Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afifah Zahra
Abstrak :
Sampah masih menjadi salah satu masalah di Indonesia. Sejak tahun 2017, volume sampah yang terangkut di Indonesia masih belum memenuhi target, termasuk di Desa Tubanan, Kecamatan Kembangan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Sampah yang terangkut didominasi oleh Sampah Organik sebesar 30-63%. Pengelolaan sampah dengan biokonversi larva Black Soldier Fly dapat menjadi solusi untuk permasalahan sampah di Indonesia, karena dapat mereduksi 80% sampah, tidak berdampak pada kesehatan masyarakat dan tidak menimbulkan bau, selain itu dapat membentuk ekonomi sirkular untuk masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah memformulasikan model pengelolaan sampah organik dengan biokonversi larva Black Soldier Fly berbasis pemberdayaan masyarakat dalam aspek lingkungan, sosial, ekonomi, dengan perlakuan formula nutrisi pakan yang tepat. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis keuntungan yang didapatkan di antara 3 jenis sampah sebagai formula nutrisi pakan (sampah dari masyarakat, sampah sisa pemotongan ikan, dan sampah campuran dari keduanya). Analisis menggunakan sistem dinamik dan analisis statistik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa model pengelolaan sampah organik dengan biokonversi larva Black Soldier Fly berbasis pemberdayaan masyarakat menggunakan sampah campuran (sampah dari masyarakat yang dapat terolah 100% dan sisa pemotongan ikan) metode pengelolaan sampah yang paling tepat di Desa Tubanan, Kecamatan Kembangan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. ......Waste is still a problem in Indonesia. Since 2017, the volume of waste transported in Indonesia has yet to meet the target, including in Tubanan Village, Kembangan District, Jepara Regency, Central Java. The transported waste is dominated by organic waste by 30-63%. Waste management with Black Soldier Fly larvae bioconversion can solve the waste problem in Indonesia because it can reduce 80% of waste, does not impact public health, and does not cause odors. Besides that, it can form a circular economy for the community. This research aims to formulate a management model for organic waste with bioconversion of Black Soldier Fly larvae based on community empowerment in environmental, social, and economic aspects, with proper feed nutritional formula treatment. This research was conducted by analyzing the benefits obtained between 3 types of feed nutrition formulas (waste from the community, waste from fish slaughter, and mixed waste from both)—analysis using dynamic systems and statistic analysis. Based on the research that has been done, it was found that the organic waste management model with bioconversion of Black Soldier Fly larvae based on community empowerment using mixed waste (waste from the community that can be processed 100% and fish slaughter residue) is the most appropriate waste management method in Tubanan Village, Kembangan District. , Jepara Regency, Central Java.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zharifa Salsabilla Sumirat
Abstrak :
Peningkatan timbulan sampah yang terus terjadi menimbulkan tantangan pengelolaan sampah seperti yang terjadi di Kabupaten Bandung, dimana hanya mampu mengelola sebesar 56,9% sampah yang dihasilkan. Pada penelitian ini, dilakukan analisis timbulan dan komposisi sampah pada Desa Padamukti & Desa Cibodas sebagai desa percontohan pengelolaan sampah dengan loop tertutup dalam pembangunan Ekowisata Citarik. Timbulan sampah yang bersumber dari rumah tangga, toko dan warung makan berturut-turut sebesar 0,532 Kg/Orang/Hari, 1,026 Kg/Unit/Hari dan 4,357 Kg/Unit/Hari. Komposisi sampah organik pada Desa Padamukti & Desa Cibodas yaitu sebesar 44% dari total keseluruhan sampah. Sampah organik didominasi oleh sampah sisa makanan sebesar 28%. Melalui sistem dinamis, dinilai keefektifan pengelolaan sampah berdasarkan nilai akumulasi sampah tidak terkelola di sumber maupun