Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marchia Primarhyani
"Hiperurisemia atau yang disebut peningkatan asam urat bisa menjadi risiko untuk terjadinya penyakit lain seperti stroke. Stroke diketahui berhubungan juga dengan nilai viskositas darah. Peneliti ingin mengetahui lebih lanjut tentang hubungan antara viskositas darah dengan hiperurisemia. Untuk mengetahui viskositas darah di laboratorium dengan harga alat yang mahal, maka dibuat alat mikrokapiler digital untuk mempermudah pasien mengecek viskositas darah.
Maka dari itu dilakukan penelitian dengan menggunakan alat mikrokapiler digital untuk melihat hubungan pasien penderita hiperurisemia dengan hiperviskositas darah. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan mengambil data sekunder dari pemeriksaan kadar asam urat dan viskositas darah (n = 193) pada pasien yang datang ke Pos Binaan Terpadu (Posbindu) binaan Departemen Ilmu Kesehatan Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di bulan Januari dan Maret 2015 dan data orang sehat dari Al Rasyid, dkk8.
Pada hasil analisis data diketahui terdapat proporsi pasien hiperurisemia sebesar 21,2% (n = 41) dan pasien hiperviskositas 86,5% (n=167). Pada hasil uji Chi ? Square terdapat perbedaan bermakna antara pasien hiperurisemia dengan orang sehat dari data Al Rasyid, dkk8 sebagai kontrol. Digunakan uji korelasi Spearman untuk menganalisis hubungan hiperurisemia dengan hiperviskositas darah. Didapatkan hasil uji korelasi yaitu tidak terdapat hubungan yang bermakna diantara nilai asam urat dengan viskositas darah pasien yang datang ke Posbindu.

Hyperuricemia, or the increasing of uric acid level above normal level, is a risk factor for many diseases, such as stroke. Stroke is associated with blood viscosity. The measurement of blood viscosity can only be done in laboratory setting and the equipment is expensive, therefore digital microcapillary instrument is made to measure blood viscosity practically.
The aim of this research was to determine the association between hyperuricemia and blood viscosity which is measured using digital microcapillary instrument. This cross-sectional study used secondary data from the blood viscosity and uric acid level of 193 people who came to Pos Binaan Terpadu (Posbindu) of Departemen Ilmu Kesehatan Komunitas Faculty of Medicine University of Indonesia between January and March 2015 and used secondary data of healthy patient from Al Rasyid,et al8. The proportion of hyperuricemia patients in this research is 21,2% (n=41) and 86,5% hyperviscosity patients (n=167). Hyperuricemia patients and healthy people from secondary data Al Rasyid,et al8 as control was analyzed using Chi - Square test and showed a significant difference. The association of hyperuricemia and blood hyperviscosity was then analyzed using Spearman test.
The result showed that hyperuricemia and blood hyperviscosity was statistically insignificant with patient who came to Posbindu.hyperuricemia, hyperviscosity, uric acid, stroke, digital microcapillary instrumen."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bororing, Sheella R.
"LATAR BELAKANG: Olahraga memainkan peran penting pada pencegahan penyakit jantung koroner (PJK). Latihan aerobik senam jantung sehat (SJS) adalah senam yang khusus dibuat oleh Yayasan Jantung Indonesia, ditujukan untuk peserta sehat maupun penderita jantung. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa pengaruh latihan SJS terhadap parameter fibrinolisis (t-PA dan PAI-1), viskositas (viskositas darah dan plasma) dan profil lipid (kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL, koletserol LDL)
BAHAN DAN METODE: 30 subyek terdiri dan 28 wanita dan 2 pria yang berusia 40-80 tahun. Subyek penelitian mengikuti latihan SJS dengan frekuensi 3 kali seminggu, intensitas sedang dan durasi 40-45 menit, selama 9-12 minggu. Pengambilan darah sebanyak 13,5 mL dilakukan sebelum program dimulai dan setelah program selesai. Darah dimasukkan ke dalam tabung berisi sitrat, K3EDTA dan tanpa antikoagulan. Plasma sitrat untuk pemeriksaan kadar t-PA dan PAI-1, darah K3EDTA untuk viskositas darah dan plasma, serta serum untuk pemeriksaan profil lipid. Penetapan kadar t-PA dan PAI-1 berdasarkan prinsip double antibody sandwich enzyme linked immuno assay (ELISA), pemeriksaan viskositas menggunakan alat viskometer Brookfield LVDV-III dengan prinsip metode rotasional, kolesterol total dan trigliserida memakai prinsip enzimatik, serta kolesterol HDL dan kolesterol LDL diukur secara langsung dengan prinsip enzimatik homogen.
HASIL: Peneltian ini memberikan hasil peningkatan berrnakna t-PA (18,25%, p=0,040) dan penurunan bermakna PAI-1 (29,14%, p=0,03). Didapatkan penurunan bermakna viskositas darah (2,94%, p=0,030). Didapatkan penurunan yang tidak bermakna viskositas plasma, kolesterol total, trigliserida, dan kolesterol LDL, dan didapatkan peningkatan yang tidak bermakna kolesterol HDL.
KESIMPULAN: Berdasarkan hasil penelitian ini dibuktikan bahwa latihan aerobik SJS dapat menyebabkan peningkatan fibrinolisis dan penurunan viskositas darah.
