Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Rakhmayanti
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai variasi konsentrasi medium NPK terhadap pertumbuhan Leptolyngbya HS-16 dibandingkan dengan medium BBM Bolds basal medium telah dilakukan. Medium NPK merupakan salah satu medium pertumbuhan dengan harga ekonomis yang sering digunakan untuk pertumbuhan mikroalga. Leptolyngbya HS-16 diisolasi dari sumber air panas Kawah Gunung Pancar dengan suhu air 69 oC. Leptolyngbya HS-16 ditumbuhkan pada medium BBM sebagai kontrol, dan medium NPK 80 ppm, 160 ppm, serta 240 ppm sebagai medium perlakuan. Tujuan dilakukan penelitian, yaitu untuk mengetahui pengaruh konsentrasi medium NPK terhadap berat biomassa Leptolyngbya HS-16. Selain itu, penelitian bertujuan untuk mengetahui pemberian konsentrasi medium NPK yang tepat agar menghasilkan berat biomassa yang tinggi, didukung dengan kandungan protein, dan lipid yang tinggi. Hasil penelitian menujukkan bahwa Leptolyngbya HS-16 tumbuh lebih baik pada medium NPK dengan konsentrasi 80 ppm dibandingkan dengan konsentrasi lainnya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil rerata berat biomassa yang di produksi pada saat peak sebesar 3,008 mg.L-1dan panjang fase log dari LeptolyngbyaHS-16. Meskipun demikian, kandungan protein dan lipid tertinggi diproduksi pada medium NPK 240 ppm, yaitu sebesar 1,9287 dan 58 .
The study about variant concentrate of NPK growth media for LeptolyngbyaHS 16 growth compared to BBM Bolds Basal Medium has been done. NPK growth media is one of media that had been used for microalgae growth. Leptolyngbya HS 16 was isolated in Pancar mountain crater hotspring with temperature 69 oC. Leptolyngbya HS 16 was grown in Bolds medium BBM as a control, NPK growth media with concentration 80 ppm, 160 ppm, and 240 ppm as treatment medium. The aim of this study to determine the best growth of Leptolyngbya HS 16 in variant concentration of NPK growth media based on highest biomass production, supported with highest protein, and lipid content. The result showed that the best concentration of NPK growth media for Leptolyngbya HS 16 growth was in 80 ppm based on biomass weight with 3.008 mg.L 1and log phase length. Event hough the highest protein content and lipid content of Leptolyngbya HS 16 was in NPK 240 ppm with 1.9287 and 58.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Lathifah Iqlima
Abstrak :
Penelitian mengenai produksi biomassa dan protein Nostoc HS-20 yang dibiakkan dalam medium BG-11 dan BG-11 (N-free) pada sistem fotobioreaktor kedap suara telah dilakukan. Nitrogen merupakan makronutrien yang dapat memengaruhi produksi biomassa dan protein mikroalga. Nostoc HS-20 merupakan strain lokal Indonesia yang ditemukan di air panas Gunung Pancar, Jawa Barat. Fotobioreaktor yang digunakan untuk membiakkan Nostoc HS-20 pada penelitian dibedakan atas dua kelompok perlakuan. Kelompok pertama menggunakan medium BG-11 yang mengandung NaNO3 dan kelompok kedua menggunakan medium BG-11 (N-free) tanpa NaNO3. Penelitian dilakukan untuk mengukur dan membandingkan produksi biomassa, konsentrasi protein, dan morfologi sel Nostoc HS-20 pada medium BG-11 dan BG-11 (N-free). Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara rerata berat biomassa basah, berat biomassa kering, dan rerata kandungan klorofil a Nostoc HS-20 dalam medium BG-11 dan BG-11 (N-free) (α=0,05). Selanjutnya, terdapat perbedaan tidak signifikan antara persentase protein dalam berat basah Nostoc HS-20 pada kedua medium. Dalam medium BG-11 (N-free) konsentrasi protein sebesar 0,0075%, sedangkan dalam medium BG-11 sebesar 0,0081%. Meskipun demikian, morfologi sel hormogonium hanya dapat ditemukan pada Nostoc HS-20 dalam medium BG-11 (N-free). ......Research has been conducted on the production of Nostoc HS-20 biomass and protein grown in BG-11 and BG-11 (N-free) media on a soundproof photobioreactor system. Nitrogen is a macronutrient that can affect the production of microalgae biomass and protein. Nostoc HS-20 is a local Indonesian strain found in the hot springs of Mount Pancar, West Java. Photobioreactor used for culturing Nostoc HS-20 in this study was divided into two treatment groups. The first group used BG-11 medium containing NaNO3, and the second group used BG-11 (N-free) medium without NaNO3. This study measured and compared the biomass production, protein concentration, and cell morphology of Nostoc HS-20 on BG-11 and BG-11 (N-free) medium. The results of the Mann-Whitney test showed that there was no difference between the average weight of wet biomass, dry biomass weight, and the average chlorophyll a content of Nostoc HS-20 in BG-11 and BG-11 medium (N-free) (α=0.05). The two media showed no significant difference between Nostoc HS-20 protein percentage from fresh weight. In BG-11 (N-free) the protein percentage is 0.0075%, while in BG-11 medium, it was 0.081%. However, hormogonium cell morphology can only be found on Nostoc HS-20 in BG-11 medium (N-free).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Dianing Pertiwi
Abstrak :
ABSTRAK
Perbedaan pertumbuhan antara strain cyanobacteria Leptolyngbya HS-16 dan Leptolyngbya HS-36 yang diinkubasi pada suhu 20 oC, 35 oC, dan 50 oC telah dipelajari. Strain tersebut diisolasi dari sumber air panas Gunung Pancar Leptolyngbya HS-16 dan Maribaya Leptolyngbya HS-36 yang berlokasi di Jawa Barat, Indonesia. Suhu air habitat adalah 69 oC Gunung Pancar dan 42 oC Maribaya . Strain tersebut ditumbuhkan selama 21 hari di medium BG-11. Penelitian bertujuan untuk mengetahui suhu pertumbuhan yang paling baik untuk Leptolyngbya HS-16 dan Leptolyngbya HS-36 berdasarkan berat biomassa dan kandungan klorofil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata berat biomassa tertinggi terjadi pada Leptolyngbya HS-16 dan Leptolyngbya HS-36 yang ditumbuhkan pada suhu 35 oC, serta tidak adanya korelasi antara rerata berat biomassa dan rerata kandungan klorofil Leptolyngbya HS-16 dan HS-36.
ABSTRACT
The growth differences between cyanobacteria strains Leptolygbya HS 16 and Leptolyngbya HS 36 which were incubated in 20 oC, 35 oC, and 50 oC had been studied. Those strains were isolated from Gunung Pancar Leptolyngbya HS 16 and Maribaya Leptolyngbya HS 36 hot springs which were located in West Java, Indonesia. The water temperature of habitats were 69 oC Gunung Pancar and 42 oC Maribaya . Those strains were grown in batch culture for 21 days in BG 11 medium. This research aim to determine the best growth temperature of Leptolyngbya HS 16 and Leptolyngbya HS 36 based on the biomass weight and chlorophyll content. The result showed that the biomass weight and chlorophyll content in 35 oC of Leptolyngbya HS 16 and Leptolyngbya HS 36 were the highest, and there was no correlation between biomass weight and chlorophyll content of Leptolyngbya HS 16 and HS 36.
2017
S69519
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library