Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Febri Koriyani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara Budaya dalam Organisasi
dengan Komitmen Afektif terhadap Perubahan pada Perusahaan Rintisan Berbasis
Digital. 113 responden dari berbagai perusahaan rintisan berbasis digital terlibat dalam
penelitian ini. Alat ukur yang digunakan untuk Budaya dalam Organisasi adalah
Organizational Culture Survey (OCS) yang dikembangkan oleh Glaser, Zamanou, dan
Hacker (1987), sementara Komitmen Afektif terhadap Perubahan Commitmen To Change Inventory (CTC Inventory) yang dikembangk anm eonleghg uMnaekyaenr
dan Herscovitch (2002) dengan hanya mengambil dimensi dari Komitmen Afektif
terhadap Perubahan. Kedua alat ukur tersebut sebelumnya telah di adaptasi ke dalam
aBnathaaras aa Inntadroan eBsuiad.a Hyaa sdial ldaamri Opergnaenliitsiaansi mdeennguannju Kkkoamni atmdaenny Aa fheukbtuifn tgearnh aydaanpg Pseigrunbifaihkaann
(r= 0,440, p<0,01). Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan antara setiap 6 komponen Budaya dalam Organisasi (Kerja tim & Konflik,
Nuansa dan Moral, Alur Informasi, Keterlibatan, Supervisi, dan Rapat) dengan
Komitmen Afektif terhadap Perubahan. Penelitian ini diharapkan akan membantu
perusahan-perusahaan rintisan berbasis digital untuk memahami variabel Budaya
dalam organisasi maupun komponen-komponennya yang berhubungan dengan
Komitmen Afektif, sehingga implementasi perubahan akan berhasil.

ABSTRACT
Commitment to Change in Digital Based Start-up. 113 Participants were involved in
thi study. The measurement tools used in this study is the Organizational Culture
Siurvey developed by Glaser, Zamanou, and Hacker (1987) Change Inventory (CTC Inventory) developed by Meyer and H earnsdc otvhietc hC (o2m0m02i)t.m Feonrt
the purpose of measuring Affective Commitment to Change, only items from this
dimension are used to measure Affective Commitment to Change. The Measurement
tools were adapted into Bahasa Indonesia for better understanding. This study showed
that there is a significant relationship between Organizational Culture and Affective
Commitment to Change (r= 0,440, p<0,01).. Furthermore, this study also found that
every component form Organizational Culture (Teamwork & Conflict, Climate &
aMnodr aslieg,n Iifnivcoanlvtleym ceonrtr, eIlnaftoedrm taot iAonff eFclotiwve, SCuopmermviitsmioenn, ta tnod Cmheaentgineg. sF) raorme atlhl ep roessiutilvt eolyf
this study, hopefully start-up companies can understand more about Organizational
culture or it
of change implementations."
2016
S63246
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Gupitararas
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara work-life balance terhadap komitmen perubahan karyawan pada perusahaan rintisan berbasis digital. Work-life balance terdiri atas dimensi work interference with personal life (WIPL), personal life interference with work (PLIW), work enhancement of personal life (WEPL), dan personal life enhancement of work (PLEW). Komitmen perubahan terdiri atas dimensi komitmen perubahan afektif, kontinu, dan normatif. Penelitian menggunakan alat ukur Commitment to Change Inventory (Herscovitch & Meyer, 2002) dan Work/Nonwork Scale (Fisher et al., 2009) yang diadaptasi oleh Khairan (2015) dan Askandar (2011). Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 112 karyawan yang bekerja dalam perusahaan rintisan berbasis digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi WEPL terhadap komitmen perubahan normatif (r = 0,24, p < 0,05). Hasil penelitian dapat berkontribusi bagi perusahaan sebagai pertimbangan untuk memerhatikan work-life balance karena berkaitan dengan komitmen perubahan karyawan.

