Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendry
"ABSTRAK
Air merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup terutama
bagi manusia. Salah satu parameter yang harus dipantau dalam sistem
perairan adalah kandungan zat organik ( penentuan COD).
Dalam Penelitian ini dipelajari degradasi senyawaan asam benzoat
dan KHP secara fotokatalisis dengan menggunakan katalis TiO2 yang
diimmobilisasi pada dinding bagian dalam dari kolom gelas (inner wall of a
glass coloumn tube, TiO2-IWGCT). Lebih lanjut dipelajari pengaruh
konsentrasi awal asam benzoat dan KHP terhadap kinetika reaksi
fotokatalisis sehingga dapat menentukan tetapan adsorpsi senyawa asam
benzoat dan KHP pada permukaan katalis TiO2.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terjadi penurunan konsentrasi
pada asam benzoat yaitu 81,56 %; 80,84 %; 83,06%; 58,66% untuk masingmasing
konsentrasi 5, 10, 15 dan 30 ppm. Hal ini disertai dengan penurunan
COD yaitu 79,95% ; 76,92%; 84,86% dan 56,63%. Sedangkan untuk KHP
terjadi penurunan konsentrasi yaitu 92,71%; 82,20% dan 64,91% untuk
masing-masing konsentrasi 5, 15 dan 30 ppm sedangkan penurunan COD
yang terjadi adalah 87,50%; 75,96% dan 56,25%"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Ronald E.
"Telah dilakukan pemeriksaan bahan pengawet dalam sediaan minuman sirup secara spektrodensitonetri. Asam benzoat, asam sorbat, nipagin dan nipasol adalah pengawet yang sering digunakan pada makanan dan minuman. Ekstraksi sampel dilakukan menurut cara Standar Industri Indonesia, Departemen Perindustrian, yaitu dengan penambahan air lebih dahulu sebelun dilarutkan dalam kloroforin. Sampel pada lempeng silika gel F954 dielusi menggunakan fasa gerak n-heksana : asam asetat glasial (96:4) untuk pemisahan asam benzoat, asam sorbat dan fasa gerak n-pentana : asam asetat glasial (88:12) untuk pemisahan nipagin dan nipasol. Hasil pemeriksaan dari 25 botol jenis sirup terdaftar, tidak terdapat adanya asam salisilat, nipagin dan nipasol. Campuran asam benzoat dan asam sorbat terdapat dalam 3 jenis sirup, sisa sampel lainnya hanya mengandung pengawet asam benzoat saja.

An analitical study of preservatives in syrup has been done by spectrodensitometry. Benzoic acid, sorbic acid, nipagin and nipasol are common preservatives which are used in food and drinks. Sample is extracted according to the Indonesian Industrial Standards, Ministry of Industry. Water is added to the sample before dissolving in chloroform. Samples on silica gel F754 plates were developed with moving phase n-hexane acetic acid glacial (96:4) for benzoic acid, sorbic acid and moving phase n-pen Lane : acetic acid glacial (88:12) for nipagin or nipasol. The resulting tests of 25 bottle of registered syrups show that no salicylic acid, nipagin and nipasol was found. Mixture of benzoic acid and sorbic acid was found in 3 syrups, the rest contain only benzoic acid."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alex Agustin
"ABSTRAK
Asam benzoat, asam sorbat, nipagin dan nipasol merupakan pengawet yang sering digunakan pada makanan dan sediaan farmasi. Pengawet-pengawet ini umumnya terdapat dalam jumlah yang kecil dan bercampur dengen komponen-komponen lainnya. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan pada pemeriksaannya Pada penelitian ini ingin dicari cara pemeriksaan yang tepat dan sederhana berdasarkan metoda yang sudah ada. Pemeriksaan kualitatif dapat dilakukan dengan jalan kromatografi kertas dan kromatografi lapisan tipis. Pada pemeriksaan kuantitatif, pengawet mula-mula diekstraksi dengan pelarut yang sesuai kemudian dimurnikan dengan jalan kromatografi lapisan tipis, dan kadarnya ditetapkan secara densitometri atau spektrofotometri. Pada penelitian ini ternyata campuran asam benzoat dan asam sorbat tidak dapat dipisahkan dengan menggunakan eluen yang ada. Dari percobaan dapat dilihat, penetapan secara densitometri dan spektrofotometri, setelah dielusi dengan n heksana asam asetat (96:4) untuk asam benzoat dan asam sorbat memberikan hasil yang cukup me muaskan, hasil serupa dicapai pula untuk nipagin, nipasol dan campuran keduanya dengan menggunakan eluen n peritanaasan asetat (88:12)"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elda Bahar
"Glycyrrhizae Succus dan air yang terdapat di dalam
Obat Batuk Hitam akan mempermudah tumbuhnya mila'oorganisme
sehingga Obat Batuk Hitam tidak bisa tahan lama. Telah di:
lakukan perielitian stabilitas mil'obio1ogik Obat Batuk Hi
tam de=an pengawet NiDagin dan Asam Benzoat.
