Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Vanili (Vanilla planifolia andrews) merupakan salah satu komoditas ekspor yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Vanili terutama digunakan sebagai bahan pengharum makanan dan minuman serta obat-obatan....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lestari Rahayu
Abstrak :
ABSTRAK
Tumbuhan dapat mengikat C02 udara(fotosintesis) sehingga terbentuk senyawa organik yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berdasarkan kemampuan membentuk senyawa antara pertama kali selama fotosintesis tsb., tumbuhan dibagi dalam tipe tumbuhan yakni tumbuhan C3, C4 dan CAM.

Di lakukan penelitian terhadap stek batang tumbuhan pepohonan kastuba(Euphorbia pulcherima ) dan ki hujan(Paraserianthes falca-Laria) dengan melakukan perendaman selama 0, 12 dan 24 jam dalam l aru tan IAA, N A A dan IEA pada kadar 0, 50, 100 dan 200 ppm). Setelah 3 bulan penanaman dilakukan pengamatan terhadap struktur anatomi dawn, waktu inisiasi akar dan tunas serta pertumbuhan akar dan tunas daun(dalam hal ini dinyatakan dalam berat basah organ tsb.) Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan kastuba merupakan tumbuhan C4, karena struktur anatomi daunnya tampak adanya j 2.ringan Kranz dibandingkan dengan daun tumbuhan ki hujan yang tidak mengandung jaringan Kranz (Salisbury & Roos,1990).

Pertumbuhan perakaran pada kedua species tanaman tsb.berbeda ny ata, sed ang kan wak tu. inisiasi perakaran dan pertunasan dan pertumbuhan tunas daun tidak berbeda nyata. Berat basah perakaran kastuba yang terbaik yakni dengan perendaman 12 jam pada IBA kadar- 200 ppm sebesar 23,156 g dibandingkan dengan perakaran ki hujan: 16,213 g. Waktu inisiasi akar terjadi pada minggu ke-3, dan ini Inisiasi tunas daun terjadi pada minggu ke-2; serta rerats. berat basah daun/tanaman pada kedua species tab. 43,756 g/tanaman.

Hal ini kemungkinan disebabkan daun pada tanaman kaatuba bersi fat daun tunggal, palmati partitus dan lebar, sedang pada ki hujan daun majemuk, menyirip genap.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yusniar Yusuf
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam rangka usaha mendapatkan bibit tanaman eboni Diospyros Celebica secara besar-besaran, dilakukan percobaan tentang mikropropagasi secara teknik kultur jaringan melalui kultur meristem serta embriogenesis somatis. Meristem yang dikultur diambil dari tunas apikal dan tunas aksilar kecambah eboni umur 3 bulan. Kalus terbentuk pada medium MS dengan penambahan (2-4) ppm 2,4D + 2 ppm kinetin dan (2-4) ppm NAA + 2 ppm kinetin. Kultur suspensi embriogenesis somatik sampai usia 3 bulan masih berbentuk embryoid yang kelak akan membentuk tunas muda pada medium yang cocok. Induksi kalus untuk morfogenesis atau plantlet sampai umur 3 bulan belum berbentuk, hanya terdapat propagul-propagul pada permukaan kalus. Kultur meristem tunas apikal tumbuh baik pada medium MS + 2 ppm NAA + 8 ppm kinetin sedangkan untuk tunas aksilar pada medium MS -r- 4 ppm NAA + 8 ppm kinetin.