ABSTRACT
The purpose of this study is to identify the relationship between work-life balance and employee commitment to change in digital-based startup company. Work-life balance was comprised of work interference with personal life (WIPL), personal life interference with work (PLIW), work enhancement of personal life (WEPL), and personal life enhancement of work (PLEW) dimensions. Commitment to change comprised of affective commitment to change, continuance commitment to change, and normative commitment to change dimensions. This study used Commitment to Change Inventory (Herscovitch & Meyer, 2002) and Work/Nonwork Scale (Fisher et al., 2009) that had been adapted by Khairan (2015) and Askandar (2011). This study used 112 employees who work at digital-based startup company as a sample. Results indicated there was a significant relationship between WEPL and normative commitment to change (r = 0,24, p < 0,05). Results of this study could contribute to company as a consideration to attend to work-life balance, since it was related to employee commitment to change."
2016
S63297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Aprilia Roscantika
"Pada era globalisasi saat ini, perilaku kerja inovatif dianggap sebagai hal krusial karena berguna dalam pencapaian keuntungan kompetitif dan keberlangsungan organisasi jangka panjang. Sama seperti perilaku kerja inovatif yang dianggap penting bagi organisasi, hal lain yang juga penting adalah bagaimana peran pemimpin dalam memunculkan perilaku kerja inovatif pada karyawan itu sendiri. Akan tetapi dari hasil melakukan tinjauan literatur ditemukan adanya penelitian yang menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh langsung dari kepemimpinan etis terhadap perilaku kerja inovatif karyawan. Adanya hasil penelitian tersebut yang bersifat inkonsisten dengan beberapa hasil penelitian-penelitian sebelumnya, membuat penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kembali hubungan antara kepemimpinan etis dan perilaku kerja inovatif pada sampel lain, khususnya karyawan di perusahaan berbasis digital. Perilaku kerja inovatif diukur dengan menggunakan alat ukur Innovative Work Behavior 2000, sedangkan kepemimpinan etis diukur dengan menggunakan alat ukur Ethical Leadership Questionnaire 2013. Sampel penelitian ini terdiri dari 217 karyawan dari perusahaan berbasis digital yang telah memiliki lama kerja dengan atasan minimal tiga bulan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kepemimpinan etis dan perilaku kerja inovatif pada karyawan di perusahaan berbasis digital r = 0.44, p < 0.01.

In this current era of globalization, innovative work behavior is regarded as crucial because it is useful in achieving competitive advantage and long term organizational sustainability. Just as innovative work behavior is considered important to organization, another important thing is how the leaders role in generating innovative work behavior on the employees themselves. However, results from reviewing the literature found a study showing that there is no direct influence of ethical leadership on employees innovative work behavior. The results of this study are inconsistent with some of the results of previous studies, making this research conducted with the aim to re examine the relationship between ethical leadership and innovative work behavior on other samples, especially employees in digital enterprise. Innovative work behavior was measured using Innovative Work Behavior Scale 2000, while ethical leadership was measured using Ethical Leadership Questionnaire 2013. The sample of this study consists of 217 employees of digital enterprise that have had a period of work with their leaders for at least three months. The analysis technique used in this study is Pearson correlation. The results of this study indicate that there is a positive and significant relationship between ethical leadership and innovative work behavior on employees in digital enterprise r 0.44, p 0.01."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiya Faiza Yumna
"Di tengah era digitalisasi dan persaingan industri global, perilaku kerja inovatif karyawan menjadi kunci dari kesuksesan perusahaan, khususnya perusahaan berbasis digital. Dalam mengimplementasikan ide-ide inovatif, karyawan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama atasan. Dibutuhkan gaya kepemimpinan yang tepat untuk mendukung perilaku kerja inovatif karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan salah satu gaya kepemimpinan, yaitu benevolent leadership dengan perilaku kerja inovatif karyawan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional yang menggunakan alat ukur Benevolent Leadership Scale dari Cheng dkk. 2004 dan The Innovatiove Work Behavior Scale dari Janssen 2000. Pearson Product Moment dan Hierarchical Regression digunakan dalam menganalisis hasil penelitian ini.
