Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rousseau, Ronald W.
Cambridge: Elsevier, 2019
020.21 ROU b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andres, Ana
Oxford: Chandos Publishing, 2009
378.007 AND m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sydney: Bibliometric & Informetric Research Group, 2001
020.21 INT I;020.21 INT II;020.21 INT II
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maryono
"This bibliometric research measures the research performance by calculating and analyzing the level and mean of the collaboration on Indonesian Journal of Chemistry (IJC) 2007-2011. It uses Subramanyam formula to calculate the level of collaboration. The result shows that most of the articles in IJC are written through collaboration with the level of 0.82 and mean of 3.05 writers per article. From the year of 2007 until 2011, it tends to show improvement on both collaboration and mean figures. The IJC has taken other institution's writer's interests since Gadjah Mada University has contributed only 21.35%. 75 local institutions share 59.06% while 52 foreign institutions share 40.94%."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2012
020 VIS 14:3 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Pranoto
"Latar Belakang: Periodontitis merupakan penyakit paling umum keenam dalam skala global dan diperkirakan sebanyak 743 juta orang mengalaminya. Periodontitis diketahui memiliki hubungan dengan penyakit sistemik, antara lain: penyakit kardiovaskular; penyakit pernapasan; penyakit endokrin; penyakit muskuloskeletal; penyakit neurologi; dan penyakit gastrointestinal. Hubungan antara periodontitis dengan penyakit sistemik memiliki relevansi pengembangan ilmu pengetahuan untuk diterapkan dalam perawatan klinis. Analisis bibliometrik bertujuan untuk mengolah literatur yang telah dipublikasikan berdasarkan: kata kunci; jumlah dan bentuk publikasi; negara dan institusi yang mempublikasikan; pengaruh penulis serta jurnal berdasarkan jumlah publikasi dan sitasi.
Tujuan: Mendapatkan data kuantitatif mengenai hubungan antara periodontitis dengan penyakit sistemik dalam 10 tahun terakhir (1 Januari 2013-November 2022).
Metode: Data bibliografi publikasi mengenai hubungan antara periodontitis dengan penyakit sistemik diambil dari situs Scopus. Pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat lunak sebagai berikut: VOSViewer; OpenRefine; Scopus; dan TableauPublic.
Hasil: Kata kunci yang ditemukan terdiri dari kelompok manusia, penyakit periodontal, penyakit sistemik terkait, dan faktor risiko penyakit. Jumlah publikasi terbanyak ditemukan pada tahun 2021. Bentuk publikasi terbanyak adalah artikel. Negara dengan kontribusi terbesar dalam publikasi dan sitasi adalah Amerika Serikat. Indonesia belum termasuk dalam peringkat 10 besar jumlah publikasi maupun sitasi. Jumlah publikasi terbanyak oleh penulis berbeda-beda pada setiap kategori penyakit sistemik. Jurnal yang berkontribusi dalam publikasi didominasi oleh jurnal berbasis periodontologi. Kesimpulan: Penelitian ini menemukan publikasi terkait hubungan antara periodontitis dengan penyakit sistemik meningkat secara signifikan dalam 10 tahun terakhir. Publikasi mengenai hubungan antara periodontitis dengan penyakit pernapasan dan gastrointestinal adalah topik yang perlu dikembangkan di masa depan.

Background: Periodontitis is the sixth most common disease on a global scale and is estimated that as many as 743 million people experience it. Periodontitis is known to have a relationship with systemic diseases including cardiovascular disease, respiratory disease, endocrine disease, musculoskeletal disease, neurological disease, and gastrointestinal disease. The relationship between periodontitis and systemic diseases has relevance for scientific development to be applied in clinical care. The bibliometric analysis aims to process published literature based on: keywords; amounts and forms of publication; country and institution of publication; the influence of authors and journals based on the number of publications and citations.
Objective: To obtain quantitative data regarding the relationship between periodontitis and systemic diseases in the last 10 years (1 January 2013-November 2022).
Method: Bibliographic data from publications regarding the relationship between periodontitis and systemic disease were downloaded from the Scopus website. Data analysis was carried out using the following software: VOSViewer; OpenRefine; Scopus; and TableauPublic.
