Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risnia Dwi Atriansari
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan maksimum mikroalga yang dikultivasi dalam medium NPK Urea dan kandungan protein pada sampel kering mikroalga dengan metode uji absorbansi spektrofotometri uv-visible. Jenis mikroalga yang digunakan dalam penelitian ini adalah Chlorella vulgaris dan Spirulina plantesis. Laju pertumbuhan maksimum diperoleh dari tiga metode hitung yaitu haemositometer, absorbansi dan kapasitansi. Laju pertumbuhan maksimum Chlorella vulgaris diperoleh pada hari ketujuh masa kultivasi dengan jumlah 4.752.000 sel/ml dan Spirulina plantesis pada hari keenam dengan jumlah 64.000 sel/ml. Pengujian kandungan protein menggunakan alkaline copper reagen (ACR) yang memanfaatkan reaksi antara larutan tembaga (Cu2+), NaOH dan sampel. Perubahan warna sampel menjadi ungu menandakan adanya reaksi antara Cu2+ dengan ikatan peptida atau protein. Besarnya konsentrasi protein dapat diketahui dengan melihat nilai serapan pada panjang gelombang 520 nm. Kandungan protein yang dihasilkan dari berat kering sampel (w/w) dalam penelitian ini sebesar 14,78% untuk Chlorella vulgaris dan 16,06% untuk Spirulina plantesis. Jenis asam amino yang teridentifikasi berdasarkan perbandingan grafik BSA dengan sampel adalah tyrosin, phenylalanine dan tryptophan.
This study has purpose to determine the maximum growth rate of microalgae cultivation in the NPK Urea medium and protein content on a dry microalgae sample with UV-visible absorbance spectrophotometry assay method. Type of microalgae used in this study was Chlorella vulgaris and Spirulina plantesis. The maximum growth rate is calculated using three methods: haemocytometer, absorbance and capacitance. Chlorella vulgaris maximum growth rate obtained on the seventh day of cultivation period with the number 4.752.000 cells/ml and Spirulina plantesis on the sixth day with the number 64.000 cells/ml. The protein content was tested using alkaline copper reagent (ACR) which utilizes the reaction between copper (Cu2+), NaOH and samples. The color change of samples turn to purple indicates there are reaction between Cu2+ and peptide bonds or protein. The amount of protein concentration can be determined by looking the absorption value at 520 nm wavelength. The result of protein content of the dry sample weight (w/w) in this study amounted to 14.78% for Chlorella vulgaris and 16.06% for Spirulina plantesis. Types of amino acid were identified by comparison with a standart BSA is tyrosine, phenylalanine and tryptophan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S59632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutomo Mahardima
Abstrak :
Didemnum sp. merupakan salah satu organisme laut yang dapat digunakan sebagai salah satu sumber senyawa bioaktif. Penelitian dilakukan untuk menguji toksisitas pada ekstrak Didemnum sp. dari Pulau Semak Daun Kepulauan Seribu Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah uji Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), fraksinasi dengan kromatografi cair-cair, kromatografi kolom, dan uji biuret. Hasil uji BSLT menunjukkan bahwa ekstrak kasar Didemnum sp. bersifat aktif dengan nilai LC50 sebesar 545,113 μg/ml. Hasil fraksinasi yang aktif adalah fraksi etil asetat dan air dengan nilai LC50 sebesar 89,210 μg/ml dan 138,468 μg/ml secara berturut-turut. Fraksinasi dengan kromatografi kolom menghasilkan 7 fraksi. Fraksi yang paling aktif adalah fraksi ke-7 dengan nilai LC50 sebesar 7,449 μg/ml. Uji biuret memberikan hasil negatif. ...... Didemnum sp. is one of marine organism which can be used as one of bioactive compound resource. This research was conducted to test the toxicity of Didemnum sp. extract from Semak Daun Island Seribu Islands Jakarta. Methods which used in this research were Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), fractionation with liquid-liquid chromatography, column chromatography, and biuret test. The result from BSLT showed that Didemnum sp. crude extract was active with LC50 value 545,113 μg/ml. The active fractionation product was ethyl acetate and water fraction which has LC50 value 89,210 μg/ml and 138,468 μg/ml respectively. Column chromatography fractionation produced 7 fractions. The most active fraction was the 7th fraction which has LC50 value 7,449 μg/ml. Biuret tests were negative.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Rahmawati