Hasil penelitian terhadap 217 karyawan di perusahaan berbasis digital menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dan positif antara benevolent leadership dan perilaku kerja inovatif r 215 = 0.48, p < 0.01 . Lebih lanjut, penelitian ini juga menemukan adanya hubungan antara perilaku kerja inovatif dan beberapa variabel demografis seperti usia dan lama kerja karyawan.

In the midst of digitization era and global industry competition, employees rsquo innovative work behavior is key to the success of a company, especially for digital based company. In order to implement innovative ideas, employees need support from various parties, specifically from their leaders. It takes a certain style of leadership that suitable to support employees rsquo innovative work behavior. This study aims to describe the relationship between one of the leadership styles, that is benevolent leadership, and innovative work behavior.
This study is a quantitave research with correlational design using Benevolent Leadership Scale from Cheng et al. 2004 and The Innovative Work Behavior Scale from Janssen 2000. Pearson Product Moment and Hierarchical Regression were used to analyze the result of this study.
The results carried out among 217 employees from various digital enterprises showed that there was a positive and significant correlation between benevolent leadership and innovative work behavior r 215 0.48, p 0.01 . Furthermore, this study also showed the relationship between innovative work behavior and some demographic variables, such as age and employees rsquo tenure.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Detiara
"Seiring dengan berkembangnya teknologi, asuransi berbasis digital lebih diminati masyarakat Indonesia karena proses underwriting yang dinilai lebih mudah, praktis, dan efektif dilakukan dibandingkan dengan asuransi konvensional. Namun, minimnya proses verifikasi secara langsung oleh pihak Penanggung pada asuransi berbasis digital dapat menimbulkan risiko ketidaksesuaian data yang diperoleh dengan kondisi yang sebenarnya. Hal ini dapat merugikan pihak penanggung. Berangkat dari permasalahan ini, skripsi ini membahas tentang pentingnya proses underwriting, gambaran prinsip kehati-hatian sebagai bagian dari underwriting, serta penerapan prinsip tersebut pada produk asuransi berbasis digital di Indonesia. Metode penelitian yang dilakukan yaitu yuridis-normatif dimana penulis mengkaji penerapan norma-norma prinsip kehati-hatian pada proses underwriting di satu perusahaan asuransi berbasis digital, PT.Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia), berdasarkan Pasal 34 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 69/POJK.05/2016 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi dan Perusahaan Reasuransi Syariah. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa pedoman underwriting wajib memuat atau mempertimbangkan: (1) kemungkinan terjadinya risiko di masa yang akan datang; (2) langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko; (3) jenis risiko yang akan ditanggung. Kesimpulan berikutnya, PT.Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) telah memperhatikan dan melakukan penerapan prinsip kehati-hatian sebagaimana pedoman underwriting tersebut. Penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk menambahkan klausul dalam pasal 34 POJK No. 69/POJK.05/2016 mengenai apa saja yang menjadi indikator prinsip kehati-hatian secara terperinci.