TPS. Simulasi dilakukan dengan melakukan skeanario eksisting, realistis dan optimis. Skenario perbaikan dilakukan dengan meningkatkan operasional pengumpulan, pengangkutan serta tingkat daur ulang pengolahan sampah organik. Skenario optimis merupakan skenario paling efektif dimana melalui kegiatan pengumpulan 1 hari sekali dan pengangkutan 1 minggu sekali serta tingkat daur ulang BSF dan komposting berturut-turut sebesar 100% dan 72%. Skenario optimis dapat mengelola keseluruhan sampah pada sumber. Meskipun begitu, masih terdapat akumulasi sampah di TPA mencapai 112 ton pada hari ke 365. Pewadahan sampah pada sumber membutuhkan minimal 4 unit wadah sampah. Luas lahan TPS yang dibutuhkan untuk menampung akumulasi sampah yaitu 546 m2. Sedangkan, 3,1 ton sampah makanan/hari dapat diolah menggunakan BSF dan menghasilkan 481 Kg larva segar/hari ......The continuous increase in waste generation poses challenges for waste management as happened in Bandung Regency where it is only able to manage 56.9% of the waste generated. In this study, an analysis of waste generation and composition was carried out in Padamukti Village & Cibodas Village as pilot villages for closed-loop waste management in Citarik Ecotourism development. The generation of waste originating from households, shops and food stalls is 0.532 kg/person/day, 1.026 kg/unit/day and 4,357 kg/unit/day. The composition of organic waste in Padamukti Village & Cibodas Village is 44% of the total waste. Organic waste is dominated by food waste by 28%. Through a dynamic system, the effectiveness of waste management is assessed based on the accumulated value of unmanaged waste at the source and TPS. Simulations are carried out by carrying out existing, realistic and optimistic scenarios. The improvement scenario is carried out by increasing the collection, transportation and recycling operations of organic waste processing. The optimistic scenario is the most effective scenario where through collection activities once a day and transportation once a week and the BSF recycling and composting rates are 100% and 72%, respectively. The optimistic scenario can manage the entire waste at the source. Even so, there is still accumulation of waste in the TPA reaching 112 tons on the 365th day. Storage at the source requires a minimum of 4 units of waste containers. The TPS land area needed to accommodate the accumulated waste is 546 m2. Meanwhile, 3.1 tons of food waste/day can be processed using BSF and produce 481 kg of fresh larvae/day
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Sururi
Abstrak :
Asam lemak merupakan salah satu produk yang cukup aplikatif di industri. Produk ini umum didapatkan dengan bahan baku minyak nabati. Metode produksi asam lemak tersebut melibatkan ekstraksi minyak dari BSFL (black soldier fly larvae), yang dapat dilakukan melalui berbagai metode, khususnya ekstraksi cair dengan pelarut organik dan ekstraksi mekanis menggunakan screw pressing. Proses simulasi ini menggunakan perangkat lunak SuperPro Designer v.13 dan AspenPlus v.12.1. BSFL yang telah dibudidayakan akan dijadikan sebagai umpan proses sebesar 10 ton/batch. Produksi asam lemak dan produk samping lainnya berupa produk padatan dan gliserin. Proses dimulai dengan pretreatment dan proses ekstraksi minyak, baik dengan pelarut cair atau screw press. Ekstrak berupa minyak BSFL kemudian akan di-splitting sehingga jumlah asam lemak bebasnya maksimal untuk difraksinasi dengan distilasi. Proses ini bernilai ekonomis dengan mempertimbangkan gate fee sebesar $57,6 USD/ton untuk pengolahan limbah oleh BSFL sebagai salah satu penghasilannya. Adapun dari proses dengan ekstraksi pelarut cair, didapatkan nilai NPV (net present value) sebesar  $1.281.065 USD, IRR (internal rate of return) 11,4%, ROI (rate of investment) 5,4%, dan PBP (payback period) 7,5 tahun. Sedangkan untuk ekstraksi dengan screw press, NPV sebesar  $3.584.990 USD, IRR 17,5%, ROI 10,7% dan PBP 5,5 tahun. Berdasarkan analisis