Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ruben Rega
"Pengembangan material biologi baja mangan (25% dan 35%) diproduksi melalui metode metalurgi serbuk diteliti dengan penambahan mangan 25% dan 35% dan hubungannya terhadap ketahanan korosi dan kekuatan sebagai biodegradable stent telah diteliti dengan pengujian polarisasi pada larutan ringer laktat dan larutan Hanks? , kekerasan Rockwell A, dan struktur mikro. Hasil dari pengujian penambahan mangan 25% dan 35% dibandingkan dan didapatkan bahwa struktur yang dominan adalah fasa campuran austenite-ferrite dengan fasa dominan austenite bagi keduanya. Pada kedua variabel penambahan mangan tidak ditemukan adanya pasivasi pada kurva polarisasi potentiodynamic. Namun, dengan penambahan mangan 35%, laju korosi yang didapatkan lebih tinggi daripada dengan penambahan mangan 25%. Hal ini terjadi karena penambahan Mn yang lebih banyak akan menghasilkan perbedaan potensial dengan Fe sehingga lebih mudah terkorosi. Kekerasan sampel dengan penambahan mangan 25% adalah 25,4 HRA dan pada penambahan mangan 35% sebesar 20,4 HRA karena porositas yang terbentuk pada penambahan 35% lebih banyak (25,4%) daripada dengan penambahan mangan 25% (18,5%).

Development of manganese steel (25%Mn and 35% Mn) as biomaterial with powder metallurgy method is observed from the effect of 25% and 35% manganese addition on corrosion rate and strength as biodegradable stent has been studied with polarization test with ringer lactate solution and Hanks?solution, Rockwell A hardness test, and microstructure examination. The phase formed is austenite-ferrite with austenite as dominant phase on both manganese addition. It is not found any passivation on potentiodynamic polarization test with both manganese addition variables. The corrosion rate is higher by addition of 35% manganese compared to 25% manganese addition because manganese is more noble than Fe. Thus more manganese addition more higher the corrosion rate. The Rockwell A hardness for Fe-25Mn-0,8C is 25,4 HRA and for Fe-35Mn-0,8C is 20,4 HRA because the porosity is higher in 35% manganese addition (25,4%) than in 25% manganese addition (18,5%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1747
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Prasetyo
"ABSTRAK
Biomaterial mampu luruh berbasis Fe-Mn-C diproduksi melalui proses
metalurgi serbuk besi, mangan dan karbon diteliti dengan paduan Fe-26Mn-1,4C
dan Fe-33Mn-2,6C. Biomaterial mampu luruh berbasis Fe-Mn-C telah diteliti
dengan pengujian struktur mikro dan fasa, kekerasan Rockwell A, serta polarisasi
dan pencelupan pada larutan Hanks? dan ringer laktat. Struktur mikro dan fasa
yang terbentuk adalah austenit-ferit dengan austenit yang dominan terbentuk pada
kedua paduan. Kekerasan sampel paduan Fe-26Mn-1,4C adalah 50 HRA dan
paduan Fe-33Mn-2,6C adalah 58 HRA karena porositas yang terbentuk pada
paduan Fe-26Mn-1,4C lebih banyak (9,8%) dibandingkan dengan paduan Fe-
33Mn-2,6C (4,7%). Laju korosi yang didapatkan lebih tinggi pada paduan Fe-
26Mn-1,4C dibandingkan dengan Fe-33Mn-2,6C pada pengujian polarisasi
dengan larutan Hanks? dan ringer laktat. Laju korosi paduan Fe-26Mn-1,4C dan
paduan Fe-33Mn-2,6C pada pengujian pencelupan mengalami penurunan dengan
waktu pencelupan yang bertambah.

ABSTARCT
Biodegradable material based on Fe-Mn-C produced by powder
metallurgy process of iron, manganese and karbon is observed by Fe-26Mn-1,4C
alloy and Fe-33Mn-2,6C alloy. Biodegradable material based on Fe-Mn-C has
been studied with microstructure and phase examination, Rockwell A hardness
test and polarization and immersion test with Hanks? solution and ringer lactate.
The microstructure and phase formed is austenite-ferrite with austenite as
dominant phase on both alloys. The Rockwell A hardness for Fe-26Mn-1,4C alloy
is 50 HRA and for Fe-33Mn-2,6C alloy is 58 HRA because the porosity is higher
in Fe-26Mn-1,4C alloy (9.8%) than in Fe-33Mn-2,6C alloy (4.7%).The corrosion
rate is higher for Fe-26Mn-1,4C alloy compared to Fe-33Mn-2,6C alloy by using
polarization test with Hanks? solution and ringer lactate. The corrosion rate Fe-
26Mn-1,4C alloy and Fe-33Mn-2,6C alloy by using immersion test with Hanks?
solution is decreased while the time of immersion increased."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42285
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library