Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irwan Adi Ekaputra
Abstrak :
Bid-ask spread is one of the most common variable used to measure stock liquidity. A stock with lower relative spread is said to be more liquid, because its transaction or immediacy cost is lower than a stock with higher relative spread. This research utilizes intraday data, some of which was not captured by the Jakarta Stock Exchange. This research confirms the fact that stock price, return volatility, and transaction volume, significantly affect intraday bid-ask spread.
2006
MUIN-XXXV-5-Mei2006-8
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Riana Susanti
Abstrak :
Penelitian ini menguji keberadaan market overreaction di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2001. Secara khusus penulis mengangkat fenomena price reversal (pembalikan harga) yang terjadi pada saham-saham yang sebelumnya mengalami peristiwa perubahan harga terbesar yaitu kenaikan terbesar dan penurunan terbesar harga saham dalam satu hari perdagangan. Saham-saham yang sebelumnya mengalami return yang sangat positif dimasukkan ke dalam sampei winner. Sedangkan saham-saham yang sebelumya mengalami return yang sangat negatif dimasukkan ke dalam sampel loser. Penulis mengambil sampel saham-saham yang telah terdaftar di BEJ dari awal dan selama tahun 2001. Pengujian mengenai terjadinya pembalikan harga dengan cara melakukan uji t terhadap rata-rata abnormal return saham-saham winner dan loser. Penulis menemukan bahwa saham-saham loser mengalami reversal segera setelah terjadinya peristiwa penurunan harga saham yaitu pada hari kesatu, kedua, kelima, dan keenambelas setelah penurunan harga terbesar dan signifikan secara statistik. Pengujian pada sampel winner tidak menunjukkan pembalikan secara langsung pada hari pertama maupun kedua setelah peristiwa kenaikan harga saham. Saham-saham winner menunjukkan reversal pada hari kesepuluh dan keempatbelas setelah kenaikan harga terbesar. Keberadaan price reversal pada pasar modal ini mengimplikasikan bahwa pasar tidak efisien dalam bentuk lemah. Namun demildan, pengujian mendasar dari efisiensi pasar modal bentuk lemah ini adalah bisa atau tidaknya investor memperoleh keuntungan dengan memanfaatkan fenomena pembalikan harga saham ini Hasil pengujian yang dilakukan dengan cara membandingkan rata-rata CAR dengan rata-rata bid-ask spread pada sampel loser menunjukkan bahwa rata-rata CAR lebih kecil daripada rata-rata bid-ask spread Demildan pula pengujian dengan menerapkan simple trading rule menunjukkan bahwa rata-rata return tidak signifikan lebih besar dari nol. Hal ini mengindikasikan bahwa investor tidak dapat memperoleh keuntungan setelah mempertimbangkan biaya transaksi yang tercermin dalam bid-ask spread tersebut. Penelitian lebih mendalam dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya pembalikan harga ini. Pengujian pertarna dilakukan dengan cara melakukan regresi dengan variabel terikat CAR dan variabel babas bid-ask spread pada sampel loser saja. Hasilnya menunjukkan bahwa bid-ask spread secara statistik tidak signifikan terhadap terjadinya pembalikan. Pengembangan model dilakukan dengan menambahkan variabel abnormal return saat terjadinya peristiwa penurunan harga, dan dummy variable untuk melihat pengaruh Monday effect dan Friday effect. Hasilnya menunjukkan bahwa variabel bid-ask spread secara statistik berpengaruh terhadap terjadinya pembalikan. Pembalikan harga yang terjadi tidak dipengaruhi Friday effect. Sedangkan Monday effect tidak berpengaruh terhadap pembalikan pada pengujian return interval 1 namun berpengaruh pada pengujian return interval 2. Variabel abnormal return saat event date menunjukkan hubungan yang negatif tetapi tidak signifikan dengan CAR pada pengujian return interval 1 namun pada return interval 2, variabel ini menunjukkan hubungan yang positif terhadap CAR.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20206
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Yasmin
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari foreign ownership terhadap likuiditas pasr modal di Indonesia. Periode observasi yang digunakan pada penelitian ini mulai Januari 2012 hingga September 2013. Penelitian ini membagi foreign ownership kedalam dua kelompok, yaitu kepemilikan asing oleh institusi keuangan dan kepemilikan asing oleh institusi non-keuangan. Jenis data yang digunakan merupakan data panel dengan menggunakan fixed effect model (FEM). Teknik yang digunakan untuk menguji pengaruh foreign ownership terhadap likuiditas adalah dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil yang ditemukan adalah kepemilikan asing oleh institusi keuangan dan non-keuangan berpengaruh negatif terhadap likuiditas. Penelitian ini juga menemukan adanya pengaruh non-linier yang positif antara kepemilikan asing oleh institusi keuangan terhadap likuiditas dan pengaruh non-linier yang negatif antara kepemilikan asing oleh institusi non-keuangan terhadap likuiditas.