sensitivitas, gate fee menjadi variabel yang relatif sensitif pada kedua jenis proses. ......Fatty acids are one of the quite applicable products in the industry. This product is commonly obtained from vegetable oil raw materials. The production method of these fatty acids involves extracting oil from BSFL (black soldier fly larvae), which can be done through various methods, particularly liquid extraction with organic solvents and mechanical extraction using screw pressing. This simulation process uses SuperPro Designer v.13 and AspenPlus v.12.1 software. Cultivated BSFL will be used as the process feed at a rate of 10 tons/batch. The production includes fatty acids and other by-products such as solid products and glycerin. The process starts with pretreatment and oil extraction, either with liquid solvent or screw press. The extracted BSFL oil will then be split so that the amount of free fatty acids is maximized for fractionation by distillation. This process is economically valuable, considering the gate fee of $56,7 USD for waste processing by BSFL as one of its revenue sources. From the liquid solvent extraction process, a NPV (net present value) of $1.281.065 USD, IRR (internal rate of return) of 11,4%, ROI (rate of investment) of 5,4%, and PBP (payback period) of 7,5 years were obtained. Meanwhile, a NPV of screw press extraction is $3.584.990 USD, IRR of 17,5%, ROI of 10,7%, and PBP of 5,5 years were obtained. Based on sensitivity analysis, the gate fee is a relatively sensitive variable in both types of processes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yusri Karim
Abstrak :
Kecamatan Pantai Labu, Sumatera Utara menghadapi masalah pengelolaan sampah yang mempengaruhi kesehatan dan ekosistem. Solusi berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Penelitian mengenai larva lalat tentara hitam/black soldier fly (BSF) terbukti efektif mengolah sampah organik. Studi ini ingin mengetahui faktor apa yang memotivasi masyarakat untuk mengolah sampah. Dengan menggunakan software SPSS, dilakukan terhadap 10 pertanyaan untuk mendapatkan faktor utama yang berpengaruh. Hasil menunjukkan tiga faktor: perencanaan pengelolaan sampah, urgensi masyarakat, dan pengetahuan saat ini. Faktor-faktor tersebut penting untuk meningkatkan kesadaran dalam pengelolaan sampah dan pengembangan manajemen proyek BSF. Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat merupakan solusi alternatif di Pantai Labu. Dengan memahami faktor-faktor ini, dapat dilakukan komposting berbasis BSF yang paling tepat di daerah tersebut.
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2023
728 JUPKIM 18:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhani Eka Putra
Abstrak :
One of the materials with great potency for future nutrition source for animal feed is prepupae of black soldier fly larvae (BSFP) (Hermetia illucens) which is fed on organic wastes. This study was designed to observe the accumulation of specific substance (omega-3) of organic wastes (marine fish offal and tofu dregs) inside harvested biomass of BSFP. A total of 150 gram food consist of marine fish offal and tofu dreg with different proportion (10:90, 25:75, 50:50, and 100% tofu dregs) was fed to black soldier fly larvae (BSFL) for 21 days.At the end of feeding trial, all BSFL were harvested, weighed, and then analyzed for omega-3 fatty acids content. Fatty acid content was analyzed using Gas Cromatography with Flame Ionization Detector (GC-FID). Result of the experiment showed BSFL reared with 25% marine fish offal produced highest biomass (8.1 g / 50 larvae) with least development time (19 days). The total of omega-3 recorded from application of 0%, 10%, 25%, and 50% of marine fish offal was 0.02%, 0.87%, 2.16% and 2.61% in 100 g of dry weight, respectively. This result showed the possibility of transferring specific nutrient from organic wastes biomass of BSFP which provides base knowledgement for further application in design of specific animal feed from BSFP.
