Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ariodilah Virgantara
"ABSTRAK
Analisa rembesan pada sebuah bendungan digunakan untuk menghitung besarnya debit rembesan yang terjadi. Selain itu analisa rembesan juga dibutuhkan untuk mengevaluasi gaya angkat atau gaya rembesan yang dapat membahayakan stabilitas bendungan. Oleh karenanya dibutuhkan pengendalian rembesan yang bertujuan untuk mencegah atau mengurangi besar dari rembesan. Dengan pengendalian yang baik diharapkan stabilitas bendungan dapat dijaga dan bendungan tersebut dapat berfungsi sesuaj dengan apa yang direncanakan.
Dalam memecahkan problem rembesan ada beberapa teknik untuk menghitung besarnya debit yang terjadi. Yang paling sering digunakan adalah metode grafis, yaitu metode jaringan aliran. Dalarn memecahkan problem rembesan dengan metode jaringan aliran, dibutuhkan suatu ketrampilan khusus untuk dapat menggambarkan garis-garis aliran dan garis-garis ekipotensial pada problem yang hendak diselesaikan.
Selain itu sulit untuk menyelesaikan problem rembesan dimana koefisien permeabilitas kx tidak sama dengan kr.
Metode alternatif dalam penyelesaian problem rembesan adalah metode numerik. Metode beda hingga merupakan salah satu metode numerik dimana dilakukan penyelesaian persamaan yang mewakili proses aliran pada aquifer. Ada beberapa alasan untuk memilih metode beda hingga dalam memecahkan problem-problem rembesan. Pertama adalah pendekatan matematis yang tidak terlalu sukar dan yang kedua adalah persamaan-persamaan simultan yang terjadi dapat langsung dipecahkan dengan bantuan komputer.
Tujuan utama dari penulisan karya tulis ini adalah untuk memahami bagaimana prinsip dasar rembesan dan penyelesaian problem rembesan dengan metode beda hingga. Persamaan beda hingga akan diterapkan pada titik-titik nodal dan berdasarkan kondisi-kondisi batas yang terjadi akan dihasilkan persamaan-persamaan simultan, dimana penyelesaian persamaan tersebut akan dilakukan dengan bantuan komputer. Penyelesaian persamaan-persamaan simultan dilakukan dengan teknik literasi yang dikenal dengan metode SOR (successive over-relaxation).
Salah satu tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk membandingkan program yang dibuat dengan menggunakan metode beda hingga dengan metode Iain seperti metode jaringan aliran. Selain ini dalam metode SOR (successive over-relaxation) dikenal adanya suatu faktor over relaksasi, or (over-relaxation factor), yang akan dianalisa pengaruhnya terhadap jumlah rembesan yang terjadi. Juga akan diselidiki beberapa contoh lain seperti pengaruh besar kecilnya ukuran kisi dan juga bebrapa variasi bentuk bendungan.

"
1996
S34582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Affandi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air - Badan Penelitian dan Pengembangan - Kementerian Pekerjaan Umum, 2014
627 JTHID 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hadi Ma`ruf Al, Anshori
"Pembangunan infrastruktur menjadi pilar penting pembangunan nasional maupun regional karena memegang peranan penting pendorong untuk perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Salah satu infrastuktur milik pemerintah sebagai pengelolaan sumber daya air dalah bendungngan. Pemerintah melalui Nawacita menetapkan bendungan sebagai Proyek Strategis Nasional dan dalam 10 tahun terakhir telah membangun 43 bendungan. Peningkatan jumlah bendungan membutuhkan kinerja kegiatan pemeliharaan yang maksimal untuk dapat menjaga fungsi dan performa pada setiap bendungan. Pemeliharaan pada setiap komponen bendungan yang terencana sangat penting untuk menjaga fungsinya dan mencegah kerusakan serius yang dapat menyebabkan bencana bagi masyarakat. Faktor kegagalan pemeliharaan meliputi rendahnya regulasi, standar material, dan kinerja SOP tidak optimal, tidakefektifan SOP. Dengan mengembangkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pekerjaan pemeliharaan bendungan berbasis Work Breakdown Structure (WBS) diharapkan dapat meningkatkan kinerja SOP Pemeliharaan serta memberikan panduan yang lebih komprehensif untuk pemilik dan pihak yang terlibat dalam pemeliharaan bendungan dalam merincikan kegiatan pemeliharaan berdasarkan aktivitas untuk komponen yang ditinjau. Penelitian ini menggunakan analisis arsip/studi literatur, validasi ahli, survei kuesioner dan Metode Delphi. Produk yag dihasilkan dari penelitian ini adalah Standar Operasional Prosedur (SOP) Pekerjaan Pemeliharaan Bendungan untuk Komponen Spillway, Intake, Emergency Spillway Berbasis Work Breakdown Structure (WBS) untuk meningkatkan kinerja SOP Pemeliharaan dari pekerjaan pemeliharaan bendungan.