ABSTRACT
This research aims to examine the influence foreign ownership on stock market liquidity in Indonesia. Observation period used in this study is from January 2012 to September 2013. This research splits foreign ownership into two groups, the first one is foreign ownership by financial institutions, and the second one is foreign ownership by non-financial corporations. The type of data used is panel data using fixed effect model (FEM). The technique for examining the influence of foreign ownership on liquidity used multiple regression analysis. The result found that foreign ownership by financial institutions and non-financial corporations negatively affect liquidity. The study also found a positively non-linear effect between foreign ownership by financial institutions to liquidity and a negatively non-linear effect between foreign ownership by non-financial institutions to liquidity.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nadhira
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas hubungan antara informed trading dalam bentuk insider trading dengan likuiditas pasar yang diukur dengan bid-ask spreads pada pasar Euronext Amsterdam dengan menggunakan metodologi event study dan analisa secara cross-sectional. Penelitian terdahulu atas topik tersebut yang ditemukan di berbagai jurnal ilmiah cederung difokuskan pada pasar modal dengan kapitalisasi pasar dan likuiditas yang tinggi seperti NASDAQ dan NYSE sementara riset pada pasar modal dengan likuiditas rendah tergolong jarang. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur atas topik tersebut pada jenis pasar yang berbeda. Sebagaimana dihipotesakan pada teori information asymmetry, keberadaan informed trading di pasar dapat mengakibatkan berkurangnya likuiditas pasar dikarenakan pelaku pasar cenderung berusaha untuk melindungi dirinya dari kerugian yang diderita akibat transaksi yang dilakukan dengan pelaku pasar yang memiliki informasi pasar lebih baik dengan cara meningkatkan bid-ask spreads. Penelitian ini menganalisa hipotesis tersebut dengan menggunakan insiders rsquo; registers yang diperoleh dari Autoriteit Financiele Markten AFM di pasar Euronext Amsterdam.
ABSTRACT
This study scrutinizes the relationship between informed trading in the form of insider trading and market liquidity as quantified by bid ask spreads in Euronext Amsterdam market by conducting both event study and cross sectional analysis. Previous empirical research on the related field have been mainly focused on the highly capitalized and liquid equity markets such as NASDAQ and NYSE while research on less liquid equity markets are considered sparse. This study can be taken into account as an attempt to provide literatures of the respected topic in different market setting. As asserted by information asymmetry hypothesis, the presence of informed trading in the market would result in a loss portrayed by a decrease in liquidity as market makers tend to protect themselves from the loss against trading with informed traders by adjusting level of spreads in the market by maintaining larger bid ask spreads. This study examines the respected topic by utilizing insiders rsquo registers compiled from Autoriteit Financiele Markten AFM in Euronext Amsterdam.