Bogor: Seameo Biotrop, 2021
634.6 BIO 28:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rizaldy Patra Syahnanda
Abstrak :
Fasilitas pengolahan sampah sayur dan buah dengan metode Black Soldier Fly Larvae (BSFL) di Puspa Agro, Jawa Timur, dapat mereduksi sampah yang dibuang ke TPA hingga 50%. Namun fasilitas ini juga memproduksi limbah cairan hasil pengeringan dan residu dari proses pengolahan oleh larva lalat yang masih berpotensi untuk diolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pembentukan metana dari sampah sayur dan buah, cairan hasil pengeringan, dan residu menggunakan digestasi anaerobik. Penelitian dilakukan dengan metode BMP pada suhu 35oC selama 5 minggu dengan wadah botol 500 mL. Karakteristik sampel sampah sayur dan buah adalah TS 7,09%; VS 5,96%; dan C/N 11,89. Cairan hasil pengeringan TS 2,65%, VS 2,04%, dan C/N 4,40. Residu TS 3,62%, VS 3,32%, dan C/N 15,53. Cairan hasil pengeringan dan residu dicampur sehingga mendapatkan rasio kombinasi optimal yang mempertimbangkan kondisi C/N dan OL. Dari penelitian ini didapatkan pembentukan metana untuk sampah sayur dan buah 0,0217 L CH4/g VS; cairan hasil pengeringan 0,1467 L CH4/g VS; residu 0,0876 L CH4/g VS; Rasio VS cairan hasil pengeringan dan residu dengan nilai 1:7; 1:3; dan 1:1. Pembentukan metana oleh kombinasi rasio 1:7 0,1121 L CH4/g VS; rasio 1:3 0,0736 L CH4/g VS; dan rasio 1:1 0,1378 L CH4/g VS.
Fruit and vegetable waste processing facility using Black Soldier Fly Larvae (BSFL) methode in Puspa Agro, Jawa Timur, might be able to reduce 50% of waste to dump into landfill. The purpose of this research is to find out the methane yield potential of fruit and vegetable waste, fruit and vegetable juice, and residue using anaerobic digestion. Methode used in this research is BMP assay in 35oC temperature for 5 weeks with 500 mL bottle as vessel. Characteristifs of fruit and vegetable waste TS 7,09%; VS 5,96%; and C/N 11,89. Fruit and vegetable juice TS 2,65%, VS 2,04%, and C/N 4,40. Residue TS 3,62%, VS 3,32%, and C/N 15,53. Fruit and vegetable juice are combined into a solution, the optimum ratio of the solution considering C/N and OL factors. The optimum combination ratio in this research is 1:3. The result is potential of methane yield for fruit and vegetable waste 0,0217 L CH4/g VS; fruit and vegetable juice 0,1467 L CH4/g VS; residue 0,0876 L CH4/g VS; Combination ratio used is fruit and vegetable juice and residue with ratio 0,5:3,5; 1:3; and 2:2. Potential of methane yield for ratio 1:9 0,1121 L CH4/g VS; ratio 1:4 0,0736 L CH4/g VS; dan ratio 3:7 0,1378 L CH4/g VS.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kathleen Ilene Ngalusi
Abstrak :
Sampah sisa makanan menjadi salah satu masalah di Universitas Indonesia karena belum terdapat metode yang efektif dan efisien dalam pengelolaan limbah kantin dari fakultas-fakultas yang ada. Salah satu teknik pengelolaan limbah kantin adalah dengan pengomposan menggunakan larva Black Soldier Fly (BSF). Adanya proses fermentasi dan penguraian bahan kompleks oleh mikroorganisme pada substrat organik mampu mengoptimalkan daya biokonversi larva BSF. Namun, hingga saat ini, penelitian terkait pengaruh fermentasi limbah kantin terhadap efektivitas biokonversinya dengan larva BSF belum ditemukan sehingga penelitian ini perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh perlakuan durasi fermentasi limbah kantin dengan mikroorganisme EM4 terhadap efektivitas biokonversi limbah kantin menggunakan larva BSF dan juga kandungan kompos yang dihasilkan berdasarkan standar SNI 19-7030-2004. Metode penelitian yang digunakan, yakni berupa kombinasi fermentasi EM4 dengan perbedaan perlakuan durasi (0, 5, dan 10 hari) serta larva BSF sebagai agen pengomposan pada limbah kantin. Analisis data dilakukan terhadap berat biomassa larva BSF dan kompos, substrate consumption, growth rate, bioconversion rate, waste reduction index, serta analisis kandungan unsur hara kompos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas biokonversi larva BSF tertinggi didapatkan oleh perlakuan durasi fermentasi limbah