Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Robert Ronal Widjaya
Abstrak :
Karakterisasi Bentonit-Cr dan Zeolit komersial HZSM-5 sebagai katalis pada proses konversi ethanol menjadi biogasolin. Bentonit-Cr memiliki sifat keasaman yang tinggi serta tahan terhadap kandungan air yang banyak, sehingga selain mampu memproses umpan yang mengandung kadar air yang cukup besar dari campuran ethanol-air, juga mempunyai umur katalis yang panjang. Bentonit-Cr yang kemudian digunakan sebagai material katalis yang hasilnya akan dibandingkan dengan Zeolit HZSM-5, serta dilakukan karakterisasi kedua katalis tersebut dengan XRD, SEM, BET, TGA, Catalytic Muffler, dan GC-MS. Dari hasil analisa tingkat keasaman dengan menggunakan metode gravimetri dapat diketahui bahwa tingkat keasaman dari Bentonit-Cr yang paling tinggi dan juga dari hasil XRD dapat diketahui adanya pergeseran sudut 2theta pada Bentonit-Cr, hal tersebut mengindikasikan bahwa proses pilarisasi berhasil dilakukan, serta didukung dengan data BET yang menunjukkan bahwa adanya penambahan luas permukaan spesifik pada Bentonit-Cr dibandingkan dengan bentonit yang belum dipilarisasi. Selanjutnya dilakukan uji aktivitas katalis dan hasil yang didapatkan diuji dengan GC-MS. Dari Hasil GC-MS dapat diketahui ethanol telah berubah menjadi Butanol dan kemungkinan terbentuk Hexanol, Decane, Undecane, serta Dodecane. Kesemua senyawa tersebut dalam range gasolin yaitu C4 sampai dengan C12.
Abstract
Characterization of Bentonit-Cr and commercial Zeolit HZSM-5 as catalysts for ethanol conversion to biogasoline. Bentonit-Cr has high acidity and resistant to a lot of moisture, so in addition to being able processing feedback which a lot of moisture from the concentration of ethanol-water mixture, also it?s not easy deactivated. Bentonit-Cr which is used as catalyst material for ethanol conversion to biogasoline and the result will be compared using Zeolit catalyst HZSM-5 and performed characterization of both catalyst with XRD, BET, TGA, Catalytic Muffler, and GC-MS. The result of this acidity test using gravimetric method are shown in acidity level of Bentonit-Cr is the highest and also the result of XRD testing are known that shift angle 2theta on Bentonit-Cr, it?s indication that Cr element on the Bentonit can interaction, and those supported by BET data are shown that the addition of specific surface area in Bentonit-Cr compared with Bentonit which not pillared yet. As for the ETG testing results analyzed by GCMS, there has been conversion of ethanol into biogasoline, in which butanol and possibly also hexanol, decane, dodecane, undecane were form. Those compounds are included in the gasoline range C4 until C12.
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31425
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Muhammad Kahfie
Abstrak :
Pemanfaatan bahan bakar nabati dewasa ini menjadi salah satu solusi dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak yang semakin tinggi. Sebagai contoh, kebutuhan gasoline untuk sektor transportasi dapat digantikan oleh bioetanol. Bioetanol dapat dijadikan campuran di dalam gasolin yang juga disebut biogasolin. Pemanfaatan bioetanol sebagai bahan bakar tersebut tidak diiringi dengan kesiapan infrastruktur dan sistem rantai suplai. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan luaran mengenai infrastruktur rantai suplai yang perlu disiapkan dan mengetahui biaya rantai suplai biogasolin. Dalam penelitian ini dirancang sistem rantai suplai biogasolin sebagai bahan bakar untuk sektor transportasi di daerah DKI Jakarta. Rantai suplai ini melibatkan seluruh entitas yang terkait dalam penyelenggaran bahan bakar biogasolin yaitu: petani perkebunan singkong, pabrik bioetanol, kilang, depo (unit blending), dan SPBU. Terdapat empat skenario yang digunakan pada penelitian ini. Pada Skenario 1 biogasolin akan mensubstitusi 10% konsumsi gasolin di Jakarta pada 22 SPBU dari total 221 SPBU di Jakarta. Komposisi bioetanol pada skenario ini adalah 5% volume. Pada Skenario 2 biogasolin akan mensubstitusi 10% konsumsi gasolin di Jakarta dengan komposisi bioetanol sebesar 5% volume. Skenario 3 adalah skenario bahan bakar alternatif dimana biogasolin menjadi bahan bakar alternatif pendamping gasolin. Kandungan bioetanol pada Skenario 3 adalah 5% volume. Skenario 4 juga merupakan skenario bahan baker alternatif dengan komposisi bioetanol sebesar 20% volume. Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan didapatkan biaya rantai suplai terendah pada Skenario 2 dengan rata-rata sebesar Rp 10.559 per liter. Pada akhir tahun 2025 diperkirakan biaya rantai suplai Skenario 2 mencapai Rp 13.032 per liter. Secara umum biaya rantai suplai Skenario 3 dan 4 lebih tinggi dibandingkan Skenario 1 dan 2 dengan selisih rata-rata Rp 1.386 per liter pada tahun 2008. Di awal tahun 2008 dibutuhkan satu buah unit blending untuk melakukan pencampuran boetanol dan gasolin. Pada tahun yang sama juga dibutuhkan tangki timbun dan dispenser untuk menjalankan skenario 3 dan 4. Berdasarkan hasil perhitungan tidak perlu ada penambahan infrastruktur seperti: SPBU, unit blending, pabrik bioetanol dan kilang. Berdasarkan hasil analisa sensitivitas, variable yang paling berpengaruh terhadap biaya rantai suplai adalah biaya gasolin.