2017
T48434
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Paramita
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk menguji pengaruh likuiditas saham terhadap risiko crash harga saham di negara-negara berkembang Asia Tenggara, yaitu: Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand. Meskipun memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pasar negara berkembang dinilai kurang likuid dibandingkan negara maju. Oleh karena itu berbagai upaya peningkatan likuiditas pasar telah dilakukan oleh para regulator di negara-negara tersebut. Topik ini bermanfaat karena penelitian sebelumnya menemukan bahwa likuiditas yang tinggi dapat mengurangi risiko crash melalui pemantauan pemegang saham besar (blockholder). Di sisi lain beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa likuiditas yang tinggi mendorong manajer untuk menahan berita buruk untuk keuntungan mereka sehingga meningkatkan risiko crash saham. Penelitian ini menggunakan total sampel 129 perusahaan dari konstituen indeks LQ45, FTSE-KLCI, PSEi, dan SET50 dengan periode data 4 Januari 2010 hingga 30 Desember 2019. Analisis regresi dilakukan terhadap sampel kolektif dan masing-masing negara. Hasil estimasi pada model alternatif menunjukkan bahwa likuiditas tinggi secara signifikan menurunkan risiko crash harga saham di keempat negara secara kolektif. Berdasarkan hasil analisis per negara, ditemukan hasil yang kontradiktif di mana likuiditas yang tinggi meningkatkan risiko crash di Thailand. Selain itu saham dengan kapitalisasi pasar yang tinggi juga dapat dikaitkan dengan risiko crash yang lebih besar di Indonesia dan Malaysia. ......This research examines the impact of liquidity on stock price crash risk in ASEAN emerging markets (i.e., Indonesia, Malaysia, the Philippines, and Thailand). Despite having high growth of economic potential, emerging markets are thought to be less liquid than developed countries. Therefore, various efforts to increase market liquidity have been carried out by regulators in these countries. This topic is helpful because previous studies found that high liquidity can reduce crash risk by monitoring blockholders. However, some research has shown that excessive liquidity encourages managers to hoard bad news for their benefit, implying a larger crash risk. Using a total sample of 129 firms from the constituent of LQ45, FTSE-KLCI, PSEi, and SET50 indexes, our observations are made over ten years from January 4, 2010, to December 30, 2019. We run the regression analysis for the four countries collectively and each country. Our results suggest that high liquidity significantly decreases stock price crash risk in the four countries collectively. However, from country-level analysis, we find a contradictory result that liquidity increases crash risk in Thailand. We also find that stocks with a high market capitalization are associated with higher crash risk in Indonesia and Malaysia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Putu Sukma Hendrawan
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang pengaruh liquidity shock terhadap return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2019. Liquidity shock merupakan ukuran likuiditas yang belum banyak dieksplorasi dalam penelitian terkait asset pricing. Return saham yang diuji dalam penelitian ini adalah weekly excess return. Pengujian dilakukan dengan mengkontrol variabel ukuran perusahaan yang diproksikan dengan market capitalization, ukuran ilikuiditas berupa relative bid-ask spread, dan ukuran sensitivitas berupa beta. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat pada level portofolio termasuk signifikansi dan compare means menggunakan one-way ANOVA dan independent sample t-test, analisis regresi linear, serta analisis regresi logistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel liquidity shock berpengaruh negatif signifikan terhadap weekly excess return pada regresi linear dengan tingkat signifikansi 0,1 dan berpengaruh negatif signifikan terhadap peluang terjadi return positif pada regresi logistik dengan tingkat signifikansi 0,05. Pada analisis univariat dihasilkan pergerakan nonmonotonik seiring meningkatnya liquidity shock, dengan rata-rata return yang signifikan pada titik ekstrem di desil 1 dan desil 10. ......This research discusses the effect of liquidity shock on the return of