Results: The keywords found consisted of human-related groups, periodontal disease, related systemic diseases, and disease risk factors. The highest number of publications was found in 2021. The form of publication used the most was articles. The country with the largest contribution to publications and websites is the United States. Indonesia is not yet included in the top 10 rankings for the number of publications and citations. The highest number of publications by authors varies in each systemic disease category. Journals that contribute to publications are dominated by periodontology-based journals. Conclusion: This study found a significant increase in publications regarding the association between periodontitis and systemic disease in the last 10 years. Publication regarding the relationship between periodontitis and respiratory and gastrointestinal diseases is a topic that needs to be developed in the future.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Mardliyyah
"Penelitian mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dengan metode bibliometrika ini mengangkat ilmu kedokteran herbal sebagai objek. Dengan mengadopsi metode pengukuran perkembangan ilmu yang dinyatakan Garfield dan Diodato yakni menggunakan pendekatan analisis sitiran, penelitian difokuskan pada literatur ilmu kedokteran herbal di Indonesia dan Malaysia.
Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa ilmu kedokteran herbal di Indonesia dan Malaysia berkembang sejak lama (dari literatur tertua yang ditemukan yakni dokumen Heyne) pada tahun 1927 dan masih terus dikembangkan dealam kurun waktu 3 tahun terakhir. Paparan penelitian disajikan dengan hasil pengolahan data berupa tabel dan gambar peta jaringan sitasi serta peta sitiran Indonesia dan Malaysia.

This research is a development of herbal medicine in Indonesia and Malaysia from bibliometric point of view. Using citation analysis method as mentioned by Garfield, this research focuses on literatures of herbal medicine science in Indonesia and Malaysia.
It was found that herbal medicine science in Indonesia and Malaysia has been developed since 1937, yet still growing within the last 3 years. The result as presented with text as well as supplied by tables? illustration of citation networks and its visualization."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15339
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Einsteine Veliyanka
"Latar Belakang: Altmetrics, atau alternative metrics, berguna dalam memperhitungkan atensi daring sebuah artikel. Tujuan: penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis altmetrics artikel penelitian mengenai halitosis yang paling memicu perhatian daring Metode: Melakukan pencarian artikel penelitian di Dimensions terhadap keyword “halitosis”. 73 artikel dengan nilai AAS tertinggi lolos proses screening kemudian data berbagai metrik dan karakteristik artikel dikumpulkan untuk dianalisis. Hasil: Keberadaan jurnal di media sosial mempengaruhi jumlah sitasi Scopus dan nilai PlumX (p < 0,05). Tidak ditemukan korelasi antara AAS dengan sitasi Scopus (r = -0,009 dan p > 0,05) sementara terdapat korelasi relatif positif antara PlumX dengan sitasi Scopus (r = 0,667 dan p < 0,05). Subjek artikel mengenai halitosis paling umum membahas tatalaksana, kualitas hidup, dan pencegahan. Tipe studi mengenai halitosis paling umum berupa review atau bersifat observasional. Kesimpulan: Baik peneliti maupun masyarakat luas dapat memanfaatkan fitur-fitur yang ditawarkan oleh altmetrics sebagai metode pencarian informasi berbasis bukti. Penggunaan altmetrics secara bersamaan dengan metrik yang tidak memperhitungkan media sosial dapat mempersempit disparitas antara apa yang peneliti dan masyarakat rasa adalah penelitian yang menarik dan dibutuhkan. Penyempitan disparitas akan berakibat pada berkurangnya misinformasi dan misrepresentasi artikel ilmiah di masyarakat.