The more technology develops, the more Indonesian society increase their interest to Digital-based insurance products because the underwriting process is considered easier, more practical, and more effective than conventional insurance. However, the lack of direct verification processes by the Insurer on digital-based insurance can create a risk of inconsistency between the data obtained and the actual conditions. This condition could be detrimental to the insurance company. Based on this problem, this research discusses the importance of the underwriting process, describes the principles of prudence as part of underwriting, and the application of these principles to digital-based insurance products in Indonesia. The research method used is juridical-normative where the author examines the application of the principles of prudence in the underwriting process at a digital-based insurance company, PT.Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia), based on Article 34 of the Financial Services Authority Regulation Number 69 / POJK.05 / 2016 concerning the Implementation of Business Insurance Companies, Sharia Insurance Companies, Reinsurance Companies and Sharia Reinsurance Companies. From the research, it was found that the underwriting guidelines must contain or consider: (1) the possibility of future risks; (2) mitigation measures to reduce the likelihood of risk occurring; (3) the type of risk to be borne. It is also found that PT.Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) has implemented the precautionary principle as per the underwriting guidelines. This research can give contributions to the Otoritas Jasa Keuangan to add a clause in article 34 POJK No. 69 / POJK.05 / 2016 regarding what are the indicators of the prudential principle in detail."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Saiati
"Era digital dan perkembangan digital telah dan akan terus mengubah tren sosial, termasuk perilaku konsumen dalam melakukan penggunaan jasa dan layanan. Akibatnya, terjadi perubahan pada dunia periklanan yang ditandai adanya pergeseran perilaku konsumen. Hal ini menuntut para pelaku periklanan untuk berinovasi dalam menentukan strategi, salah satunya adalah Omnichannel. Studi ini bertujuan untuk mengetahui masalah adanya pergeseran perilaku konsumen serta implementasi strategi omnichannel pada industri pariwisata melalui digital tourism platform Atourin sebagai langkah solutif dari adanya perubahan dinamika periklanan dalam pergeseran perilaku konsumen yang terjadi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Atourin melakukan strategi omnichannel advertising dalam implementasinya, melalui penyampaian pesan iklan serta konten produk dan layanan melalui berbagai kanal, seperti official website, kanal media sosial, dan acara-acara offline, seperti; diskusi dan webinar sebagai langkah solutif dari adanya pergeseran pola perilaku konsumen.

The digital era and digital developments already and will continue to change social trends, including consumer behavior in using services and services. As a result, there was a change in the advertising world which was marked by a shift in consumer behavior. This requires advertisers to innovate in determining strategies, one of which is Omnichannel. This study aims to determine the problem of shifting consumer behavior and the implementation of omnichannel strategies in the tourism industry through Atourin's digital tourism platform as a solution to the changing dynamics of advertising in shifting consumer behavior. The results of this research are that Atourin has implemented an omnichannel advertising strategy, through the delivery of advertising messages and product and service content through various channels, such as official websites, social media channels, and offline events, such as; discussions and webinars as a solution to the shift in consumer behavior ."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Fudia Hanamici
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara gaya kepemimpinan otentik dengan komitmen afektif dan normatif terhadap perubahan pada karyawan perusahaan rintisan berbasis digital. Pengukuran gaya kepemimpinan otentik dilakukan dengan menggunakan Authentic Leadership Questionnaire (ALQ). Pada variabel komitmen afektif dan normatif terhadap perubahan, pengukuran dilakukan dengan mengambil dimensi komitmen afektif terhadap perubahan dan dimensi komitmen normatif terhadap perubahan pada alat ukur Commitment to Change inventory (CCI). Studi ini diikuti oleh 113 partisipan dari berbagai perusahaan rintisan berbasis digital di Indonesia. Melalui teknik pearson correlation hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan otentik dengan komitmen afektif terhadap perubahan (r = 0,46, p < 0,05, two-tailed) dan komitmen normatif terhadap perubahan (r = 0,35, p < 0,05, two-tailed) pada karyawan perusahaan rintisan berbasis digital. Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan rintisan berbasis digital di Indonesia untuk mengembangkan gaya kepemimpinan otentik untuk meningkatkan komitmen afektif dan normatif terhadap perubahan.

