Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lestari Rahayu
Abstrak :
ABSTRAK
Tumbuhan dapat mengikat C02 udara(fotosintesis) sehingga terbentuk senyawa organik yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berdasarkan kemampuan membentuk senyawa antara pertama kali selama fotosintesis tsb., tumbuhan dibagi dalam tipe tumbuhan yakni tumbuhan C3, C4 dan CAM.

Di lakukan penelitian terhadap stek batang tumbuhan pepohonan kastuba(Euphorbia pulcherima ) dan ki hujan(Paraserianthes falca-Laria) dengan melakukan perendaman selama 0, 12 dan 24 jam dalam l aru tan IAA, N A A dan IEA pada kadar 0, 50, 100 dan 200 ppm). Setelah 3 bulan penanaman dilakukan pengamatan terhadap struktur anatomi dawn, waktu inisiasi akar dan tunas serta pertumbuhan akar dan tunas daun(dalam hal ini dinyatakan dalam berat basah organ tsb.) Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan kastuba merupakan tumbuhan C4, karena struktur anatomi daunnya tampak adanya j 2.ringan Kranz dibandingkan dengan daun tumbuhan ki hujan yang tidak mengandung jaringan Kranz (Salisbury & Roos,1990).

Pertumbuhan perakaran pada kedua species tanaman tsb.berbeda ny ata, sed ang kan wak tu. inisiasi perakaran dan pertunasan dan pertumbuhan tunas daun tidak berbeda nyata. Berat basah perakaran kastuba yang terbaik yakni dengan perendaman 12 jam pada IBA kadar- 200 ppm sebesar 23,156 g dibandingkan dengan perakaran ki hujan: 16,213 g. Waktu inisiasi akar terjadi pada minggu ke-3, dan ini Inisiasi tunas daun terjadi pada minggu ke-2; serta rerats. berat basah daun/tanaman pada kedua species tab. 43,756 g/tanaman.

Hal ini kemungkinan disebabkan daun pada tanaman kaatuba bersi fat daun tunggal, palmati partitus dan lebar, sedang pada ki hujan daun majemuk, menyirip genap.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yusniar Yusuf
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam rangka usaha mendapatkan bibit tanaman eboni Diospyros Celebica secara besar-besaran, dilakukan percobaan tentang mikropropagasi secara teknik kultur jaringan melalui kultur meristem serta embriogenesis somatis. Meristem yang dikultur diambil dari tunas apikal dan tunas aksilar kecambah eboni umur 3 bulan. Kalus terbentuk pada medium MS dengan penambahan (2-4) ppm 2,4D + 2 ppm kinetin dan (2-4) ppm NAA + 2 ppm kinetin. Kultur suspensi embriogenesis somatik sampai usia 3 bulan masih berbentuk embryoid yang kelak akan membentuk tunas muda pada medium yang cocok. Induksi kalus untuk morfogenesis atau plantlet sampai umur 3 bulan belum berbentuk, hanya terdapat propagul-propagul pada permukaan kalus. Kultur meristem tunas apikal tumbuh baik pada medium MS + 2 ppm NAA + 8 ppm kinetin sedangkan untuk tunas aksilar pada medium MS -r- 4 ppm NAA + 8 ppm kinetin.
ABSTRACT
Mikropropagation Through Meristem Culture And Somatic Embryogenesis Of Ebony Diospyros Celebica BAKHIn the framework of research to get seedlings of ebony, Diospyros celebica in a large scale, a micropropagation experiment was carried on according to the tissue culture methodes through meristem culture and somatic embryogenesis. Meristem to be cut--ured were taken from the apical and axillary buds from 3 months seedlings of ebony. Calus was formed on MS medium enriched with (2-4) ppm 2,4D + 2 ppm kinetin and (2-4) ppm NAA + 2 ppm kinetin. Suspension culture of somatic embryogenesis still in embryoid from up to 3 months which later will turn to young shoots if it were grown in the appropriate medium. Callus induction for more phogenesis and plantlets gave no result up to 3 months, there were propagules only on the callus surface. Meristem culture of apical buds grew well in MS medium enriched with 2 ppm NAA + 8 ppm kinetin while meristem culture of axillary buds in MS medium enriched with 4 ppm NAA + 8 ppm kinetin.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library