Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Anis Maharani
Abstrak :
Buletin berita kriminal menjadi program andalan di stasiun-stasiun televisi swasta di Indonesia. Produksi berita kriminal secara massal membuat media membutuhkan aliran informasi terus-menerus dari sumber yang kredibel dalam menangani masalah kriminalitas. Dari sinilah timbul kerja sama media dan kepolisian untuk memproduksi berita 'criminal. Penelitian ini berusaha melihat proses produksi berita kriminal menghasilkan representasi polisi jagoan yang selalu berhasil menangani kasus-kasus kejahatan dalam program buletin berita kriminal di stasiun-stasiun televisi swasta di Indonesia. Teori yang digunakan untuk melihat bagaimana proses konstruksi dan interaksi agen-agen dalam struktur pemberitaan kriminal adalah Teori Social Construction of Reality yang dikemukakan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Sedanglcan untuk melihat interaksi antaragen digunakan Teori Strukturasi yang dikemukakan oleh Anthony Giddens. Metode penelitian yang digunakan adalah Critical Discourse Analysis yang dikemukakan oleh Norman Fairclough. Dengan menggunakan kerangka CDA, analisis penelitian ini dibagi menjadi tiga level, yaitu teks, discourse practice dan sociocultural practice. Untuk menganalisis level teks, digunakan perangkat framing milik Gamson dan Modigliani. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa posisi polisi yang superior dalam masyarakat Indonesia juga menempatkannya di posisi dominan dalam struktur pemberitaan }criminal. Sedangkan posisi media yang berfungsi sebagai pemberi informasi kepada publik, dalam interaksinya dengan polisi memiliki peran yang lemah karena media sangat tergantung pada informasi kepolisian untuk memberitakan insiden-insiden 'criminal. Rasa ingin tahu masyarakat terhadap penanganan masalah-masalah kriminalitas yang berkaitan langsung dengan kehidupan mereka diekspos media semata-mata demi kepentingan meraih keuntwigan dengan mengklaim bahwa mereka berusaha menjalankan fungsi sebagai pemberi informasi. Dengan mengetahui proses produksi berita 'criminal, masyarakat bisa menilai bahwa kualitas dan orientasi pemberitaan masalah kriminalitas tidak lagi didasarkan pada fakta dan fungsi media massa sebagai pemberi informasi. Dalam pemberitaan kasus-kasus kejahatan dalam program Sergap —sebagai objek kajian penelitian ini— telah terjadi pertarungan kepentingan antaragen yang berperan dalam proses produksi berita 'criminal. Agen yang dominan, yaitu polisi berpotensi untuk mengatur pemberitaan agar tidak merugikan citra lembaga tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4234
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4907
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kartika JR
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5234
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4500
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Esti Hapsari
Abstrak :
Program berita kriminal saat ini sedang menjadi tren di dunia pertelevisian Indonesia. Tayangan ini seringkali menampilkan adegan kekerasan, seperti proses penangkapan pelaku tindak kriminal yang disertai dengan penembakan atau pemukulan, ilustrasi yang menggambarkan peristiwa terjadinya tindak kriminal. Tayangan kekerasan yang ditampilkan dalam tayangan berita kriminal ini kemungkinan dapat mempengaruhi sikap penontonnya terhadap kekerasan melalui proses belajar sosial seperti observational learning dan social modelling. Kekerasan yang tergambar dalam tayangan berita kriminal dapat mempengaruhi komponen sikap penontonnya, sehingga akhirnya dapat mengarah kepada pembentukan sikap terhadap kekerasan.
Penelitian ini dilakukan dengan subyek ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan. Subyek penelitian berjumlah 78, dengan N kelompok penonton tayangan berita kriminal sebesar 48 orang dan N kelompok bukan penonton tayangan berita kriminal sebesar 30 orang. Alat ukur yang digunakan adalah skala sikap terhadap kekerasan yang d i adaptasi dari Attitude Toward Violence. Scale yang dibuat oleh Velicker et al (1989). Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan sikap terhadap kekerasan antara ibu rumah tangga yang menonton tayangan berita kriminal dan tidak menonton tayangan berita kriminal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap terhadap kekerasan pada ibu rumah tangga penonton tayangan berita kriminal dan bukan penonton tayangan berita kriminal. Ibu rumah tangga yang menonton tayangan berita kriminal ternyata memiliki sikap terhadap kekerasan yang lebih positif dibandingkan dengan ibu rumah tangga yang tidak menonton tayangan berita kriminal. Dengan hasil penelitian seperti tersebut, hendaknya pihak televisi dapat meningkatkan kontrol materi tayang program berita kriminal agar tidak terlalu banyak menampilkan adegan kekerasan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3428
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Denasty Putri Puspita Aulia
Abstrak :
Market driven journalism mendorong para pembuat berita untuk bersaing memperoleh perhatian penonton dengan menggunakan sensasionalisme. Berita sensasional dibuat atas nama rating penonton yang tinggi sehingga memperoleh keuntungan besar. Salah satu jenis berita televisi yang tergolong sensasional adalah berita kriminal yang memiliki kemampuan menarik perhatian khalayak. Berita kriminal tidak luput dari keberadaan perempuan. Berita kriminal dengan pelaku perempuan yang cukup menarik perhatian publik adalah kasus pembobolan dana nasabah bank swasta oleh Malinda Dee. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengukur tingkat sensasionalisme berita Melinda Dee yang ditampilkan oleh dua program berita Seputar Indonesia RCTI dan Reportase Trans TV.
Penulis menggunakan konsep dan indikator ?sensasionalisme? yang sudah digunakan dalam penelitian sebelumnya oleh Zhou (2001). Penelitian ini menggunakan paradigma positivis dan bersifat deskriptif. Penulis hendak membuktikan teori atau konsep dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi dengan membandingkan pesan dari sumber yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program berita Seputar Indonesia lebih sensasional dalam menyajikan berita Melinda Dee dibandingkan dengan program berita Reportase. Penelitian ini juga membuktikan bahwa personalisasi berita mengenai Melinda Dee sangat sering digunakan pada kedua program berita agar lebih sensasional.
......Market driven journalism driving newsmaker to compete in getting attention with sensationalism for the audience. Sensational news are made up by gaining high rate audience for income or big profit from the advertising agency. One type of television news categorized sensational is crime news which have the ability to draw many audience?s attention. Crime news never losing the presence sight of a woman. Crime news with women offender which has drawn attention on public audience is fraud case at one of overseas private bank by Malinda Dee. In this research, author wants to examine the degree of sensationalism in Melinda News published by two news media programs Seputar Indonesia RCTI and Reportase Trans TV.
Author adopts the concept and sensationalism indicator that have been applied by previous research conducted by Zhou (2001). This descriptive research uses the positives paradigm. Author wants to prove that concept by using quantitative approach. The method conducted in this research use content analysis by comparing the message from two news Media programs that mention before (Seputar Indonesia RCTI and Reportase Trans TV). The research outcomes have found that in presenting news of Melinda Dee, Seputar Indonesia RCTI News Program more sensational than Reportase Trans TV. Furthermore, in order to make the news more sensational, both of news programs often use personalization of Melinda Dee.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library