Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Rona Nuarisa
"Tesis ini membahas mengenai keindahan karakter bento di dalam masyarat Jepang, khususnya yang tergabung di dalam institusi PaPaLife. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan menunjukkan peranan dan fungsi kyaraben di dalam masyarakat Jepang. Kyaraben merupakan kependekan dari kata kyarakutaa (karakter) dan bento, yaitu jenis bento yang bentuknya dibuat menyerupai karakter populer seperti karakter dalam anime, manga, yurukyara, hingga pemandangan. Konsep keindahan dalam kyaraben memperhatikan komposisi penyajian bento yang baik, serta tampilan dengan bentuk dan warna yang atraktif menyesuaikan bentuk karakter yang ingin ditampilkan. Para seniman (pembuat) kyaraben dapat menyampaikan berbagai pesan melalui kyaraben yang dibuatnya.
This thesis discusses about the aesthetic of character bento in Japanese society, especially the members of PaPaLife institution. This research is a qualitative research which aims to show the roles and function of kyaraben in the Japanese society. Kyaraben is an abbreviation of the words kyarakutaa (character) and bento, a kind of bento which is formed to resemble popular characters like characters in anime, manga, yurukyara, even sceneries. The aesthetic concept of kyaraben considers the composition of a good bento presentation, as well as the display with attractive shapes and colors resembling particular characters. Kyaraben artists (makers) could deliver various messages through kyaraben making."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nur Fitriani Awalia
"Bentō sebagai salah satu teknik menyusun makanan dalam sebuah kotak makan yang berasal dari Jepang telah mengalami banyak perkembangan seiring dengan berjalannya waktu. Fokus dari penelitian ini membahas tentang bagaimana bentō dapat menjadi ajang unjuk diri bagi para ibu di Jepang. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data studi dokumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang pergeseran makna bentō dan ajang unjuk diri para Ibu di Jepang. Analisa dimulai dengan sejarah sampai dengan dampak ajang unjuk diri para Ibu di Jepang. Hasil dari penelitian menemukan bahwa adanya sisi lain dari bentō yang awalnya sebagai bekal makanan yang dibuat para Ibu menjadi ajang unjuk diri para Ibu di Jepang.
Bentō as a home-packed meal common in Japanese cuisine has changed by the time. The focus of this work is to explain how the bentō itself can be an opportunity to show off among Japanese mothers. This work is compiled using document study method. The purpose of this work is to explain the origin of bentō to the changing of its meaning. This work finds that there is a trends in Japan to make bentō as an opportunity to show off among Japanese mothers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Anthoni Suwono
"Tingkat loyalitas konsumen sudah banyak diprediksi dengan berbagai atribut dari framework kepuasan pelanggan, tetapi output yang dihasilkan tidak konsisten. Konsep yang sedang berkembang saat ini yang dianggap sebagai predictor yang baik untuk loyalitas adalah customer experience. Ada delapan faktor pembentuk B2C customer experience menurut Lemke et al. (2006), yaitu accessibility, competence, customer recognition, helpfulness, personalization, problem solving, promise fulfillment, dan value for time. Dari penelitian terhadap responden yang dalam enam bulan terakhir berinteraksi dengan Hoka Hoka Bento didapatkan hasil bahwa problem solving, promise fulfillment, serta value for time merupakan tiga faktor yang paling berkorelasi dengan customer experience dan accessibility merupakan faktor dengan korelasi terendah. Penelitian ini juga mendapatkan hubungan yang kuat antara customer experience dengan loyalitas.
Many researchers have predicted consumer loyalty based on attributes from customer satisfaction framework, but many found inconsistent results. Customer experience is a growing concept which is considered as a good predictor for loyalty. There are eight factors which contribute to customer experience based on research by Lemke et al. (2006); accessibility, competence, customer recognition, helpfulness, personalization, problem solving, promise fulfillment, and value for time. From research concerning to respondents which in the last six months interacting with Hoka Hoka Bento, results show that problem solving, promise fulfillment, and value for time are three factors with the highest correlation with customer experience and accessibility is the lowest. This research also finds strong correlation between customer experience and loyalty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T21736
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library