Femeriksaan stabilitas milobiologik dilakukan de -
ngan menghiturig jumlah miioo.anis1e total yang, terdaçat
di dalam Obat Batuk 1-litam den-an mempergunakan perbenihan
Agar tripton soya. Untuk pemeriksaan bakteri patogen Esche
richia coli, Salmonella, Shigella..dan Staphylococcus aureus
digunakan perbenihan perbenihan Agar Endo, Agar EMB, Agar
Salmonella Shigella dan perbenihan gula-gula.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Obat Batul: -
Hitam dent--an pengawet Nipagin 0,1% ; 0,15% dan 02% sesu -
dali enam bulan masih memenuhi syarat. Demikian juga Obat -
Batuk Hitam dengan pengawet Asam Benzoat 0,05% ; 0,1% dan
0,15% sesudah enambulan masih memenuhi syarat.

The Glycyrrhizae Succus and water contained in Potio
Nigra Contra Tussim will make the microorganism's growth
easier, that cause Potio Nigra Contra Tussim unstable.There
fore the study to determine microbiological stability of Po
tio Nigra Contra Tussim with Ni pagin and Benzoic acid .• as
reservatives have been done.
The observation of microbiological stability carried
out by counting the total microorganism contained in Potio
Nigra Contra Tussim using Tryptic soya agar medium • To
observe patogeni.cmicrooranism such as Escherichia coli,
Salmonella, Shigella and Staphylococcus aureus, the media
Endo agar, EMB agar, Salmonella Shigella agax and sugars
media have been used.
The result obtained showed Potio Nira Contra Tussim
containing Nipagin 00% ; 0,15% and 0,2% after six month
still qualified.
The Potio Nigra Contra Tussim that contained Benzoic
acid 0,05% ; 00% and 0,15% after six month also give the
same result
"
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan H. Purnomo
"Kunyit putih, Curcuma zedoaria Roscoe adalah salah satu spesies
tanaman yang ada di Indonesia. Tanaman ini termasuk salah satu spesies
dalam genus Curcuma dan famili Zingiberaceae. Secara tradisional,
tanaman ini dimanfaatkan untuk pengobatan gangguan pencemaan (sakit
pemt; diare, disentri) dan penyakit kulit (bisul, borok).
Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi senyawa kimia dan
melakukan uji pendahuluan aktivitas antibakteri terhadap hasil ekstrak
rimpang kunyit putih.
Ekstrak diperoleh dari proses maserasi rimpang dengan pelarut
n-heksana dan etil asetat. Analisis senyawa kimia dilakukan dengan FTIR
dan GC-MS. Uji pendahuluan aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar pada cakram (disc diffusion assay) dengan mengukur diameter
zona hambatan yang dihasilkan oleh ekstrak ujl.
Senyawa kimia hasll ekstrak n-heksana dari rimpang kunylt putlh
diperklrakan adalah Isoamil asetat dan benzil benzoat , sedangkan ekstrak
etil asetat dari rimpang kunyit putih diperkirakan adalah etil propionat, n-butil
asetat, benzil benzoat, dan 2-hidroksiimino-N-(p-metoksifenil) asetamida.
Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak kasar
n-heksana dan etil asetat memberikan daya hambat terhadap pertumbuhan
bakteri Eschericia coli, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus
aureus dan Basillus subtilis"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Mery Kristina
"Zat warna azo merupakan salah satu jenis zat warna yang sering digunakan sebagai pewarna kain pada industri tekstil. Untuk itu perlu dikembangkan teknik-teknik pambuatan zat warna azo yang dapat menghasilkan zat warna yang bermutu tinggi. Pada penelitian kali ini dilakukan sintesis zat warna azo dari beberapa senyawa aromatik seperti N,N dimetilanilin, fenol, toluen dan asam benzoat dengan variasi konsentrasi. Proses pembuatan zat warna azo ini dibagi dalam dua tahap reaksi yaitu reaksi pembentukkan garam diazonium yang dilakukan pada suhu < 5°C untuk menghindari lepasnya gugus diazo (-N=N-), kemudian reaksi dilanjutkan dengan penambahan senyawa-senyawa aromatik tersebut ke dalam larutan garam diazonium yang akan menghasilkan zat warna azo. Dari hasil sintesis didapatkan senyawa aromatik yang lebih mudah membentuk zat warna azo adalah N,N dimetilanilin, kemudian dilanjutkan dengan fenol dan toluen. Sedangkan asam benzoat tidak bereaksi dengan garam diazonium. Hasil pengukuran spektrum serapan infra merah menunjukkan adanya peak pada bilangan gelombang 1575 cm-1 sampai 1630 cm-1 yang merupakan bilangan gelombang untuk gugus azo (-N=N-), Sedangkan pengukuran spektrum serapan UV-Vis menghasilkan variasi panjang gelombang maksimum yaitu untuk N,N dimetilanilin pada 473,4 nm; pada fenol 356,8 nm; pada toluen 302 nm dan asam benzoat pada 270,5 nm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Titik Nurdayani
"ABSTRAK
Senyawa Etil 4-{4-okso-2-[(E)-2-{4-sulfamoilfeniletenil}-3,4-dihidrokuinazolin-
3-il]}benzoat merupakan senyawa baru yang mempunyai kemiripan struktur
dengan senyawa diarilheterosiklik, sedangkan sebagian besar inhibitor selektif
siklooksigenase-2 merupakan senyawa diarilheterosiklik, sehingga senyawa
tersebut diprediksi mempunyai aktivitas menghambat konversi asam arakhidonat
menjadi prostaglandin melalui jalur siklooksigenase. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji efek penghambatan siklooksigenase-2 (COX-2) oleh senyawa etil
4-{4-okso-2-[(E)-2-{4-sulfamoilfeniletenil}-3,4-dihidrokuinazolin-3-il]}benzoat.
Uji aktivitas penghambatan COX-2 dilakukan dengan menggunakan kit COX
(ovine) inhibitor screening assay. Prostaglandin yang terbentuk ditentukan
menggunakan metoda Enzyme Immunoassay dan intensitas warna yang dihasilkan
diukur serapannya menggunakan plate reader pada panjang gelombang 415 nm.
Dari hasil uji didapatkan nilai IC50 senyawa etil 4-{4-okso-2-[(E)-2-{4-
sulfamoilfeniletenil}-3,4-dihidrokuinazolin-3-il]}benzoat adalah 16,91 μM.
Sebagai pembanding, pengujian juga dilakukan terhadap asetosal dan selekoksib.
Hasil yang diperoleh untuk nilai IC50 asetosal dan selekoksib berturut-turut yaitu
24,97 μM dan 0,43 μM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa etil 4-{4-
okso-2-[(E)-2-{4-sulfamoilfeniletenil}-3,4-dihidrokuinazolin-3-il]}benzoat
mempunyai potensi inhibisi lebih kuat dibandingan asetosal tetapi masih lebih
rendah dibandingkan selekoksib.

