Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Basuki Rachmat
"Praktik Residensi Ners Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, Peminatan Keperawatan Kardiovaskular dilaksanakan di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta selama dua semester bertujuan untuk mengaplikasikan peran ners spesialis dalam mengelola pasien gangguan kardiovaskular dengan menggunakan teori keperawatan Orem. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan dicapai dengan target mengelola 30 kasus resume dan 1 kasus kelolaan utama pasien dengan Post operasi Bentall dan MV repair pada Aneurisma aorta. Peran ners spesialis sebagai peneliti dicapai dengan penyusunan proposal penerapan intervensi keperawatan berbasis bukti (evidence based nursing practice), dengan topik akurasi penimbangan berat badan tiap hari dibandingkan dengan pencatatan keseimbangan cairan harian dalam menilai status hidrasi pasien gagal jantung. Peran sebagai inovator dilaksanakan secara kelompok berupa penerapan serah terima pasien terstruktur dengan metoda MDS-ECHO (Minimum Data Set for Effective Clinical HandOver). Hasil praktik residensi menunjukkan bahwa teori Orem efektif digunakan pada pasien dengan gangguan kardiovaskular dan metoda MDS-ECHO mendapatkan respon positif untuk dapat diterapkan di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta. Proposal EBN tidak dapat dilaksanakan karena terkendala pandemi COVID 19.

Medical Surgical Nursing Specialist Residency practice in Cardiovascular Nursing specialization is held at The National Cardiovascular Center Harapan Kita Hospital for two semester aiming to apply the role of specialist nurse in managing patients with cardiovascular disorders using Orem’s nursing theory. The role as a nursing care provider is achieved with the target of managing 30 resume cases and 1 main managed case of patient with Post Bentall surgery and MV repair on aortic aneurysm. The role of specialist nurse as researcher is achieved by preparing proposals for the application of evidence- based nursing practice, with the topic of the accuracy of weighing daily body weight compared to recording fluid balance in assessing the hydration status of heart failure patient. The role as an innovator is carried out in groups in the form of implementing structured patient handover using the MDS-ECHO (Minimum Data Set for Effective Clinical HandOver). The results of the residency practice show that Orem’s theory is effectively used in patient with cardiovascular disorders and the MDS-ECHO method gets a positive response to be applied at Harapan Kita Hospital. The EBN proposal could not be implemented due to the COVID 19 pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Gabriela Widyakarin T.K.
"Latar Belakang: Indeks massa bebas lemak (IMBL) merupakan salah satu marker komposisi tubuh yang mudah dan relatif murah untuk dilakukan serta berhubungan dengan kapasitas fungsional pascaoperasi. Kurangnya asupan, peningkatan inflamasi serta status cairan pada pasien kanker gastrointestinal yang menjalani operasi dapat menyebabkan perubahan IMBL yang mungkin berperan terhadap kapasitas fungsional pascaoperasi. Kekuatan genggam tangan merupakan salah satu marker kapasitas fungsional yang mudah, murah dan cepat dapat dilakukan pada pasien kanker gastrointestinal pascaoperasi. Hingga saat ini belum banyak penelitian yang menilai korelasi antara perubahan indeks massa bebas lemak dengan perubahan kekuatan genggam tangan pada pasien kanker gastrointestinal yang menjalani operasi.
Metode: Studi potong lintang ini melibatkan pasien kanker gastrointestinal dewasa yang akan menjalani pembedahan elektif di salah satu RS tersier di Indonesia. Dilakukan pengukuran IMBL dan kekuatan genggam tangan pascaoperasi pada pascaoperasi hari ke-5 (POD-5) sedangkan data praoperasi diambil dari data rekam medik. Penilaian perubahan IMBL dan kekuatan genggam tangan dilakukan menggunakan excel, dan pengolahan data secara statistik dilakukan menggunakan SPSS 20.
Hasil: Dari total 32 subjek yang direkrut, tidak terdapat drop out. Didapatkan nilai rerata delta IMBL adalah 1,41,9 kg/m2 dengan nilai tengah delta kekuatan genggam tangan adalah –2,1(–7,5)–10) kg. Terdapat peningkatan persentase pasien yang memiliki IMBL normal pada pascaoperasi dari 69% menjadi 84%. Data karakteristik didapatkan rerata peningkatan TBW sebesar 3,1±4,3% pascaoperasi. Hasil analisis statistik korelasi delta IMBL dan delta kekuatan genggam tangan menggunakan Spearman menghasilkan korelasi sedang negatif dengan koefisien korelasi (r) –0,437 dengan nilai p=0,012.
Kesimpulan: IMBL dan kekuatan genggam tangan merupakan marker komposisi tubuh dan kapasitas fungsional yang cukup baik, relatif murah dan mudah dilakukan pada pasien kanker gastrointestinal pascaoperasi. Banyak faktor yang memengaruhi IMBL pascaoperasi antara lain massa otot dan status cairan tubuh, penilaian IMBL pascaoperasi memerlukan pertimbangan marker lainnya yang juga dapat memengaruhi kekuatan genggam tangan pascaoperasi.

Background: Fat-free mass index (FFMI) is an accessible and relatively cost- effective body composition marker that correlates with post-operative functional capacity. Insufficient intake, increased inflammation, and fluid status in gastrointestinal cancer patients undergoing surgery can lead to FFMI changes that may affect post-operative functional capacity. Handgrip strength serves as an accessible, cost-effective, and rapid marker of functional capacity for post- operative gastrointestinal cancer patients. Currently, there is limited research examining the correlation between changes in fat-free mass index and handgrip strength in gastrointestinal cancer patients undergoing surgery.
Methods: This cross-sectional study involved adult gastrointestinal cancer patients scheduled for elective surgery at a tertiary hospital in Indonesia. FFMI and handgrip strength measurements were taken on post-operative day 5 (POD-5), while pre-operative data was collected from medical records. Changes in FFMI and handgrip strength were assessed using Excel, and statistical analysis was performed using SPSS 20.
Results: Of the 32 recruited subjects, there were no dropouts. The mean FFMI delta was 1.4±1.9 kg/m2, with a median handgrip strength delta of –2.1(–7.5)–10) kg. There was an increase in the percentage of patients with normal FFMI post- operation from 69% to 84%. Characteristic data showed a mean total body water (TBW) increase of 3.1±4.3% post-operation. Statistical analysis of the correlation between FFMI delta and handgrip strength delta using Spearman's test showed a moderate negative correlation with a correlation coefficient (r) of –0.437 and p- value=0.012.
Conclusion: FFMI and handgrip strength are reliable, relatively cost-effective, and easily implemented markers of body composition and functional capacity in post-operative gastrointestinal cancer patients. Multiple factors influence post- operative FFMI, including muscle mass and body fluid status. Post-operative FFMI assessment requires consideration of other markers that may also affect post-operative handgrip strength.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2025
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library