SARAN : Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh latihan SJS terhadap fibrinolisis, viskositas dan profil lipid dengan frekuensi latihan ditingkatkan menjadi 4-5 kali. Penelitian lanjutan juga dapat dilakukan untuk mengetahui pengaruh latihan aerobik terhadap faktor risiko PJK yang lain, seperti obesitas, fibrinogen dan Lp (a).

BACKGROUND: Exercise plays an important role in the prevention of coronary heart disease. Senam Jantung Sehat (SJS) programmed is an aerobic training originally created by Yayasan Jantung Indonesia, the Indonesia heart foundation. This training is suitable for healthy people and heart patients. The purpose of this study is to analyze the influence of SJS training on fibrinolysis (t-PA and PAl-1), blood viscosity and plasma viscosity, and also lipid profile (total cholesterol, triglyceride, HDL cholesterol, LDL cholesterol) in the member of Kiub Jantung Sehat (KJS).
MATERIAL AND METHODS: 30 subjects consisted of 28 women and 2 men aged 40-60 years_ Subjects had performed a regular SJS training 3 times weekly, with moderate intensity, 40-45 minutes a day for 9-12 weeks. A fasting 13.5 mL arm vein blood sample was taken twice, before and after training. Blood sample was divided into citrate, K3EDTA, and without anticoagulan. Plasma citrate is fort-PA and PAM, blood and plasma in K3EDTA is for viscosity, and serum for lipid profile_ t-PA and PAI-1 was measured using the enzyme linked immuno assay (ELISA) double antibody sandwich. Blood viscosity and plasma viscosity were measured using a rotational method of Brookfield viscometer LVDV-III, lipid profile were measured using the enzymatic method (total cholesterol and triglyceride) and direct enzymatic homogenous method (HDL cholesterol and LDL cholesterol).
RESULTS: There were significant increase in t-PA (18.25%, p=0.040) and significant decrease in PAI-1(29.14%, p=0.003). The blood viscosity was decreased significantly (2.94%, p=0.030). The plasma viscosity, total cholesterol, triglyceride, and LDL cholesterol were decreased but not significantly. The HDL cholesterol was increased not significantly.
CONCLUSIONS: These findings demonstrated that SJS training increased fibrinolysis, and decreased the blood viscosity.
SUGGESTIONS: Further study is needed to know the influence of SJS on fibrinolysis, viscosity, and lipid profile if the training performs 4 or 5 times weekly. The further investigations is also suggested to know the influence of SJS on the other risk factors like obesity, fibrinogen, or Lp(a).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
T21246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Arwansyah
"ABSTRAK
Dampak hipoksia penerbangan, bergantung tempat dan lama di ketinggian, telah dialami saat ketinggian 5000 kaki, mulai dari yang ringan sampai yang berat. Waktu Sadar Efektif WSE adalah rentang waktu seseorang mampu melakukan tindakan korektif pada kondisi sadar sebelum mengalami inkapasitasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok dan viskositas darah serta faktor usia dan massa tubuh terhadap risiko hipoksia pada awak dan nonawak pesawat di simulasi Ruang Udara Bertekanan Rendah RUBR . Para awak pesawat dan nonawak pesawat yang telah melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan kesamaptaan jasmani, menjalani simulasi hipoksia di RUBR Lakespra Saryanto. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan purposive sampling, uji regresi logistik berganda, untuk menganalisis faktor dominan yang mempengaruhi WSE. Didapatkan 79 dari 87 subyek yang bersedia berpartisipasi. Persentase awak dan nonawak pesawat yang mengalami WSE memendek sebanyak 32,9 . Faktor kebiasaan merokok kategori sedang indeks brinkman cenderung meningkatkan risiko hipoksia [ORa=3,08; p=0,201]. Kadar hematokrit tinggi cenderung mengurangi risiko hipoksia[ORa=0,21; p=0,070]. Kategori usia >40 tahun [OR=0,57; p=0,694] dan usia 30-39 tahun [OR=0,74; p=0,561] serta massa tubuh [OR=0,89; p=0,821] tidak terbukti meningkatkan risiko terjadinya hipoksia. Dapat disimpulkan kebiasaan merokok kategori sedang cenderung meningkatkan risiko hipoksia. Viskositas darah cenderung mengurangi risiko hipoksia, sedangkan usia dan massa tubuh tidak mempengaruhi terjadinya hipoksia.
ABSTRACT The impact of flight hypoxia, ranging from mild to severe, depends on place and duration in altitude and will be experienced at 5000 feet. Time of Useful Consciousness TUC is range of time someone able to perform corrective actions on conscious state before experiencing incapacitation. The purpose of this research is to know relationship between smoking habit, blood viscosity, body mass and age as factors related to risk of hypoxia in aircrew and non aircrew through simulation in hypobaric chamber. Subjects who had undergone general medical examinations and physical fitness test, underwent a simulated hypoxia in hypobaric chamber at Lakespra Saryanto. This study used cross sectional design and multiple logistic regression test to analyze the dominant factors which affects TUC. 79 subjects were willing to participate. Percentage subjects with TUC shortened by 32,9 . Moderate smoking habit tends to increase the risk of hypoxia Ora 3.08 p 0.201 while high hematocrit levels tend to reduce Ora 0.21 p 0.070 . Age category 40 years OR 0.57 p 0.694 , age 30 39 years OR 0.74 p 0.561 and body mass OR 0.89 p 0.821 does not appear to increase the risk. In conclusion moderate smoking habit tends to increase the risk of hypoxia. Blood viscosity tends to reduce the risk of hypoxia, whereas age and body mass do not affect the occurance of hypoxia."
2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library