Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farah Salsabila
"Pemantauan dan pengendalian kondisi lingkungan budidaya jamur tiram merupakan tantangan utama dalam industri jamur. Saat ini, penelitian sudah berhasil melakukan pemantauan dan pengendalian kondisi lingkungan budidaya secara jarak jauh dengan menggunakan teknologi Internet of Things (IoT). Pada skripsi ini, diajukan desain alat budidaya jamur skala rumah tangga dengan konsumsi daya maksimum sebesar 253,607 Watt. ESP32 digunakan sebagai mikrokontroler utama dengan tiga buah pendingin peltier sebagai aktuator pengendali suhu dan humidifier sebagai aktuator pengendali kelembaban. Platform Blynk IoT digunakan untuk memonitor suhu, kelembaban udara, kelembaban media tanam, dan intensitas cahaya berdasarkan masing-masing sensor. Pemantauan pertumbuhan jamur juga dapat dilihat melalui Google Drive yang dikirim oleh ESP32-CAM. Pengujian selama 30 hari menunjukkan jamur tiram yang dibudidaya menggunakan alat yang diusulkan dapat dipanen hingga tiga kali, sedangkan budidaya jamur tiram tanpa alat hanya dapat dipanen satu kali. Implementasi penggunaan IoT pada alat budidaya jamur tiram yang diusulkan ini efektif digunakan dalam pemenuhan kebutuhan jamur tiram di skala rumah tangga.

Monitoring and controlling the environmental conditions of oyster mushroom cultivation is a major challenge in the mushroom industry. Currently, research has successfully implemented remote monitoring and control of cultivation environmental conditions using IoT technology. In this thesis, a home-scale mushroom house design is proposed with maximum power consumption of 253.607 Watt. The ESP32 microcontroller is used as the main controller, with three Peltier coolers as temperature control actuators, and a humidifier as a humidity control actuator. The Blynk IoT platform is used to monitor temperature, air humidity, soil moisture, and light intensity based on respective sensors. Monitoring mushroom growth can also be viewed through Google Drive sent by an ESP32-CAM. A 30-days testing period showed that oyster mushrooms cultivated using the proposed device could be harvested up to three times, compared to mushroom cultivation without the device could be only harvested once. The implementation the IoT in the proposed oyster mushroom cultivation device is effectively used in meeting the needs of oyster mushroom on a household scale."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathi Ilham Akbar
"Kebutuhan listrik di Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Dalam rangka memastikan ketersediaan listrik yang stabil dan dapat diandalkan, diperlukan sistem manajemen energi yang efektif. Kemajuan digitalisasi dan perkembangan teknologi membuka peluang untuk merancang sistem manajemen energi berbasis Internet of Things (IoT) yang berfungsi sebagai jaringan cerdas. Dalam penelitian ini, sistem manajemen energi yang diusulkan menggabungkan mikrokontroler, sensor, dan kontaktor untuk mengontrol suplai daya dalam jaringan cerdas yang terdiri dari dua sistem PLTS, baterai, dan jaringan induk PLN. Ketika daya yang dihasilkan oleh kedua sistem PLTS lebih rendah daripada kebutuhan beban, mikrokontroler akan menginstruksikan kontaktor baterai untuk menutup, sehingga kelebihan daya dari PLTS dapat digunakan untuk mengisi baterai. Namun, jika total daya dari PLTS tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan beban, kontaktor baterai akan dibuka untuk menyuplai daya tambahan. Baterai dapat melakukan proses discharging selama tingkat State of Charge (SoC) baterai tidak melebihi batas yang ditentukan, yaitu 60%. Setelah SoC baterai melewati batas tersebut, baterai tidak dapat lagi menyuplai daya, dan kekurangan daya akan disuplai oleh jaringan PLN melalui generator asinkron. Selain itu, diimplementasikan juga aplikasi Blynk sebagai alat monitoring data dan pengontrolan manual kontaktor dalam sistem manajemen energi. Hasil pengujian dan analisis data menunjukkan bahwa sistem yang diusulkan dapat mengatasi fluktuasi daya dan memastikan ketersediaan listrik yang memadai untuk memenuhi kebutuhan beban.

The need for electricity in Indonesia continues to increase along with population growth. To ensure the availability of stable and reliable electricity, an effective energy management system is required. Advances in digitalization and technological developments open opportunities to design Internet of Things (IoT)-based energy management systems that function as intelligent networks. In this study, the proposed energy management system combines a microcontroller, sensor, and contactor to control the power supply in an intelligent network consisting of two PV mini-grid systems known as Solar PV System, batteries, and the PLN main grid. When the power generated by the two PV systems is lower than the load requirements, the microcontroller will instruct the battery contactor to close, so that the excess power from the PV system can be used to charge the battery. However, if the total power from the PV system is insufficient to meet the load requirements, the battery contactor will be opened to supply additional power. The battery can carry out the discharging process as long as the State of Charge (SoC) level of the battery does not exceed the specified limit, which is 60%. Once the battery SoC crosses the limit, the battery can no longer supply power, and the power shortage will be supplied by the PLN network via an asynchronous generator. In addition, the Blynk application is also implemented as a data monitoring tool and manual control of contactors in the energy management system. Test results and data analysis show that the proposed system can overcome power fluctuations and ensure adequate electricity availability to meet load requirements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library