listed stocks in the Indonesia Stock Exchange for the year 2015-2019. Liquidity shock is a largely unexplored area in asset pricing literature. Stock return used as variable in this research is weekly excess return. This research using company size proxied by market capitalization, illiquidity measure in form of relative bid-ask spread, and sensitivity measure in form of stock beta as control variables. The tests conducted in this research are univariate portfolio analysis including significancy and compare means using one way ANOVA and independent sample t-test, linear regression, and logistic regression. The result of this research is that liquidity shock is having a negative effect on the stock return that significant on significance level 0.1 using linear regression an 0.05 using logistic regression. Univariate portfolio analysis resulted a non-monotonical movement concurrently with increase of liquidity shock with significance mean on extreme value at decile 1 and decile 10.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Tri Utomo
Abstrak :
Otoritas bursa selama ini meyakini bahwa tindakan untuk melakukan penghentian perdagangan selama beberapa waktu akan membuat para investor memiliki cukup waktu untuk menyerap informasi baru yang menyebabkan asimetri informasi, sehingga pada saat penghentian perdagangan dibuka kembali, diharapkan investor sudah menyerap seluruh informasi dengan benar dan akan mencerminkan informasi tersebut pada harga saham yang diperdagangkan kembali. Tapi yang menjadi pertanyaan adalah: apakah volatilitas return, yang menjadi cerminan asimetri informasi saham memang menurun/berkurang setelah penghentian perdagangan atau volatilitas return saham tetap terjadi setelah penghentian perdagangan? Hasil dari pengamatan ini dalam periode satu hari setelah pembukaan kembali perdagangan membuktikan bahwa asimetri informasi yang tercermin dari volatilitas return ternyata tidak terpengaruh secara signifikan dengan adanya penghentian perdagangan saham. Sebaliknya hasil dari pengamatan dalam dua hari setelah penghentian perdagangan membuktikan bahwa volatilitas return ternyata menurun secara signifikan. ......Trading halts is believed by regulator as the best event for investor to synchronize any new infonnation that will cause asymmetric infonnation. Asymmetric Information, itself usually will lead to retum volatility. Will trading halts reduce asymmetric infonnation reflected by less volatility on the stock return? This research shows the insignificant effect of trading halts to reduce retum volatility on the first day after trading halts. However this research finds significant retum volatility reduction two days after the halts.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T26483
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhasanah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara likuiditas dan harga sukuk di pasar sekunder serta faktor-faktor yang mempengaruhi keduanya. Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan Bloomberg. Sampel dalam penelitian ini adalah 10 seri Surat Berharga Syariah Negaral dengan jumlah populasi data sebanyak 829. Periode penelitian sejak Januari 2009 sampai dengan Desember 2010. Penelitian ini menggunakan metode granger causality dan analisa regresi berganda untuk melihat bagaimana hubungan keduanya dan faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas dan harga. Hasil penelitian ini menyimpulkan tidak terdapat hubungan antara likuiditas dan harga sukuk baik searah maupun dua arah. Untuk faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas disimpulkan bahwa variabel frekuensi berpengaruh positif signifikan terhadap likuiditas dan bid ask spread memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap likuiditas. Sedangkan untuk faktor-faktor yang mempengaruhi harga menunjukkan korelasi antara variabel likuiditas dan harga(return) relatif lemah, dengan bentuk hubungan negatif, artinya semakin tinggi return sukuk akan semakin rendah likuiditas sukuk. Variabel kupon dan jatuh tempo memiliki pengaruh positif signifikan terhadap return, artinya semakin tinggi kupon dan semakin jauh jatuh tempo sukuk maka semakin tinggi return yang diperoleh investor sukuk. Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk membeli sukuk dengan kupon yang tinggi, sehingga mendapatkan return yang tinggi pula.