ABSTRACT
Mikropropagation Through Meristem Culture And Somatic Embryogenesis Of Ebony Diospyros Celebica BAKHIn the framework of research to get seedlings of ebony, Diospyros celebica in a large scale, a micropropagation experiment was carried on according to the tissue culture methodes through meristem culture and somatic embryogenesis. Meristem to be cut--ured were taken from the apical and axillary buds from 3 months seedlings of ebony. Calus was formed on MS medium enriched with (2-4) ppm 2,4D + 2 ppm kinetin and (2-4) ppm NAA + 2 ppm kinetin. Suspension culture of somatic embryogenesis still in embryoid from up to 3 months which later will turn to young shoots if it were grown in the appropriate medium. Callus induction for more phogenesis and plantlets gave no result up to 3 months, there were propagules only on the callus surface. Meristem culture of apical buds grew well in MS medium enriched with 2 ppm NAA + 8 ppm kinetin while meristem culture of axillary buds in MS medium enriched with 4 ppm NAA + 8 ppm kinetin.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Karin Aurelia Permana
Abstrak :
Budaya organisasi merupakan faktor penting yang menentukan keberhasilan sebuah organisasi atau perusahaan. Di dalam budaya organisasi, terkandung sistem makna berupa prinsip nilai yang berfungsi mengatur individu untuk berperilaku sebagaimana mestinya selama menjadi anggota organisasi. Maka, penting bagi organisasi untuk memberikan pemahaman budaya organisasi kepada anggotanya melalui sosialisasi, terlebih kepada anggota baru. Makalah ini merupakan bentuk refleksi pengalaman magang saya selama lima bulan (Juli 2021-Desember 2021) sebagai divisi Culture Engagement di Stockbit & Bibit. Penulisan akan berfokus pada bagaimana cara sosialisasi budaya organisasi yang dilakukan dalam program kerja performance review. Budaya organisasi di Stockbit & Bibit terdiri dari lima culture DNA, yaitu Creativity & Innovation, Continuous Improvement, Take Ownership, Team Collaborations dan Customer Obsession. Hasil akhir menunjukkan bahwa cara sosialisasi budaya organisasi yang dilakukan dalam program kerja performance review menggunakan sistem rewards (penghargaan) dan punishment (hukuman). Rewards dan punishment menjadi cara sosialisasi yang efektif karena anggota baru memiliki pengalaman dalam berbagai jenis perilaku anggota lainnya yang sudah lebih dahulu ada di dalam organisasi. Karyawan baru di Stockbit & Bibit dapat mengetahui perilaku yang perlu dilakukan sesuai dengan peran, fungsi, dan tanggung jawabnya dengan memahami budaya organisasi yang berlaku melalui proses sosialisasi. ......Organizational culture is a determining factor in the overall success of a company. Within the organizationional culture, there are set values that governs how an individual functions according to their respective roles within an organization. Thus, it is essential for an organization to educate its members on organizational cultures, especially towards its new members. This paper is written as a reflection of the writer's experience during their five-month internship (July 2021-December 2021) as a member of the Cultural Engagement Division of Stockbit & Bibit. This writing focuses on how organizational culture is socialized in the performance review work programme. Organizational culture in Stockbit & Bibit consists of five cultural DNAs, which are Creativity & Innovation, Tale Ownership, Team Collaborations and Customer Obsession. The conclusion shows that the socialization method used by the company is by rewards & punishments. Rewards and punishments are shown to be an effective way of socializing the company's organization culture as new members are able to learn from the experiences of senior employees. Newer members of the company are subsequently able to act accordingly based on their roles, function, and responsibilities by understanding the company's organization culture.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Resmi Liyana
Abstrak :
Nanorods ZnO telah menarik minat banyak peneliti karena memiliki karakteristik unik yang berpotensi untuk diaplikasikan pada berbagai divais seperti light-emitting diode (LED), dye-sensitized solar cells (DSSC), dan field-effect transistor. Pengaturan parameter-parameter sintesis untuk mendapatkan karakteristik nanorods ZnO yang sesuai dengan aplikasi-aplikasi strategis tersebut telah dilakukan oleh banyak peneliti. Namun, belum banyak penelitian yang berkaitan dengan karakteristik nanorods ZnO yang sesuai untuk aplikasi pemanasan transparan yang menggabungkan performa panas dan transparansi optik yang tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh variasi waktu pertumbuhan dan temperatur larutan bibit pada sifat optik dan elektrotermal lapisan tipis nanorods ZnO untuk aplikasi pemanas transparan. Untuk keperluan investigasi, larutan bibit disiapkan pada suhu 0, 30, dan 60 ℃ selama 1 jam dengan menggunakan seng nitrat tetrahidrat dan hexamethylenetetramine sebagai prekursor. Lapisan bibit tersebut kemudian diteteskan ke atas substrat kaca ITO dan didiamkan selama 10 menit. Selanjutnya, kaca ITO yang telah ditetesi larutan bibit tersebut diputar menggunakan spin coater dengan kecepatan 2000 rpm selama 20 detik lalu dianil pada temperatur 200℃ selama 5 menit. Setelah proses spin coating, lapisan nanorods ZnO ditumbuhkan menggunakan metode chemical bath deposition (CBD) pada suhu 90 ℃ dengan variasi waktu pertumbuhan yang berbeda (3, 4, dan 5 jam). Sampel yang telah disintesis dikarakterisasi menggunakan X-Ray Diffractometer (XRD), scanning electron microscope (SEM), ultraviolet-visible (UV-Vis) spectrophotometry. Untuk melihat hubungan antara struktur dan morfologi sampel dengan karakterisik optik dan elektrotermalnya, resistivitas listrik diukur menggunakan four-point probe dan performa panas menggunakan termokopel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pemanas transparan optimal yang menggabungkan transmitansi tinggi dan resistivitas rendah ditemukan dalam sampel yang disiapkan dengan temperatur larutan bibit 30°C dan waktu pertumbuhan 3 jam dengan resistivitas sekitar 0,882×10−4 ohm.cm dan transmitansi sebesar 60,01%. Selain itu, nanorods ZnO dengan waktu pertumbuhan yang lebih lama, kristalinitas yang lebih baik, cakupan substrat yang baik dengan ukuran diameter yang seragam menunjukkan suhu keadaan tunak (steady-state temperature) dan laju pemanasan/pendinginan yang tinggi. Namun, transparansi optiknya menurun secara bertahap dengan pertambahan waktu tumbuh yang diduga sebagai konsekuensi dari peningkatan cakupan nanorods ZnO pada substrat
