Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pasaribu, Manerep
2009
D1539
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhyi Nur Fitrahanefi
Abstrak :
Safety Leadership merupakan salah satu komponen penting dalam menurunkan angka kecelakaan dan peningkatan perilaku keselamatan kerja. Penelitian ini mengkaji profil Safety Leadership Manajemen Lini Koordinator dan Supervisor pada PT X yang bergerak di bidang pertambangan emas. Metode yang digunakan adalah kuantitatif, dengan mengadopsi konsep Krause 2005 . Terdapat 2 elemen Safety Leadership yaitu Leadership Style Transformational Leadership dan Safety Best Practice. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Safety Leadership pada Manajemen Lini menurut sudut pandangnya sendiri dan sudut pandang tim masih belum baik. Safety belum menjadi prioritas dari manajemen lini di PT X. ......Safety Leadership is one of the important components in reducing accident rate and increasing safety behavior. This study examines the profile of Safety Leadership Line Management Coordinator and Supervisor at PT X which is engaged in gold mining. The method used is quantitative, by adopting the concept of Krause 2005 . There are 2 elements of Safety Leadership that are Leadership Style Transformational Leadership and Safety Best Practice. From the results of the research it was found that Safety Leadership on Line Management in its own perspective and team perspective is still not good. Safety has not been a priority of line management in PT X.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T48539
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfina Hapsari
Abstrak :
Industri jasa konstruksi memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi. Sepanjang Agustus2017 hingga Februari 2018, telah terjadi tiga belas kecelakaan konstruksi dengan tigakasus fatality accident pada proyek pekerjaan jalan tol dan jalan rel di Indonesia. Safetyleadership merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kinerjaKesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan K3L . Penelitian ini mengkajisafety leadership model pada posisi pimpinan di proyek dan departemen operasi proyekinfrastruktur PT X yang bergerak di bidang kontraktor konstruksi. Penelitian inimerupakan penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif berdasarkan dua variabelutama dari safety leadership, yaitu leadership style transformational leadership danbest practices. Data penelitian didapatkan dari kuesioner dan wawancara pada subyekpenelitian serta observasi mengenai penerapan K3L di lokasi proyek PT X pada bulanApril ndash; Mei 2018. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa safety leadership masih kurangmenonjol kecuali pada posisi General Manager. Hal ini dikarenakan kurangnyapemahaman mengenai kebijakan K3L, kurangnya komunikasi, lemahnya konsistensi dankomitmen penerapan K3L, serta kurangnya tindakan proaktif dan inisiatif saatmenghadapi masalah K3L. Hal yang dapat diterapkan untuk meningkatkan safetyleadership tersebut antara lain dengan menyusun dan melaksanakan program pelatihansafety leadership bagi semua level pimpinan serta menjaga monitoring pelaksanaanprogram K3L di tempat kerja. ......The construction industry has a high risk of occupational injury. Throughout August 2017to February 2018, there had been thirteen construction accidents with three cases offatality accidents in toll road and rail road projects in Indonesia. Safety Leadership is oneof the important components in improving Safety, Health and Environment SHE performance. This study examines Safety Leadership Model at the lead position in theproject and the operations department of the infrastructure project at PT X as aConstruction Contractor Company. This study was a descriptive research withquantitative method based on two main variables of Safety Leadership, those areLeadership Style and Best Practice. Research data obtained from questionnaires,interviews, and observations on the application of SHE at PT X rsquo s project location in April May 2018. This research obtained that Safety Leadership is still weak except TheGeneral Manager. This is due to lacks of understanding of SHE policies, communication,consistency and commitment to the implementation of SHE, proactive and initiativeaction when facing SHE issues. This suggests that company should improve by preparingand implementing Safety Leadership training program for all manager levels as well asmaintaining the monitoring of SHE program implementation in the workplace.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50299
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rasyid Putra Adi Suwarno
Abstrak :
Safety leadership adalah salah satu komponen yang berperan penting dalam menurunkan angka kecelakaan dan peningkatan performa keselamatan kerja di perusahaan. Penelitian ini mengkaji profil safety leadership pada manajemen lini Manajer dan Supervisor di workshop PT. XYZ yang bergerak dalam bidang manufaktur wireline sebagai penunjang sektor migas yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan konsep dan teori dari Krause 2005 . Elemen yang diteliti berdasarkan safety leadership best practices yang terdiri dari vision, credibility, action oriented, collaboration, communication, feedback and recognition dan accountability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa safety leadership pada manajemen lini di PT. XYZ masih kurang baik. ......Safety Leadership is the one of the important components in reducing accident rates and improving safety performance in the company. This study examines the profile of safety leadership on line management Manager and Supervisor in workshop of PT. XYZ engaged in wireline manufacturing as a supporter of oil and gas sector located in Cikarang, West Java. The method used is qualitative by using concept and theory from Krause 2005. The elements studied are based on the best practices of safety leadership consisting of vision, credibility, action oriented, collaboration, communication, feedback and recognition and accountability. The result showed that safety leadership on Line Management in PT. XYZ is still not good.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desriza Gustina
