Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isman Jafar
"Latar belakang: Dampak Dermatitis Atopik DA terhadap kualitas hidup seorang anak di Amerika dan Negara-negara eropa relatif telah dikenal dengan baik, namun belum pernah di evaluasi di Indonesia. Terlebih lagi hubungan antara derajat dermatitis atopik dan biaya obat belum pernah diteliti, walaupun beberapa penelitian mendeteksi perburukan dan biaya pengobatan yang lebih tinggi pada bayi/anak yang lebih muda dengan DA.
Tujuan: Mengetahui kualitas hidup dan biaya pengobatan pada bayi/anak dermatitis atopik DA .
Metode: Penelitian ini adalah penelitian cross sectional pada 60 bayi/anak berusia 0 ndash; 4 tahun menjalani pemeriksaan objective SCORAD dan orang tua mereka diwawancara dengan kuesioner kualitas hidup dermatologis bayi dan biaya pengobatan.
Hasil: Terdapat korelasi sedang antara keparahan SCORAD obyektif dengan IDQOL r = 0,431, p = 0,001 , sedangkan korelasi sedang juga terjadi antara SCORAD obyektif dan biaya pengobatan r = 0,367, P = 0,004 . Setelah diklasifikasikan menjadi dermatitis ringan, sedang, dan berat , hubungan antara beratnya DA dan rendahnya kualitas hidup serta tingginya biaya obat juga berkorelasi sedang r = 0,545, P = 0,01 .
Kesimpulan: Terdapat korelasi sedang antara keparahan DA dengan gangguan kualitas hidup, sesuai dengan yang ditampakkan oleh banyak literatur internasional dan terdapat korelasi sedang antara derajat dermatitis dengan biaya pengobatan dalam manajemen DA."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ronnie Rivany
"Dampak penyalahgunaan narkoba antara lain adalah peningkatan
prevalensi HIV/AIDS di kalangan pengguna narkoba suntik. Program Terapi
Rumatan Metadon merupakan salah satu cara penanganan yang kini belum
mempunyai alur klinis yang berfungsi menjamin standar kualitas pelayanan.
Di samping itu, belum ada ketentuan yang dapat dijadikan acuan biaya
pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah membuat alur klinis dan biaya
pengobatan rumatan metadon dan casemix di Rumah Sakit
Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta. Metode penelitian merujuk INA-
DRG yang berbasis evidence dengan diskusi kelompok, tenaga medis dan
tenaga non medis serta profesi dan manajemen RSKO. Berdasarkan jum-
lah dan jenis utilisasi dalam alur klinis maka biaya pengobatan dilakukan
dengan metode activity based costing dan simple distribution methode. Alur
klinis yang diperoleh menunjukkan lama rumatan metadon 338 hari dengan
casemix TBC, Hepatitis dan HIV/AIDS atau kombinasi. Biaya pengobatan
rumatan metadon Rp.66.024.016, dengan casemix penyakit penyulit berk-
isar antara Rp. 70.156.705 hingga Rp.211.863.018 dan Rp. 84.875.621
hingga Rp. 226.988.354. dengan kombinasi penyakit penyulit dan penyer-
ta.
The drug abuse implicated in increasing HIV/AIDS prevalence among in-
jection drug users. As an alternative treatment, Methadone Maintenance
Treatment (MMT) have not yet equipped with clinical pathway that function
as a tool for assuring the standard quality of services. Beside that, treatment
cost as average standard cost of health care services. The purpose of this
study were to design and apply clinical pathway and treatment cost of MMT
along with its casemix in Drugs Dependence Hospital Jakarta (DDHJ).
Method used were INA-DRG based on evidence from medical record and
focus group discussion involving medical and non-medical staff, related
professional organization and hospital management. Based on numbers
and types of treatment utilizated in clinical pathway, treatment cost was cal-
culated by using activity based costing with simple distribution method. This
study found that the length of stay for MMTP was 338 days, casemix con-
sisted of TB, Hepatitis, HIV/AIDS and its combination. Treatment cost for
MMTP was IDR 66.024.016, casemix for complicating disease ranging from
IDR 70.156.705 to IDR 211.863.018, and IDR 84.875.621 to IDR
226.988.354 for casemix combination of complicating and comorbidity di-
seases."
