Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Katrin Widani
"Penelitian ini membahas tentang gambaran epidemiologi kasus konfirmasi Avian Influenza dan pengetahuan, sikap petugas serta ketersediaan Logistik di Puskesmas Wilayah Kota Tangerang Tahun 2008. Latar belakang pemilihan judul skripsi ini adalah tingginya angka kematian Flu Burung di wilayah Kota Tangerang dan belum diketahui nya pengetahuan dan sikap petugas terhadap kejadian Avian Influenza serta ketersediaan logistik di puskesmas.
Rancangan penelitian adalah serial kasus dan potong lintang. Untuk serial kasus merupakan data mengenai gambaran epidemiologi kejadian Avian Influenza di wilayah Kota Tangerang dan desain potong lintang digunakan untuk menggambarkan pengetahuan, sikap petugas, dan ketersediaan logistik di puskesmas wilayah Kota Tangerang. Analisis data secara univariat dan tabulasi silang antara karakteristik individu dengan pengetahuan dan sikap. Data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diambil dengan menggunakan kuesioner. Jumlah sampel dari penelitian ini adalah 45 orang.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa gambaran epidemiologi kejadian Avian Influenza di Wilayah Kota Tangerang Paling banyak terjadi pada usia diantara 15 sampai 35 tahun, ada persamaan proporsi antara laki-laki dan perempuan yang menderita kasus Avian Influenza, hanya 1 orang yang memiliki pekerjaan berisiko yaitu sebagai penjual pupuk yang bersinggungan langsung dengan produk unggas, gejala yang dialami oleh kasus adalah batuk, sesak nafas, dan pneumonia. kasus memiliki kecepatan deteksi dini yang lama, yaitu lebih dari 5 hari. Kasus yang memiliki lama sakit lebih dari 6 hari menga lami kematian. kasus sebagian besar datang ke klinik swasta untuk memeriksakan dirinya, kasus banyak terjadi pada bulan januari dan di kecamatan cipondoh.Tingkat Pengetahuan Petugas Puskesmas sebagian besar memiliki pengetahuan yang baik dan lebih dari setengah petugas puskesmas memiliki sikap kurang baik terhadap kejadian Avian Influenza. Pengetahuan dan sikap mengenai penyakit Avian influenza berdasarkan karakteristik petugas puskesmas menunjukkan karakteristik petugas yang memiliki pengetahuan dan sikap baik, yaitu petugas berusia < 30 tahun, perempuan, pernah ikut pelatihan, pernah memiliki pengalaman terhadap kasus AI pada manusia, dan memiliki beban kerja hanya 1 program. Pengetahuan yang baik petugas puskesmas memiliki karakteristik pendidikan lanjutan SMU, lama masa kerja ≤ 10 tahun memiliki aktivitas lain di luar sebagai petugas, pernah melakukan penyelidikan epidemiologi, dan pernah melakukan penyuluhan. Sikap yang baik memiliki karakteristik pendidikan sederajat SMU, masa kerja ≤ 10 tahun, tidak pernah mengikuti penyelidikan epidemiologi, dan tidak pernah melakukan penyuluhan.
Ketersediaan logistik di puskesmas Kota Tangerang umumnya sudah cukup baik meliputi Tamiflu, pemeriksaan laboraturium, Keberadaan alat pelindung diri, media Informasi, dan sistem surveilans ILI dan Pneumonia. Dari penelitian ini disarankan untuk melakukan sosialisasi tentang penyakit Avian Influenza kepada klinik swasta untuk kecepatan deteksi dini, sosialisasi kepada masyarakat untuk mengandangkan unggas, pelatihan untuk petugas puskesmas, melengkapi sarana logistik yang masih kurang."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Rachmadi
"Latar belakang : Ketahanan Nasional mencakup ketahanan diberbagai bidang termasuk ketahanan di bidang kesehatan. Kemandirian dalam bidang kesehatan mendukung ketahanan nasional. Untuk menilai kemandirian dalam bidang kesehatan pada penelitian ini dipergunakan kebijakan dan pelaksanaan penanggulangan AIDS di Indonesia, pengadaan obat ARV dan obat lain yang diperlukan masyarakat, pengembangan vaksin flu burung dan kerjasama penelitian dengan laboratorium Namru.