ZnO nanorods have been attracting much interest of researchers owing to their unique properties and extensive potential for various applications including light-emitting diode, dye-sensitized solar cells, and field-effect transistor. Controlling synthesis parameters to obtain the desired characteristics of ZnO nanorods for those strategic applications has been done by many investigators. However, there has not been much research related to the suitable characteristics of ZnO nanorods required for a transparent heating application combining high thermal performance and optical transparency. Therefore, this study was aimed at investigating the effect of different growth time and seeds solution temperature on the optical and electrothermal properties of ZnO nanorods thin films. For investigation purposes, the seed solutions were initially prepared at the temperature of 0, 30, and 60℃ for 1 hour by using zinc nitrate tetrahydrate and hexamethylenetetramine as precursors. The ZnO seed layers were subsequently deposited onto ITO glass substrates by spin coating technique before the chemical bath deposition (CBD) growth at temperature of 90℃ for three different growth times (3, 4, and 5 hours). The synthesized ZnO nanorods were characterized by field-emission scanning electron microscopy, x-ray diffraction, and ultraviolet-visible spectrophotometry. To investigate the relationship between the structural and morphological characteristics of the synthesized ZnO nanorods with its electrothermal properties, we measured electrical resistivity using the Four Point Probe and heat performance using thermocouples. The results showed that optimum transparent heater performance combining high transmittance and low resistivity was found in samples prepared with seeds solution temperature of 30°C and growth time of 3 hours with resistivity of 0.882×10−4 ohm.cm and transmittance of 60.01%. In addition, the films for longer growth time with better crystallinity, good substrate coverage, and uniformity in their size exhibited a higher steady-state temperature with higher heating/cooling rate. However, its optical transparency decreased gradually with the prolongation of the growth time, which was expected as a consequence of the increase in ZnO nanorods coverage on the substrates.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Setyaningsih
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai efekdisiitas facebook dalam kasus Bihit-Chandra yang dimanfaatkan oleh Usman Yasin dengan mengefektifkan fitur-fitur dalam grup gerakan 1.000.000 pacebookers dukumg Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto sebagai medium dalam menggalang dukungan solidaritas sosial, dengan melihat pada karakteristik pengguna facebook dan efektivitas cara yang dilakukan dalam menciptakan gerakan 1 juta facebookers pendukumg Bibit-Chandra. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukan beberapa karakteristik pengguna facebook melalui propaganda dari Usman Yasin sebagai kreatornya dibantu beberapa administrator yang dapat menggalang dukungan solidaritas sosial sebagai modal sosial mélalui pemilihan isa melalui agenda media dan agenda publik. Sedangkan fitur-fitur dalam grup facebook dimanfaatkan secara maksimai sebagai media dalam membangun solidaritas sosial. ......The focus of this study is the effectiveness of facebook especially in Bibit-Chandra cases were created by Usman Yasin. Facebook has created one feature, group, that can be accessed every one, especially member who has been joined. One of type is group of the 1 million facebooker members supporting Chandra Hanzah and Bibit Samad Rianto as a medium for supporting social solidarity, based on the characteristic of facebookers member and effectively ways has done for creating group of 1 million facebookers supporting Bibit-Chandra. This research is qualitative descriptive. The result of this researach point out some characteristics of member facebooker through propaganda from Usman Yasin as a creator has been helped some administrators for creating social solidarity supporting as social modal through issue choice media public and public agenda. Whereas, feature in group of facebook can be used effectively as a media for creating social solidariy.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T33352
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa Bella Dina
Abstrak :
ABSTRAK
Penggunaan bioteknologi untuk menghasilkan produk rekayasa genetik dalam bidang pangan, dikarenakan kekhawatiran atas ketidakmampuan petani tradisional menghasilkan pangan yang cukup diakibatkan faktor-faktor seperti pertumbuhan penduduk, perubahan iklim, kegiatan alih fungsi lahan dan lainnya. Penemuan tersebut diharapkan dapat membatu produsen pangan khususnya petani melalui bibit GMO, untuk dapat meningkatkan produktifitas dan menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi mereka. Akan tetapi dalam beberapa kasus penggunaan GMO banyak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan, kesehatan manusia yang kemudian akan merugikan petani. Dengan keadaan seperti ini, prinsip kedaulatan pangan sebagai prinsip sistem pangan yang diadopsi di Indonesia, harus diterapkan untuk memastikan bahwa setiap individu terpenuhi hak dasarnya atas pangan dan juga memberikan perlindungan bagi petani-petani untuk memproduksi pangan sesuai dengan potensi sumber daya lokal. Skripsi ini mencoba untuk mengkaji secara normatif perlindungan hukum terhadap proses produksi hingga distribusi terkait penggunaan GMO yang ditinjau dari prinsip kedaulatan pangan. Hasil penelitian dalam skripsi ini menunjukan bahwa penggunaan GMO belum mewujudkan kedaulatan pangan baik bagi konsumen maupun produsen. Untuk itu, Pemerintah sebelum memberikan izin edar produk GMO, harus bertindak lebih hati-hati dalam membuat kebijakan atas ketidakpastian atas dampak dari penggunaan GMO.