Universitas Indonesia, 2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zaki Dinul
"ABSTRAK
Biaya pengobatan HIV/AIDS mahal. ODHA mengeluarkan biaya sendiri yang besar untuk membiayai pengobatan. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan OOP pada pasien HIV/AIDS rawat jalan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif secara retrospektif dengan desain penelitian berupa desain studi potong lintang. Adapun sampel pada penelitian ini, yaitu pasien HIV/AIDS rawat jalan yang diambil secara acak sebesar 144 pasien. Rata-rata pengeluaran per kunjungan pasien sebesar Rp100.763,35 yang terdiri dari jasa dokter Rp41.557,32, administrasi Rp4563,56 dan biaya tes laboratorium sebesar Rp13.833,03. Rata-rata pengeluaran pasien umum dalam setahun sebesar Rp999.755,10 dan pasien jaminan sebesar Rp268.116,50. Ada hubungan secara statistik antara cara pembayaran terhadap Biaya Pengobatan setelah mengontrol variabel status pasien, jumlah infeksi oportunistik, dan jumlah kunjungan (nilai p sebesar 0,0005). Diharapkan pemerintah bisa menjamin penderita HIV/AIDS untuk mendapatkan pengobatan agar bisa terhindar dari kerugian ekonomi.

ABSTRACT
cost for treatment HIV/AIDS is expensive. PLHIV spent high cost for treatment (out-of-pocket). This research analized cost for treatment in outpatient with HIV/AIDS, used cross sectional design. The sample in this research was 144 outpatient HIV/AIDS in RSKO, taken by simple random sampling. Out-of-Pocket for treatment was Rp 100.763,35/visit consists of physician Rp41.557,31, medical (non-ARV) Rp5, administration Rp4.563,56, and laboratorium test Rp13.833,03. The mean for patient with no insurance Rp999.755,10/year and with insurance Rp268.116,50. There is significant relationship between payment and number of visit to expense (p value 0,0005). Hope government could insure PLHIV for avoiding financial burden."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Dina Rusdi
"Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan penyakit kronis yang dalam penatalaksanaan penyakit tersebut memerlukan biaya yang besar karena pengobatan dilakukan secara intensif dan berlangsung terus menerus seumur hidup. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya per episode pengobatan rawat jalan penyakit DM tipe 2 dan faktor-faktor yang berhubungan dengan biaya tersebut berdasarkan perspektif RSUD Pasar Rebo pada tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan total biaya pengobatan rawat jalan penyakit DM Tipe 2 selama setahun adalah sebesar Rp. 593.839.605, rata-rata biaya per episode pengobatan rawat jalan penyakit DM Tipe 2 di RSUD Pasar pada tahun 2015 adalah Rp 417.131 dan ada hubungan yang signifikan antara rata-rata biaya per episode pengobatan rawat jalan penyakit DM tipe 2 dengan umur, lama berobat dan jumlah komplikasi. Rata-rata pembayaran BPJS Kesehatan per episode pengobatan rawat jalan penyakit DM Tipe 2 di RSUD Pasar pada tahun 2015 adalah Rp 208.260. Dengan demikian, rata-rata pembayaran BPJS Kesehatan per episode pengobatan rawat jalan penyakit DM Tipe 2 lebih rendah dibandingkan biaya RSUD Pasar Rebo pada tahun 2015.

Type 2 Diabetes mellitus is a chronic disease that requires big cost for the intensive treatments carried out through out patients rsquo lives continuously. The aim of this research is to analyze the cost per episode of type 2 DM out patient treatments and the related factors based on RSUD Pasar Rebo perspective in2015. This research is a descriptive analytical study with cross sectional design. The results showed the total cost of type 2 DM out patient treatments for a year isRp. 593.839.605, the average cost per episode of type 2 DM outpatient treatmentsat RSUD Pasar Rebo in 2015 is Rp 417.131 and there is significant correlation between the average cost per episode of type 2 DM outpatient treatments with patients age, the duration of treatment and the number of complications. The average payment BPJS Kesehatan provided for type 2 DM out patient treatments per episode at RSUD Pasar Rebo in 2015 is Rp 208.260. Therefore, the averagepayment BPJS Kesehatan provided for type 2 DM out patient treatments per episode is lower than the cost needed at RSUD Pasar Rebo in 2015."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47281
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meylona Verawaty Zendrato
"ABSTRAK
Kualitas asuhan keperawatan menjadi elemen kunci mutu pelayanan di rumah sakit. Fenomena di rawat jalan sangat minimal dalam pemberian asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi pelaksanaan asuhan keperawatan. Metode Penelitian ini menggunakan desain korelasi deskriptif pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel, total sampling 43 perawat dan 43 pasien dengan kriteria inklusi untuk setiap sampel. Hasil penelitian terdapat hubungan antara umur perawat p 0.016 , persepsi perawat terhadap pengelolahan perangkat manajemen money p 0.005 dan material and machine p 0,04 dan pelaksanaan asuhan keperawatan yang dipersepsikan oleh pasien. Implikasi: belum optimal pelaksanaan asuhan keperawatan yang dipersepsikan pasien bila tetap berlangsung maka mengakibatkan penurunan kepuasan, keamanan, dan keselamatan pasien. Dibutuhkan dukungan manajemen rumah sakit untuk mendukung ketersediaanya dana untuk perawat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, serta diperlukan kelengkapan peralatan, fasilitas, sarana, logistik dalam upaya optimalkan asuhan keperawatan.

