Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Shely Triana
Abstrak :
ABSTRAK
Berdasarkan lama proses penyelesaian klaim, perusahaan asuransi terdiri dari dua kelas bisnis, yakni short-tail business penyelesaian klaim. Dalam bisnis long tail, penting bagi perusahaan asuransi untuk memiliki cadangan klaim untuk menyelesaikan klaim di kemudian hari. Prediksi pemesanan klaim diharapkan akurat. Secara umum, pemesanan klaim dilakukan dengan metode chain ladder yang didasarkan pada tren klaim berbayar. Cara lain yang sering digunakan adalah Bornhuetter Ferguson yang didasarkan pada klaim berbayar dan juga premi. Dalam makalah ini, diperkenalkan metode yang disebut Benktander yang menggabungkan tangga rantai dan Bornhuetter Ferguson menggunakan kredibilitas optimal. Kredibilitas optimal diperoleh melalui minimum mean squared error dan minimum variance. Oleh karena itu, pemesanan klaim dengan metode Benktander diharapkan lebih akurat bagi perusahaan. Pada akhir makalah ini, ketiga metode tersebut dibandingkan berdasarkan mean squared errornya sehingga akan ditentukan metode terbaik di antara ketiga metode tersebut.
ABSTRACT
Based on the settlement period for insurance claim, insurance is divided into 2 types of business which are short tail business settlement period 1 year and long tail business settlement period ge 1 year. In long tail business, it is important for insurance company to have claim reserve in order to settle claims in the future. Claim reserving prediction is expected to be accurate. In general, claim reserving is done using chain ladder method that is based on the trend of paid claims. Another method that is often used is Bornhuetter Ferguson which is based on paid claims and also premium. In this paper, a method called Benktander that combines chain ladder and Bornhuetter Ferguson using optimal credibility is introduced. Optimal credibility is obtained through minimum mean squared error and minimum variance. Therefore, claim reserving based on Benktander method is expected to be more accurate for company. In the end of this paper, those three methods are compared based on their mean squared errors hence the best method among those three methods will be determined.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rahmalia Falah Anwar
Abstrak :
Perusahaan Penjaminan Kredit adalah perusahaan jasa keuangan nonbank yang menyediakan jaminan terhadap risiko gagal bayar (default risk). Penyelenggaraan kegiatan usaha penjaminan di Indonesia diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 2/POJK.05/2017 tentang penyelenggaraan usaha penjaminan. Pada POJK No. 2/POJK.05/2017 pasal 21 tertulis bahwa lembaga penjamin wajib memiliki cadangan klaim dan cadangan umum. Sejauh ini perhitungan cadangan klaim pada perusahaan penjaminan telah diatur dalam POJK No. 2/POJK.05/2017 pasal 22 yang ditetapkan sebagai standar minimal nilai cadangan klaim perusahaan. Akan tetapi di dalam ilmu aktuaria, prediksi cadangan klaim biasanya dihitung menggunakan beberapa metode aktuaria seperti metode Chain Ladder (CL), metode Bornhuetter-Ferguson (BF), dan metode Benktander yang sering digunakan oleh perusahaan asuransi. Pada skripsi ini, dilakukan perbandingan prediksi cadangan klaim salah satu perusahaan penjaminan kredit di Indonesia dengan metode CL dan BF serta metode Benktander yang merupakan perbaikan dari metode CL dan BF. Hasil perhitungan yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan berdasarkan POJK No. 2/POJK.05/2017. Didapatkan bahwa hasil prediksi cadangan klaim menggunakan metode aktuaria lebih besar dari hasil cadangan klaim berdasarkan POJK.
......Credit Guarantee Company is a nonbank financial services company that provides guarantees for default risk. The implementation of guarantee business activities in Indonesia is regulated in the Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 2/POJK.05/2017 about the implementation of the guarantee business. In POJK No. 2/POJK.05/2017 article 21 states that the guarantor institution is required to prepare claims reserves and general reserves. So far, the rules for calculating claims reserves at guarantee companies have been regulated in POJK No. 2/POJK.05/2017 article 22 which is set as the minimum standard for the company's claim reserve value. However, in actuarial science, the prediction of claim reserves is usually calculated using several actuarial methods, like the Chain Ladder method (CL), the Bornhuetter-Ferguson (BF) method, and Benktander method which are often used by insurance companies. The main focus in this writing is to calculate the prediction of the guarantee company's claim reserves with the CL and BF methods and also the Benktander method which is the improvement from CL and BF method. Then this calculation results will be compared with the results of calculations based on POJK No. 2/POJK.05/2017. It is found that the prediction results for claims reserves using the actuarial methods are more than the claims reserves based on POJK.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library