Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Beltan Winner
Abstrak :
Pada umumnya, dinding besmen adalah salah satu penahan tanah yang biasa digunakan untuk sebuah pondasi rumah atau bangunan tinggi. Penahan tanah atau besmen adalah struktur yang di design untuk menahan tanah. Pada model tekanan tanah di dinding besmen yang menerima gaya akibat gempa di modelkan dengan menggunakan program khusus geotech yaitu PLAXIS. Jenis dinding besmen adalah rigid, dengan tinggi 8m. Lebar model besmen adalah 30m dengan 2 lapis tanah dan 2 jenis tanah yang berbeda yaitu mohr coulomb dan linear elastic. Kedalaman tanah pada design model adalah 30 meter dengan layer 1 18m dan lapis 2 adalah 12m. Input gaya gempa di letakan di tengah tengah antara kedua layer. Variabel terikat di skripsi ini ialah gaya lentur maksimum, tekanan tanah dan frekuensi. ......Generally, Basement wall is one of the retaining wall alternatives that used to be a foundation such in residence houses or building. Retaining wall as in basement are structures that designated to restrain the soil. The models of the lateral earth pressure at basement wall that recieve seismic loading are modeled using PLAXIS geotech program. The type of the basement wall are rigid, with height of 8m. The width of the basement modeling is 30m, with two soil layer and two type of soil properties which is Mohr Coulomb and Linear Elastic. The deepness of the soil design are 30m depth which layer 1 is 18 and layer 2 is 12m. The Earthquake motion placed at the middle of the 2 layer. The dependent variables are Maximum bending moment, Earth Pressure, acceleration and frequency.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
Abstrak :
Makalah ini menyampaikan teknik modern pelaksanaan besmen pada bangunann bertingkal banyak, terutama berhubungan dengarl metode Top-Down dan dinding diaphragma sebagai teknologi tepat guna dan berdaya guna unluk pembuaran besmen, khususnya pada kondisi tanah lunak dan lingkungan kota besar yang kurang menguntungkan. Dengan menggunakan metode Top-Down yang ditunjang oleh dinding diaphragma sebagai strukrur penahan tanah, maka bisa dilakukan optimalisasi waktu penyelesaian bangunan yang lebih cepat, disamping juga mengurangi pengaruh negatif' penggalian besmen, termasuk sistem pengangkuran dan pemompaan airnya, terrhadap bangunan-bangunan yang mudah berdiri di sekitarnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Beltian Winner
Abstrak :
Pada umumnya, dinding besemen adalah salah satu penahan tanah yang biasa digunakan untuk seebuah pondasi rumah atau bangunan tinggi. Penahan tanah atau besmen adalah struktur yang di desain untuk menahan tanah. Pada model tekanan tanah di dinding besemen yang menerima gaya akibat gempa dimodelkan dengan menggunakan program khusus geotech yaitu PLAXIS. Jenis dinding besmen adalah rigid, dengan tinggi 8m. lebar model besmen adalah 30m, dengan 2 lapis tanah dan 2 jenis tanah yang berbeda yaitu mohr coulomb dan linear elastic. Kedalaman tanah pada desain model adalah 30m dengan layer 1 18m dan layer 2 adalah 12 m. Input gaya gempa diletakan ditengah antara kedua layer soil. Variabel terikat di skripsi ini adalah, gaya lentur maksimum, tekanan tanah, dan frequency. ......Generally, Basement wall is one of the retaining wall alternatives that used to be a foundation such in residence houses or building. Retaining wall as in basement are structures that designated to restrain the soil. The models of the lateral earth pressure at basement wall that recieve seismic loading are modeled using PLAXIS geotech program. The type of the basement wall are rigid, with height of 8m. The width of the basement modeling is 30m, with two soil layer and two type of soil properties which is Mohr Coulomb and Linear Elastic. The deepness of the soil design are 30m depth which layer 1 is 18 and layer 2 is 12m. The Earthquake motion placed at the middle of the 2 layer. The dependent variables are Maximum bending moment, Earth Pressure, acceleration and frequency.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
