Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naufan Ashraf Jahja
Abstrak :
Burung seringkali telah menjadi objek biomimikri. Burung dan perilakunya telah lama diteliti dan membawa kita pada penemuan-penemuan baru. Bimimikri sarang burung dan bagaimana hal tersebut dapat menjawab permasalahan arsitektur akan dibahas secara berkaitan dalam empat kategori yang didasari oleh sifat arsitektur yang dimiliki baik oleh burung juga manusia. Pemilihan material, efisiensi struktur, pengaturan suhu, dan keberlangsungan yang mengiringi tiap aspek. Hasil dari tulisan ini mengindikasikan bahwa fitur-fitur sarang burung dapat menjadi solusi yang bermanfaat dalam menjawab permasalahan arsitektural.
Birds have been a subject of biomimicry. Birds and their behavior have long been studied and have lead us to new findings. Birds‟ Nests biomimicry and how it gives inspiration to answer architectural problems for humans, becomes an issue that will discussed in this undergraduate thesis. The issue will be discussed accordingly in four categories based on the same architectural traits share by both birds and humans; Material picks, structural efficiency, thermal properties, and sustainability accompany each aspect. The outcome of this work indicates that mimicking birds‟ nests properties can be a beneficial solution to answer architectural problems.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Purnamasari
Abstrak :
Sarang burung walet mengandung glikoprotein, asam lemak, dan epidermal growth factor yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan anti-aging yang potensial. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh aktivitas antioksidan dan anti-kolagenase dari ekstrak secara in vitro, serta mengetahui reaksi iritasi dan manfaat dari sediaan krim esktrak air sarang burung walet sebagai krim anti-aging pada sukarelawan wanita setelah produk diaplikasikan langsung kepada kulit. Metode ekstraksi menggunakan pelarut aquabidestilata, lalu dikeringkan dengan liofilisasi, selanjutnya diuji kadar protein dalam ekstrak. Aktivitas antioksidan diuji dengan DPPH dan penghambatan kolagenase diuji dengan kit kolagenase inhibitor. Stabilitas fisik krim diuji selama 12 minggu. Uji iritasi kulit dilakukan pada 32 wanita dengan patch oklusif. Uji efikasi sediaan krim anti-aging dilakukan pada 31 wanita dengan durasi pemakaian produk selama 28 hari. Hasil penelitian didapatkan bahwa kadar protein dari ekstrak sarang burung walet adalah 52,08%. Nilai dari IC50 antioksidan adalah 734,52 μg/mL sedangkan nilai IC50 dari aktivitas penghambatan kolagenase adalah 118,86 μg/mL. Krim anti-aging ekstrak air sarang burung walet stabil secara fisik selama 12 minggu. Krim anti-aging ekstrak air sarang burung walet tidak/sedikit menyebabkan iritasi kulit serta memberikan peningkatan yang signifikan secara statistik (p < 0,05) terhadap parameter serat kolagen, elastisitas kulit, kelembaban kulit dan penurunan pigmen kulit setelah 28 hari penggunaan produk. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak air sarang burung walet memiliki aktivitas anti-kolagenase yang cukup kuat, sediaan krim ekstrak air sarang burung walet stabil secara fisik selama 12 minggu dan setelah diuji klinis terbukti efektif untuk mencegah penuaan dini di kulit dengan perubahan nilai parameter aging. ......Edible bird’s nest contains glycoproteins, fatty acids, and epidermal growth factors which are known to have potential antioxidant and anti-aging activities. The purpose of this study was to obtain antioxidant and anti-collagenase activity from extracts, as well as irritation reactions and efficacy of edible bird’s nest water extract cream as an anti-aging cream in women volunteers after product being applied directly to the skin. The extraction method used aquabidestilata solvent, then the liquid extract dried by lyophilization, after that determination the protein content in the extract. Antioxidant activity was tested with DPPH and collagenase inhibition activity was tested with a collagenase colorimetric assay kit. The physical stability of the cream was tested for 12 weeks. The skin irritation test was performed on 32 women with an occlusive patch