Abstrak :
Mikroalga merupakan solusi alternatif untuk menyelesaikan masalah kekurangan gizi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein dan asam amino pada mikroalga Scenedesmus sp dan Coelastrum sp. Kadar protein diukur menggunakan metode Biuret dan kurva standar BSA (Bovine Serum Albumin) yang diukur pada panjang gelombang 540 nm. Hasil pengukuran kadar protein dengan metode Biuret didapatkan persentase proteinnya yaitu 4.16 % untuk mikroalga Scenedesmus sp dan 1.64 % untuk mikroalga Coelastrum sp. Penentuan kandungan asam amino dilakukan menggunakan metode KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi). Hasil analisis kandungan asam amino menunjukkan hasil bahwa asam amino esensial leusin merupakan asam amino esensial yang memiliki kandungan terbanyak pada mikroalga Coelastrum sp dan pada mikroalga Scenedesmus sp asam amino esensial lisin merupakan asam amino yang memiliki kandungan terbanyak. Sedangkan untuk kandungan asam amino non esensial diperoleh hasil bahwa asam amino glutamat merupakan asam amino yang memiliki kandungan terbanyak pada mikroalga Scenedesmus sp dan Coelastrum sp. Pada penelitian ini dilakukan juga perhitungan jumlah sel alga dengan metode kapasitansi dimana hasil perhitungan dibandingkan dengan perhitungan jumlah sel menggunakan Counting chamber dan nilai absorbansi dengan spektrofotometer, dan didapatkan perbandingan yang sama dari besar kapasitansi, jumlah sel, dan absorbansi ......Microalgae is an alternative solution to solve the problem of the lack of nutrient in Indonesia. The aims of this research is to determine protein concentration and amino acids in the microalgae Scenedesmus sp. and Coelastrum sp. Measurument of protein concentration using the Biuret method with a standard curve of BSA (Bovine Serum Albumin) is measured at a wavelength of 540 nm. The results of protein obtained with Biuret method is 4.16% to microalgae Scenedesmus sp. and 1.64% for microalgae Coelastrum sp. Determination of the amino acid is done using HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Results of the analysis of amino acid content shows that the highest essential amino acid of microalgae coelastrum sp is leucine, and lysine is the highest essential amino acid of microalgae scenedesmus sp. And glutamic is the highest non-essential amino acid of microalgae Scenedesmus sp. and Coelastrum sp. In this research, we also calculate the number of algal cells with a capacitance method in which the calculation results as compared with the calculation of the number of cells using the Counting chamber and absorbance values with a spectrophotometer, and obtained the same proportion of large capacitance, the number of cells, and absorbance.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Rahmawati
Abstrak :
Mikroalga merupakan solusi alternatif untuk menyelesaikan masalah kekurangan gizi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein dan asam amino pada mikroalga Scenedesmus sp dan Coelastrum sp. Kadar protein diukur menggunakan metode Biuret dan kurva standar BSA (Bovine Serum Albumin) yang diukur pada panjang gelombang 540 nm. Hasil pengukuran kadar protein dengan metode Biuret didapatkan persentase proteinnya yaitu 4.16 % untuk mikroalga Scenedesmus sp dan 1.64 % untuk mikroalga Coelastrum sp. Penentuan kandungan asam amino dilakukan menggunakan metode KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi). Hasil analisis kandungan asam amino menunjukkan hasil bahwa asam amino esensial leusin merupakan asam amino esensial yang memiliki kandungan terbanyak pada mikroalga Coelastrum sp dan pada mikroalga Scenedesmus sp asam amino esensial lisin merupakan asam amino yang memiliki kandungan terbanyak. Sedangkan untuk kandungan asam amino non esensial diperoleh hasil bahwa asam amino glutamat merupakan asam amino yang memiliki kandungan terbanyak pada mikroalga Scenedesmus sp dan Coelastrum sp. Pada penelitian ini dilakukan juga perhitungan jumlah sel alga dengan metode kapasitansi dimana hasil perhitungan dibandingkan dengan perhitungan jumlah sel menggunakan