Background: Altmetrics, or alternative metrics, are used in calculating an article’s online attention. Objectives: This study identifies and analyzes the altmetrics of research articles on halitosis that trigger the most attention. Methods: A search in Dimensions using the keyword “halitosis” was done. 73 articles with the highest AAS scores passed the screening process. Data on various metrics and characteristics of the articles were analyzed. Results: journal’s social media presence affects the number of Scopus citations and PlumX values ​​(p < 0.05). There was no correlation between AAS and Scopus citation (r = -0.009 and p > 0.05) while there was a relatively positive correlation between PlumX and Scopus citation (r = 0.667 and p < 0.05). Articles most commonly discuss management, quality of life, and prevention. The most common type of study is review or observational. Conclusions: Researchers and the general public will benefit from altmetrics as an evidence-based information search tool. Using altmetrics alongside citation metrics can narrow the gap between what researchers and the public believe to be research-worthy. Narrowing the disparity will have an impact on reducing misinformation and misrepresentation of scientific articles in the general public."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himawanto
"The publication process of national journal of Marine geology from the submission to the approval needs to be efficient to speed up the science transfer and new bibliometric indicators in Indonesia."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2019
020 VIS 21:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adhissa Diandra Putriansi
"Latar Belakang: Terapi fotonik memanfaatkan cahaya untuk mengembalikan kondisi normal jaringan. Berbagai percobaan klinis untuk menguji efektivitas terapi fotonik telah dilakukan pada perawatan periodontitis maupun periimplantitis, tetapi penelitian dengan analisis kuantitatif masih sangat terbatas. Global Burden of Disease Study 2017 melaporkan prevalensi periodontitis berat mencapai 796 juta kasus pada semua umur, sedangkan prevalensi periimplantitis sebesar 45% selama periode evaluasi perawatan lebih dari sembilan tahun. Analisis bibliometrik dapat dilakukan berdasarkan kata kunci; karakteristik publikasi menurut tahun, negara, institusi, penulis, bentuk/macam publikasi; dan karakteristik jurnalnya. Tujuan: Mendapatkan data kuantitatif mengenai terapi fotonik sebagai perawatan periodontitis dan periimplantitis dalam periode 20 tahun terakhir. Metode: Penelitian dilakukan berbasis data elektronik Scopus mulai 1 Maret 2003 hingga 31 Agustus 2023. Data disaring menurut kriteria inklusi serta eksklusi. Publikasi diunduh dalam format CSV kemudian disaring dengan perangkat lunak OpenRefine. Analisis dan visualisasi data menggunakan perangkat lunak Scopus, TableauPublic, VosViewer dan Microsoft Excel. Hasil: Diperoleh 672 publikasi periodontitis, 222 publikasi periimplantitis, serta 836 publikasi periodontitis dan/atau periimplantitis yang dihubungkan dengan terapi fotonik. Tren tahunan publikasi tentang terapi fotonik meningkat dalam dekade terakhir, dihubungkan dengan periodontitis 83,93%; periimplantitis 92,34%; dan periodontitis dan/atau periimplantitis 86,24%. Publikasi yang memiliki kontribusi terbanyak berhubungan dengan kata kunci “humans” dan “periimplantitis”; negara Brazil; institusi King Saud University, penulis Garcia, V.G. dan Theodoro, L.H; berbentuk artikel; dipublikasikan dalam jurnal Photodiagnosis and Photodynamic Therapy. Kesimpulan: Didapatkan pemetaan publikasi dan diskusi mengenai terapi fotonik sebagai perawatan periodontitis dan periimplantitis dari analisis bibliometrik dalam periode 20 tahun terakhir.