ABSTRACT
Quality of nursing care became a key element of hospital service quality. The phenomenon in outpatient was very minimal in the provision of nursing care. This study aims to analyze the factors that affect the implementation of nursing care. This research method used descriptive correlation design of cross sectional approach. Methods of sampling, total sampling of 43 nurses and 43 patients with inclusion criteria for each sample. The result of the research shows that there were correlation between nurse age p 0.016 , nurse perception toward business money of the tools management p 0.005 and material and machine p 0,04 and implementation of nursing care perceived by patient. Implication in this study if nursing care not yet optimalized which perceived by patient persisted hence resulted decrease of satisfaction, safety, and patient safety. Hospital management support is required to support the availability of funds for nurses to develop knowledge and skills, and necessary completeness of equipment, facilities, facilities, logistics in an effort to optimize nursing care. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Aprilia Ainun Rochmah
"Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi penyebab utama kematian di dunia oleh agen infeksius setelah HIV/AIDS. Tuberkulosis di Indonesia masih menjadi permasalahan utama sebab prevalensi kasus Tuberkulosis di Indonesia menduduki peringkat kedua tertinggi di dunia. Hingga tahun 2020 jumlah kasus Tuberkulosis di Indonesia mencapai 5,8 juta dengan kematian sebesar 1,3 juta. Kota Depok merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang menghadapi permasalahan angka keberhasilan pengobatan Tuberkulosis yang belum mencapai target. Dari tahun 2017 hingga 2021 angka keberhasilan pengobatan Tuberkulosis masih dibawah target (90%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan, riwayat pengobatan TBC, status DM, sumber pembiayaan pengobatan, dan jarak ke faskes terhadap kegagalan pengobatan Tuberkulosis Paru Sensitif Obat di Kota Depok tahun 2022. Desain studi yang digunakan yaitu cross-sectional dengan menganalisis data sekunder dari data register TB.03 SO Kota Depok yang diperoleh dari aplikasi SITB Dinas Kesehatan Kota Depok tahun 2022 dengan jumlah sampel sebesar 1.137 sampel. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square menggunakan aplikasi SPSS ver. 20. Hasil analisis menujukkan bahwa faktor usia (PR=1,88; 95%CI 1,44-2,46), status DM (PR=1,71; 95%CI 1,27-2,30), sumber pembiayaan pengobatan (PR=1,94, 95%CI 1,33-2,84) dan jarak ke faskes (PR=1,41; 95%CI=1,08-1,85) menjadi faktor yang berhubungan dengan kegagalan pengobatan Tuberkulosis Paru Sensitif Obat di Kota Depok Tahun 2022. Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya intervensi baik kepada pemerintah, petugas kesehatan dan masyarakat di Kota Depok khususnya berkaitan dengan faktor-faktor tersebut sehingga diharapkan mampu meningkatkan angka keberhasilan pengobatan Tuberkulosis Paru Sensitif Obat.

Tuberculosis is an infectious disease that is the main cause of death in the world after HIV/AIDS. Tuberculosis in Indonesia is still a major problem because the prevalence of tuberculosis cases in Indonesia is the second highest in the world. Until 2020, the number of tuberculosis cases in Indonesia reached 5.8 million, with 1.3 million deaths. Depok City is one of the cities in West Java where the success rate of tuberculosis treatment has fallen short of expectations. From 2017 to 2021, the success rate for TB treatment is still below the target of 90%. The purpose of this study was to determine the relationship between age, gender, occupation, history of TB treatment, DM status, sources of treatment financing, and distance to health facilities in the unsuccessful treatment of drug-sensitive pulmonary tuberculosis in Depok City in 2022. The study design used was cross-sectional, with analyzed secondary data from the Depok City TB.03 SO register data obtained from the Depok City Health Office SITB application in 2022, for a total sample of 1,137 samples. Data were analyzed univariately and bivariately with the chi-square test using SPSS ver. 20. The results of the analysis show that age (PR=1.88; 95%CI 1.44-2.46), DM status (PR=1.71; 95%CI 1.27-2.30), source of financing treatment (PR=1.94, 95%CI 1.33-2.84) and distance to health facilities (PR=1.41; 95%CI=1.08-1.85) were factors associated with unsuccessful TB treatment for drug-sensitive pulmonary tuberculosis in Depok City in 2022. Therefore, it is necessary to make intervention efforts both for the government, health workers, and the community in Depok City, especially with regard to these factors, so that it is expected to be able to increase the success rate of treatment for drug-sensitive pulmonary tuberculosis."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library