Abstrak :
ABSTRAK
Makalah ini menyampaikan beberapa aspek teknik pelaksanaan dinding diaphragma dan metode Top-down untuk pembuatan besmen (basement) pada bangunan bertingkat banyak, sebagai teknologi yang tepat guna dan berdaya guna, khususnya pada kondisi tanah lunak dan lingkungan kota besar yang kurang menguntungkan. Dengan menggunakan metode Top-Down yang ditunjang oleh dnding diapraghma sebagai struktur penahan tanah, maka bisa dilakukan optimalisasi waktu penyelesaian bangunan yang lebih cepat, disamping juga mengurangi pengaruh negatif penggalian besmen, termasuk sistem pengangkuran dan pemompaan airnya, terhadap bangunan-bangunan yang sudah berdiri di sekitarnya.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faris
Abstrak :
Besmen merupakan bangunan berlapis yang dibangun secara vertikal kebawah tanah. Besmen umumnya digunakan untuk aktifitas yang menunjang penggunaaan bangunan seperti untuk fungsi parkir, instalasi alat-alat mekanikal dan banyak digunakan sebagai tempat pertokoan, hiburan, kantor dan lain-lain. Pada penelitian ini dilakukan pemodelan sistem ventilasi asap dengan metode paksa dan alamiah untuk kompartemen besmen. Fokus penelitian ini adalah pemodelan tingkat visibilitas dan konsentrasi asap ketika sebuah lantai besmen mengalami kebakaran. Untuk menekan tingkat bahaya akumulasi asap, maka dilakukan beberapa upaya antara lain pemasangan ventilasi alamiah atau paksa. Ventilasi alamiah merupakan sebuah ventilasi natural yang memanfaatkan perbedaan tekanan antara zona dengan temperature tinggi dan yang lebih rendah (efek cerobong). Efek cerobong akan memungkinkan terjadinya fenomena pergerakan udara yang masuk dan keluar, sehingga dapat menurunkan konsentrasi asap di lantai besmen. Ventilasi Mekanikal merupakan ventilasi paksa yang menggunakan media fan untuk menyedot dan membuang udara serta asap hasil proses pembakaran. Pada penelitian ini juga dilakukan eksplorasi pemanfaatan gas burner. Gas burner diharapkan dapat menghasilkan gas dengan temperature tinggi/densitas rendah sehingga dapat menghasilkan efek buoyancy yang akan mengdorong produk pembakaran keluar dari kompartemen besmen.
Besmen merupakan bangunan berlapis yang dibangun secara vertikal kebawah tanah. Besmen umumnya digunakan untuk aktifitas yang menunjang penggunaaan bangunan seperti untuk fungsi parkir, instalasi alat-alat mekanikal dan banyak digunakan sebagai tempat pertokoan, hiburan, kantor dan lain-lain. Pada penelitian ini dilakukan pemodelan sistem ventilasi asap dengan metode paksa dan alamiah untuk kompartemen besmen. Fokus penelitian ini adalah pemodelan tingkat visibilitas dan konsentrasi asap ketika sebuah lantai besmen mengalami kebakaran. Untuk menekan tingkat bahaya akumulasi asap, maka dilakukan beberapa upaya antara lain pemasangan ventilasi alamiah atau paksa. Ventilasi alamiah merupakan sebuah ventilasi natural yang memanfaatkan perbedaan tekanan antara zona dengan temperature tinggi dan yang lebih rendah (efek cerobong). Efek cerobong akan memungkinkan terjadinya fenomena pergerakan udara yang masuk dan keluar, sehingga dapat menurunkan konsentrasi asap di lantai besmen. Ventilasi Mekanikal merupakan ventilasi paksa yang menggunakan media fan untuk menyedot dan membuang udara serta asap hasil proses pembakaran. Pada penelitian ini juga dilakukan eksplorasi pemanfaatan gas burner. Gas burner diharapkan dapat menghasilkan gas dengan temperature tinggi/densitas rendah sehingga dapat menghasilkan efek buoyancy yang akan mengdorong produk pembakaran keluar dari kompartemen besmen.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library