ABSTRACT
The use of bio technology produces genetically modified foods, started with human needs to fulfill their basic rights of food, due to concern the inadequacy of traditional farmers produces enough food caused by some factors such as population growth, climate change, land use change and others. This finding is expected to help food producers especially traditional farmers with GMO seeds to help increase their productivity and improve their profits. However in certain cases, the use of GMO seeds caused many adverse effects to environment and human s health which then harming these farmers. With this situation, the principle of food sovereignty as the principle of food system that is adopted by Indonesia, should be applied to ensure that every individuals has their basic rights of food fulfilled and also to protect farmers to produce foods in accordance with potential local resources. This thesis tries to study normatively law protection of food production process in relation to distribution to the use of GMO seeds from the perspective of food sovereignty principle. The result of this research show us that the use of GMO has yet to realize proper food sovereignty to both of consumers and producers. Thus, before authorizing GMO products, the government should act more carefully in making policy on the uncertainty of the impact of the use of GMO.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Safira Fakhraini
Abstrak :
Sekuestrasi karbon pada makroalga melalui fotosintesis dapat berkontribusi terhadap permasalahan perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi sekuestrasi karbon pada makroalga Kappaphycus striatum dengan umur pemeliharaan yang berbeda; usia bibit (25 hari) dan usia panen (60 hari). Sampel diambil secara acak pada sistem budidaya lepas dasar, di Desa Alaang, Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur. Parameter yang diamati ialah kadar karbon melalui analisis gravimetri. Pengukuran laju pertumbuhan dan eksperimen botol gelap-terang juga dilakukan untuk dianalisis lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi sekuestrasi karbon pada lahan budidaya rumput laut seluas 1,552 m2 ialah sebesar 13.28 ton C/siklus tanam untuk makroalga usia bibit dan 26.23 ton C/siklus tanam untuk makroalga usia panen. Nilai ini secara berturut-turut setara dengan 66.07 ton C/ha/siklus tanam dan 125.51 ton C/ha/siklus tanam. Berdasarkan hal ini, potensi sekuestrasi karbon pada makrolaga usia panen 32.78 % lebih besar daripada makroalga usia bibit. Hasil juga menunjukkan bahwa potensi sekuestrasi karbon dapat dipengaruhi oleh laju pertumbuhan dan produktivitas primer. Selanjutnya, manajemen kawasan budidaya rumput laut dengan mengintegrasikan nilai ekologi dan nilai ekonomi, dapat berpotensi untuk menyediakan berbagai manfaat baik bagi masyarakat maupun lingkungan.
Carbon sequestration on macroalgae through photosynthesis can contribute to the mitigation of climate change problem. This research aimed to analyse carbon sequestration potential on macroalgae Kappaphycus striatum with different harvested ages; i.e. young (25 days) and adult (60 days). Samples were collected randomly from off-bottom seaweed aquaculture system, at Alaang Village, Alor Island, East Nusa Tenggara. The parameter observed was carbon content determined by using gravimetric analysis. Growth rate measurement and light-dark bottle experiment were also conducted to be further analysed. Results showed that total area of seaweed aquaculture in Alaang Village was 1,552 m2. According to our analysis, it was estimated that the carbon sequestration potential of macroalgae Kappaphycus striatum was 13.28 tonnes C/cycle for young and 26.63 tonnes C/cycle for adult. These results were equal to 66.07 tonnes C/ha/cycle and 125.51 tonnes C/ha/cycle, respectively. Therefore, the carbon sequestration potential of adult was higher about 32.78% than that of young. It can be concluded that the carbon sequestration potential was influenced by growth rate and primary productivity. Further study on sustainable management of seaweed aquaculture sites, by considering ecological and economic values, could potentially provide multiple functions both for human and ecosystem.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>