Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nila Kartika Ratna
"ABSTRAK
Pendahuluan
Penyakit infeksi paru dan kanker paru termasuk 5 penyakit respirasi terbanyak ditemukan di dunia. Infeksi pernapasan akut menyebabkan 4 juta kematian per tahun dan kanker paru sebanyak 1,18 juta kematian secara terpisah. Penyakit infeksi juga merupakan bagian dari perjalanan penyakit kanker paru dan menjadi salah saru penyebab kematian tersering pada kanker paru berkisar 50-70% kasus. Tren munculnya patogen baru dan meningkatnya angka resistensi obat menyebabkan penanganan infeksi ini menjadi lebih sulit.
Metode Studi deskriptif potong lintang pada pasien kanker paru yang dilakukan bilasan bronkus dan diperiksakan biakan mikroorganisme dari bahan bilasan tersebut. Jumlah sampel adalah total sampling dalam kurun waktu 1 tahun. Penelitian dilakukan di SMF Paru RSUP Persahabatan.
Hasil
Bakteri yang banyak ditemukan pada pasien kanker paru merupakan golongan gram negatif dengan species terbanyak adalah K. pneumonia dan B. cephacia. Ditemukan resistensi obat pada hampir semua jenis bakteri dan minimal dari 2 golongan antibiotik. Jenis jamur yang terbanyak dari genus Candida yaitu C. Albicans. Ditemukan resistensi obat anti jamur golongan azol pada species C. tropicalis, C. krusei dan A. Flavus. Hanya ditemukan 2 pasien kanker paru dengan biakan M. tuberculosis positif dari 108 pasien yang diperiksa dan tidak ditemukan resistensi obat anti tuberkulosis (OAT) lini pertama.
Kesimpulan
Pemeriksaan jenis mikroorganisme pada saluran napas bawah pasien kanker paru perlu dilakukan sebagai dasar pemberian terapi empiris bila terjadi infeksi
Introduction: Lung infections and lung cancer include in 5 most common respiratory diseases in the world. Acute respiratory infection and lung cancer caused 4 million deaths per year and 1.18 million deaths respectively. Infectious diseases are part natural course of lung cancers and become one of the most common causes of death in lung cancer patients ranging from 50-70%. The emergence of new pathogens and the increasing numbers of drug resistance causing infections treatment become more difficult.
Method: A cross-sectional descriptive study obtaining cultured microorganisms results in lung cancer patients who have been performed bronchial washings. These have been a total sampling within a period of 1 year. Research has been conducted in the Department of Pulmonology Persahabatan Hospital.
Result: Most common bacteria type found in lung cancer patients belong to gram-negative group with K. pneumoniae and B. cepacia as the most common species. Drug resistance found in most of bacteria from at least two classes of antibiotics. Most common types of fungi come from Candida genus, namely C. albicans. Drugs resistance in antifungal drug, azole, was found in C. tropicalis, and C. krusei. Only 2 lung cancer patients had M. tuberculosis positif culture from 108 patients were examined and first line anti-tuberculosis drugs resistance was not found.
Conclusion: Microorganism culture obtained from lower respiratory tract in lung cancer patient is neccesary as basis of empiric therapy when infection occurs"
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hasanah
"Latar belakang: Tuberkulosis (TB) dan kanker paru merupakan dua masalah kesehatan dunia dengan angka kematian yang tinggi. Risiko TB meningkat pada pasien dengan keganasan termasuk kanker paru dengan prevalensi 0,7% - 18,7%. Tuberkulosis paru dan kanker paru memiliki gejala yang mirip sehingga diagnosis keduanya sering kali terlambat menyebabkan prognosis yang lebih buruk. Bronkoskopi merupakan suatu tindakan efektif untuk mendiagnosis TB dan kanker paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi TB paru pada pasien terduga kanker paru melalui pemeriksaan tes cepat molekular (TCM) bilasan bronkus.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan subjek terduga kanker paru yang akan menjalani bronkoskopi di RSUP Persahabatan dan berusia minimal 18 tahun pada periode Maret sampai Juli 2024. Bilasan bronkus dilakukan pemeriksaan TCM menggunakan InaTB-Rif untuk mendiagnosis TB.
Hasil: Sebanyak 104 subjek memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi dengan karakteristik usia berada pada median 60 tahun (18-80 tahun), jenis kelamin laki-laki (61,5%), status gizi baik dengan indeks massa tubuh normal (60,6%), memiliki riwayat merokok (54,8%) dan bekas TB (21,2%). Subjek penelitian yang memiliki komorbid paling banyak adalah diabetes melitus (DM) tipe 2 yaitu 20,2%. Sebagian besar mengeluhkan batuk, gambaran radiologi mayoritas tampak massa dan kompresi serta massa infiltratif pada temuan bronkoskopi. Proporsi TB paru pada pasien yang menjalani bronkoskopi dengan terduga kanker paru yaitu 22,12% dengan dua pasien terdeteksi resisten rifampisin (8,67%). Analisis bivariat menunjukkan bahwa fibrosis dan ratio neutrofil limfosit memiliki hubungan yang bermakna secara statistik dengan hasil TCM.
Kesimpulan: Diagnosis TB pada pasien terduga kanker paru perlu dipertimbangkan terutama pada negara dengan beban TB yang tinggi seperti Indonesia sehingga tata laksana dapat diberikan secara optimal.

Background: Tuberculosis (TB) and lung cancer are two global health problems with high mortality rates. The risk of TB increases in patients with malignancies including lung cancer with a prevalence ranging from 0.7% to 18.7%. Pulmonary tuberculosis and lung cancer have similar symptoms, often leading to delayed diagnosis and resulting in a worse prognosis. Bronchoscopy is an effective procedure for diagnosing TB and lung cancer. This study aims to determine the proportion of pulmonary TB in suspected lung cancer patients through the examination of bronchial washing using a rapid molecular test (RMT).
Method: This was a cross-sectional study with suspected lung cancer patients who would undergo bronchoscopy at Persahabatan Hospital National Respiratory Center and at least 18 years old in the period from March to July 2024. Bronchial washing was examined by RMT using InaTB-Rif to diagnose TB.
Results: A total of 104 subjects met the inclusion and exclusion criteria, with a median age of 60 years (range 18 to 80 years), predominantly were male (61.5%), and demontrated good nutritional status with a normal body mass index (60.6%), had a history of smoking (54.8%), and former TB (21.2%). The most common comorbidity among the subjects was type 2 diabetes mellitus, accounting for 20.2%. Most participants reported cough and radiological findings predominantly revealed masses, compression, and infiltrative masses in bronchoscopy results. The proportion of pulmonary tuberculosis in patients who underwent bronchoscopy for suspected lung cancer was 22.12%, with two patients detected as resistant to rifampicin (8.67%). Bivariate analysis revealed that fibrosis and neutrophil-lymphocyte ratio had a statistically significant with RMT.
Conclusion: The diagnosis of tuberculosis in suspected lung cancer patients needs to be considered especially in high TB burden countries such as Indonesia so the management could be given optimally.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library