Landasan Teori: Teori yang digunakan adalah teori ketergantungan negara yang sedang berkembang terhadap negara maju dalam pembangunan negara berkembang. Disamping itu juga teori ketahanan nasional mengenai kekuatan disegala bidang termasuk bidang kesehatan sesuai dengan kondisi lingkungan dan perubahan zaman.
Hasil : 1. Strategi nasional penanggulangan AIDS di Indonesia telah memuat kebijakan untuk melaksanakan penanggulangan dengan kekuatan sendiri ditambah dengan bantuan dari luar negeri. Hanya saja dalam pelaksanaan program HIV/AIDS tersebut sebagian besar masih bergantung pada bantuan dari luar baik dalam bidang konsep, teknologi maupun dana. Dari segi dana sekitar 70% dari pendanaan yang diperlukan masih berasal dari luar. Pada pelaksanaan program aspek budaya lokal masih kurang dipertimbangkan 2. Dalam pengadaan obat ARV Indonesia telah berhasil mengadakan obat AIDS dasar melalui perjuangan yang cukup melelahkan. Kesinambungan pengadaan obat tersebut masih terancam isu mutu yang dikemukakan oleh WHO dan lembaga internasional lainnya. 3. Telah timbulmya kesadaran mengenai pentingnya kepemilikan virus flu burung strain Indonesia yang selama ini dimanfaatkan oleh industri farmasi internasional untuk pengembangan vaksin flu burung tanpa memberi keuntungan pada Indonesia. 4. Timbulnya kesadaran mengenai ketimpangan kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat dalam operasional laboratorium penelitian Namru.
Kesimpulan : Dari penelaahan kasus penanggulangan AIDS, pengadaan obat ARV, Vaksin flu Burung dan Laboratorium Namru didapatkan ketergantungan Indonesia pada
pihak luar masih tinggi. Telah timbul kesadaran tentang hak?hak Indonesia serta keinginan utuk lebih mandiri dalam bidang kesehatan. Upaya untuk mandiri tersebut memerlukan kesadaran mengenai ketahanan nasional baik di kalangan pemerintah, masyarakat, serta kalangan bisnis. Karena itu sosialisasi mengenai ketahanan nasional perlu digalakan, secara terus menerus.

Background: National resilience is build by many aspects of resilience including resilience in health sector. Reliance in health sector support national resilience. To evaluate reliance in Indonesian health sector in this study government policy and program in AIDS control, availability of AIDS drug , development of flu vaccine and cooperation with Namru (Naval Army Medical Reasearch Unit) United State of America was analyzed.
Theoritical background: In this study development dependency theory in developing countries was used. Beside this theory, national resilience theory including resilience in all aspects of life including health sector is used as a tool to analyzed Indonesian government policy and program in health.
Result: 1. Indonesian government policy in AIDS Control strategy already considered self reliance as important factor to control AIDS in Indonesia. Foreign supports are welcome as complement to national program. However in program implementation there is dependency to foreign donor in conceptual thought, technology and fund. In financing the program 70% of fund is still from foreign country. In implementation of AIDS control program local culture and social condition is not optimally considered. 2. AIDS drug avabiality program has already provided Indonesian people with affordable drug but the process to produce this drug in Indonesia is not easy. Indonesia has to fight its right because many international company opposed this program. Issue on quality became big issue to stop this national program. 3. Concern about right to share the Indonesian avian flu viral strain inv developing flu vaccine already exist. However Indonesia also has to fight to get its right. 4. Equal partnership principle in agreement between Indonesia and United State of America in Namru laboratory cases also not represented in agreement and as the qonsequences also in laboratory operation.
Conclusion: Analysis from AIDS National control program, AIDS drug national production, development of flu vaccine and Namru laboratory showed that Indonesia is in weak position. Although concern about national security and national resilience in Indonesia already exist but in implementation developed contries as donor is still very dominan. International agencies also dominated by developed countries so it position is difficult to support developing countries right. To improve national resilience condition, alertness on national resilience issues in government, bussines sector and public should be rised. Every sectors should strengthen their capacity to support Indonesian government bargain power to plan and supervise programs supported by foreign donors."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25494
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library