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah pengelolaan piutang di Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah dilaksanakan sesuai dengan best practices manajemen piutang dan untuk menganalisis apakah pengendalian intern atas piutang tersebut sudah dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan instrumen penelitian berupa observasi, wawancara dengan menggunakan purposive technique, dan dengan analisis dokumentasi yang dimiliki oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Penelitian ini dilakukan pada pengelolaan empat jenis piutang PNBP yaitu piutang Biaya Hak Penyelenggaran Telekomunikasi, piutang Tarif Kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal/Universal Service Obligation, piutang Biaya Hak Penyelenggaraan Frekuensi Radio untuk Izin Stasiun Radio, serta Biaya Hak Penyelenggaraan Izin Pita Frekuensi Radio. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan piutang di Kementerian Komunikasi dan Informatika belum dilaksanakan sesuai dengan best practices manajemen piutang dan pengendalian intern yang selama ini berjalan belum cukup memadai. Oleh karena itu masih diperlukan beberapa perbaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam pengelolaan piutangnya sebagai bentuk akuntabilitas dari pengelolaan kekayaan publik.
ABSTRACT
This study is aimed to analyze whether the management of accounts receivable in the Ministry of Communications and Information Technology has been implemented in accordance with the best practices receivable management and to analyze whether internal control over these receivables have been implemented effectively in accordance with Government Regulation No. 60, 2008. The method used is qualitative research with research instruments are observation, interviews using purposive technique, and with the analysis of the documentation which is owned by the Ministry of Communications and Information Technology. This research was conducted on four types of accounts receivable management of non tax revenues, they are Cost of Providing Telecommunication Rights, Receivables Rates Contributions Universal Service Obligations Universal Service Obligation, Rights Fees Receivable Provision for Radio Frequency Radio Station License and Operation License Fee of Radio Frequency Band. The results of this study indicate management of receivable at the Ministry of Communications and Information has not been carried out in accordance with best practices receivable management and internal control during this run has not been sufficient. Therefore, it still needed some improvements by the Ministry of Communications and Information Technology in the management of their receivables as a form of accountability of the management of public wealth.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alimah Sekarningrum
Abstrak :
Indonesia diyakini memiliki potensi energi panas bumi sebesar 23.965 MW (Megawatt) atau setara dengan 20,28% dari potensi panas bumi dunia. Kondisi pemanfaatan panas bumi di Indonesia saat ini yaitu kapasitas terpasang sebesar 2.130,7 MW. Pengembangan panas bumi di Indonesia menemui banyak tantangan, dibuktikan salah satunya oleh pemanfaatannya yang rendah walaupun memiliki cadangan terbesar kedua di dunia. Pengembang panas bumi percaya bahwa salah satu faktor utama yang menghambat pengembangan panas bumi adalah tingginya risiko hulu. Salah satu faktor yang menghambat pengembangan panas bumi yaitu yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah keterbatasan akses pada data pengeboran panas bumi menjadi kendala utama bagi setiap engineer atau peneliti pengeboran di Indonesia yang berupaya mencari cara untuk mengoptimalkan biaya pengeboran panas bumi. Dahulu biaya sumur di Indonesia jarang dipublikasikan, sehingga sulit dan tidak cukup data untuk dapat mengevaluasi biaya sumur hingga keyakinan statistik yang masuk akal. Perusahaan pengembang panas bumi di Indonesia tidak termotivasi untuk berbagi lesson learned dan best practice dari proyek pengeboran panas bumi ke publik, mengakibatkan kurangnya pengembangan terhadap aset proses organisasi yang dijadikan benchmarking untuk mengoptimalkan biaya eksplorasi. Dengan melakukan penilaian terhadap tingkat kematangan aset proses organisasi manajemen biaya proyek eksplorasi panas bumi diharapkan dapat mengetahui sudah sampai di mana tingkat kematangan saat ini dan diharapkan dapat memberikan strategi untuk dapat mengembangkan aset proses organisasi dalam manajemen biaya agar meningkatkan kesuksesan proyek. Penelitian ini dilakukan sebagai wujud pengembangan aset proses organisasi terhadap perencanaan biaya yang dapat dijadikan sebagai lesson learned berupa prosedur untuk perencanaan biaya proyek pengeboran industri panas bumi di Indonesia dan selanjutnya untuk meningkatkan keberhasilan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia. ......Indonesia is believed to have geothermal energy potential of 23,965 MW (Megawatt) or equivalent to 20.28% of the world's geothermal potential. The current condition of geothermal utilization in Indonesia, in the form of installed capacity of geothermal power plants, is about 2,130.7 MW. Utilization of geothermal development in Indonesia faces many challenges, one of which is