Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manalu, Tahan Adrianus
"Terapi air putih merupakan metode perawtaan dan penyembuhan dengan menggunakan air untuk mendapatkan manfaat terapis dalam penanganan penyakit. Diabetes melitus adalah salah satu penyakit degeneratif yang akan meningkat jumlahnya di masa yang akan datang. Untuk itu perlu dilakukan suatu upaya untuk menkan terjadinya peningkatan insiden penyakit tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh terapi air putih terhadap penurunan kadar gula darah seaat pada pasien DM tipe 2. Dengan demikian terapi air putih berpengaru terhdap penurunan kadar gula darah sesaat pada pasien DM tpe 2.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang terapi air secara internal dengan setting yang berbeda seperti jumlah sampel yang lebih besar, dilakukan pada pasien yang tidak menggunakan insulin atau pada kelompok-kelompok di masyarakat yang berisiko tinggu untuk kejadian DM
Water therapy is a method of treatment and healing by using water to obtain therapeutic benefits in treating disease. Diabetes mellitus is a degenerative disease that will increase in number in the future.
For this reason, it is necessary to make an effort to suppress the increase in the incidence of the disease. This study aims to explain the effect of water therapy on reducing temporary blood sugar levels in type 2 DM patients.
It is necessary to do further research on internal water therapy with different settings such as a larger sample size, carried out in patients who do not use insulin or in groups in the community who are at high risk for the incidence of DM.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuningsih Djaali
"Pendahuluan: Hiperglikemia yang merupakan kondisi terjadinya peningkatan kadar gula darah melebihi normal adalah salah satu tanda khas dari penyakit diabetes melitus. Terapi fannakologi ohat antihiperglikemia mempunyai beberapa efek samping jangka panjang antara lain, peningkatan berat hadan, hipoglikemia, gangguan saluran pencemaan, dan edema Akupunktur yang merupakan modalitas terapi non-farmakologi dapat bermanfaat dalam menurunkan hiperglikemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitas akupunktur dalam memperbaiki gambaran histologi pankreas dan menurunkan kadar gula darah model tikus diabetes tipe 2. Metode: Desain studi ini adalah studi eksperimental dengan randomised control group pretest and posltesi. Delapan belas tikus Sprague-Dawley jantan, usia 8 sId 10 minggu dengan berat badan 200-250 gram dibagi menjadi 3 ke1ompok yaitu: kelompok tikus normal, kelompok tikus diabetes dan kelompok tikus akupunktur. Dilakukan induksi STZ 50 mglkgBB untuk menjadikan tikus diabetes. Perlakuan akupunktur manual dilakukan 3 kali seminggu dengan total 6 sesi tempi. Dilakukan pengukuran kadar GDP pada sebelum, sete1ah 3 sesi dan setelah 6 sesi akupunktur, dan pemeriksaan gambaran histologi pankreas berdasarkan kepadatan se1 dan persentase luas pulau Langerhans. Basil: Rerata kepadatan sel pulau Langerhans kelompok tikus diabetes Iebih rendah secara bennakna dibandingkan dengan kelompok tikus nonnal (p=O,005) dan kelompok tikus akupunktur (p=O,OOl). Rerata persentase luas pulau Langerhans kelompok tikus normal lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok tikus diabetes (p=O,021) dan kelompok tikus akupunktur (P=0,132). Rerata kadar GDP kelompok akupunktur lebih rendah secara bennakna dibandingkan kelompok diabetes (p=O,046). Kesimpulan: Akupunktur dapat memperbaiki gambaran histologi pankreas yang dinilai melalui kepadatan se1 dan persentase luas pulau Langerhans, dan menurukan kadar gula darah tikus diabetes.