The utilization of biofuel becomes one of major solution to meet energy demand for transportation. As an example, gasoline needs for transportation can be substituted to bioethanol. The utilization usually mixed with gasoline that usually called biogasoline. The development of this fuel is not supported by infrastructure development and supply chain system. This research is implemented to provide some output for supply chain infrastructure preparation and also cost of supply. In this research, the case study is designed to meet transportation fuel demand in DKI Jakarta. This supply chain involves all of the entity that related to the provision biogasoline which are: cassava farming, bioethanol plant, oil refinery, blending unit and gas station. There are four scenarios that used in this research. In Scenario 1, biogasoline will substitute 10% of non subsidized gasoline consumption on 22 SPBU from total 221 SPBU in Jakarta. The composition of bioethanol in this scenario is 10% volume. In Scenario 2 biogasoline will substitute 10% of non subsidized gasoline consumption in Jakarta with 20% volume. Scenario 3 is alternative fuel scenario, biogasoline is planned to enter market besides gasoline fuel. The bioethanol composition for this scenario is 5% volume. Scenario 4 is also alternative fuel scenario with 20% volume of bioethanol. Based on simulation result, the lowest cost of supply for biogasoline is get from Scenario 2 average Rp 10.559 per liter. In the late 2025 the cost of supply of Scenario 2 is estimated about Rp 13.032 per liter. Generally Scenario 3 and 4 average cost of supply is Rp 1.386 higher than Scenario 1 and 2 in 2008. In early 2008, there is a need for a blending unit construction to blend bioethanol and gasoline. In the same time it also need underground storage and dispenser to implement Scenario 3 and 4. Based on the calculation, there is no need for new infrastructure as gas station, blending unit, bioethanol plant, and oil refinery until 2025. Based on sensitivity analysis the most influential variable for cost of supply is the cost for gasoline.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49708
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Kholiq Abuyazid
Abstrak :
Penelitian tentang rantai suplai bigasolin dan biodiesel di wilayah Jabodetabek telah dilakukan. Dalam penelitian ini dirancang sistem rantai suplai biogasolin dan biodiesel sebagai bahan bakar untuk sektor transportasi di wilayah Jabodetabek. Rantai suplai ini akan melibatkan seluruh entitas yang terkait dalam penyelenggaraan bahan bakar biogasolin dan biodiesel ini, yaitu: petani perkebunan singkong, pabrik CPO, pabrik olein, pabrik biodiesel, pabrik bioetanol, kilang, depot, dan SPBU. Rencana untuk rantai suplai biogasolin dan biodiesel akan menggunakan dua skenario yaitu, skenario substitusi dan skenario alternatif. Skenario substitusi biogasolin dan biosolar akan merencanakan biogasolin dan biosolar sebagai BBM pengganti 10 % kebutuhan gasolin dan solar di Jabodetabek, sedangkan skenario alternatif merencanakan biogasolin dan biodiesel akan menjadi BBM pilihan yang dijual bersama-sama gasolin dan solar dalam suatu SPBU. Dari hasil penelitian, kebutuhan dan biaya suplai kedua BBM tersebut akan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kebutuhan biogasolin kota Jakarta dengan skenario substitusi merupakan yang tertinggi di Jabodetabek yaitu mencapai 106.764 KL pada akhir tahun 2025, sedangkan untuk kebutuhan biosolar kota Tangerang pada skenario alternatif merupakan yang tertinggi di Jabodetabek. Biaya suplai terendah untuk masing-masing kota di Jabodetabek untuk biogasolin dan biodiesel adalah skenario suplai dengan komposisi 5% volume.
The research of supply chain has done for biogasolin and biodiesel in Jabodetabek. Biogasolin and biodiesel supply chain in this research is designed as fuel for transportation sector in Jabodetabek. This supply chain involved all entity to produced of biofuel, i.e: cassava garden, CPO and olein factories, biodiesel and bioetanol factories, refinery, depot, and SPBU. In this research, the planning for supply chain design will be use two scenario, substitute and alternative. Substitutes scenario for biogasolin and biosolar will be plan to changed 10% needs fuel of gasoline and diesel in Jabodetabek, whereas biogasolin and biosolar for alternative scenario will be plan to fuel alternative which sale together with gasoline and diesel. Based on simulation result, needs and cost of both biofuel will be increase annually. Needs of biogasolin in Jakarta for substitution scenario is most high in Jabodetabek, 106.764 L in end of year 2025, whereas needs of biosolar in Tangerang for alternative substitution is most high than others city in Jabodetabek. The cheapest cost of supply for each city in Jabodetabek for biogasolin and biosolar is scenario of supply with composition 5% volume.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51728
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library