kantin dengan EM4 selama 10 hari (F10) dengan berat biomassa total larva BSF sebesar 50,09 gram; nilai bioconversion rate sebesar 24,55%; nilai waste reduction index (WRI) sebesar 10,79%; dan berat kompos sebesar 27,38 gram. Sementara itu, sebagian besar kandungan unsur hara kompos pada semua perlakuan sudah sesuai dengan standar SNI 19-7030-2004, kecuali nilai kadar C-organik pada perlakuan F10 serta nilai rasio C/N pada semua perlakuan lainnya (F0, F5, F10, KL dan KF). Pada penelitian ini, didiskusikan juga potensi biokonversi dan peluang bioekonomi pengelolaan limbah kantin FMIPA UI dengan larva BSF. ......Food waste management has become one of the issues at the University of Indonesia due to the lack of an effective and efficient method in managing canteen waste from existing faculties. One common technique in food waste management is composting using larvae of Black Soldier Fly (BSF). The fermentation process and decomposition of complex substances by microorganisms in the organic substrate can optimize the bioconversion efficiency of BSF larvae. However, studies related to the influence of canteen waste fermentation on the effectiveness of bioconversion with BSF larvae have not been discovered to date. Hence, further study regarding this subject is necessary. This study aimed to identify the effects of canteen waste fermentation treatment with EM4 microorganisms on the effectiveness of canteen waste bioconversion using BSF larvae and the content quality of the resulting compost based on the SNI 19-7030-2004 standard. The method used in this study is combining EM4 fermentation with different durations treatment (0, 5, and 10 days) and BSF larvae as composting agent on canteen waste. Data analysis included the weight of BSF larvae biomass and compost, substrate consumption, growth rate, bioconversion rate, waste reduction index, and content quality analysis of the compost. The results showed that the highest effectiveness of bioconversion by BSF larvae was obtained with a 10-day EM4 fermentation treatment (F10). The total biomass of F10 BSF larvae reached 50,09 grams; with bioconversion rate of 24,55%; waste reduction index of 10,79%; and a compost weight of 27,38 grams. Meanwhile, most of the content qualities in the compost for all treatments were following the SNI 19-7030-2004 standard, except for the C-organic content value in the F10 treatment and the C/N ratio values in all other treatments (F0, F5, F10, KL, and KF). In this study, the bioconversion potency and the bioeconomic opportunities of managing the waste from the FMIPA UI canteen using BSF larvae were also discussed.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadeak, Erpina Santi Meliana
Abstrak :
Kondisi saat ini sebagian besar pedesaan di negara berkembang, termasuk Indonesia, belum terjangkau oleh layanan pengumpulan sampah formal. Akibatnya, praktik pembuangan dan pembakaran sampah secara liar lebih banyak terjadi di pedesaan yang menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat. Permasalahan di hulu adalah timbulan sampah organik rumah tangga di pedesaan belum terolah dengan baik. Pedesaan membutuhkan solusi penanganan sampah rumah tangga melalui penerapan ekonomi sirkular dalam rangka urgensi pencapaian SDGs Desa. Upaya pengelolaan sampah dengan menjadikan sampah sebagai sumber daya, salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi Black Soldier Fly (BSF). Tujuan penelitian adalah membangun model implementasi ekonomi sirkular berbasis masyarakat menggunakan teknologi BSF pada pengelolaan sampah rumah tangga di pedesaan. Penelitian ini menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-3964-1994 untuk mengukur timbulan dan komposisi sampah rumah tangga; desain eksperimen pengolahan sampah menggunakan teknologi BSF skala komunal pada lahan seluas 40 m2 dengan sampel 100 rumah tangga; dan metode wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: desa memiliki ketersediaan sampah organik yang cukup (72,50%) dan sesuai untuk habitat BSF; pengaturan eksperimental pengolahan sampah dengan teknologi BSF skala