Counting chamber dan nilai absorbansi dengan spektrofotometer, dan didapatkan perbandingan yang sama dari besar kapasitansi, jumlah sel, dan absorbansi. ......Microalgae is an alternative solution to solve the problem of the lack of nutrient in Indonesia. The aims of this research is to determine protein concentration and amino acids in the microalgae Scenedesmus sp. and Coelastrum sp. Measurument of protein concentration using the Biuret method with a standard curve of BSA (Bovine Serum Albumin) is measured at a wavelength of 540 nm. The results of protein obtained with Biuret method is 4.16% to microalgae Scenedesmus sp. and 1.64% for microalgae Coelastrum sp. Determination of the amino acid is done using HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Results of the analysis of amino acid content shows that the highest essential amino acid of microalgae coelastrum sp is leucine, and lysine is the highest essential amino acid of microalgae scenedesmus sp. And glutamic is the highest non-essential amino acid of microalgae Scenedesmus sp. and Coelastrum sp. In this research, we also calculate the number of algal cells with a capacitance method in which the calculation results as compared with the calculation of the number of cells using the Counting chamber and absorbance values with a spectrophotometer, and obtained the same proportion of large capacitance, the number of cells, and absorbance.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Rizky Amanda
Abstrak :
Dalam penelitian ini, dilakukan variasi nutrisi yang diberikan pada mikroalga Chlorella pyrenoidosa dan Oscillatoria sp. untuk mengetahui pengaruhnya terhadap persentase kandungan protein. Konsentrasi protein yang terkandung dalam mikroalga dilihat dari nilai serapan larutan sampel hasil uji biuret dengan spektrofotometri UV-Visible pada panjang gelombang 540 nm. Pada mikroalga C.pyrenoidosa yang dikultivasi dengan medium Walne, didapatkan protein sebesar 16,78% sedangkan pada medium NPK Urea didapat protein sebesar 12,40%. Penambahan konsentrasi nutrisi juga meningkatkan persentase protein yang dihasilkan kedua mikroalga. Mikroalga C.pyrenoidosa yang dikultivasi dengan NPK Urea 3 ml/L, persentase proteinnya lebih tinggi dibandingkan dengan yang dikultivasi dengan NPK Urea 2 ml/L (12,40% dan 13,86% berturutturut). Begitu juga dengan C.pyrenoidosa yang dikultivasi dengan Walne dengan konsentrasi 2 ml/L, persentase proteinnya lebih tinggi dibandingkan dengan yang dikultivasi dengan Walne dengan konsentrasi 1 ml/L (16,78% dan 24,74% berturut-turut). Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh mikroalga Oscillatoria sp. yang dikultivasi dengan NPK Urea 3 ml/L, persentase proteinnya lebih tinggi dibandingkan dengan kultivasi menggunakan NPK Urea 2 ml/L (6,39 % dan 8,98 %). Uji HPLC menunjukkan bahwa asam amino esensial dengan persentase terbesar pada mikroalga Oscillatoria sp. adalah leucine dan pada mikroalga Chlorella pyrenoidosa adalah lysine. Sedangkan untuk kandungan asam amino non esensial tertinggi pada kedua mikroalga adalah glutamic acid.
The effect of nutrition variation on protein accumulation in microalgae Chlorella pyrenoidosa and Oscillatoria sp. Were studied. Protein concentration in microalgae was determined using absorbance of biuret testing method sample with UV-Visible spectrophotometry on wavelength of 540 nm. Microalgae C.pyrenoidosa with Walne nutrition gave total of 16,78% protein, and NPK Urea nutrition gave 12,40% protein. Addition of nutrition concentration also contributed to increased protein accumulate on both microalgae. C.pyrenoidosa cultivated with NPK Urea 3ml/L gave higher protein extracted compared to NPK Urea 2 ml/L (12,40% and 13,86% respectively). C.pyrenoidosa cultivated with Walne 2 ml/L also gave higher protein extracted compared to Walne 1 ml/L (16,78% and 24,74% respectively). Oscillatoria sp. cultivated with NPK Urea 3 ml/L gave higher protein extracted compared to NPK Urea 2 ml/L (6,39% and 8,98% respectively). HPLC test showed that highest percentage of essential amino acid on Oscillatoria sp. is leucine, and C.pyrenoidosa is lysine. For both microalgae, highest non essential amino acid is glutamic acid.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library