proven by its low utilization despite having the second largest reserves in the world. Geothermal developers believe that one of the main factors hindering geothermal development is the high upstream risk. One of the factors that hinder geothermal development, which will be discussed in this study, is the limited access to geothermal drilling data, which is a major obstacle for every drilling engineer or researcher in Indonesia who is trying to find ways to optimize geothermal drilling costs. In the past, well costs in Indonesia were rarely published, making it difficult and insufficient data to evaluate well costs to reasonable statistical confidence. Furthermore, geothermal development companies in Indonesia are not motivated to share lessons learned and best practices from geothermal drilling projects to the public, resulting in a lack of development of organizational process assets that are used as benchmarks to optimize exploration costs. By assessing the maturity level of project cost management's organizational process assets in geothermal exploration projects, it is expected to find out the current maturity level and provide a strategy to develop organizational process assets in project cost management in order to increase project success. This research was conducted as a form of developing organizational process assets towards cost planning that can be used as lessons learned in the form of procedures for cost planning for geothermal drilling projects in Indonesia and further to increase the success of geothermal power plant development in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Sucahyono
Abstrak :
Kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawan di perusahaan, salah satu metode yang digunakan dalam rangka peningkatan kinerja karyawan adalah melalui pendekatan manajemen pengetahuan, best practice sharing dikenal sebagai inti dari manajemen pengetahuan, dalam studi yang telah dilakukan sebelumnya terbukti efektif dalam peningkatan kinerja karyawan yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan. Penelitian ini berfokus pada peran best practice sharing dengan faktor antesenden dari penerapan manajemen pengetahuan: tacit knowledge, explicit knowledge, teknologi informasi, replikasi dan reward and punishment, yang diduga kuat berpengaruh dalam pelaksanaan sharing best practice di CNA Bank. Penelitian ini juga meneliti pengaruh dari best practice sharing di CNA Bank terhadap peningkatan kinerja karyawan. Hipotesa yang diajukan adalah tacit knowledge, explicit knowledge, teknologi informasi, replikasi serta reward and punishment memiliki pengaruh terhadap best practices sharing di CNA Bank, dan best practices sharing memiliki pengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan di CNA Bank. Model penelitian yang menggambarkan hubungan antara faktor antesenden, best practice sharing dan peningkatan kinerja karyawan melalui pendekatan manajemen pengetahuan diuji melalui penyebaran kuesioner kepada 178 karyawan yang bekerja di divisi sales and distribution di seluruh kantor cabang CNA Bank di Indonesia, dengan respone rate 74,16%. Analisa data menggunakan Confirmating Factor Analysis (CFA), pengujian hipotesis menggunakan SEM. Hasil penelitian menunjukan bahwa tacit knowledge, explicit knowledge, replikasi serta reward and punishment memiliki pengaruh signifikan terhadap best practices sharing di CNA Bank, sedangkan teknologi informasi tidakmemiliki pengaruh signifikan terhadap best practices sharing di CNA Bank. Dari hasil pengujian juga ditemukan bahwa best practices sharing memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan di CNA Bank. ...... Company performance is strongly influenced by the performance of employees in the company, one of the methods used in order to improve the performance of employees is through a knowledge management approach, sharing best practices known as the core of knowledge management, the studies that have been done previously shown effective inimproving the performance of employees and company performance at the end. This study focuses on the role of sharing best practices with antesenden factors of knowledge management implementation: tacit knowledge, explicit knowledge, information technology, replication, and reward and punishment, which allegedly influential in the implementation of best practices sharing in CNA Bank. This study also examined the effects of sharing best practices in CNA Bank towards improving employee performance. Hypothesis is tacit knowledge, explicit knowledge, information technology, replication as well as reward and punishment has an influence on sharing best practices in CNA Bank, and sharing best practices have an influence on employee performance improvement in CNA Bank. A research model that describes the relationship between antesendenfactors, sharing best practices and employee performanceimprovement through knowledge management approach is tested through questionnaires to the 178 employees who work in the sales and distribution division in all branches CNA Bank in Indonesia, with respone rate of 74,16 %. Analysis of the data using Confirmating Factor Analysis ( CFA ), testing the hypothesis using SEM. The results showed that tacit knowledge, explicit knowledge, replication as well as reward and punishment has a significant influence on sharing best practices in CNA Bank, while information technology has no significant effect on the sharing of best practices in CNA Bank. From the test results also found that the sharing of best practices has a significant influence on employee performance improvement in CNA Bank.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T38908
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library