komunal menghasilkan waktu pengembalian 13,1 bulan; terdapat kemauan dan kemampuan masyarakat desa untuk menggunakan teknologi BSF. Model dibangun berdasarkan hubungan antara kondisi lokal pedesaan, desain eksperimental pengolahan sampah organik rumah tangga menggunakan teknologi BSF pada skala komunal, dan tingkat keterlibatan masyarakat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kondisi lokal pedesaan dapat memfasilitasi penerapan ekonomi sirkular berbasis masyarakat melalui adopsi teknologi BSF dan model ini dapat menjadi solusi yang layak untuk mengelola sampah rumah tangga yang berasal dari pedesaan. ......The current condition is that most rural areas in developing countries, including Indonesia, are not yet reached by formal waste collection services. As a result, the practice of illegal waste disposal and burning is more common in rural areas which causes environmental and public health problems. The problem in the upstream is that household organic waste generation in rural areas has not been properly processed. Rural areas need solutions for handling household waste through the implementation of a circular economy in the framework of the urgency of achieving Village SDGs. Efforts to manage waste by turning waste into a resource, one of which can be done using Black Soldier Fly (BSF) technology. The research objective is to build a community-based circular economy implementation model using BSF technology for household waste management in rural areas. The research applies the Indonesian National Standard (INS) 19-3964-1994 to measure household waste generation and composition; experimental setup of waste processing using communal-scale BSF technology on 40 m2 land with a sample of 100 households; and interview method. The research results show that: the village has sufficient availability of organic waste (72.50%) and is suitable for BSF habitat; experimental setup of waste processing with communal-scale BSF technology yielded a payback period of 13.1 months; there is a willingness and ability of the village community to use BSF technology. The model was built based on the relationship between local rural conditions, experimental setups for household organic waste processing using BSF technology on a communal scale, and the level of community engagement. This research concludes that local rural conditions can facilitate the implementation of community-based circular economy through the adoption of BSF technology and this model can be a viable solution for managing household waste originating from rural sources.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kayyis Ibadurrohman
Abstrak :
Sebagian besar sampah yang dihasilkan di Indonesia merupakan sampah organik dengan persentase sebesar 58. Kantin Fakultas Teknik Universitas Indonesia FT UI merupakan salah satu penyumbang sampah organik yang cukup tinggi. Pengolahan sampah makanan yang dilakukan masih terbatas pada pengomposan yang membutuhkah waktu 6-7 minggu. Salah satu alternatif pengolahan sampah makanan yang dapat dilakukan yaitu dengan proses biokonversi menggunakan larva Black Soldier Fly Hermetia Illucens. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui timbulan sampah organik Kantin FT UI, menganalaisis durasi optimal biokonversi, serta menganalisis potensi biokonversi dari sampah organik di Kantin FT UI. Penelitian ini dilakukan dengan skala laboratorium yang menggunakan 4 jenis variasi durasi biokonversi yaitu 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. Durasi optimal biokonversi yang didapat selanjutnya digunakan untuk mengetahui potensi pengolahan dengan skala eksisting. Dari hasil pengukuran, rata-rata timbulan sampah sebesar 46,27 kg/hari. Selanjutnya dari keempat variasi durasi biokonversi, didapatkan durasi optimal yaitu selama 12 hari. Untuk potensi pengolahan sampah eksisting, proses biokonversi dengan larva Black Soldier Fly Hermetia Illucens dari sampah Kantin FT UI dapat mereduksi sampah sebesar 75 dengan nilai WRI sebesar 6,25 /hari, serta dapat menghasilkan biomassa larva sebanyak 800 gr per 4 kg sampah.