This study was conducted to see the relationship between authentic leadership style with affective commitment to change and the normative commitment to change in start-up digital based?s employee. Authentic leadership style measured with Authentic Leadership Questionnaire (ALQ). The variable of affective commitment to change and normative commitment to change measured by taking the dimensions of affective commitment to change and normative of commitment to change from Commitment to Change inventory. Participants of this study consist of 113 employees from a variety of start-up digital based in Indonesia. Using the Pearson correlation technique results from this study showed that there is a positive and significant relationship between authentic leadership with affective commitment to change (r = 0,46, p < 0,05, two-tailed) and normative commitment to change (r = 0,35, p < 0,05, two-tailed) in start-up digital based?s employees. The results of this study could give consideration for digital-based startup in Indonesia to develop authentic leadership style to increase affective and normative commitment to change."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Pratama
"Dunia saat ini telah memasuki era revolusi industri keempat dengan semua lini industri sudah terdigitalisasi dan terkoneksi dengan internet. Hal ini menyebabkan terjadinya disrupsi di berbagai industri salah satunya industri pendidikan yang berupa media belajar digital yang tersedia di handphone dan laptop. Sebuah penelitian menunjukkan media digital lebih digemari generasi Z, sementara generasi millennials lebih menyukai media buku cetak. Penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk menentukan kemampuan memahami materi siswa berdasarkan media pembelajaran, tetapi penelitian ini masih subyektif berdasarkan kuesioner yang diisi oleh subjek. Salah satu penelitian adalah disertasi yang dilakukan oleh Geske pada tahun 2005 dengan judul "Perbandingan membaca di layar komputer dan media cetak pengukuran pola perhatian menggunakan EEG". Pengamatan dalam jurnal dilakukan pada tiga media, yaitu: Monitor CRT, Monitor LCD dan Cetak Buku (Cetak) pada 30 responden dengan kedua lobus otak yaitu Occipital dan Parietal diukur. Untuk lebih memperdalam penelitian, penulis menggunakan data mentah dari studi Geske untuk menganalisis upaya mental dan kemudian membandingkan dua media dari aspek perhatian yang telah dipelajari oleh Geske dan aspek upaya mental yang dianalisis oleh penulis. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil analisis pengaruh media pembelajaran (buku digital dan cetak) pada materi pemahaman dalam hal perhatian dan upaya mental berdasarkan data mentah EEG dari studi Geske dan memberikan rekomendasi untuk media pembelajaran terbaik. Dalam penelitian ini hanya dua media yang akan diukur, Monitor CRT dan Media Print karena kurangnya data yang tersedia. Pemberian rekomendasi pembelajaran didasarkan pada hasil analisis, dengan hasil bahwa media cetak masih lebih baik daripada digital pada aspek perhatian dan upaya mental.

The world has now entered the era of the fourth industrial revolution in which all lines of industry have been digitalized and connected to the internet. This causes disruption in various industries one of which is the education industry in the form of digital learning media available on cellphones and laptops. Previous research has been conducted to determine the ability of understanding students' material based on learning media, but the research is still subjective based on a questionnaire filled out by the subject. One of the researches is a dissertation conducted by Geske in 2005, titled as "A comparison of reading on computer screens and print media measurements of attention patterns using EEG". Observations in the journal were carried out on three media, namely: CRT Monitor, LCD Monitor and Print Book (Print) on 30 respondents with Occipital and Parietal lobes measured. To further deepen the study, the author uses the raw data from Geske's study to analyses mental effort and then comparing the two media from the aspect of attention that has been studied by Geske and the mental effort aspect analyzed by the author. This study aims to obtain the results of an analysis of the influence of learning media (digital and printed books) on understanding material in terms of attention and mental effort based on the EEG raw data from Geske study and provide recommendations for the best learning media. In this study only two media will be measured, CRT Monitor and Media Print due to lack of available data. Provision of learning recommendations is based on the results of the analysis, with the result that printed media is still better than digital on attention and mental effort aspect."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryana Andari
"Berbagai studi terdahulu mengemukakan faktor pembentuk perilaku inovatif pegawai adalah gaya kepemimpinan. Namun, riset yang meneliti pengaruh gaya kepemimimpinan terhadap perilaku inovatif pegawai dalam konteks budaya yang beragam masih jarang ditemui. Berbagai studi mengatakan bahwa Kepemimpinan Paternalistik merupakan gaya kepemimpinan yang paling efektif untuk diterapkan di negara dengan budaya kolektivis seperti Indonesia. Di sisi lain, beberapa studi dari budaya Barat mengkritik bahwa Kepemimpinan Paternalistik merupakan bentuk kediktatoran yang dibalut dengan kebaikan hati dan akan membuat pegawai merasa tertekan. Akan tetapi, berbagai studi dari negara Asia telah membantah hal tersebut dengan mengatakan bahwa kepemimpinan dengan gaya ini justru akan berpengaruh secara positif terhadap kondisi psikologis pegawai dan mendorong pegawai untuk berinovasi.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh Kepemimpinan Paternalistik terhadap Perilaku Inovatif di perusahaan berbasis digital di Indonesia dengan dimediasi oleh Workplace Happiness. Dalam penelitian ini terdapat 332 responden yang bekerja di perusahaan berbasis digital di Indonesia. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS 25 menggunakan regresi linear dan General Linear Model (GLM). Hasil penelitian menunjukan pengaruh positif dari Kepemimpinan Paternalistik terhadap Perilaku Inovatif dengan dimediasi olehWorkplace Happiness.