test. The effectiveness test of anti-aging cream was carried out on 31 women with a duration of 28 days of product application. The results showed that the protein content of edible bird's nest was 52,08%. The IC50 value of the antioxidant was 734,52 μg / mL while the IC50 value of the collagenase inhibition activity was 118,86 μg / mL. Water extract of edible bird’s nest anti-aging cream was physically stable for 12 weeks Water extract of edible bird’s nest anti-aging cream did not or slightly cause skin irritation and provided a statistically significant increase (p < 0.05) in the three parameters of aging, that were collagen fibers, skin elasticity, skin moisture and a significant reduction in skin pigment color (p < 0.05) after 28 days of product application. The conclusion of this study is that the water extract of edible bird's nest has quite strong anti-collagenase activity, water extract of edible bird’s nest anti-aging cream is physically stable for 12 weeks and has been proven effective in preventing premature skin aging by improving the value of the aging parameters.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Indira Setyowati
Abstrak :
Indonesia dikenal sebagai salah satu penghasil sarang burung walet (SBW) terbesar di dunia. Protein hidrolisat SBW menunjukkan berbagai manfaat kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh konsentrasi enzim (1, 2 dan 3% papain komersial) terhadap profil hidrolisat protein serta aktivitas antioksidan dan anti-tirosinase. Ekstrak teraktif  SBW sebanyak 2% (F1), 3% (F2) dan 4% (F3) diaplikasikan dalam gel mengandung etil askorbat 2% dan diuji stabilitasnya pada berbagai suhu selama 12 minggu. Hasil uji SDS-PAGE menunjukkan bahwa hidrolisis menghasilkan peptida dengan berat molekul 15, 23 dan 35 kDa. Dengan meningkatnya konsentrasi enzim, meningkatkan jumlah peptida yang dihasilkan. IC50 antioksidan ABTS paling baik oleh ekstrak air SBW dengan aktivitas sedang (114,102 + 1,080 µg/mL), dan IC50 anti-tirosinase terbaik oleh ekstrak hasil hidrolisis SBW menggunakan 3% papain komersial dengan aktivitas lemah (6649,93+1,972 µg/mL). Pada suhu 4± 20C seluruh formula memiliki stabilitas secara fisik selama 12 minggu, namun pada suhu  30± 20C terjadi perubahan warna dan pada suhu 40 ± 20C, seluruh formula tidak stabil. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa ekstrak air SBW memiliki aktivitas antioksidan terbaik yaitu sedang, sedangkan ekstrak hasil hidrolisis 3% menunjukkan aktivitas anti-tirosinase terbaik namun lemah. Gel F1, F2 dan F3 menunjukkan stabilitas yang baik pada suhu 4± 20C. Pada suhu 30± 20C dan 40 ± 20C tidak ada formula yang menunjukkan stabilitas. ......Indonesia is known as one of the largest sources of edible bird’s nests (EBN) in the world. The hydrolyzed protein of EBN exhibits a variety of health benefits. The purpose of this study was to analyze the effect of enzyme concentrations (1, 2, and 3% commercial papain) on the protein hydrolyzate profile, its antioxidant and anti-tyrosinase activities. As much as 2% (F1), 3% (F2), and 4% (F3) of the most active EBN extract were applied in 2% ethyl ascorbate gel and tested for its stability at various temperatures for 12 weeks. SDS-PAGE test results showed that hydrolysis produced peptides with molecular weights of 15, 23, and 35 kDa. As the concentration of the enzyme increases, the amount of peptides increases. The test results showed the best IC50 antioxidant ABTS was EBN water extract with moderate activity (114.102 + 1.080 µg/mL), and the best anti-tyrosinase IC50 was EBN hydrolyzed extract using 3% commercial papain with weak activity (6649.93 +1.972 µg /mL). At 4 ± 20C all formulas had physical stability for 12 weeks, but at 30 ± 20C color change occurred and at 40 ± 20C, all formulas were unstable. Based on this study it was concluded that the SBW water extract had the best antioxidant activity, which is moderate, while the 3% hydrolyzed extract showed the best but weak anti-tyrosinase activity. F1, F2, and F3 showed good stability at 4 ± 20C. Meanwhile at 30 ± 20C and 40 ± 20C, no formulas showed good stability.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library