ABSTRACT
Ethyl 4-{4-oxo-2-[(E)-2-{4-sulfamoylphenyletenyl}-3,4-dihydroquinazolin-3-
yl]}benzoate compound is a new drug that has structural similarities with diaryl
heterocyclic compound, while some of cyclooxygenase-2 selective inhibitor is a
diaryl heterocyclic compound, so that the compound is predicted to have activity
inhibits the conversion of arachidonic acid into prostaglandins through the
cyclooxygenase. The aim of this study is to the test inhibitory effect of
cyclooxygenase-2 (COX-2) by the ethyl 4-{4-oxo-2-[(E)-2-{4-
sulfamoylphenyletenyl}-3,4-dihydroquinazolin-3-yl]}benzoate compound. Study
of COX-2 inhibitory activity carried out by using a kit COX (ovine) inhibitor
screening assay. Prostaglandins which were formed was determined using the
method of Enzyme Immunoassay and the resulting color intensity was measured
using a plate reader absorbance at a wavelength of 415 nm. From the test results
obtained IC50 value of ethyl 4-{4-oxo-2-[(E)-2-{4-sulfamoylphenyletenyl}-3,4-
dihydroquinazolin-3-yl]}benzoate compound was 16.91 μM. For comparison, the
tests were also done on acetosal and celecoxib. The results obtained for acetosal
and celecoxib IC50 values were 24.97 μM and 0.43 μM, respectively. The results
showed that the ethyl 4-{4-oxo-2-[(E)-2-{4-sulfamoylphenyletenyl}-3,4-
dihydroquinazolin-3-yl]}benzoate compound has stronger inhibitory potency
compared to acetosal but still lower than celecoxib.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43791
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Kusumawati
"ABSTRAK
Panadol® Syrup merupakan sediaan obat berbentuk sirup yang diberikan secara oral
kepada anak-anak yang berumur 1-12 tahun dan diberikan sesuai dengan dosisnya. Panadol®
Syrup untuk anak-anak yang diperuntukan menyembuhkan demam, sakit kepala, sakit tumbuh
gigi, sakit gigi, dan gejala flu dan cold. Panadol® Syrup merupakan obat analgesik-antipiretik
yang mengandung parasetamol sebagai bahan aktifnya, asam benzoat dan kalium sorbat sebagai
bahan pengawetnya. Pengontrolan mutu Panadol® Syrup dilakukan analisis rutin penetapan
kadar bahan pengawet yaitu asam benzoat dan kalium sorbat sehingga produk tersebut dapat
diketahui kualitas berdasarkan kesesuaiannya terhadap spesifikasi yang telah ditentukan oleh
GlaxoSmithKline. Dari percobaan yang telah dilakukan terhadap Panadol® Syrup dengan
menganalisis empat batch produk Panadol® Syrup diperoleh kadar asam benzoat masing-masing
sebesar 3,003 mg/mL, 2,995 mg/mL, 2,998 mg/mL, 3,005 mg/mL dan kadar kalium sorbat
masing-masing sebesar 0.995 mg/mL, 1,008 mg/mL, 0,998 mg/mL, 1,001 mg/mL. Hasil yang diperoleh tersebut sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan oleh GlaxoSmithKline, yaitu 2.40 -
3.30 mg/mL untuk asam benzoat dan 0.80 - 1.10 mg/mL untuk kalium sorbat."
2009
TA1331
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Dhianugraha
"ABSTRAK
Praktik Kerja Profesi PKP di PT. Merck Tbk dilakukan selama dua bulan dari April-Mei 2017bertempat di Jl. TB Simatupang No.8 Pasar Rebo, Jakarta Timur. PKP ini bertujuan untuk agarcalon apoteker mengetahui tugas dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi dan memahamipenerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB di Industi Farmasi. Selain itu calon apotekerjuga dapat memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industrifarmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukanpekerjaan kefarmasian di industri farmasi. Tugas khusus yang diberikan yaitu berjudul ldquo;AnalisisUji Efektivitas Pengawet dari Produk X rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk memeriksaefektivitas pengawet dari Sodium Benzoat dari produk X dengan menggunakan tes mikrobiologi.Secara umum, PT. Merck Tbk telah menerapkan 12 aspek CPOB dengan baik dan benar, penulisjuga telah mendapatkan kemampuan untuk memahami peran, tugas, wawasan dan tanggung jawabapoteker.

ABSTRACT
Internship at PT. Merck Tbk was conducted for two months from April to May located at Jl. TBSimatupang No.8 Pasar Rebo, East Jakarta. This internship can be for the prospective pharmacist.The duties and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry and theunderstanding of the application of good manufacturing practice GMP in the pharmaceuticalindustry. In addition, the pharmacist candidate can also have the insight, knowledge, skills andpractical experience to undertake pharmaceutical work in the pharmaceutical industry. The specialassignment given is Analysis of effectiveness efficacy test of product X . The purpose of thisspecial assignment is check effectiveness efficacy test sodium benzoat of product X withmicrobiology test. In general, PT. Merck has applied 12 aspects of GMP well and correctly, theauthors also have the ability to understand the roles, duties, insights and responsibilities ofpharmacists."
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>