Most of waste that produced in Indonesia is organic waste with percentage of 58. Canteen of Faculty of Engineering Universitas Indonesia FT UI is one of the high enough contributor of organic waste. Food waste processing is still limited to composting that takes 6 7 weeks. One of the alternative food waste processing that can be applied is bioconversion process using Black Soldier Fly larvae Hermetia Illucens. This study aims to determine the generation of organic waste in Canteen FT UI, analyze the optimum duration of bioconversion, and analyze the bioconversion potential of organic waste in Canteen FT UI. This study was conducted on a laboratory scale that used 4 variations of bioconversion duration those are 7 days, 14 days, 21 days, and 28 days. The optimum duration of current bioconversion was used to know the potency of processing with the existing scale. From the measurement result, the average of waste generation is 46,27 kg day. Then from within the variation of bioconversion duration, the optimum duration is 12 days. For the potential of existing waste processing, the bioconversion process with Black Soldier Fly larvae Hermetia Illucens from waste in Canteen of FT UI can reduce organic waste by 75 with WRI value of 6.25 day, and can produce larvae biomass as much as 800 gr per 4 kg organic waste.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rafly Yanuariansyah
Abstrak :

Pakan merupakan salah satu penentu keberhasilan dari suatu usaha budidaya peternakan. Harga pakan yang terus melonjak memerlukan terobosan untuk alternatif dalam menekan harga bahan pakan dengan sumber protein yang tinggi. Industri Black Soldier Fly (BSF) memiliki potensi yang cukup besar sebagai alternatif pakan ternak di Indonesia. Dalam memenuhi kebutuhan pengiriman produknya yang besar, maka sektor BSF juga memerlukan aktivitas outbound logistics yang besar. Biaya outbound logistics yang tinggi disebabkan karena perencanaan pengiriman yang belum optimal. Oleh karena itu, diperlukan optimasi untuk perencanaan outbound logistics yang mengatur pergerakan barang dari gudang hingga sampai ke customer. Penelitian ini dilakukan dengan mengembangkan model matematis untuk meminimasi biaya outbound logistics dengan metode Mixed Integer Linear Programming (MILP) menggunakan software LINGO 18.0. Biaya outbound logistics tersebut terdiri dari biaya pengiriman dan biaya manajemen pergudangan. Penelitian ini dilakukan selama 12 periode dari bulan September sampai dengan November tahun 2022. Hasil penelitian didapatkan dengan adanya penurunan biaya outbound logistics dari  Rp 219.624.000 menjadi  Rp 113.353.249. Dengan adanya keberhasilan penurunan total biaya outbound logistics menghasilkan peningkatan utilitas penggunaan kendaraan dari 44,96% menjadi 99,29% disertai penurunan jumlah penggunaan kendaraan dari 316 unit menjadi 95 unit. ......Feed is one of the success determinants of a livestock farming business. Feed prices that continue to soar require alternative breakthroughs to reduce the price of feed ingredients with high protein sources. The Black Soldier Fly (BSF) industry has considerable potential as an alternative to animal feed in Indonesia. In meeting the needs of large product shipments, the BSF sector also requires large outbound logistics activities. The high cost of outbound logistics is caused by less than optimal delivery planning. Therefore, it is necessary to optimize outbound logistics planning which regulates the movement of goods from warehouses to customers. This research was conducted by developing a mathematical model to minimize outbound logistics costs using the Mixed Integer Linear Programming (MILP) method using LINGO 18.0 software. Outbound logistics costs consist of shipping and warehousing management costs. This research was conducted for 12 periods from September to November 2022. The results were obtained by reducing outbound logistics costs from Rp 219.624.000 to Rp 113.353.249. The success of reducing the total cost of outbound logistics resulted in an increase in vehicle usage utility from 44,96% to 99,29% accompanied by a decrease in the number of vehicle usage from 316 vehicles to 95 vehicles.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library