Various studies have suggested that the most common factor forming employee innovative behavior is leadership style. However, studies that examine the influence of leadership styles on employee innovative behavior in diverse cultural contexts are still rarely discussed. Various studies suggested that Paternalistic Leadership is the most effective leadership style applied in countries with collectivist culture such as Indonesia. On the other hand, studies from Western culture criticize Paternalistic Leadership as a form of dictatorship wrapped in kindness and is believed to make employees depressed. Nevertheless, various studies from Asian countries have also denied this by suggesting that this kind of leadership will have a positive impact on the employees psychological condition and thus encourage them to innovate.
This study aims to examine the influence of Paternalistic Leadership on Innovative Behavior in Indonesia`s digital-based companies, mediated by Workplace Happiness. Research data taken from 332 people who work in digital-based companies in Indonesia. Data analysis was performed using Linear Regression and General Linear Model (GLM). The results of the study indicate that Paternalistic Leadership has a significant impact on Innovative Behavior, mediated by Workplace Happiness.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53707
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusjini
"Penyakit sistem saraf menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di tingkat global. Upaya tindakan pencegahan dan tatalaksana terus dikembangkan untuk mengatasi permasalahan ini. Perawat spesialis memiliki peran sebagai pemberi asuhan keperawatan langsung, menerapkan evidence base nursing dan melakukan inovasi keperawatan. Praktik residensi spesialis keperawatan medikal bedah telah dilaksanakan untuk mengaplikasikan peran tersebut. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan langsung dilakukan dengan memberikan asuhan keperawatan pada 30 kasus kelolaan resume dan kasus kelolaan utama tumor neuroendokrin hipofisis dengan pendekatan Model Adaptasi Roy. Peran sebagai peneliti dijalankan dengan melakukan penerapan rehabilitasi dini pada pasien tumor otak pasca pembedahan. Peran perawat sebagai inovator dilakukan dengan menyusun proyek inovasi tentang edukasi perioperatif berbasis digital pada pasien tumor otak yang akan menjalani pembedahan. Hasil analisis praktik menunjukkan bahwa Model Adaptasi Roy efektif digunakan untuk pasien dengan gangguan sistem saraf, rehabilitasi dini pada pasien tumor otak pasca pembedahan dapat mencegah terjadinya delirium pasca operasi, serta edukasi perioperatif berbasis digital pada pasien tumor otak dapat diterapkan untuk meningkatkan pengetahuan dan mengurangi kecemasan.

Nervous system disease is one of the leading causes of death globally. Efforts to prevent and manage continue to be developed to overcome this problem. Specialist nurses have a role as direct nursing care providers, implementing evidence-based nursing and carrying out nursing innovation. The practice of medical surgical nursing specialist residency has been implemented to apply this role. The role as a direct nursing care provider is carried out by providing nursing care to 30 cases of resume management and primary management cases of pituitary neuroendocrine tumors with the Roy Adaptation Model approach. The role as a researcher is carried out by implementing early rehabilitation in post-surgery brain tumor patients. The role of nurses as innovators is carried out by compiling an innovation project on digital-based perioperative education in brain tumor patients who will undergo surgery. The results of the practice analysis show that the Roy Adaptation Model is effective for patients with nervous system disorders, early rehabilitation in post-surgery brain tumor patients can prevent post- operative delirium, and digital-based perioperative education in brain tumor patients can be applied to increase knowledge and reduce anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library