Background: Photonic therapy uses light to restore normal tissue condition. Various studies have been carried out to determine the effectiveness of photonic therapy as treatment for periodontitis and periimplantitis, but there are very limited quantitative analyses that have been done in that area. Global Burden of Disease Study 2017 reported that the prevalence for severe periodontitis in all age groups reached 796 million cases, while the prevalence for periimplantitis is 45% with a follow-up period up to nine years. Bibliometric analyses can be done according to keywords; publication characteristics such as year, country, institution, writer, type of publication; and journal characteristics. Objective: To conduct quantitative research regarding photonic therapy as treatment for periodontitis and periimplantitis in the last 20 years. Methods: Research was done using Scopus-based bibliographic data from March 1st 2003 until August 31st 2023. Data was filtered according to the inclusion and exclusion criteria. Filtered publication data was downloaded in CSV format and screened using the OpenRefine software. Analysis and visualization of the final data were conducted using softwares which were Scopus, TableauPublic, VosViewer, and Microsoft Excel. Results: There were 672 periodontitis publications, 222 periimplantitis publications, 836 periodontitis and/or periimplantitis publications related to photonic therapy. There is an uptrend on publications regarding photonic therapy in the last decade, 83.93% periodontitis-associated; 92.34% periimplantitis-associated; and 86.24% periodontitis and/or periimplantitis-associated. Publications with the most contribution was associated with keywords that were “humans” and “periimplantitis”; country of Brazil; institution of King Saud University; authors Garcia, V.G. and Theodoro, L.H; in the form of articles, and published in the journal Photodiagnosis and Photodynamic Therapy. Conclusion: The bibliometric analysis mapped and discussed publications in photonic therapy as treatment for periodontitis and periimplantitis in the last 20 years.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustangimah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sistem temu-kembali informasi yang diaplikasikan pada dokumen bidang nuklir berbahasa Indonesia, dan untuk mengetahui dokumen yang ditemukan mempunyai hubungan bibliografi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Sistem Temu Kembali Informasi yang dikembangkan di Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan dokumen bidang nuklir sebanyak 630 cantuman dalam basis data bibliografi. Pertanyaan (query) yang digunakan berasal dari pemakai (user) berupa judul penelitian dalam bidang nuklir. Pertanyaan terdiri dari 10 pertanyaan sederhana dan 10 pertanyaan kompleks. Pencarian dilakukan dengan pembangunan faset dari istilah yang terkandung dalam pertanyaan dengan memanfaatkan operator Boolean, dan penilaian relevansi terhadap dokumen yang ditemukan dilakukan oleh pakar subjek dalam masing-masing pertanyaan. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini yaitu : ada perbedaan efektivitas temu-kembali informasi pada pertanyaan sederhana dan pertanyaan kompleks, dan semakin tinggi kekuatan pasangan bibliografi semakin tinggi tingkat relevansi dua dokumen. Pengujian hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney dengan paket program statistik Kwikstat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem temu-kembali informasi mempunyai ketepatan temu-kembali di atas 50%, dan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antara pertanyaan sederhana dengan pertanyaan kompleks. Analisis pasangan bibliografi (bibliographic coupling) terhadap dokumen yang ditemukan menunjukkan bahwa bibliografi memberikan kontribusi yang lemah (0,15) terhadap pemasangan dokumen. Bila dokumen relevan dipasangkan dengan dokumen lain, kekuatan pasangan bibliografi tidak berpengaruh terhadap tingkat relevansi dokumen kedua. Akan tetapi bila dokumen relevan mar]inal dipasangkan dengan dokumen lain, kekuatan pasangan bibliografi dapat meningkatkan tingkat relevansi dokumen kedua. Hal ini menunjukkan adanya keterhubungan dokumen walaupun bukan keterhubungan subjek yang diindikasikan oleh pasangan bibliografi. Berdasarkan hasil tersebut, bibliografi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas sistem temu-kembali informasi yaitu untuk meningkatkan penemuan dokumen yang berguna (pertinent document) dengan penggabungan pencarian berdasarkan istilah dan pencarian berdasarkan sitasi.

ABSTRACT
The objectives of this research are to determine to what extent the information retrieval system effectiveness which applied to nuclear documents collection in Indonesian language, and to determine to what extent the documents retrieved have bibliographic relationship to one another. This research is using the Information Retrieval System developed by Computer Science Faculty, University of Indonesia.
This investigation is using 630 documents in the bibliographic database. The queries come from the real user, consist of 10 simple queries and 10 complex queries. The searching was performed by building facet and combined using Boolean operators, then the subject experts determine relevance judgement of document retrieved for each query. Hypothesis are tested: there exists a difference of information retrieval effectiveness between simple and complex queries, and the higher bibliographic coupling strength between two documents more relevant the two documents. The hypothesis are tested using Mann-Whitney procedure using Kwikstat program package.
The results show that the information retrieval system yielded precision result more than 50% and there is no significance difference between simple and complex queries. Bibliographic coupling analysis shows that the bibliography made a weak contribution to the pairing of documents. If the relevant documents have paired with the other documents, bibliographic strength has not effected the second document relevance level. but if the marginally relevant documents have paired with the other documents, bibliographic strength can increase the second document relevance level. These characteristic shows that there exist document relatedness although there are not subject relatedness. Based on this result, bibliography can be used to improve the information retrieval effectiveness by increasing the pertinent document retrieved using citation-based searching as a complement to term-based searching.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>