Introduction: Hyperglycemia, which is a condition of elevated blood sugar levels is olle of the typical signs qf diabetes mellitus. Pharmacological therapy of antihyperglycemic drugs has several long-term side effects, including weight gain, hypoglycemia, gastrointestinal disorders, and edema. Acupuncture, which is a non-phannacological therapeutic modality, can be useful in reducing hyperglycemia. The purpose of this study was to determine the efectiveness of acupuncture in improving the histology of the pancreas and reducing blood sugar levels in type 2 diabetes rat model. Methods: This study was a randomized control experimental study wilh pretest and posttest design. Eighteen male Sprague-Dawley rats, aged 8 to 10 weeks with a body weight of 200-250 grams were divided into 3 groups: normal group, diabetic group and acupuncture group. Streptozotocin induction was performed at a dose of 50 mglkg to make diabetic rats. Manual acupuncture treatment was performed 3 times a week for a total of 6 sessions. FBG levels were measured before, after 3 sessions and after 6 sessions of acupuncture, and examination of the pancreatic histology based Oil cell density and percentage area of Langerhans islets. Results: The mean cell density of Langerhans islets of diabetic group was significantly lower than normal group (p=0.005) and lower than acupuncture group (p=O.OOJ). The mean percentage area of Langerhans islets in the normal group was higher than diabetic group (p=0.02J) and higher than acupunchlre group (p=0./32). The mean FBG level in the acupuncture group was significantly lower than diabetic group (p=0.046). Conclusion: Acupuncture call improve the pancreatic histology findings, which were determined by cell density and percentage area of Langerhans islets, alld reduce blood sugar levels in diabetic rats."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T57650
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Any Sumarni
"Diabetes di Indonesia memiliki prevalensi sebesar 10.9% dan merupakan penyebab kematian peringkat ke 5 di dunia. Diabetes merupakan ancaman serius terhadap masalah kesehatan yang sebagian besar disebabkan oleh gaya hidup seperti pola makan tidak sehat dan kurang aktivitas fisik. Aktivitas fisik dilakukan dengan teratur dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh. Aktivitas fisik merupakan salah satu intervensi pilihan untuk mencegah dan mengontrol diabetes. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan memberikan gambaran mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan diabetes melalui intervensi keperawatan edukasi pengetahuan diabetes, aktivitas fisik jalan kaki dan diet 3J (jumlah, jenis, jadwal) pada keluarga di Kota Depok. Metode penelitian yang digunakan adalah case study. Intervensi keperawatan unggulan yang dilakukan selama 5 minggu adalah aktivitas fisik jalan kaki. Aktivitas fisik jalan kaki dilakukan setiap hari dengan waktu 30 menit dilakukan pada pagi hari yang dilakukan di luar ruangan. Hasil menunjukkan terjadi penurunan dari pertama kali pertemuan dibandingkan dengan akhir setelah diberikan intervensi jalan kaki selama 2 minggu dengan diet 3J dari kadar gula darah 175 mg/dL menjadi 140 mg/dL. Dapat disimpulkan bahwa aktivitas jalan kaki dapat menjadi alternatif intervensi untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.

Kata kunci: Intervensi aktivitas fisik jalan kaki, perawat, kadar glukosa darah.


Diabetes in Indonesia has a prevalence of 10.9% and is the 5th leading cause of death in the world. Diabetes is a serious threat to health problems which are mostly caused by lifestyle such as unhealthy eating patterns and lack of physical activity. Regular physical activity can provide health benefits for the body. Physical activity is one of the interventions of choice to prevent and control diabetes. This scientific paper aims to provide an overview of nursing care for families with diabetes through nursing interventions, education on diabetes knowledge, physical activity, walking and the 3J diet (amount, type, schedule) for families in Depok City. The research method used is a case study. The leading nursing intervention carried out for 5 weeks was the physical activity of walking. The physical activity of walking is carried out every day for 30 minutes in the morning outdoors. The results showed that there was a decrease from the first meeting compared to the end after being given a walking intervention for 2 weeks with the 3J diet from blood sugar levels from 175 mg/dL to 140 mg/dL. It can be concluded that walking activity can be an alternative intervention to reduce blood sugar levels in diabetes sufferers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library