Infrastructure development is an important pillar of national and regional development because it plays an important role in driving economic development and growth in Indonesia. One of the government-owned infrastructures for water resources management is dams. The government through Nawacita has designated dams as National Strategic Projects and in the last 10 years has built 43 dams. The increasing number of dams requires maximum performance of maintenance activities to maintain the function and performance of each dam. Planned maintenance of each dam component is essential to maintain its function and prevent serious damage that can cause disasters for the community. Factors of maintenance failure include low regulation, material standards, and suboptimal SOP performance, SOP ineffectiveness. By developing a Standard Operating Procedure (SOP) for dam maintenance work based on the Work Breakdown Structure (WBS), it is expected to improve the performance of the Maintenance SOP and provide more comprehensive guidance for owners and parties involved in dam maintenance in detailing maintenance activities based on activities for the components under review. This research using archive analysis/literature study, expert validation, questionnaire survey and Delphi Method. The product resulting from this research is a Standard Operating Procedure (SOP) for Dam Maintenance Work for Spillway, Intake, Emergency Spillway Components Based on Work Breakdown Structure (WBS) to improve the performance of the Maintenance SOP of dam maintenance work.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syda Dhea Ardhela
"Pengelolaan infrastruktur optimal memiliki peranan yang penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Salah satu infrastruktur vital yang ada di Indonesia yang memiliki peranan penting untuk pengelolaan sumber daya air adalah bendungan. Pada 10 tahun terakhir, pemerintah telah menetapkan bendungan sebagai Proyek Strategis Nasional dan telah membangun 43 bendungan. Peningkatan jumlah bendungan di Indonesia menandakan bahwa perlu adanya peningkatan kegiatan pemeliharaan agar dapat mempertahankan fungsi bendungan sesuai umur rencana. Kegiatan pemeliharaan bendungan dapat mencegah terjadinya penurunan fungsi hingga kerusakan pada komponen bendungan yang dapat merugikan masyarakat. Kegagalan bendungan dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kurangnya penerapan regulasi dan kinerja SOP yang kurang optimal. Maka dari itu, pengembangan Standar Operasional Prosedur (SOP) pemeliharaan bendungan berbasis Work Breakdown Structure (WBS) diharapkan dapat meningkatkan kinerja SOP pemeliharaan dan dapat diterapkan bagi para pihak yang terlibat dalam pemeliharaan bendungan dengan menjabarkan uraian dari setiap aktivitas untuk setiap komponen yang ada pada bendungan. Produk yang dihasilkan berupa Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemeliharaan Bendungan untuk komponen Jalan, Jembatan, dan Bendungan Utama yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja SOP pemeliharaan bendungan.

The management of optimal infrastructure is crucial to economic growth in Indonesia. One of the vital infrastructures in Indonesia that plays a significant role in water resources management is dams. In the last 10 years, the government has designated dams as National Strategic Projects and has built 43 dams. The increase in the number of dams in Indonesia indicates that there is a need for increased maintenance activities in order to maintain the function of the dam according to the planned life. Dam maintenance activities can prevent a decline in function to damage to dam components that can harm the community. Dam failure can be caused by many factors, one of which is the lack of application of regulations and suboptimal performance of SOPs. Therefore, the development of a Work Breakdown Structure (WBS)-based dam maintenance Standard Operating Procedure (SOP) is expected to improve the performance of the maintenance SOP and can be applied to the parties involved in dam maintenance by describing the description of each activity for each component in the dam. The resulting product is a Dam Maintenance Standard Operating Procedure (SOP) for the Road, Bridge, and Main Dam components which is expected to improve the performance of the dam maintenance SOP.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shifa Rachma Damayanti
"Peningkatan permintaan air di Indonesia yang dipicu oleh faktor-faktor seperti pertumbuhan populasi, urbanisasi, dan industrialisasi membuat keberlanjutan pengelolaan sumber daya air menjadi tantangan besar. Bendungan memainkan peran penting dalam mengelola masalah ini, namun banyak bendungan di Indonesia yang belum berfungsi optimal akibat kurangnya pemahaman tentang prosedur pemeliharaan yang efektif. Pemeliharaan bendungan dibagi menjadi dua jenis, yaitu pemeliharaan pencegahan yang dilakukan secara rutin dan berkala, serta pemeliharaan luar biasa untuk perbaikan kerusakan besar. Prosedur pemeliharaan yang tidak sesuai atau belum terstandarisasi dapat mengurangi efektivitas bendungan dan membahayakan keselamatan masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan standar operasional prosedur (SOP) yang terstruktur dan sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan SOP yang lebih lengkap dan detail terkait pemeliharaan bendungan yang disusun sesuai dengan Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 35 Tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis arsip, survei, dan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan SOP dan work breakdown structure (WBS) yang tepat dapat mempengaruhi kinerja SOP pemeliharaan.

The increasing demand for water in Indonesia, driven by factors such as population growth, urbanization, and industrialization, presents a significant challenge for the sustainability of water resource management. Dams play a crucial role in addressing this issue, but many dams in Indonesia are not operating optimally due to a lack of understanding of effective maintenance procedures. Dam maintenance is divided into two types: preventive maintenance, which is conducted routinely and periodically, and extraordinary maintenance for major repairs. Maintenance procedures that are not properly standardized or aligned can reduce the effectiveness of the dams and pose safety risks to surrounding communities. Therefore, it is essential to develop structured and standardized Standard Operating Procedures (SOP) in accordance with government regulations. This study aims to develop a more complete and detailed SOP for dam maintenance, prepared in accordance with the Regulation of the Minister of PAN-RB No. 35 of 2012. The methods used in this research are archive analysis, surveys, and case studies. The results show that the development of appropriate SOPs and Work Breakdown Structure (WBS) can improve the performance of maintenance SOPs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library