Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Diviandari Sabitha
"
ABSTRAKDengan banyaknya kebutuhan penggunaan darah di rumah sakit, menjadikan darah sebagai produk yang penting. Jika jumlah minimal kebutuhan darah tidak dapat dipenuhi, rumah sakit akan mengalami kesulitan untuk melakukan transfusi darah kepada pasien yang membutuhkan. Salah satu provinsi yang kebutuhan darahnya belum terpenuhi adalah Provinsi Banten. Untuk memenuhi kebutuhan darah di Banten, maka timbul usulan untuk membuat Unit Donor Darah baru di Tangerang Selatan agar jumlah pasokan darah dapat mencapai target minimum kebutuhan darah. Dalam menentukan jumlah dan lokasi Unit Donor Darah baru yang optimal, diperlukan sebuah pengembangan model matematika yang turut mempertimbangkan beberapa faktor seperti jarak antara Unit Donor Darah dengan Unit Transfusi Darah, jumlah donasi darah pada area kandidat Unit Donor Darah baru, anggaran biaya yang dibutuhkan, serta area wilayah kandidat Unit Donor Darah baru. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan Binary Integer Programming sebagai cara untuk membuat keputusan dalam menentukan jumlah dan lokasi Unit Donor Darah dari beberapa pilihan yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terpilih dua lokasi Unit Donor Darah untuk dibangun. Dari lokasi pertama didapatkan jumlah donasi darah sebanyak 1680 kantong per bulan dengan biaya pembuatannya sebesar Rp 597.958.976. Dari lokasi kedua didapatkan jumlah donasi darah sebanyak 930 kantong per bulan dengan biaya pembuatannya sebesar Rp 595.056.976. Dari kedua Unit Donor Darah baru ini, jumlah darah yang didapat telah memenuhi jumlah minimal kebutuhan darah Provinsi Banten per bulan serta sudah sesuai dengan anggaran biaya yang dimiliki.
ABSTRACTWith the many needs of the use of blood in hospitals, making blood a very important product. If a minimum amount of blood needs cannot be met, the hospital will have difficulty in making blood transfusions to patients in need. Banten is one of the provinces that has not been able to meet the minimum blood needs. To meet blood needs in Banten, a proposal emerged to create new Blood Donation Unit in South Tangerang so that the amount of blood supply could reach the minimum target of blood needs. In determining the optimal number and location of new Blood Donation Units, it is necessary to develop a mathematical model that considers several factors such as the distance between the Blood Donation Unit and the Blood Transfusion Unit, the amount of blood donation in the candidate area of the new Blood Donation Unit, the required budget to make Blood Donation Unit, and new Blood Donation Unit candidate area. To solve this problem, this study uses Binary Integer Programming as a way to make decisions in determining the number and location of Blood Donation Units from several options. The results showed that two Blood Donation Unit location has been chosen to build. From the first location, the number of blood donations obtained is 1680 bags per month, with the manufacturing cost is Rp. 597.958.976. From the second location, the total number of blood donations obtained is 930 bags per month with the manufacturing cost is Rp. 595.056.976. From the two new Blood Donation Units, the amount of blood obtained has met the minimum amount of blood needs in Banten Province per month and is in accordance with the budget available."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Danissa Ananda Salmun
"Kampus UI Depok adalah pelanggan listrik dengan konsumsi yang cukup besar, sehingga sudah saatnya menggunakan Smart Energy Meter untuk mengurangi risiko kesalahan dalam pencatatan konsumsi listriknya. Binary Integer Programming (BIP) merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang optimal, dimana variabel yang tidak diketahui adalah biner, serta memiliki batasan yang harus dipenuhi. Sehingga pada metode ini, variabel keputusan dibatasi menjadi 0 atau 1 yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan dalam suatu aktivitas. Penelitian ini menggunakan BIP untuk menentukan lokasi gateway LoRaWAN RAK831 di wilayah Kampus UI Depok dalam penerapan Smart Energy Meter. Titik penempatan kandidat lokasi gateway pada penelitian ini dikhususkan pada gedung-gedung tinggi di Kampus UI Depok, terutama gedung yang memiliki rooftop serta memungkinkan untuk dipasang gateway. Dengan mengukur jarak cakupan gateway RAK831 di wilayah Fakultas Teknik UI, diketahui jarak konservatif dengan sinyal RSSI minimum adalah 257 m. Dengan demikian didapat 21 kandidat lokasi gateway di seluruh wilayah Kampus UI Depok. Model matematika dibuat dengan batasan semua end device harus tercakup dengan jumlah gateway minimum. Menggunakan pemrograman Matlab, didapat lokasi terpilih berjumlah 8, yaitu gedung IRLC, gedung Pusgiwa, gedung baru Fasilkom, gedung H Fisip, gedung FKG, Makara Art Center, gedung MRPQ FT, dan gedung Vokasi.
Kampus UI Depok is a customer with large electricity consumption, thus the use of Smart Energy Meter can reduce the risk of errors in recording the electricity consumption. Binary Integer Programming (BIP) is one of the optimal decision- making methods, where the unknown variables are binary and have limitations. The decision variable 0 or 1 will be used in decision making. This study uses BIP to determine the location of LoRaWAN RAK831 gateway throughout Kampus UI Depok area for the application of Smart Energy Meter. The placement of possible gateway locations in this study is specifically for tall buildings, especially rooftops and places that allow gateways to be installed. By measuring the coverage distance of the RAK831 gateway in the Faculty of Engineering UI, it is known that the conservative distance with a minimum RSSI signal is 257 m. Thus, 21 possible gateway locations were obtained. The mathematical model is made with limitations that all end devices must be included within the minimum number of gateways. 8 selected locations were obtained, namely the IRLC building, the Pusgiwa building, the Fasilkom building, the H Fisip building, the FKG building, the Makara Art Center, the MRPQ FT building, and the Vokasi building."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lavina Angeline
"Penelitian ini membahas peningkatan efisiensi lini produksi pada perusahan industri manufaktur sepeda motor dengan metode
line balancing.
Idle time yang terlampau tinggi di lapangan yang mengakibatkan ketidakseimbangan lintasan berpotensi menghambat pencapaian target produksi yang meningkat setiap tahunnya. Untuk memperbaiki hal tersebut, maka dilakukan proses
line balancing. Proses
line balancing dilakukan dengan
Largest Candidate Rule (LCR),
Kilbridge and Wester Column (KCW),
Ranked Positional Weight (RPW), dan
Binary Integer Programming (BIP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode
Binary Integer Programming (BIP) menghasilkan rancangan keseimbangan lintasan terbaik, dengan
line efficiency meningkat hingga 95,36%,
balance delay berkurang menjadi 4,64%,
smoothness index turun menjadi 4,3, dan jumlah stasiun kerja berkurang menjadi 11.
This research discusses increasing efficiency of the steering handle production line by means of line balancing in a motorcycle manufacturing company. The high idle time causing disbalance in the line assembly can hinder the production target pursuit that increases each year. In order to prevent this, the process of line balancing is performed. The methods used for line balancing are Largest Candidate Rule (LCR), Kilbridge and Wester Column (KCW), Ranked Positional Weight (RPW), and Binary Integer Programming (BIP). This research shows that Binary Integer Programming (BIP) produces the best line balancing recommendation, increasing line efficiency up to 95.36%, lowering balance delay to 4.64%, decreasing smoothness index to 4.3, and reducing workstation needed to eleven."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library