant relation between body mass index and the level of asthma control (p = 0,03). On the other hand, there was no significant relation between age, gender, level of education and the level of asthma control (p > 0,05).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S70443
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library