The aim of this study was look into the relationship between liquidity and sukuk prices at secondary markets and factors influencing them. The study used secondary data collected from the Indonesian Stock Exchange (IDX) and Bloomberg consisting of 829 examples. The study was conducted from January 2009 until December 2010. In order to see whether there was relationship between the two variables and factors influencing the liquidity and prices, granger casualty method and multiple regression analysis were used. The results of the study revealed that there was no relationship between the liquidity and sukuk prices either in one-way- process or in a two-way-process. It could be concluded that frequency variable gave significant positive influence on the liquidity, and bid ask spread gave significant negative influence on the liquidity. Meanwhile, the factors influencing the prices showed that there was a correlation between liquidity variable and relative weak prices (return) in the form of negative relationship. This means that the higher the sukuk prices (return), the lower the sukuk liquidity will be. Coupon variable and due date gave significant positive influence on return, meaning that the higher the coupon is and the longer the due date of sukuk is, the higher the return obtained by sukuk investor will be. Based on the results of this study, it is suggested buying sukuk with higher coupon in order to get higher return.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29900
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Jannah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat reaksi pasar modal Indonesia terhadap penerbitan Indeks SRI-KEHATI pada tahun 2009 sampai tahun 2016 enam belas periode. Reaksi pasar dilihat dari variabel abnormal return, trading volume activity, dan proportional bid-ask spread. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat reaksi yang positif dan signifikan dari pasar modal Indonesia terhadap penerbitan Indeks SRI-KEHATI jika diukur dengan variabel trading volume activity dan proportional bid-ask spread. Akan tetapi, reaksi yang terjadi tidak konsisten untuk setiap periode pengamatan. Sedangkan variabel abnormal return menunjukkan reaksi yang tidak signifikan. ...... This study aims to examine the reaction of Indonesian capital market to the issuance of SRI KEHATI Index in 2009 until 2016 sixteen periods. The market reaction is seen from abnormal return, trading volume activity, and proportional bid ask spread. The results show that there is positive and significant reaction of Indonesian capital market to the issuance of the SRI KEHATI Index if measured by variables trading volume activity, and proportional bid ask spread. However, the reaction is inconsistent for each observation period. Variable abnormal return shows insignificant reaction towards the announcement of the index.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atikah Yusriyah
Abstrak :
Informasi-informasi yang tersedia dalam laporan keuangan memiliki peran penting sebagai bahan pertimbangan investor untuk berinvestasi di pasar modal. Namun, sifat akuntansi yang banyak mengandung taksiran estimasi , pertimbangan judgement dan sifat accrual membuka peluang untuk bisa mengatur laba atau timbulnya praktik manajemen laba. Manajemen laba dapat mengurangi kualitas informasi laporan keuangan yang mengarah pada tingkat asimetri informasi yang tinggi, biaya agensi yang tinggi dan menurunnya tingkat kepercayaan dan kredibilitas dari investor, serta menyebabkan ketidakpastian terhadap nilai sebenarnya dari saham perusahaan yang terlibat dalam praktik manajemen laba yang pada akhirnya akan menurunkan likuiditas saham. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh manajemen laba, harga saham, volatilitas return saham, volume perdagangan dan ukuran perusahaan terhadap likuiditas saham pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2016. Dengan menggunakan metode data panel yaitu fixed effect, hasilnya menunjukkan bahwa manajemen laba memiliki pengaruh negatif terhadap likuiditas saham. Harga saham memiliki pengaruh positif terhadap likuiditas saham. Volatilitas return saham memiliki pengaruh negatif terhadap likuiditas saham. Volume perdagangan memiliki pengaruh positif terhadap likuiditas saham. Ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap likuiditas saham. ......The information available in the financial statements has an important role as investment considerations for investors in the capital market. However, the nature of accounting that contains estimates, judgments and accruals provides an opportunity to manage earnings or earning management practices. Earnings management can reduce the quality of financial statement information leading to high levels of information asymmetry, high agency costs and reduced trust and credibility of investors, and lead to uncertainty about the true value of the stocks of companies involved in earnings management practices. This study aims to examine the effect of earnings management, stock prices, stock return volatility, trading volume and firm size on stock liquidity in non financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange period 2012 2016. By using panel data method that is fixed effect, the result shows that earnings management has negative effect on stock liquidity. Stock prices have a positive effect on stock liquidity. Stock return volatility has a negative effect on stock liquidity. Trading volume has a positive effect on stock liquidity. The size of the firm has a positive effect on stock liquidity.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>